Anda di halaman 1dari 12

Namirotu Fauziah 220110130036

Annida Nur Shalihah 220110130118

Fakultas Keperawatan
Universitas Padjadjaran
2016

Pencegahan
Kekerasan Seksual
Definisi Kekerasan Seksual
merupakan salah satu bentuk kekerasan berbasis gender berupa namun
tidak terbatas pada tindakan seksual atau percobaan melakukan
tindakan seksual yang menyerang seksualitas seseorang khususnya
perempuan dan/atau anak dengan menggunakan paksaan, kekerasan
dan/atau ancaman, penyalahgunaan kuasa, pemanfaatan situasi (dengan
bujuk rayu atau janji-janji), dimana tindakan tersebut dilakukan tanpa
persetujuan korban.
Penyebab Kekerasan Seksual
1. Pada Wanita Dewasa
a. Pria cenderung over-perceive (terlalu menganggap) ketika
perempuan bersikap friendly atau ramah sebagai sikap
menggoda.
b. Pria mengira perempuan bersikap tegas sebagai tindakan
permusuhan
c. Pria mengira perempuan DIAM karena mau atau menginginkan
d. Pria mengira bila perempuan menyatakan TIDAK, adalah
tindakan permusuhan
e. Kesalahan persepsi di atas adalah cikal bakal seorang pria
melakukan pelecehan seksual, serangan seksual atau memaksa
berhubungan seks tanpa persetujuan perempuan. Kesalahan
yang dilakukan pria ini akibat relasi gender yang timpang dimana
pria lebih berkuasa daripada perempuan
2. Pada Anak-anak
Posisi anak sebagai pihak yang lemah dan
tidak berdaya
moralitas masyarat khususnya pelaku
kekerasan seksual yang rendah
kontrol dan kesadaran orangtua dalam
mengantisipasi tindak kejahatan pada anak
kurangnya program edukasi dari pihak
pemerintah yang bisa diakses oleh
masyarakat
Gejala Korban Kekerasan
Seksual
1. Gejala pada Dewasa
a. pengulangan
pengalaman trauma
b. Mimpi buruk
c. reaksi emosional dan fisik
yang berlebihan karena
dipicu oleh kenangan
akan peristiwa yang
menyedihkan
d. penghindaran dan emosional
yang dangkal
e. kehilangan minat terhadap
semua hal, perasaan terasing dari
orang lain, dan emosi yang
dangkal
f. sensitifitas yang meningkat
g. Serangan panik
2. Gejala pada Anak-anak
Tanda fisik:
Celana dalam berair, bernoda atau berdarah
Sulit berjalan atau duduk
Adanya keluaran dari vagina atau anus
Kemerahan, nyeri, perdarahan, perubahan
warna, adanya luka memar pada bagian
eksternal genitalia atau pada area anal
Infeksi pada saluran kemih
Kehamilan dan seksual transmitted disease
Tanda Emosi dan Perilaku
Cemas, depresi
Berkembangnya fobia
Memiliki masalah disekolah, kabur dari rumah atau sekolah
Perubahan dalam kebersihan
Bermimpi buruk
Memiliki pengetahuan mengenai perilaku seksual yang tidak pantas
Kembali ke perilaku regressive, seperti menghisap ibu jari
Kebahagiaan dengan seks yang ditunjukkan oleh bahasa, gambar,
atau perilaku
Memasukkan mainan atau benda pada bagian genital
Perilaku seksual terhadap anak-anak lain
Terlalu banyak melakukan mastrubasi
Pencegahan Kekerasan
Untuk Dewasa Seksual
Ketika berjalan ditempat umum, berjalan menutupi bagian
dada dengan barang yang di pegang (tas, buku, map)
Berjalan dengan melipat tangan di dada
Bila menunggu kendaraan ditempat umum, berdirilah di dekat
keramaian yang terang
Jika menaiki kendaraan umum, bisa berdiri atau duduk dekat
penumpang sejenis dan membelakangi penumpang lawan
jenis.
Selalu curiga bila ada seseorang yang melihat terus menerus
bagian tertentu dari tubuh kita dan jangan sungkan untuk
menatapnya kembali.
Jangan memakai alat perhiasan atau pakaian yang
mengundang kejahatan atau pelecehan seksual
Untuk Anak anak
Program Selamatkan dan Lindungi Anak dari
Kekerasan Seksual (SELARAS) (Pendidikan
Seksual berbasis Komunitas)
Membangun Defend Mechanism (mekanisme
pertahanan)
Membangun Komunikasi Efektif dua arah
Membangun keberanian dan ketangguhan diri
pada anak
Membangun hubungan yang berkualitas antara
orangtua dan anak
Membangun kewaspadaan dengan tidak
membiasakan berbicara pada orang asing
Penanganan Kekerasan Seksual
Minta pertolongan orang terdekat disekitar
Menghubungi orang terdekat yang anda percayai
(ortu,sodara, guru/dosen)
Jangan membersihkan diri
Periksa diri ke rumah sakit untuk VeR ( visum et
repertum )
Kumpulkan bukti bukti dan saksi serta menyusun
kronologis kejadian dengan lengkap
Kontak lembaga pengada layanan atau lembaga
hukum ( polisi atau PPA)
Melakukan pemeriksaan psikologis untuk pemulihan
Daftar Pustaka
Malahayati Astrid, Rika. R. 2014. Panduan Pencegahan Pelecehan Seksual di Tempat dan Kendaraan
Umum. Halaman Moeka Publishing: JAKARTA.
https://www.dropbox.com/s/zjheak9yip4lajl/Booklet%20Bergilir%20(web)(complete).pdf?n=307165089
(Diakses pada hari jumat 15 april 2016 17.05)
Ahsini Adzkar, Stiawati Diyah. 2015. BUKU SAKU: Mencegah dan Menangani Kekerasan Seksual
terhdap Perempuan dan Anak di Lingkungan Pendidikan..http://pkwg.ui.ac.id/wp-
content/uploads/sites/28/2015/05/Buku-Saku-PKWG-UI-Magenta-dan-TAF.pdf (Diakses pada hari Selasa
12 april 2016 20.44)
Erlinda. 2014. Upaya Peningkatan Anak dari Bahaya Kekerasan, Pelecehan dan Eksploitasi.
https://web.kominfo.go.id/sites/default/files/users/12/SESI%20II%20-%202.%20paparan-kementerian-
2014-nov-bandung-erlinda-REV-fix.pdf (Diakses pada hari Selasa 12 April 2016 20.36)
Colangelo and Cooperman.2012.Understanding the Impact of Childhood Sexual Abuse on Womens
Sexuality. http://web.b.ebcohost.com (Diakses pada 14 april 2016 16.42)
Amiruddin, Mariana.2015.Kekerasan Seksual: Bukan Kejahatan Kesusilaan melainkan Kriminal.
http://www.komnasperempuan.or.id>2015/01 (Diakses pada 14 April 2016 12.37)
Hertinjung, Wisnu Sri.2009.The Dinamyc of Causes of Child Sexual Abuse Based on Availability of
Personal Space and Privacy. http://publikasiilmiah.ums.ac.id>handle (Diakses pada 14 April 2016 12.25)
Osadan and Reid.2015.The Importance of Knowing Child Sexual Abuse Symptoms in the Elementary
Teachers Work. http://www.ijhssnet.com>journals>3.pdf (Diakses pada 11 April 2016 17.34)
Wardhani dan Lestari.Gangguan Stres Pasca Trauma pada Korban Pelecehan Seksual dan Perkosaan.
Http://journal.unair.ac.id>filerPDF (Diakses pada 15 April 2016 18.22)

Anda mungkin juga menyukai