5. Fase remodeling
Bilamana union telah lengkap, maka tulang yang baru akan
membentuk bagian yang menyerupai bulbus yang meliputi tulang
tetapi tanpa kanalis medularis.
Pada fase remodeling ini perlahan lahan terjadi resorpsi secara
osteoklastik dan tetapi terjadi osteoblastik pada tulang dan kalus
eksterna secara perlahan lahan menghilang.
Kalus intermediet berubah menjadi tulang yang kompak dan berisi
system
haversian
dan
kalus
bagian
dalam
akan
mengalami
di
dalam
daerah
fraktur
yang
disertai
hematoma.
PERSENDIAN
Tulang rawan hialin permukaan sendi sangat terbatas kemampuan
untuk regenerasi. Pada fraktur interartikular penyembuhan tidak terjadi
melalui tulang rawan hialin, tetapi terbentuk melalui fibrokartilago.
penyembuhan
fraktur
bervariasi
secara
individual
dan
besar juga
akan menyebabkan
kerusakan
dan
Imobilisasi
Reposisi
fraktur
akan
memberikan
4. Waktu imobilisasi
Bila imobilisasi tidak dilakukan sesuai waktu penyembuhan
sebelum terjadi union, maka kemungkinan untuk terjadinya nonunion
sangat besar. Ruangan diantara kedua fragmen serta interposisi oleh
jaringan lemak. Bila ditemukan interposisi jaringan baik berupa
periosteal, maupun otot atau jaringan fibrosa lainnya, maka akan
menghambat vaskularisasi kedua ujung fraktur.
5. Adanya infeksi
Bila terjadi infeksi didaerah fraktur, misalnya operasi terbuka pada
fraktur tertutup atau fraktur terbuka, maka akan mengganggu
terjadinya proses penyembuhan.
6. Cairan Sinovial
Pada persendian dimana terdapat cairan sinovia merupakan
hambatan dalam penyembuhan fraktur.
tanpa
imobilisasi
yang
baik
juga
akan
mengganggu
vaskularisasi.
Penyembuhan fraktur berkisar antara 3 minggu 4 bulan.
Waktu penyembuhan pada anak secara kasar setengah waktu
penyembuhan daripada orang dewasa. Perkiraan penyembuhan
fraktur pada orang dewasa dapat di lihat pada table berikut :
NO.
Tulang
Waktu (Bulan)
36
Distal radius
12
Humerus
10-12
Klavicula
Panggul
10-12
Femur
12-16
8-10
Tibia / fibula
12-16
10
Vertebra
12
2. Gambaran klinis
3. Pemeriksaan radiologist
Pada foto roentgen terdapat penyambungan fraktur tetapi pada
posisi yang tidak sesuai dengan keadaan yang normal.
4. Pengobatan Konservatif
Dilakukan
refrakturisasi
dengan
pembiusan
umum
dan
5. Operatif
F. DELAYED UNION
Delayed union adalah fraktur yang tidak sembuh setelah selang waktu
3 - 5 bulan (3 bulan untuk anggota gerak atas dan 5 bulan untuk anggota
gerak bawah).
1. Etiologi
Etiologi delayed union sama dengan etiologi pada nonunion
2. Gambaran klinis
a. Nyeri anggota gerak pada pergerakan dan waktu berjalan.
b. Terdapat pembengkakan
c. Nyeri tekan
d. Terdapat gerakan yang abnormal pada daerah fraktur
e. Pertambahan deformitas Pemeriksaan radiologist
f. Tidak ada gambaran tulang baru pada ujung daerah fraktur
g. Gambaran kista pada ujung ujung tulang karena adanya
dekalsifikasi tulang
h. Gambaran kalus yang kurang disekitar fraktur.
3. Pengobatan Konservatif
Pemasangan plester untuk imobilisasi tambahan selama 2 3
bulan.
4. Operatif
Bila union diperkirakan tidak akan terjadi, maka segera dilakukan
fiksasi interna dan pemberian bone graft.
G. NONUNION
Disebut nonunion apabila fraktur tidak menyembuh antara 6 8
bulan
dan
tidak
didapatkan
konsolidasi
sehingga
didapat
1. Gambaran klinis
a. Nyeri ringan atau sama sekali tidak ada
b. Gerakan abnormal pada daerah fraktur yang membentuk
sendi palsu yang disebut pseudoarthrosis.
c. Nyeri tekan atau sama sekali tidak ada.
d. Pembengkakan bisa ditemukan dan bisa juga tidak terdapat
pembengkakan sama sekali
e. Pada perabaan ditemukan rongga diantara kedua fragmen.
2. Pemeriksaan radiologist
a. Terdapat gambaran sklerotik pada ujung ujung tulang
b. Ujung ujung tulang berbentuk bulat dan halus
c. Hilangnya ruangan meduler pada ujung ujung tulang
d. Salah satu ujung tulang dapat berbentuk cembung dan sisi
lainnya cekung (psedoarthrosis)
3. Pengobatan
a. Fiksasi interna rigid dengan atau tanpa bone graft
benda
asing diantara
mengganggu,
bahkan
dapat
merangsang
Infeksi
Infeksi di daerah patah tulang merupakan penyulit
berat. Hematom merupakan lingkungan subur untuk
kuman patologik yang dapat menyebabkan osteomyelitis
di
kedua
ujung
patah
tulang,
sehingga
proses
Interposisi
Interposisi jaringan seperti otot atau tendo antara
kedua fragmen patah tulang dapat menjadi halangan
perkembangan kalus antara ujung patahan tulang
Penyebab yang lain, karena distraksi yang mungkin
disebabkan oleh kelebihan traksi atau karena tonus dan
tarikan otot.
Kehilangan tulang
Keganasan local
Nekrosis avaskuler
DAFTAR PUSTAKA
1. Fauzi A, Rahyussalim, Aryadi, Tobing SD. Cedera Sistem Muskuloskeletal.
Departemen Bedah Divisi Orthopaedi dan Traumatologi FKUI/RSCM. Desember
2009
2. Anonim. Principles of Bone Healing: Bone Healing Process. Diunduh dari
http://www.medscape.com/ viewarticle/405699_6 pada tanggal 6 Desember 2010
pukul 10.20 WIB
3. Anonim. Bone Fracture Healing. Diunduh dari http://www.orthoped.org/bonefracture-healing.html pada tangga; 7 Desember 2010 pukul 07.44 WIB
4. American Foot and Ankle College Surgeon. Bone healing. Diunduh dari
http://www.foothealthfacts.org/footankleinfo/Bone_Healing.htm. 6 Desember
2010 pukul 11.08 WIB
5. Kalfas
IH.
Principles
of
Bone
Healing.
Diunduh
dari
http://cnx.org/content/m27924/latest/20-Reading%20-%20Kalfas.pdf.7 Desember
2010 pukul 05.34 WIB
6. Anonim. Bone Morphology and Fracture Healing. Diunduh
http://meds.queensu.ca/courses/msk/documents/bone_morphology.pdf.
7 Desember 2010 pukul 12.30 WIB
dari
7. Shih
AT,
Zainalabidin
Z.
Bone
Healing.
Diunduh
http://www.headtotoehealthcare.org/library/Bone_Healing.pdf.
7 Desember 2010 pukul 14.56 WIB
dari
8. Anonim.
Prognosis
of
Bone
Fracture.
http://www.wrongdiagnosis.com/f/fractures/prognosis.htm
7 Desember 2010 pukul 12.54 WIB
Diunduh
dari
9. Vorvick
LJ.
Bone
Fracture
Repair.
Diunduh
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002966.htm
7 Desember 2010 pukul 10.00 WIB
dari