Anda di halaman 1dari 10

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN
PPN XXXIV KELOMPOK 1
SUB BAGIAN KEPERAWATAN ANAK

NUTRISI BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Asep Ermaya Nina Putri Asih


Neng Tita Juita Lisa Mutiara Anissa
Shinta Galih Kartika Meilinda Ulfah Adha
Upi Parida Ghina Aghisna
Kurnianti Tri Nuraini Sari Lestari
Annida Nur Shalihah Amalia Pebriyanti
PENDAHULUAN

Setiap anak membutuhkan asupan zat gizi


yang baik untuk menunjang pertumbuhan dan
energinya. Zat gizi yang cukup diperlukan
untuk keberlangsungan fungsi tubuh. Gizi yang
baik bergantung pada kombinasi dari
makanan yang dikonsumsi. Makanan perlu
dikonsumsi secara bervariasi, agar berbagai
zat gizi dapat masuk ke dalam tubuh.

Marotz et al., 2004; Stricklan, 2009; Kauna-Czapliska & Jwik-Pruska, 2016


LATAR BELAKANG
Salah satu penyebab ASD adalah
Anak ASD biasanya hanya menyukai gangguan metabolisme, maka
makanan yang sangat terbatas jenis pengaturan konsumsi pangan
dan nilai gizinya. Hasil penelitian merupakan hal yang penting untuk
menunjukkan bahwa casein yang dilakukan. Makanan juga berguna
ditemukan pada susu sapi dan gluten untuk menghindari timbulnya
yang ditemukan pada bahan makanan penyimpangan metabolisme selain
yang berasal dari tepung-tepungan untuk proses tumbuh kembang
perlu dihindari oleh anak ASD (Wirakusumah, 2003 dalam Latifah,
(McCandless 2003). 2004).

Anak ASD mayoritas menderita gangguan kesehatan saluran


cerna. Penelitian menunjukkan bahwa 60-70% dari keseluruhan
sistem imun manusia terletak di saluran usus dan organ-organ
pencernaan. Kenyataan ini membuat saluran cerna sebagai organ
sistem imun terbesar dalam tubuh manusia. (Mc.Candless 2003).
Apa itu Gluten dan Casein?

Gluten adalah sejenis protein yang didapatkan pada wheat


(gandum), oats, barley, rye, dan derivatnya. Casein adalah
protein yang terdapat pada air susu hewani dan
mempunyai struktur mirip gluten. Seseorang yang berada
dalam keadaan normal, yang mengkonsumsi makanan
yang mengandung gluten dan casein akan dicerna secara
sempurna oleh proses kimia dan fisik menjadi asam amino
tunggal dan diserap oleh usus. Bahan makanan yang
banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia dan
mengandung gluten dan casein antara lain mie, roti,
makaroni, susu sapi, dan keju (Sjambali 2003).
Diet rendah gula sederhana

Jenis Gula yang diberikan Gula pengganti


gula
Gula Syrup, minuman Jus buah alami, gula
murni yang berkarbonasi, palem namun jumlah
jus buah dalam sedikit, gula buah(
kemasan fruktosa) namun tidak
sering
Gula Gula dan saccarine, Gula jagung (gula
buatan aspartame seperti sorbitol)
tropikana slim dan
equal
Diet GFCF (Gluten
Free Casein Free)
Diet Makanan yang tidak diberikan Makanan pengganti
Bebas Biskuit, mie, roti, kue, snack, Makanan yang mengandung tepung
gluten dan segala jenis makanan yang beras, tepung tapioka, singkong, ubi
mengandung tepung terigu dan talas, jagung, bihun
beras ketan

Bebas Makanan atau minuman yang Susu kedele, daging dan ikan segar,
casein mengandung susu sapi, seperti unggas, telur, udang, kerang, cumi,
keju, mozzarella butter, tahu, kacang hujau, kacang merah,
permen susu, es krim, yogart, kacang tolo, kacang mete, kacang
kapri
Zat adiktif Makanan yang dihindari Makanan pengganti

Pengawet Makanan olahan sosis, Gunakan makanan


Pewarna kornet, nuget, bakso yang dimasak secara
Penyedap olahan dan makanan alami. Gunakan bahan
Pengemulsi olahan lainnya makanan secara alami
sebagai pengganti
pewarna makanan
seperti daun pandan,
daun suji dan kunyit
Jenis diet Makanan yang tidak diberikan Makanan pengganti

Diet bebas Terkandung dalam buah- Pepaya, mangga,kiwi, nanas dan


fenol buahan berwarna cerah seperti wortel. Perbanyak makan
anggur, ceri, plum, apel sayuran sebagai penambah serat
agar tidak susah bab karena
keterbatasan konsumsi buah

Diet bebas Terdapat pada jeruk dan tomat


salisilat


Terimakasih

Referensi

Ambarwati, Dwi S., Rosidi, Ali., Noor, Yuliana. (2014). Gambaran Mutu Makanan pada Penderita Autisme di Panti
Asuhan Al-Rifdah Semarang. Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang 3(1): 33-39
American Psychiatric Association. (2015). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, Fifth Edition (DSM-V)
Duff, Jacques. (2014). Nutrition for ADHD and Autism. Clinical Neurotherapy. doi: http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-
12-396988-0.00014-3
Kauna-Czapliska, J., Jwik-Pruska, J. (2016). Nutritional Strategies and Personalized Diet in Autism-Choice or
Necessity?. Trends in Food Science & Technology. doi: 10.1016/j.tifs.2016.01.005.
Strickland, Elizabeth. (2009). Eating for Autism: The 10-Step Nutrition Plan to Help Treat Your Childs Autism,
Aspergers, or ADHD. Philadelphia: Da Capo Press
Sularyo, Titi S., Kadim, Muzal. (2000). Retardasi Mental. Sari Pediatri 2(03):170-177
Syafitri, Indria L. (2008). Pengasuhan (Makan, Hidup Sehat, dan Bermain), Konsumsi dan Status Gizi Penderita Autism
Spectrum Disorder (ASD). Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (Published)
Yusnita, Nina., Ismawati, Rita. (2014). Hubungan Asupan Makanan dengan Status Gizi dan Perilaku Adaptif Anak Autis
di Paud ABK Mutiara Kasih Trenggalek. E-journal boga 03(1):184-191
Zahra, Zulfa., Warsiki, Endang. (2010). Aspek Biomedik pada Autisme Fokus pada Diet dan Nutrisi
Zammit, Susanna. (2013). The Glutten-Free Diet: An Effective Treatment for Autistic Spectrum Disorder?. Honors
Theses. Western Michigan University

Anda mungkin juga menyukai