Anda di halaman 1dari 10

SISTEM MUSKULOSKELETAL

SAP PENYEMBUHAN TULANG

Disusun Oleh: Tutor 8

Firmansyah Putra Fajar

220110130014

Nita Monita

220110130034

Nadya Tsulutsi

220110130071

Annida Nur Shalihah

220110130118

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya karena penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan SAP ini. SAP ini mengenai
Penyembuhan Tulang. SAP ini disusun untuk memenuhi tugas dan
diajukan untuk memenuhi standar proses pembelajaran pada mata
kuliah Sistem Muskuloskeletal.
Penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi
perbaikan di hari kemudian. Akhir kata, penulis berharap semoga SAP
ini dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan bagi pembaca.
Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Jatinangor, Februari 2016

Penyusun

SATUAN ACARA PENGAJARAN

TOPIK BAHASAN

: Penyembuhan Tulang

SASARAN & KRITERIA

: Pasien musculoskeletal dengan fraktur

WAKTU

: 29/02/2016, 1x30 menit

TIU

: Pasien mengetahui tentang penyembuhan


tulang.

TIK

: Pasien dapat menyebutkan minimal 5


nutrisi untuk penyembuhan tulang.

POKOK BAHASAN

: Materi yang akan di bahas mengenai


penyembuhan tulang.

SUB POKOK BAHASAN


a.
b.
c.
d.

Proses penyembuhan tulang


Faktor yang dapat menghambat proses penyembuhan tulang
Lokasi dan lamanya penyembuhan tulang
Nutrisi untuk penyembuhan tulang

MATERI

: Terlampir

ALOKASI WAKTU

: 20 menit

STRATEGI INSTRUKSIONAL

: Ceramah dan Diskusi

PROSES BELAJAR MENGAJAR


WAKTU
1 menit

KEGIATAN
Memberi
salam
memperkenalkan diri

1 menit
10 menit

Memberikan inform consent


Pemaparan Materi

2 menit

Memberikan
kesempatan
kepada pasien untuk bertanya
tentang
materi
yang
disampaikan
Memberikan pertanyaan akhir Memberikan pertanyaan
sebagai evaluasi
Menyimpulkan bersama-sama Menyimpulkan hasil kegiatan
hasil kegiatan penyuluhan
Menutup penyuluhan dan
mengucapkan salam

3 menit
2 menit
1 menit

PEMBERI MATERI
dan

Materi yang disampaikan tentang:


a. Proses penyembuhan tulang
b. Faktor yang dapat menghambat
proses penyembuhan tukang
c. Lokasi
dan
lamanya
proses
penyembuhan tulang
d. Nutrisi untuk penyembuhan tulang

PESERTA DIDIK
Menjawab salam

Mendengarkan
Mendengarkan

METODE

Ceramah

Mengajukan
pertanyaan

Menjawab
pertanyaan
Mendengarkan
Menjawab salam

MEDIA
Microphone

Microphone
Buku
interactive

Microphone

Diskusi

Microphone

Diskusi

Microphone
Microphone

EVALUASI
Setelah diberikan penyuluhan, peserta dapat memahami dengan baik tentang
proses penyembuhan tulang, lamanya penyembuhan tulang menurut lokasinya,
nutrisi untuk penyembuhan tulang, terapi untuk penyembuhan tulang serta peserta
diharapakan dapat menerapkannya untuk mempercepat proses penyembuhan
tulang.
KRITERIA EVALUASI :
a. Pasien mampu menyebutkan apa saja proses penyembuhan tulang.
b. Pasien dapat menyebutkan faktor yang dapat menghambat proses
penyembuhan tulang.
c. Pasien mengetahui lamanya proses penyembuhan tulang.
d. Pasien dapat menyebutkan minimal 5 nutrisi untuk peyembuhan tulang.
e. Pasien mengetahui terapi untuk penyembuhan tulang.

PEMBAHASAN
1. Proses Penyembuhan Tulang
a. Fase 1 (Inflamasi)
Respons tubuh pada saat mengalami fraktur sama dengan respons apabila
ada cedera di bagian tubuh lain. Terjadi perdarahan pada jaringan yang
cedera dan pembentukan hematoma pada lokasi fraktur. Ujung fragmen
tulang mengalami devitalisasi karena terputusnya pasokan darah. Tempat
cedera kemudian akan diinvasi oleh makrofag. Pada saat ini terjadi
inflamasi, pembengkakan, dan nyeri. Tahap inflamasi berlangsung
beberapa hari dan hilang dengan berkurangnya pembengkakan dan nyeri.
b. Fase 2 (Proliferasi Sel)
Pada fase ini terbentuk nya benang-benang fibrin pada darah dan
membentuk jaringan untuk revaskularisasi, serta invasi fibroblast dan
osteoblast. Fibroblast dan osteoblast (berkembang dari osteosit, sel
endostel, dan sel periosteum) akan menghasilkan kolagen dan
proteoglikan sebagai matriks kolagen pada patahan tulang. Terbentuk
jaringan ikat fibrus dan tulang rawan tersebut dirangsang oleh gerakan
mikro minimal pada tempat patah tulang. Namun, gerakan yang
berlebihan akan merusak struktur kalus.
c. Fase 3 (Pembentukan kalus)
Pertumbuhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang rawan tumbuh
mencapai sisi lain sampai celah terhubungkan. Fragmen patahan tulang
digabungkan dengan jaringan fibrus, tulang rawan dan serat tulang
imatur. Bentuk kalus dan volume yang dibutuhkan untuk
menghubungkan defek secara langsung berhubungan dengan jumlah
kerusakan dan pergeseran tulang. Perlu waktu tiga sampai empat minggu
agar fragmen tulang tergabung dalam tulang rawan atau jaringan fibrus.
Pembentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam dua sampai tiga
minggu patah tulang melalui proses penulangan endokondrial. Mineral
terus-menerus ditimbun sampai tulang benar-bener telah bersatu dengan
keras.
d. Fase 4 (Remodeling)
Tahap akhir perbaikan patah tulang meliputi pengambilan jaringan mati
dan reorganisasi tulang baru ke susunan structural sebelumnya.
Remodeling memerlukan waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun
bergantung pada beratnya modifikasi tulang yang dibutuhkan, fungsi
tulang, dan stress fungsional pada tulang. Tulang kanselus mengalami
penyembuhan dan remodeling lebih cepat dari pada tulang kotikal
kompak, khususnya pada titik kontak langsung. Ketika remodeling telah
sempurna, muatan permukaan patah tulang tidak lagi negatif.

2. Faktor yang dapat menghambat proses penyembuhan tulang


a. Asupan darah yang tak memadai ke tempat fraktur atau jaringan
sekitarnya
b. Jarak antara fragmen tulang yang ektensif
c. Imobilisasi tulang yang tidak memadai
d. Infeksi
e. Komplikasi dari penanganan
f. Kelainan metabolism
g. Merokok
h. Konsumsi alcohol
Terganggunya Proses Penyembuhan Fraktur
a. Proses penyembuhan memakan waktu sekitar dua kali lebih lama dari
waktu yang dibutuhkan untuk lokasi tertentu.
b. Non-union (pseudoarthrosis) : Proses penyembuhan tidak terjadi dalam
6-9 bulan. Biasanya pada lokasi: tulang scapoid, femoral neck, tibial
shaft.
c. Mal-union : Penyembuhan tulang tidak normal sehingga menimbulkan
deformitas (perubahan bentuk). Dapat dikompensasi pada tahap
remodeling (kecuali apabila terjadi rotasi malunion)
d. Refracturing : Terjadi kembali fraktur
3. Lokasi dan lamanya penyembuhan tulang
Lokasi
Waktu Penyembuhan
(Minggu)
Phalang / metacarpal / 3-6
4. Nutrisi untuk penyembuhan
metatarsal / kosta
Distal Radius
6
tulang
Diafisis Ulna dan 12
Fungsi Nutrisi
Radius
a. Menjaga Kesehatan Tulang
Humerus
10-12
b. Mencegah Osteoporosis
Klavicula
6
c. Membantu
Dalam
Panggul
10-12
Penyembuhan Tulang
Femur
12-16
d. Pembentukan Energi
Condillus femur / 8-10
Intake Nutrisi Yang Dapat
tibia
Membantu
Mempercepat
Tibia / fibula
12-16
Lower arm
8-10
Proses Penyembuhan
Femoral
neck
/ 12
a. Memberikan energi yang
femoral shaft
cukup bagi tubuh dengan
cara meningkatkan asupan kalori.
Buah dan sayuran
Kacang-kacangan

Roti
Sereal
Nasi
b. Meningkatkan asupan protein
Telur
Ikan
Susu
Daging putih
Kelapa muda
Alpukat
Kedelai
c. Meningkatkan konsumsi nutrisi anti-inflammatory; vitamin C dan
vitamin E
d. Meningkatkan asupan mineral; zinc, magnesium, kalsium dan fosfor,
silisium
Zinc
Daging
Makanan laut
Produk susu
Biji-bijian dan kacang-kacangan
Magnesium
Sayuran hijau
Biji-bijian
Kacang-kacangan
Daging
Susu
Coklat
Kalsium
Susu dan hasil susu, seperti keju dan yogurt
Tulang ikan kering
Kacang-kacangan seperti tempe dan tahu
Sayuran hijau
Fosfor
Semua sumber makanan yang kaya protein seperti daging,
ayam, ikan, telur, usus, dan hasil olahannya.
Kacang-kacangan beserta hasil olahannya
Vitamin C
Jambu biji
Pepaya
Mangga
Jeruk
Nanas

Rambutan
kemangi
Vitamin D
Kuning telur
Hati
Krim mentega
Susu sapi
Vitamin K
Brokoli
Kol
Ikan
Hati
Daging merah
Telur
Vitamin B6
Pisang
Tomat
Sawi
Kembang kol

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan


Medikal Bedah. EGC: Jakarta
http://www.radiopaedia.org
http://www.purelynutritious.com
http://www.orthoinfo.aaos.org
http://www.orthopedics.about.com
http://www.hss.edu
http://www.ncbi.nlm.nih.gov

Anda mungkin juga menyukai