jari-jari kaki kirinya sudah mati Integritas Jaringan rasa Ulkus pada kaki Do : - Luka gangren, Proses penyembuhan menjadi mengalami perdarahan, lebih lama bau, nanah (+) - Nekrosis, kehilangan Gangren sensasi - Albumin ... Gangguan integritas jaringan - HB ... - Leukosit ...
DS : - Sel pankreas terganggu Ketidakstabilan
DO : glukosa darah - hasil pemeriksaan gula Produksi insulin menurun darah sewaktu .... - Klien telah di diagnosa Glikogen meningkat memiliki DM type 2 Hiperglikemi
Tubuh gagal meregulasi
hiperglikemi
Ketidakstabilan glukosa darah
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Gangguan Setelah 1. Kaji lokasi, 1. Karakteristik luka yang integritas dilakukan ukuran, warna, terkaji setiap hari dapat jaringan b.d tindakan dan kedalaman digunakan sebagai data kurangnya keperawatan luka setiap hari untuk menentukan suplai darah selama 3 x 2. Lakukan dan oksigen ke 24 jam, perawatan luka intervensi selanjutnya area ulkus keadaan dengan 2. Kompres hydrogel dan ditandai ulkus mempertahankan NaCl 0,9% diketahui dengan semakin teknik aseptif dan efektif terhadap gangren dan membaik, berikan kompres penyembuhan luka jaringan dengan menggunakan (Purnomo dkk., 2014) nekrosis kriteria hydrogel atau 3. Kejadian ulkus diabetikum hasil: NaCl 0,9% - Bau 3. Berikan support dan peningkatan grade berkurang pada klien dan diketahui memiliki - Tidak ada ajarkan mengenai hubungan yang positif dan mekanisme signifikan dengan kejadian tanda atau koping positif depresi (Setyoningrum gejala infeksi 4. Komunikasikan dkk., 2013) dengan keluarga 4. Diketahui terdapat klien untuk terus hubungan antara dukungan memberikan keluarga terhadap harga support terhadap klien diri klien ulkus diabetikum 5. Kolaborasi untuk (Laksana, 2014) kultur bakteri luka 5. Berdasarkan penelitian dan tes yang dilakukan oleh Putri sensitivitas dkk (2012) di salah satu antibiotik rumah sakit di Jakarta 6. Kolaborasi diketahui bahwa tidak ada tindakan amputasi seorangpun pasien gangren yang mendapatkan pengobatan antibiotik secara rasional. Sehingga pemeriksaan kultur dari pus gangren perlu dilakukan untuk menentukan antibiotik yang tepat. 6. Klien telah mengalami nekrosis dan infeksi pada ulkus (Alexiadou & Doupis, 2012)
2 Ketidakstabilan Setelah 1. Manajemen 1. Klien dengan DM
glukosa darah dilakukan hiperglikemia memiliki kadar glukosa b.d tindakan 2. Pantau kadar darah diatas normal. Oleh pemantauan keperawatan glukosa darah karena itu manajemen gula darah selama 3 x yang tidak 24 jam secara berkala hiperglikemia dilaksanakan adekuat glukosa 3. Komunikasikan untuk mencegah dan darah pada klien dan menangani kadar glukosa berada pada keluarga bahwa darah diatas normal. rentang selama dirawat di 2. Glukosa darah dimonitor normal RS klien harus sebelum makan dan menghabiskan menjelang tidur. Nilai makanan yang glukosa digunakan untuk telah disediakan mengatur dosis insulin dan jangan (Vera, 2013). mengkonsumsi 3. Dukungan keluarga dapat makanan dari luar meningkatkan kepatuhan atau harus diet pasien DM (Susanti & mengkonsultasika Sulistyarini, 2013). nnya terlebih Apabila klien tidak dahulu dengan menghabiskan makanan petugas (perawat, maka akan berisiko untuk dokter, bagian terjadinya hipoglikemi gizi) sebelum karena klien telah dikonsumsi mendapatkan insulin sebelum makan, serta apabila klien mengkonsumsi makanan dari luar maka dikhawatirkan akan menyebabkan hiperglikemia karena tidak sesuai dengan diet yang harus dijalankan oleh klien sehingga perlu dikonsultasikan terlebih dahulu.