Anda di halaman 1dari 4

DEPRESSED FRAKTUR

Anatomy Tulang Tengkorak:

Tulang-tulang tengkorak terbagi 2 yaitu neurocranium dan viscerocranium.

 Neurocranium (cranial vaults) adalah tulang-tulang tengkorak yang meliputi otak dan
membran-membran pelindung otak (meningen cranialis) serta nervus cranialis
bagian proksimal dan vaskularisasi otak. Neurocranium terdiri dari 2 bagian, bagian
yang seperti kubah disebut calvaria (batok kepala) dan dasarnya disebut basis cranii
(basicranium). Neurocranium pada orang dewasa terdiri dari 4 pasang tulang yang
tersabung di garis tengah (frontal, ethmoid, sphenoid, occipital) dan 2 pasang
bilateral (temporal dan parietal). Os ethmoid lebih banyak menjadi bagian dari
viscerocranium. Tulang-tulang calvaria disambung oleh sutura yang terdiri dari
jaringan fibrosa, namun pada anak-anak os sphenoid dan occipital disambung oleh
kartilago hyalin (synchondroses). Medulla spinalis tersambung dengan otak lewat
foramen magnum, suatu lubang besar di basicranium.
 Viscerocranium atau tulang-tulang wajah, yang membentuk bagian anterior cranium.
Terdiri dari tulang-tulang pembentuk mulut (maxilla dan mandibula), tulang cavum
nasi, dan pembentuk orbit. Terdiri dari 15 tulang iregular. 3 tulang tunggal terletak di
garis tengah (mandibula, ethmoid, vomer) dan 6 pasang tulang (maxilla, concha
nasalis inferior, zygomaticum, palatinum, nasal, lacrimalis). Maxilla dan mandibula
merupakan tulang rahang tempat terdapatnya socket untuk pertumbuhan gigi.
Maxilla membentuk sebagian besar wajah bagian atas, dan terfiksasi ke basis cranii.
Mandibula berartikulasi ke basis cranii lewat TMJ.

Gambar cranium dari lateral. Dikutip dari: Moore, Keith L. & Dalley, Arthur F. 2006. Clinically
Oriented Anatomy, 5th ed, hlm 888. Lippincott Williams & Wilkins.
Pembagian neuro- dan viscerocranium. Dikutip dari : Moore, Keith L. & Dalley, Arthur F.
2006. Clinically Oriented Anatomy, 5th ed, hlm 888. Lippincott Williams & Wilkins.

Os frontal, ethmoid, sphenoid, temporal mengalami pneumatisasi sehingga mengandung


rongga-rongga beiris udara (air cells, besar disebut sinus) yang volumenya akan bertambah
sesuai pertambahan usia. Gunanya mungkin untuk mengurangi berat tulang.

Pterion adalah daerah tempat bertemunya os sphenoid, frontalis, temporalis, dan parietalis.
Pterion terletak 2 kali lebar kali jari superior dari arcus zygomaticum dan 1 kali lebar jempol
pesterior dari processus frontalis os zygomaticum. Pterion menutupi cabang anterior a
meningealis media. Benturan keras di sisi lateral kepala bisa menyebabkan fraktur di daerah
ini dan mengenai cabang arteri tersebut hingga mengakibatkan pendarahan hebat.

Gambar pterion. A. Cara melokasikan pterion. B. Perjalanan a meningealis media di daerah


pterion. Dikutip dari: Moore, Keith L. & Dalley, Arthur F. 2006. Clinically Oriented Anatomy,
5th ed, hlm 894. Lippincott Williams & Wilkins.

Dinding Os Cranium

Dinding tulang tengkorak terdiri dari 3 bagian: tabula externa dan tabula interna yang
dipisahkan oleh diploe. Tabula terdiri dari tulang kompak, sementara diploe terdiri dari tulang
spongiosum berisi sumsum tulang. Tabula interna lebih tipis daripada tabula externa dan
pada beberapa daerah hanya terdapat kedua tabula membentuk satu lapisan padat tanpa
diploe.
Definisi Depressed Fraktur

Adalah : fagmen faktur tulang yang tertekan ke dalam.

Mekanisme Depressed Fraktur:

Disebabkan oleh benturan benda tumpul yang berenergi tinggi pada permukaan kecil dari
tulang tengkorak.

Gejala : tergantung dari derajat keterlibatan intraparenchymal otak

Depressed Fraktur, dibagi menjadi 2 :

1. Open (Compound) depressed fracture


2. Closed (Simple) depressed fracture

Depressed Fraktur pada dewasa

Tidak ada bukti bahwa elevasi depressed fraktur calvaria akan menurunkan terjadinya
kejang posttraumatiK. Kriteria elevasi depressed fraktur calvaria pada dewasa :

a. Depresi >8-10 mm (> ketebalan dari tulang kepala)


b. Defisit jaringan otak
c. Kebocoran cairan serebrospinalis (karena robekan duramater)
d. Open depressed fracture

Depressed Fraktur pada Anak:

Sering terjadi di os. frontal dan os. Parietal. Sepertiga kasus merupakan closed depressed
fraktur, sering pada anak yang lebih muda, karena kecelakaan dalam rumah. Open
depressed fraktur berhubungan dengan kecelakaan kendaraan bermotor, dan lebih sering
menyebabkan robekan duramater.

Manajemen Depressed Fracture :

1. Open (Compound) depressed fracture


Terapi :
Non operatif : jika tidak ada indikasi
Operatif → mencegah infeksi dan untuk dekompresi otak
Indikasi operasi :
a. Secara Radiologi terbukti adanya penetrasi dari duramater
b. Hematom intracranial yang signifikan
c. Depresi tulang > 1 cm
d. Mengenai sinus frontalis
e. Gross cosmetic deformity
f. Infeksi luka
g. Pneumocephalus
h. Adanya kontaminasi luka yang luas

Pemberian Antibiotik, direkomendasikan, diberikan saat akan dilakukannya operasi

2. Closed (Simple) depressed fracture


Terapi :
Non Operatif → jika depresi fraktur < dari ketebalan tulang tengkorak
Operatif :
Indikasi operasi pada anak :
1. Adanya penetrasi duramater
2. Persisten cosmetic defect pada anak setelah pembengkakan hilang
3. Adanya deficit neurologi yang berhubungan dengan fraktur

Daftar Pustaka:

1. Feliciano, David V., 2008, Trauma, 6 th ed. New York : The McGraw-Hill Company.
2. Greenberg, Mark S. 2010. Handbook of Neurosurgery, 10th ed. New York: Thieme.
3. Moore, Keith L. & Dalley, Arthur F. 2006. Clinically Oriented Anatomy, 5th ed.
Lippincott Williams & Wilkins.
4. Suarez, Jose I., 2004, Critical Care Neurology and Neurosurgery, New Jersey :
Humana Press
5. www.colombianeurosurgery.org, Skull Fractures

Anda mungkin juga menyukai