Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS MASALAH

No Data Etiologi Masalah


1 Data Subjektif: Tn. M.S usia 67 tahun Ketidakstabilan
- Klien mengeluh badan dengan dx Diabetes Melitus kadar glukosa
terasa lemas darah
- Sering BAK Jumlah sel pankreas
- Klien sering menuurun
mengkonsumsi kopi,
dan makan manis Resistensi insulin
- GD: 500 mg/dl
Data Objektif: Ketidakstabilan kadar
- Klien tampak lemas glukosa darah

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d resistensi insulin

1
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosis Keperawatan Standar Luaran Keperawatan Stansdar Intervensi Keperawatan


Rasional
Indonesia Indonesia
Kode Dx.
D. 0027 Ketidakstabilan Kestabilan kadar glukosa darah Manajemen Hiperglikemia Manajemen
kadar glukosa
Setelah dilakukan intervensi selama 1 Observasi hiperglikemia dapat
darah
kali pertemuan, maka kadar glukosa
- Identifikasi kemungkinan membantu mengelola
darah berada pada rentang normal
dengan kriteria hasi : penyebab hiperglikemia kadar glukosa darah
- Kesadaran meningkat
- Monitor kadar glukosa diatas normal
- Tidak merasakan pusing
- Tidak lelah/lesu darah,jika perlu
- Keluhan lapar diharapkan
- Monitor tanda dan gejala
kembali normal
- Berkurangnya rasa haus hiperglikemia(mis.
Poliuria,polidipsi,polifagia,
kelemahan, pandangan kabur,
sakit kepala)
- Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
- Konsultasi dengan medis jika
tanda dan gejala hiperglikemia
tetap ada atau memburuk
Edukasi

2
- Anjurkan menghindari olahraga
saat kadar glukosa darah lebih
ari 250 mg/dL
- Anjurkan kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
Kolaborasi
- Kolaborai pemberian insulin,
jika perlu.
Dukungan kepatuhan
Dukungan Kepatuhan Program program pengobatan
Pengobatan dilakukan untuk
Observasi memfasilitasi ketepatan
- Identifikasi kepatuhan menjalani program pengobatan yang

program pengobatan sudah ada

Terapeutik
- Buat komitmen menjalani
program pengobatan dengan
baik
- Buat jadwal pendampingan
keluarga untuk bergantian
menemani pasien selama

3
menjalani program pengobatan,
jika perlu
- Diskusikan hal-hal yang dapat
mendukung atau menghambat
berjalannya program
pengobatan.
- Libatkan keluarga untuk
mendukung program pengobatan
yang di jalani
Edukasi
- Informasikan program
pengobatan yang harus dijalani
- Informasikan manfaat yang akan
diperoleh jika teratur menjalani
program pengobatan
- Anjurkan keluarga untuk
mendampingi dan merawat
pasien selama menjalani
program pengobatan. Edukasi diet dilakukan
untuk memonitor pola

Edukasi Diet makan dan jadwal diet yang


sudah ditentukan

4
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien
dan keluarga menerima
informasi
- Identifikasi pengetahuan saat ini
- Identifikasi kebiasaan pola
makan saat ini dan masa lalu
- Identifikasi persepsi pasien dan
keluarga tentang diet yang
diprogramkan
Terapeutik
-persiapkan materi, media dan alat
peraga
Jadwalkan waktu yang tepat untuk
memberikan pendidikan kesehatan
Berikan kesempatan pasien dan
keluarga bertanya.
edukasi
- Jelaskan tujuan kepatuhan diet
terhadap kesehatan
- Informasikan makanan yang

5
diperbolehkan dan dilarang
- anjurkan melakukan olahraga
sesuai toleransi
- Ajarkan cara merencanakan
makanan sesuai program
- Rekomendasikan resep makanan
sesuai dengan diet, jika perlu
Kolaborasi Edukasi latihan fisik
Rujuk ke ahli dan sertakan keluarga, dilakukan untuk
jika perlu. memfasilitasi pasien untuk
mengubah prilaku hidup
Edukasi latihan fisik sehat
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi pendidikan
kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk

6
bertanya
Edukasi
- Jelaskan manfaat kesehatan dan
efek fisiologis olahraga
- Jelaskan jenis latihan yang
sesuai dengan kondisi pasien
- Ajarkan latihan pemanasan dan
pendinginan yang tepat
- Ajarkan teknik menghindari
cedera saat berolahraga.

7
ASUHAN KEPERAWATAN

No Data Etiologi Diagnose keperawatan


1 Data subjektif : Tn. MS umur 67 tahun Pola nafas tidak efektif
- Klien mengatakan sesak napas
ketika bekerja berat
Terjadinya proses penuaan
Data objektif :
- Rr : 23x/ menit
- Td : 180/120 mmHg Penurunan compliance dinding dada
- N : 69x/ menit

Tekanan maksimal respirasi dan ekspirasi


neburub dab elstisitas jaringan paru menurun

Pola nafas tidak efektif

8
Diagnose keperawatan Standar luran keperawatan Indonesia Standar intervensi keperawatan Rasional
Kode Dx indonesia
D. 0005 Pola nafas tidak Pola nafas Dukungan kepatuhan program Dukungan kepatuhan
efektif Setelah dilakukan intervensi selama 1 kali pengobatan program pengobatan
pertemuan maka diharapkan pola nafas pada Observasi dilakukan untuk
klien menjadi efektik dengan kriteria hasil : - Identifikasi kepatuhan membantu dalam
- Frekuensi nafas efektif menjalani pengobatan keberhasilan program
- Kemampuan melakukan aktivitas Terapeutik penyembuhan,
menjadi rutin - Buaat komitmen mendukung agar pasien
- Tekanan darah menjalankan program terus semangat dalam
- Pola istirahatdan tidur terjaga pengobatan dengan baik pengobatan sehingga
- Selera makan meningkat - Diskusikan hal yang dapat kesehatannya terjaga.
- Keluhan nyeri berkurang mendukung atau
- Proses berfikir cepat menghambat berjalannya
- Fokus saat berpikir program pengobatan
- Frekuensi nadi efektif - Libatkan keluarga untuk
- Motivasi menjaga kesehatan meningkat mendukung program
pengobatan
Edukasi
- Informasikan program
pengobatan yang harus
dijalani
- Infirmasikan manfaat yang
akan diperoleh jika teratur
menjalani pengobatan
- Anjurkan pasien dan
keluarga melakukan
konsultasi ke peayanan
kesehatan terdekat, jika
perlu.

9
Terapi relaksasi Ptpt Progresif Terapi relaksasi Ptpt
Observasi Progresif dilakukan untuk
- Identifiksi tempat yang meredakan ketegangan
tenang dan nyaman otot , nyeri , memberikan
- Monitor secara berkala kenyamanan, kebugaran
untuk memastikan otot serta dapat membuat lebih
rileks rileks.
Terapeutik
- Berikan posisi bersandar
pada kursi atau posisi
lainnya yang nyaman
- Hentikan sesi relaksasi
secara bertahap
- Beri waktu
mengungkapkan perasaan
tentang terapi
Edukasi
- Anjurkaan memakai
pakaian yang nyaman dan
tidak sempit
- Anjurkan fokus pada
sensasi otot yang rileks
- Anjurkan bernafas dalam
dan perlahan
- Anjurkan berlatih di antara
sesi reguler dengan
perawat.

10
ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Standar Luaran Standar Intervensi Rasional


Keperawatan Indonesia
Kode Dx Keperawatan Indonesia

D.0142 Resiko Infeksi Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi Pencegahan Infeksi


intervensi selama 1 kali dilakukan dengan cara
pertemuan maka Tindakan memonitor tanda infeksi
diharapkan resiko Observasi pada pasien, memberikan
infeksi pada klien tidak perawatan luka pada area
meningkat dengan - monitor tanda dan gejala infeksi lokal kulit, mengajarkan cara
kriteria hasil: dan sistemik mencuci tangan,
Terapeutik mengajurkan klien untuk
- integritas pada kulit dan meningkatkan asupan caira
jaringan meningkat - Berikan perawatan pada areaa kulit
dan menganjurkan klien
- elastisitas pada kulit - cuci tangan sebelum dan sesudah kontak untuk meningkatkan asupan
membaik dengan pasien dan linkungan pasien
nutrisi klien
- terjadinya penurunan Edukasi
pada kerusakan lapisan
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
kulit
- Ajarkan cara mencuci tangan yang benar
- sensasi kulit meningkat
- Anjurkan meningkatkan asupan cairan
- dan resiko infeksi
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
menurun
Manajemen Jalan Nafas
Manajemen Jalan Nafas dilakukan untuk
mempertahankan kepatenan
Tindakan jalan nafas, memonitor pola

11
Observasi nafas klien, serta
mengajurkan untuk minum
- Monitor pola nafas air hangat, dan
Teraupetik menganjurkan pemberian
- Pertahankan kepatenan jalan nafas asupan cairan 2000ml/hari
- Berikan minum hangat
Edukasi
Pemberian obat oral
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari dilakukan untuk
mengidentifikasi apakah ada
Pemberian obat oral kemungkinan alergi dan
kontraindikasi obat pada
Tindakan klien, memeriksa tanggal
kadaluawarsa obat dan
Observasi
apakah ada efek samping
- Identifikasi kemungkinan alergi, obat dan menjelaskan
interaksi, dan kontraindikasi obat kepada klien jenis obat yang
- Periksa tanggal kadaluawarsa obat sedang di konsumsi
- Monitor efek samping obat
Teraupetik

- Lakukan prinsip enam benar


Edukasi

- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian - Pencegahan luka tekan


tindakan yang diharapkan dan efek dilakukan untuk
samping sebelum pemberian memonitor suhu dan status
kulit klien, menanyakan

12
Pencegahan luka tekan kepada pasien apakah ada
luka tekan sebelumnya
Tindakan memonitor suhu dan status
Observasi kulit klien, mengeringkan
daerah kulit klien yang
- Periksa ada luka tekan sebelumnya lembab akibat keringat,
- monitor suhu kulit dan menjelaskan tanda-
- Monitor status kulit harian tanda kerusakan kulit serta
Teraupetik mengajarkan cara merawat
kulit
- Keringkan daerah kulit yang lembab
akibat keringat
- Gunakan barier seperti lotion atau
bantalan penyerap air
Edukasi

- Jelaskan tanda-tanda kerusakan kulit


- Ajarkan merawat kulit

13
ANALISIS MASALAH

N DATA ETIOLOGI MASALAH


O

Data Subjektif Tn. S berusia 67 tahun Resiko Infeksi

- Klien mengatakan pernah


ada luka pada kaki, tapi
sudah sembuh dan ada Mengalami perlukaan pada kaki
bekas luka
Data Objektif
Terdapat luka insisi
- Adanya kerusakan
integritas kulit di bagian
kaki
Kerusakan integritas kulit

Resiko infeksi

14
 PRIORITAS KEPERAWATAN PASIEN DIABETES MELLITUS

1.Ketidakstabilan kadar glukosa darah


2. Pola nafas tidak efektif
3. Resiko Infeksi

15
16
17

Anda mungkin juga menyukai