Kelompok 2
Arief Dwinanda
Yohanes
Nutrisi 1963 malnutrisi dan penurunan berat badan
faktor utama penyebab kematian pada penderita kanker
• Pasien-pasien dengan penurunan berat badan lebih dari 20%
pre operatif memiliki risiko kematian 8 kali lipat pasca
pembedahan
• Dudrick dkk (1960-1970), perubahan pada pola pemberian
nutrisi penderita kanker → pemberian nutrisi secara enteral
atau parenteral (special nutrition support, terapi pendukung
nutrisi khusus)
Tujuan utama terapi nutrisi pada penderita kanker
mempertahankan atau meningkatkan status
nutrisi dapat memperkecil terjadinya komplikasi,
meningkatkan efektivitas terapi kanker (bedah,
kemoterapi, radiasi), kualitas hidup, dan survival
penderita
Pasien Kanker
Faktor non-metabolik terjadinya malnutrisi
Penurunan Odinofagi
nafsu makan dan disfagia Diare
Mudah Malabsorb
Stomatitis
kenyang si
Opioid
↓
Terapi
Anorexia dan BB ↓
radiasi
Faktor non-metabolik terjadinya
malnutrisi (Cancer cachexia)
• Berasal dari kata (kakos = buruk) dan (hexis = Kondisi)
• Suatu sindroma dengan karakteristik BB ↓ yang
progresif
• Insidensi :
- 15% - 40% keganasan stadium awal
- 80 % keganasan stadium lanjut
• Sindroma ini bisa disertai dengan nyeri, efek psikologis,
gangguan fungsi saluran cerna perubahan terhadap
rasa, gangguan digestif dan absorbsi, mudah kenyang,
parese lambung, konstipasi, xerostomia, nausea
Etiologi
*Anoreksia
(komponen utama sindrom cahexia)
*Faktor mekanik
(obstruksi sistem pencernaan)
*Efek samping terapi
(bedah, redioterapi, dan kemoterapi)
*Perubahan metabolisme energi
LEMAK
PROTEIN
KARBOHIDRAT
Perifer
Akses
Sentral
NUTRISI PARENTERAL
1. Nutrisi parenteral perifer
- Durasi pemberian jangka pendek ( < 2 mgg)
- larutan sifat isotonis (osmolaritas 800 – 900
mOsm/KgBB)
- akses vena sentral sulit diperoleh
2. Nutrisi parenteral sentral
- Durasi pemberian jangka panjang (> 2 mgg)
- larutan sifat hipertonis (osmolaritas 1000
mOsm/KgBB)
KOMPLIKASI NUTRISI PARENTERAL
Nutrisi Parenteral
Daftar makanan yang sering diberikan
pada penderita kanker
• ulserasi pada mukosa mulut (makanan yang lembut atau lunak atau mengandung cairan,
makanan dingin lebih baik daripada panas, gunakan anaesthetic mouthwash sebelum makan,
food lubrixant seperti butter, margarine dan milk untuk xerostomia, untuk mengatasi kesulitan
menelan penderita melakukan proses inhalasi, menelan dan ekshalasi)
• paska laringektomi supraglotik (makanan padat dan lembut, hindari makanan cair),
• striktura esofagus (makanan lemak, usahakan dalam bentuk cair atau highly caloric nutritional
supplements)
• Reseksi lambung (5 atau 6 kali makanan kecil/hari, batasi monosakarida dan laktosa, berikan
tambahan zat besi dan Vit B12 parenteral)
• insufisiensi pankreas (batasi lemak, medium chain triglyceride, suplemen enzim pankreas)
• reseksi usus = short bowel (makanan porsi kecil dan sering, batasi lemak, serat,
monokarbohidrat dan laktosa, tambahkan calcium, magnesium, zine dan Vit B12 secara
parenteral
• paska reseksi ileum terminale, chronic radiation enteritis (batasi lemak, serat dan laktose)
TERAPI CACHEXIA SYNDROME