220110130014
Nita Monita
220110130034
Nadya Tsulutsi
220110130071
220110130118
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penyusun
TOPIK BAHASAN
: Penyembuhan Tulang
WAKTU
TIU
TIK
POKOK BAHASAN
MATERI
: Terlampir
ALOKASI WAKTU
: 20 menit
STRATEGI INSTRUKSIONAL
KEGIATAN
Memberi
salam
memperkenalkan diri
1 menit
10 menit
2 menit
Memberikan
kesempatan
kepada pasien untuk bertanya
tentang
materi
yang
disampaikan
Memberikan pertanyaan akhir Memberikan pertanyaan
sebagai evaluasi
Menyimpulkan bersama-sama Menyimpulkan hasil kegiatan
hasil kegiatan penyuluhan
Menutup penyuluhan dan
mengucapkan salam
3 menit
2 menit
1 menit
PEMBERI MATERI
dan
PESERTA DIDIK
Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan
METODE
Ceramah
Mengajukan
pertanyaan
Menjawab
pertanyaan
Mendengarkan
Menjawab salam
MEDIA
Microphone
Microphone
Buku
interactive
Microphone
Diskusi
Microphone
Diskusi
Microphone
Microphone
EVALUASI
Setelah diberikan penyuluhan, peserta dapat memahami dengan baik tentang
proses penyembuhan tulang, lamanya penyembuhan tulang menurut lokasinya,
nutrisi untuk penyembuhan tulang, terapi untuk penyembuhan tulang serta peserta
diharapakan dapat menerapkannya untuk mempercepat proses penyembuhan
tulang.
KRITERIA EVALUASI :
a. Pasien mampu menyebutkan apa saja proses penyembuhan tulang.
b. Pasien dapat menyebutkan faktor yang dapat menghambat proses
penyembuhan tulang.
c. Pasien mengetahui lamanya proses penyembuhan tulang.
d. Pasien dapat menyebutkan minimal 5 nutrisi untuk peyembuhan tulang.
e. Pasien mengetahui terapi untuk penyembuhan tulang.
PEMBAHASAN
1. Proses Penyembuhan Tulang
a. Fase 1 (Inflamasi)
Respons tubuh pada saat mengalami fraktur sama dengan respons apabila
ada cedera di bagian tubuh lain. Terjadi perdarahan pada jaringan yang
cedera dan pembentukan hematoma pada lokasi fraktur. Ujung fragmen
tulang mengalami devitalisasi karena terputusnya pasokan darah. Tempat
cedera kemudian akan diinvasi oleh makrofag. Pada saat ini terjadi
inflamasi, pembengkakan, dan nyeri. Tahap inflamasi berlangsung
beberapa hari dan hilang dengan berkurangnya pembengkakan dan nyeri.
b. Fase 2 (Proliferasi Sel)
Pada fase ini terbentuk nya benang-benang fibrin pada darah dan
membentuk jaringan untuk revaskularisasi, serta invasi fibroblast dan
osteoblast. Fibroblast dan osteoblast (berkembang dari osteosit, sel
endostel, dan sel periosteum) akan menghasilkan kolagen dan
proteoglikan sebagai matriks kolagen pada patahan tulang. Terbentuk
jaringan ikat fibrus dan tulang rawan tersebut dirangsang oleh gerakan
mikro minimal pada tempat patah tulang. Namun, gerakan yang
berlebihan akan merusak struktur kalus.
c. Fase 3 (Pembentukan kalus)
Pertumbuhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang rawan tumbuh
mencapai sisi lain sampai celah terhubungkan. Fragmen patahan tulang
digabungkan dengan jaringan fibrus, tulang rawan dan serat tulang
imatur. Bentuk kalus dan volume yang dibutuhkan untuk
menghubungkan defek secara langsung berhubungan dengan jumlah
kerusakan dan pergeseran tulang. Perlu waktu tiga sampai empat minggu
agar fragmen tulang tergabung dalam tulang rawan atau jaringan fibrus.
Pembentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam dua sampai tiga
minggu patah tulang melalui proses penulangan endokondrial. Mineral
terus-menerus ditimbun sampai tulang benar-bener telah bersatu dengan
keras.
d. Fase 4 (Remodeling)
Tahap akhir perbaikan patah tulang meliputi pengambilan jaringan mati
dan reorganisasi tulang baru ke susunan structural sebelumnya.
Remodeling memerlukan waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun
bergantung pada beratnya modifikasi tulang yang dibutuhkan, fungsi
tulang, dan stress fungsional pada tulang. Tulang kanselus mengalami
penyembuhan dan remodeling lebih cepat dari pada tulang kotikal
kompak, khususnya pada titik kontak langsung. Ketika remodeling telah
sempurna, muatan permukaan patah tulang tidak lagi negatif.
Roti
Sereal
Nasi
b. Meningkatkan asupan protein
Telur
Ikan
Susu
Daging putih
Kelapa muda
Alpukat
Kedelai
c. Meningkatkan konsumsi nutrisi anti-inflammatory; vitamin C dan
vitamin E
d. Meningkatkan asupan mineral; zinc, magnesium, kalsium dan fosfor,
silisium
Zinc
Daging
Makanan laut
Produk susu
Biji-bijian dan kacang-kacangan
Magnesium
Sayuran hijau
Biji-bijian
Kacang-kacangan
Daging
Susu
Coklat
Kalsium
Susu dan hasil susu, seperti keju dan yogurt
Tulang ikan kering
Kacang-kacangan seperti tempe dan tahu
Sayuran hijau
Fosfor
Semua sumber makanan yang kaya protein seperti daging,
ayam, ikan, telur, usus, dan hasil olahannya.
Kacang-kacangan beserta hasil olahannya
Vitamin C
Jambu biji
Pepaya
Mangga
Jeruk
Nanas
Rambutan
kemangi
Vitamin D
Kuning telur
Hati
Krim mentega
Susu sapi
Vitamin K
Brokoli
Kol
Ikan
Hati
Daging merah
Telur
Vitamin B6
Pisang
Tomat
Sawi
Kembang kol
DAFTAR PUSTAKA