Anda di halaman 1dari 23

No Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Intervensi Rasional

Hasil
1 Gangguan integritas Setelah dilakukan Perawatan Integritas Kulit 1. Mengetahui
kulit/jaringan asuhan keperawatan … a. Observasi penyebab
berhubungan dengan x… jam diharapkan 1. Identifikasi gangguan
perubahan sirkulasi, integritas kulit dan penyebab gangguan integritas kulit
perubahan status nutrisi jaringan meningkat integritas kulit (mis. pada pasien.
(kelebihan atau dengan kriteria hasil: perubahan sirkulasi, 2. Untuk mencegah
kekurangan), 1. Elastisitas perubahan status luka dekubitus.
kekurangan atau meningkat nutrisi, penurunan 3. Untuk
kelebihan volume 2. Hidrasi meningkat kelembapan, suhu merecovery
cairan, penurunan 3. Perfusi jaringan lingkungan ekstrem, tonjolon tulang.
mobilitas, bahan kimia meningkat penurunan 4. Mencegah
iritatif, suhu lingkungan 4. Kerusakan jaringan mobilitas). terjadinya infeksi
yang ekstrem, faktor menurun b. Terapeutik 5. Agar kulit pasien
mekanis, efek samping 5. Kerusakan lapisan 2. Ubah posisi tiap 2 lembab.
terapi radiasi, kulit menurun jam jika tirah baring. 6. Untuk mencegah
kelembaban, proses 6. Nyeri menurun 3. Lakukan pemijatan iritasi.
penuaan, neuropati 7. Perdarahan pada area penonjolan 7. Agar kulit pasien
perifer, perubahan menurun tulang, jika perlu tidak bertambah
pigmentasi, perubahan 8. Kemerahan 4. Bersihkan perineal kering.
hormonal, kurang menurun dengan air hangat, 8. Agar kulit pasien
terpapar informasi 9. Hematoma terutama selama lebih lelbab.
tentang upaya menurun periode diare. 9. Mencegah pasien
mempertahankan/melin 10. Pigmentasi 5. Gunakan produk dehidrasi.
dungi integritas abnormal menurun berbahan petrolium 10. Agar pasien tidak
jaringan dibuktikan 11. Jaringan parut atau minyak pada kekurangan
dengan kerusakan menurun kulit kering. nutrisi.
jaringan dan lapisan 12. Nekrosis menurun 6. Gunakan produk 11. Agar kebutuhan
kulit, nyeri, perdarahan, 13. Abrasi kornea berbahan nutrisi pasien
kemerahan, hematoma. menurun ringan/alami dan terpenuhi.
14. Suhu kulit hipoalergik pada 12. Agar kulit pasien
membaik kulit sensitif. tidak rusak.
15. Sensasi membaik 7. Hindari produk 13. Agar kulit pasien
16. Tekstur membaik berbahan dasar tidak terbakar
17. Pertumbuhan alkohol pada kulit sinar matahari.
rambut membaik kering. 14. Agar kulit pasien
c. Edukasi bersih.
8. Anjurkan
menggunakan
pelembab (mis.
lotion, serum).
9. Anjurkan minum air
yang cukup
10. Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi.
11. Anjurkan
meningkatkan buah
dan sayur.
12. Anjurkan
menghindari
terpapar suhu
ekstrem.
13. Anjurkan
menggunakan tabir
surya SPF minimal
30 saat berada di
luar rumah.
14. Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya.
Perawatan Luka 1. Mengetahui
a. Observasi karakteristik luka
1. Monitor pasien.
karakteristik luka 2. Mengetahui ada
(mis. drainase, tidaknya tanda
warna, ukuran, bau). infeksi.
2. Monitor tanda-tanda 3. Mencegah luka
infeksi. lebih parah.
b. Terapeutik 4. Mencegah
3. Lepaskan balutan infeksi.
dan plester secara 5. Mencegah infeksi
perlahan. lebih parah.
4. Cukur rambut sekitar 6. Untuk
daerah luka, Jika mempercepat
perlu. penyembuhan
5. Bersihkan dengan luka.
cairan NaCl atau 7. Mempercepat
pembersih luka sembuh.
nontoksik, sesuai 8. Agar luka terbalut
kebutuhan. dengan baik.
6. Bersihkan jaringan 9. Mencegah
nekrotik. penyebaran
7. Berikan salep yang bakteri masuk ke
sesuai ke kulit/lesi, luka.
jika perlu. 10. Agar luka tetap
8. Pasang balutan bersih dan steril.
sesuai jenis luka. 11. Mencegah luka
9. Pertahankan teknik dekubitus pada
steril saat melakukan pasien.
perawatan luka. 12. Agar kebutuhan
10. Ganti balutan sesuai nutrisi pasien
jumlah eksudat dan terpenuhi.
drainase. 13. Mencagah pasien
11. Jadwalkan kekurangn
perubahan posisi vitamin dan
setiap 2 jam atau mineral.
sesuai kondisi 14. Mempercepat
pasien. penumbuhan
12. Berikan diet dengan jaringan pada
kalori 30-35 luka.
kkal/kgBB/hari dan 15. Agar pasien
protein 1,25-1,5 mengetahui tanda
g/kgBB/hari. dan gejala infeksi.
13. Berikan suplemen 16. Agar kalori harian
vitamin dan mineral pasien terpenuhi.
(mis. vitamin A, 17. Agar pasien
vitamin C, Zinc, mampu merawat
Asam Amino), lukanya secara
sesuai indikasi. mandiri.
14. Berikan terapi TENS 18. Untuk
(stimulasi saraf menghilangkan
transkutan neous), jaringan yang
jika perlu. rusak.
c. Edukasi 19. Untuk mencegah
15. Jelaskan tanda dan reaksi infeksi
gejala infeksi.
16. Anjurkan
mengkonsumsi
makanan tinggi
kalori dan protein.
17. Ajarkan prosedur
perawatan luka
secara mandiri.
d. Kolaborasi
18. Kolaborasi prosedur
debridement (mis.
enzimatik, biologis,
mekanis, autolitik),
jika perlu.
19. Kolaborasi
pemberian
antibiotik, jika perlu
2 Nyeri akut Setelah diberikan Manajemen Nyeri 1. Untuk
berhubungan dengan asuhan keperawatan 1. Observasi mengetahui
agen pencedera selama ..…x….. jam 1. Identifikasi lokasi, karakteristik nyeri
fisiologis, agen diharapkan tingkat karakteristik, durasi, 2. Untuk
pencedera kimiawi, nyeri pasien menurun frekuensi, kualitas, mengetahui skala
agen pencedera fisik dengan kriteria hasil : intensitas nyeri nyeri pasien
dibuktikan dengan 1. Kemampuan 2. Identifikasi skala 3. Mengetahui
mengeluh nyeri, tampak menuntaskan nyeri respon nyeri non
meringis, bersikap aktivitas meningkat 3. Identifikasi respons verbal pasien
protektif, gelisah, 2. Keluhan nyeri nyeri non verbal 4. Untuk mengatasi
frekuensi nadi menurun 4. Identifikasi faktor nyeri pasien
meningkat, sulit tidur, 3. Meringis menurun yang memperberat 5. Untuk
tekanan darah 4. Sikap protektif dan memperingan mengetahui
meningkat, pola napas menurun nyeri keyakinan tentang
berubah, napsu makan 5. Gelisah menurun 5. Identifikasi nyeri pasien
berubah, proses berfikir 6. Kesulitan tidur pengetahuan dan 6. Agar mengetahui
terganggu, menarik diri, menurun keyakinan tentang respon nyeri
berfokus pada diri 7. Menarik diri nyeri pasien terhadap
sendiri, diaforesis. menurun 6. Identifikasi budayanya
8. Berfokus pada diri pengaruh budaya 7. Mengetahui
sendiri menurun terhadap respon pengaruh nyeri
9. Diaforesis menurun nyeri terhadap kualitas
10. Perasaan depresi 7. Identifikasi hidup pasien
(tertekan) menurun pengaruh nyeri pada 8. Agar mengetahui
11. Perasaan takut kualitas hidup terapi yang
mengalami cedera 8. Monitor dilakukan
berulang menurun keberhasilan terapi berhasil atau tidak
12. Anoreksia menurun komplementer yang 9. Agar mengetahui
13. Perineum terasa sudah diberikan efek dari
tertekan menurun 9. Monitor efek analagetik yang
14. Uterus teraba samping penggunaan diberikan
membulat menurun analgesik 10. Agar nyeri pasien
15. Ketegangan otot 2. Terapeutik berkurang
menurun 10. Berikan teknik 11. Agar nyeri pasien
16. Pupil dilatasi nonfarmakologis tidak bertambah
menurun untuk mengurangi 12. Agar kebutuhan
17. Muntal menurun rasa nyeri (mis. istirahat tidur
18. Mual menurun TENS, hipnotis, pasien terpenuhi
19. Frekuensi nadi akupresur, terapi 13. Untuk
membaik music, biofeedback, menentukan
20. Pola napas membaik terapi pijat, strategi
21. Tekanan darah aromaterapi, teknik meredakan nyeri
membaik imajinasi yang tepat pada
22. Proses berpikir terbimbing, kompres pasien
membaik hangat/dingin, terapi 14. Agar pasien
23. Fokus membaik bermain) memahami
24. Fungsi berkemih 11. Kontrol lingkungan tentang nyeri
membaik yang memperberat yang dialami
25. Perilaku membaik rasa nyeri (mis. Suhu 15. Agar pasien
26. Nafsu makan ruangan, memahami cara
membaik pencahayaan, meredakan nyeri
kebisingan) 16. Agar pasien dapat
27. Pola tidur membaik 12. Fasilitasi istirahat mengatasi nyeri
dan tidur secara mandiri
13. Pertimbangkan jenis 17. Agar nyeri pasien
dan sumber nyeri dapat teratasi
dalam pemilihan dengan cepat
strategi meredakan 18. Untuk mengatasi
nyeri. nyeri pasien
3. Edukasi 19. Agar nyeri pasien
14. Jelaskan penyebab, berkurang
periode, dan pemicu
nyeri
15. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
16. Anjurkan memonitor
nyeri secara mendiri
17. Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
18. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
4. Kolaborasi
19. Kolaborasi
pemberian analgetik,
jika perlu
Pemberian Analgesik 1. Untuk
a. Observasi mengetahui
1. Identifikasi karakteristik nyeri
karakteristik nyeri pasien.
(mis. Pencetus, 2. Untuk
pereda, kualitas, mengetahui
lokasi, intensitas, apakah pasien
frekuensi, durasi) mempunyai
2. Identifikasi riwayat riwayat alergi
alergi obat obat.
3. Identifikasi 3. Agar analgetik
kesesuaian jenis yang diberikan
analgesik (mis. sesuai.
narkotika, non- 4. Untuk
narkotik, atau mengetahui
NSAID) dengan tanda-tanda vital
tingkat keparahan pasien stabil.
nyeri 5. Untuk
4. Monitor tanda-tanda mengetahui
vital sebulan dan keefektifan
sesudah pemberian analgetik yang
analgesik diberikan.
5. Monitor efektifitas 6. Agar analgesik
analgesik yang diberikan
b. Terapeutik bekerja optimal.
6. Diskusikan jenis 7. Mengetahui kadar
analgesik yang dalam serum
disukai untuk terpenuhi.
mencapai analgesia 8. Agar pasien
optimal, jika perlu mencapai target
7. Pertimbangkan yang ditetepkan.
penggunaan infus 9. Agar pasien
kontinu, atau bolus mengetahui
oploid untuk perkembangan
mempertahankan kesehatannya.
kadar dalam serum 10. Agar pasien
8. Tetapkan target mengetahui efek
efektifitas analgesik terapi dan efek
untuk samping obat.
mengoptimalkan 11. Agar pemberian
respons pasien analgetik dapat
9. Dokumentasikan bekerja secara
respons terhadap optimal.
efek analgesik dan
efek yang diinginkan
c. Edukasi
10. Jelaskan efek terapi
dan efek samping
obat
d. Kolaborasi
11. Kolaborasi
pemberian dosis dan
jenis analgesik,
sesuai indikasi
3 Risiko infeksi Setelah dilakukan Manajemen Imunisasi/ 1. Untuk
dibuktikan dengan asuhan keperawatan ...x Vaksinasi mengetahui
penyakit kronis, efek ... jam diharapkan a. Observasi keadaan pasien
prosedur invasif, tingkat infeksi menurun 1. Identifikasi riwayat 2. Mengetahui
malnutrisi, peningkatan dengan kriteria hasil: kesehatan dan kontraindikasi
paparan organisme, 1. Kebersihan tangan riwayat alergi imunisasi
patogen lingkungan, meningkat 2. Identifikasi 3. Untuk
ketidakadekuatan 2. Kebersihan badan kontraindikasi mengetahui status
pertahanan tubuh meningkat pemberian imunisasi imunisasi
primer: gangguan 3. Nafsu makan (mis. reaksi 4. Karena otot
peristaltik, kerusakan meningkat anafilaksis terhadap terkuat bayi di
integritas kulit, 4. Demam menurun vaksin sebelumnya paha
perubahan sekresi pH, 5. Kemerahan dan atau sakit parah 5. Untuk
penurunan kerja siliaris, menurun dengan atau tanpa mengetahui
ketuban pecah lama, 6. Nyeri menurun demam) informasi
ketuban pecah sebelum 7. Bengkak menurun 3. Identifikasi status vaksinasi pasien
waktunya, merokok, 8. Vesikel menurun imunisasi setiap 6. Agar imunisasi
status cairan tubuh, 9. Cairan berbau kunjungan ke dilakukan tepat
ketidakadekuatan busuk menurun pelayanan kesehatan waktu.
pertahanan tubuh 10. Sputum berwarna b. Terapeutik 7. Agar pasien
sekunder: penurunan hijau menurun 4. Berikan suntikkan mengetahui,
hemoglobin, 11. Drainase purulent pada bayi dibagian tujuan, manfaat,
imununosupresi, menurun paha anterolateral rekasi dan efek
leukopenia, supresi 12. Piuria menurun 5. Dokumentasikan samping
respon inflamasi, 13. Periode malaise informasi vaksinasi vaksin/imunisasi.
vaksinasi tidak adekuat. menurun (mis. nama 8. Agar pasien
14. Periode mengigil produsen, tanggal mengetahui
menurun kadaluarsa) imunisasi wajib
15. Letargi menurun 6. Jadwalkan imunisasi pemerintah
16. Gangguan kognitif pada interval waktu 9. Agar pasien
menurun yang tepat imunisasi yang
17. Kadar sel darah c. Edukasi melindungi
putih membaik 7. Jelaskan tujuan, terhadap
18. Kultur darah manfaat, reaksi yang penyakit.
membaik terjadi, jadwal, dan 10. Agar pasien
19. Kultur urine efek samping mengetahui
membaik 8. Informasikan vaksinasi pada
20. Kultur sputum imunisasi yang kejadian khusus.
membaik diwajibkan 11. Agar tidak terjadi
21. Kultur area luka pemerintah (mis. imunisasi yang
membaik hepatitis B, BCG, berkali.
22. Kultur feses difteri, tetanus, 12. Agar semua
membaik pertusls, h.infuenza, pasien dapat
polio, campak, melakukan vaksis
measles, rubella) terkhusus
9. Informasikan masyarakat
imunisasi yang ekonomi rendah.
melindungi terhadap
penyakit namun saat
ini tidak diwajibkan
pemerintah (mis.
influenza,
pneumokokus)
10. Informasikan
vaksinasi untuk
kejadian khusus
(mis. rabies, tetanus)
11. Informasikan
penundaan
pemberian imunisasi
tidak berarti
menggulang jadwal
imunisasi kembali
12. Informasikan
penyedia layanan
pecan imuniasasi
nasional yang
menyediakan vaksin
gratis
Pencegahan Infeksi 1. Mengetahui tanda
a. Observasi dan gejala infeksi.
1. Monitor tanda dan 2. Mencegah
gejala infeksi local penularan infeksi
dan sistemik ke banyak orang.
b. Terapeutik 3. Mencegah infeksi
2. Batasi jumlah lebih parah.
pengunjung 4. Mencegah
3. Berikan perawatan penularan infeksi.
kulit pada daerah 5. Mencegah
edema keperahan infeksi.
4. Cuci tangan sebelum 6. Agar pasien
dan sesudah kontak mengetahui tanda
dengan pasien dan dan gejala infeksi.
lingkungan pasien 7. Agar pasien
5. Pertahankan teknik mampu mencuci
aseptic pada pasien tangan dengan
berisiko tinggi baik dan benar
c. Edukasi 8. Mencegah
6. Jelaskan tanda dan penularan ke
gejala infeksi orang lain agar
7. Ajarkan cara pasien mampu
mencuci tangan yang memeriksa
benar lukanya secara
8. Ajarkan etik batuk mandiri.
9. Ajarkan cara 9. Agar pasien tidak
memeriksa kondisi kekurangan
luka atau luka nutrisi
operasi 10. Agar kebutuhan
10. Anjurkan cairan pasien
meningkatkan terpenuhi
asupan nutrisi 11. Mencegah risiko
11. Anjurkan infeksi.
meningkatkan
asupan cairan
d. Kolaborasi
12. Kolaborasi
pemberian
imunisasi, jika perlu
4 Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan Promosi Citra Tubuh 1. Mengetahui
berhubungan dengan asuhan keperawatan … a. Observasi harapan pasien
perubahan x… jam diharapkan 1. Identifikasi harapan untuk kedepannya
struktur/bentuk tubuh, citra tubuh meningkat citra tubuh 2. Mengetahui
perubahan fungsi tubuh, dengan kriteria hasil : berdasarkan tahap karakteristik citra
perubahan fungsi 1. Melihat bagian perkembangan tubuh pasien
kognitif, tubuh meningkat 2. Identifikasi budaya, 3. Mengetahui
ketidaksesuaian 2. Menyentuh bagian agama, jenis faktor penyebab
budaya, keyakinan atau tubuh meningkat kelamin, dan umur isolasi sosial
sistem nilai, transisi 3. Verbalisasi terkait citra tubuh. pasien
perkembangan, kecacatan bagian 3. Identifikasi 4. Mengetahui
gangguan psikososial, tubuh menurun perubahan citra kenyataan kritik
efek 4. Verbalisasi tubuh yang terhadap diri
tindakan/pengobatan kehilangan bagian mengakibatkan sendiri.
dibuktikan dengan tubuh menurun isolasi sosial. 5. Mengetahui
mengungkapkan 5. Verbalisasi 4. Monitor frekuensi apakah pasien
kecacatan/kehilangan perasaan negative pernyataan kritik mampu melihat
bagian tubuh, tentang perubahan terhadap diri sendiri bagian tubuh
kehilangan bagian tubuh menurun 5. Monitor apakah yang meningkat.
tubuh, fungsi/struktur 6. Verbalisasi pasien bisa melihat 6. Agar pasien
tubuh berubah/hilang, penolakan/reaksi bagian tubuh yang mengetahui
tidak mau orang lain menurun berubah. fungsi dari
mengungkapkan 7. Verbalisasi b. Terapeutik tubuhnya.
kecacatan/kehilangan perubahan gaya 6. Diskusikan 7. Agar pasien
bagian tubuh, hidup menurun perubahan tubuh dan mengetahui
mengungkapkan 8. Menyembunyikan fungsinya perbedaan
perasaan negative bagian tubuh 7. Diskusikan penampilannya.
tentang perubahan berlebihan menurun perubahan 8. Agar pasien
tubuh, mengungkapkan 9. Fokus pada bagian penampilan fisik mengetahui
kekhawatiran tubuh menurun terhadap harga diri perubahan
penolakan/reaksi orang 10. Fokus pada 8. Diskusikan terhadap
lain, mengungkapkan penampilan masa perubahan akibat perkembangannya
perubahan gaya hidup, lalu menurun pubertas, kehamilan .
menyembunyikan/ 11. Fokus pada dan penuaan 9. Agar pasien
menunjukan bagian kekuatan masa lalu 9. Diskusikan kondisi mengetahui
tubuh secara berlebih, menurun stress yang pengaruh stress
menghindari melihat 12. Respond non verbal mempengaruhi citra terhadap citra
dan menyentuh bagian pada perubahan tubuh (mis. luka, tubuh.
tubuh, fokus berlebihan tubuh membaik penyakit, dan 10. Agar pasien
pada perubahan tubuh, 13. Hubungan sosial pembedahan). mampu
respond non verbal membaik 10. Diskusikan cara mengembangkan
pada perubahan dan mengembangkan citra tubuhnya
persepsi tubuh, fokus harapan citra tubuh secara realistis.
pada penampilan dan secara realistis. 11. Agar pasien dan
kekuatan masa lalu, 11. Diskusikan persepsi keluarga
hubungan sosial pasien dan keluarga mengetahui
berubah. tentang perubahan tentang citra
citra tubuh tubuh
c. Edukasi 12. Agar pasien dan
12. Jelaskan kepada keluarga mampu
keluarga tentang melakukan
perawatan perawatan citra
perubahan citra tubuh dengan
tubuh benar.
13. Anjurkan 13. Untuk mengathui
menggunakan alat persepsi pasien
bantu (mis. pakaian, terhadap citra
wig, kosmetik). tubuhnya
14. Anjurkan mengikuti 14. Agar pasien lebih
kelompok percaya diri
pendukung (mis. 15. Agar pasien
kelompok sebaya) merasa
15. Latih fungsi tubuh termotivasi
yang dimiliki 16. Agar pasien lebih
16. Latih peningkatan aktif
penampilan diri 17. Agar pasien lebih
(mis. berdandan). percaya diri
17. Latih penggunaan
kemampuan diri
kepada orang lain
maupun kelompok.
Promosi Koping 1. Mengetahui
a. Observasi : kegiatan pasien
1. Identifikasi kefiatan dalam mencapai
jangka pendek dan tujuan
Panjang sesuai 2. Mengetahui
tujuan kemampuan
2. Identifikasi pasien
kemampuan yang 3. Agar tujuan
dimiliki pasien terpenuihi
3. Identifikasi sumber 4. Untuk
daya yang tersedia mengetahui
untuk memenuhi proses penyakit
tujuan pasien
4. Identifikasi 5. Mengetahui
pemahaman proses dampak situasi
penyakit terhadap peran
5. Identifikasi damapak dan hubungan
situasi terhadap pasien
peran dan hubungan 6. Mengetahui
6. Identifikasi metode metode
penyelesaian penyelesain
masalah masalah yang
7. Identifikasi tepat
kebutuhan dan 7. Mengetahui
keinginan terhadap kebutuhan
dukungan sosial dukungan sosial
b. Terapeutik : pasien
8. Diskusikan 8. Untuk
perubahan peran mengetahui
yang dialami apakah pasien
Tim mengalami
9. Gunakan pendekatan perubahan peran
yang tenanag dan 9. Agar terbina
meyakinkan hubugnan saling
10. Diskusikan alasan percaya
mengkritik diri 10. Agar pasien
sendiri memahami
11. Diskusikan untuk kesalahannya
mengklarifikasi 11. Agaf kesalahan
kesalahpahamaman pasien dapat
dan mengevaluasi diatasi
prilaku sendiri 12. Mengetahui
12. Diskusikan akibat yang akan
konsekueensi tidak terjadi
menggunakan rasa 13. Agar pasien
bersalah dan rasa mengetahui risiko
malu bahaya terhadap
13. Diskusikan risiko diri sendiri
yang menimbulkan 14. Agar pasien
bahaya pada diri mendaptkan
sendiri informasi sesuai
14. Fasilitasi dalam kebutuhan
memperoleh 15. Agar pasien dapat
oinformasi yang memilih
dibutuhkan perawatan yang
15. Berikan pilihan tepat
realisitis mengenai 16. Mencegah pasien
aspek-aspek tertentu terlalu berharap
dalam perawatan lebih
16. Motivasi untuk 17. Agar keputusan
menentukan harapan yang diambil
yang realistis tepat
17. Tinjau kembali 18. Agar tidak salah
kemampuan dalam mengambil
pengambilan keputusan
keputusan 19. Agar pasien lebih
18. Hindari mengambil aktif
keputusan saat bersosialisasi
pasien berada 20. Agar pasien
dibawah tekanan mendapat
19. Motovasi terlibat dukungan
dalam kegiatan 21. Agar paien
sosial merasa tenang
20. Motivasi 22. Agar pasien
mengidentifikasi termotivasi
sistem pendukung 23. Agar pasien
yang tersedia mampu memilih
21. Damping saat mekanisme
berduka (mis. pertahanan yang
penyakit kronis, tepat
kecatatan) 24. Agar pasien tidak
22. Perkenalkan dengan merasa terancam
orang atau kelompok 25. Agar pasien tidak
yang yang berhasil merasa sendiri
mengalami 26. Agar kebutuhan
pengalaman yang spriritual pasien
sama terpenuhi
23. Dukung penggunaan 27. Agar pasien lebih
mekanisme lega
pertahanan yang 28. Agar pasien
tepat mendapatkan
24. Kurangi rangsangan dukungan
lingkungan yang 29. Agar tujuan
mengancam pasien tercapai
c. Edukasi : 30. Agar maslaah
25. Anjurkan menjalin pasien
hubungan yang terpecahkan
memiliki 31. Agar pasien lebih
kepentingan dan rileks
tujuan sama 32. Agar
26. Anjrkan pengunaan keterampilan
sumber spiritual, jika sosial pasien
perlu terlatih
27. Anjurkan 33. Agar pasien
menggunakan mampu menilai
perasaan dan secara objektif
persepsi
28. Anjurkan keluarga
terlibat
29. Anjurkan membuat
tujuan yang lebih
spesifik
30. Ajarkan cara
memecahkan
masalah secara
kognitif
31. Latih penggunaan
teknik relaksasi
32. Latih keterampilan
sosial, sesuai
kebutuhan
33. Latih
mengembangkan
penilaian objektif
5 Gangguan pola tidur Setelah dilakukan Dukungan Tidur 1. Mengetahui pola
berhubungan dengan asuhan a. Observasi aktivitas dan tidur
hambatan lingkungan, keperawatan ....x.... jam 1. Identifikasi pola pasien
kurang kontrol tidur, diharapkan pola tidur aktivitas dan tidur 2. Mengetahui
kurang privasi, restraint membaik dengan 2. Identifikasi faktor faktor penganggu
fisik, ketiadaan teman kriteria hasil: pengganggu tidur tidur pasien
tidur, tidak familiar 1. Keluhan sulit tidur (fisik dan/atau 3. Agar pasien dapat
dengan peralatan tidur menurun psikologis) tidur dengan
dibuktikan dengan 2. Keluhan sering 3. Identifikasi makanan nyaman
mengeluh sulit tidur, terjaga menurun dan minuman yang 4. Mengetahui obat
mengeluh sering 3. Keluhan tidak puas mengganggu tiddur tidur yang
terjaga, mengeluh tidak tidur menurun (mis. kopi, teh, digunakan oleh
puas tidur, mengeluh 4. Keluhan pola tidur alkohol, makan pasien
pola tidur berubah, berubah menurun mendekati waktu 5. Agar pasien dapat
mengeluh istirahat tidak 5. Keluhan istirahat tidur, minum banyak tidur dengan
cukup, mengeluh tidak cukup air sebelum tidur) nyaman
kemampuan menurun 4. Ientifikasi obat tidur 6. Agar waktu tidur
beraktivitas menurun. 6. Kemampuan yang dikonsumsi siang pasien
beraktivitas b. Terapeutik terkontrol
meningkat. 5. Modifikasi 7. Agar pasien tidur
lingkungan (mis. dengan nyaman
pencahayaan, dan rileks
kebisingan, suhu, 8. Agar pola tidur
matras, dan tempat pasien teratur
tidur) 9. Agar pasien lebih
6. Batasi waktu tidur nyaman
siang, jika perlu 10. Agar siklus tidur
7. Fasilitasi pasien terjaga
menghilangkan 11. Agar kebutuhan
stress sebelum tidur tidur pasien
8. Tetapkan jadwal terpenuhi
tidur rutin 12. Agar pasien tidur
9. Lakukan prosedur tepat waktu
untuk meningkatkan 13. Agar pasien tidak
kenyamanan (mis. mengalami
pijat, pengaturan kesulitan tidur
posisi, terapi, 14. Agar pasien tidur
akupresur) dengan nyaman
10. Sesuaikan jadwal 15. Agar pasien
pemberian obat mengetahui
dan/atau tindakan faktor-faktor yang
untuk menunjang berkontribusi
siklus tidur-terjaga. terhadap
c. Edukasi gangguan pola
11. Jelaskan pentingnya tidur
tidur cukup selama 16. Agar pasien tidur
sakit dengan nyaman
12. Anjurkan menepati dan rileks
kebiasaan waktu
tidur
13. Anjurkan
menghindari
makanan/minuman
yang mengganggu
tidur
14. Anjurkan
penggunaan obat
tidur yang tidak
mengandung
supresor terhadap
tidur REM
15. Ajarkan faktor-
faktor yang
berkontribudi
terhadap gangguan
pola tidur (mis.
psikologis, gaya
hidup, sering berubh
shift kerja)
16. Ajarkan relaksasi
otot autogenik atau
cara
nonfarmakologis
lainnya.
Edukasi 1. Mengetahui
Aktivitas/Istirahat kesiapan dan
a. Observasi kemampuan
1. Identifikasi kesiapan pasien dalam
dan kemampuan menerima
menerima informasi. informasi
b. Terapeutik 2. Untuk menambah
2. Sediakan materi dan pengetahuan
media pengaturan pasien
aktivitas dan 3. Agar pasien
istirahat mendapatkan
3. Jadwalkan pendidikan
pemberian kesehatan sesuai
pendidikan jadwal
kesehatan sesuai 4. Untuk
kesepakatan mengetahui
4. Berikan kesempatan pemahaman
kepada pasien dan pasien dan
keluarga untuk keluarga
bertanya. 5. Agar pasien
c. Edukasi mengetahui
5. Jelaskan pentingnya pentingnya
melakukan aktivitas aktivitas fisik atau
fisik/olahraga secara olahraga
rutin 6. Agar pasien aktif
6. Anjurkan terlibat beraktivitas
dalam aktivitas 7. Agar aktivitas dan
kelompok, aktivitas istirahat pasien
bermain, atau teratur
aktivitas lainnya. 8. Mengetahui
7. Anjurkan menyusun kebutuhan
jadwal aktivitas dan istirahat pasien
istirahat 9. Agar pasien dapat
8. Ajarkan cara menentukan
mengidentifikasi target dan jenis
kebutuhan istirahat aktivitas sesuai
(mis. kelelahan, kemampuan
sesak napas saat
aktivitas)
9. Ajarkan cara
mengidentifikasi
target dan jenis
aktivitas sesuai
kemampuan.

Anda mungkin juga menyukai