Data Objektif :
- Antropometri : IMT = 12 Kg/m² kurus
(under weight)
- Biological sign : tidak terdapat pemeriksaan
albumin dan Hb yang terbaru
- Clinical sign : pasien terlihat kurus sekali,
berat badan di bawah normal, mata cekung,
kulit keriput, turgor kulit menurun
- Diet : pasien diet halus/makan 3x sehari tetapi
hanya 2 sendok di tiap makanannya sejak 3
bulan yang lalu
26 Februari Data subjektif : pasien mengeluh nyeri ulu hati Nyeri akut
2018
Data objektif :
- P : Pasien mengeluh nyeri ulu hati dan
memegangi perutnya
- Q : Nyeri seperti di tusuk-tusuk di dalam
- R : Di abdomen kiri atas dan ditengah/ulu hati
- S : Skala 6 dari 10
- T : Untuk waktu tidak menentu, nyeri datang
dan pergi terutama pada pagi hari
26 Februari Data Subjektif : pasien berjalan pelan dan mengaku Resiko jatuh
2018 pernah jatuh sebelumnya
Data Objektif : pasien badannya kurus dan jalannya
pelan, dan goyah seperti akan jatuh, jalan harus di
papah, dan hasil TUG test mengindikasikan
dibutuhkan dalam pemenuhan ADL dan mobilisasi,
index barthel ditemukan hasil ketergantungan sedang.
Prioritas Masalah :
1. Defisit nutrisi
2. Nyeri akut
3. Resiko jatuh
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NamaKlien : Ny. M
26 februari Nyeri akut 1. Mengkaji tingkat nyeri pasien (pasien S : pasien masih mengeluh nyeri dan
2018/jam 09.00 nyeri di ulu hati, nyeri seperti ditusuk- sudah bisa mempraktekkan teknik nafas
WIB tusuk dari dalam, daerah yang nyeri di dalam
ulu hati, skala 6 dari 10, dan untuk
waktu nyeri tidak tentu, kebanyakan O:
terasa di pagi hari). - Terdapat reaksi nonverbal,
2. Menentukan faktor yang memperburuk pasien meringis kesakitan, dan
nyeri (pasien merasa lebih nyeri apabila memegangi perut
dibuat makan). - Pasien dapat mempraktekkan
3. Observasi reaksi nonverbal (pasien teknik nafas dalam
terlihat memegangi perutnya dan - Pasien sudah mendapatkan
ekspresi wajah menahan rasa sakit). suklafat untuk rawat jalan
4. Memberikan informasi tentang nyeri
yang dirasakan karena terdapatnya luka A : masalah belum teratasi
pada mukosa lambung/maag
5. Mengajarkan cara nafas dalam pada saat P : lanjutkan intervensi
pasien merasa nyeri
6. Kolaborasi pemberian anti maag
(sukklafat)
26 februari Resiko jatuh 1. Mengidentifikasi faktor yang S : pasien tidak mau jalan terlalu jauh,
2018/jam 09.00 memperngaruhi kebutuhan keamanan pasien merasa ingin jatuh apabila
WIB pasien. Melakukan TUG test hasilnya berjalan
35 detik
2. Memantau cara berjalan, keseimbangan O : keseimbangan pada saat berjalan
dan tingkat keletiha pada saat terganggu, pasien menggunakan sandal
ambulasi/imobilisai (pasien terlihat jepit anti slip, hasil TUG test 35 detik
goyah untuk jalan dan tidak seimbang,
dibutuhkan pendampingan alat pasien A : masalah belum teratasi
jalan)
3. Membantu kemampuan klien untuk P : lanjutkan intervensi
berambulasi secara aman
4. Instruksikan pasien untuk mencari
bantuan jika memerlukan
5. Menyingkirkan bahaya lingkungan dan
mengajurkan pasien menggunakan
sandal anti slip
FORMAT AGENDA PENDAMPINGAN LANSIA