ORTHOPAEDI
SINDROM MUSKULOSKELETAL
Pembimbing :
Dr. Yoyos Dias Ismiarto, dr., Sp.OT (K)., M.Kes, CCD
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
BANDUNG
2019
SINDROM MUSKULOSKELETAL
PENDAHULUAN
Sistem muskuloskeletal adalah suatu sistem yang terdiri dari tulang, otot,
kartilago, ligamen, tendon, fascia, bursae, dan persendian (Depkes, 1995: 3).
Musculoskeletal disorders (MSDs) atau gangguan otot rangka merupakan
kerusakan pada otot, saraf, tendon, ligament, persendian, kartilago, dan discus
invertebralis. Kerusakan pada otot dapat berupa ketegangan otot, inflamasi, dan
degenerasi. Sedangkan kerusakan pada tulang dapat berupa memar, mikro faktur,
patah, atau terpelintir.
DEFINISI
1. Keluhan sementara (reversible), yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat
otot meneritoma beban statis, namun demikian keluhan tersebuta akan
segera hilang apabila pemberian beban dihentikan
2. Keluhan tetap (persistent), yaitu keluhan otot yang bersifat menetap.
Walaupun pemberian beban kerja telah dihentikan , namun rasa sakit pada
otot tersebut terus berlanjut.
Faktor Penyebab Keluhan Pada Gangguan Muskuloskeletal
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keluhan sistem
muskuloskeletal yakni, antara lain:
Tekanan
Getaran
Mikroklimat (Suhu)
6. Penyebab Kombinasi
Umur
Jenis kelamin
Kebiasaan merokok
Kesegaran jasmani
Kekuatan fisik
Frekuensi yang lebih sering terjadi adalah pada area tangan, bahu, dan
punggung. Aktivitas yang menjadi penyebab terjadinya yaitu penanganan bahan
dengan punggung yang membungkuk atau memutar, membawa ke tempat yang
jauh (aktivitas mendorong dan menarik), posisi kerja yang statik dengan punggung
membungkuk atau terus menerus dan duduk atau berdiri tiba-tiba, mengemudikan
kendaraan dalam waktu yang lama (getaran seluruh tubuh), pengulangan atau
gerakan tiba-tiba meliputi memegang dengan atau tanpa kekuatan besar.
ETIOLOGI
Usia:
Pekerjaan:
Tingkat aktivitas:
Menggunakan otot terlalu berlebihan, maupun terlalu lama tidak aktif seperti
duduk sepanjang hari, dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal.
Gaya hidup:
Jaringan otot bisa rusak akibat kelelahan dengan kegiatan sehari-hari. Cedera
atau trauma pada suatu bagian yang disebabkan oleh gerakan tiba-tiba, kecelakaan
mobil, jatuh, juga dapat menyebabkan nyeri muskuloskeletal. Penyebab lain
nyeri termasuk salahnya posisi tulang belakang dari postur tubuh yang buruk, atau
pendeknya otot dari kurangnya aktivitas.
KLASIFIKASI
Nyeri / ngilu
Kelelahan
Gangguan tidur
Peradangan, pembengkakan, kemerahan
Penurunan rentang gerak
Hilangnya fungsi
Kesemutan
Mati rasa atau kekakuan
Kelemahan otot atau kekuatan cengkeraman menurun
- Tahap 1
Sakit atau pegal-pegal dan kelelahan selama jam kerja tapi gejala ini
biasanya menghilang setelah waktu kerja (dalam satu malam). Tidak
berpengaruh pada performance kerja. Efek ini dapat pulih setelah istirahat;
- Tahap 2
Gejala ini tetap ada setelah melewati waktu satu malam setelah bekerja.
Tidak mungkin terganggu. Kadang-kadang menyebabkan
berkurangnya performance kerja;
- Tahap 3
Gejala ini tetap ada walaupun setelah istirahat, nyeri terjadi ketika bergerak
secara repetitive. Tidur terganggu dan sulit untuk melakukan pekerjaan,
kadang-kadang tidak sesuai kapasitas kerja.
Jenis keluhan MSDs
1. Sakit Leher
3. De Quervains Tenosynovitis
Penyakit ini mengenai pergelangan tangan, ibu jari, dan terkadang lengan
bawah, disebabkan oleh inflamasi tenosinovium dan dua tendon yang berasa di
ibu jari pergelangan tangan. Aktivitas berulang seperti mendorong space
bar dengan ibu jari, menggenggam, menjepit, dan memeras dapat
menyebabkan inflamasi pada tenosinovium. Gejala yang timbul antara lain rasa
sakit pada sisi ibu jari lengan bawah yang dapat menyebar ke atas dan ke
bawah;
5. Tennis Elbow
Tennis elbow adalah suatu keadaan inflamasi tendon ekstensor, tendon yang
berasal dari siku lengan bawah dan berjalan keluar ke pergelangan
tangan. Tennis elbow disebabkan oleh gerakan berulang dan tekanan pada
tendon ekstensor.
Low back pain terjadi apabila ada penekanan pada daerah lumbal yaitu L4
dan L5. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan posisi tubuh membungkuk ke
depan maka akan terjadi penekanan pada discus.Hal ini berhubungan dengan
posisi duduk yang janggal, kursi yang tidak ergonomis, dan peralatan lainnya
yang tidak sesuai dengan antopometri pekerja.
DIAGNOSIS
Cedera pada bagian tangan, pergelangan tangan dan siku bisa disebabkan dari
pekerjaan tangan yang intensif sehingga memungkinkan terjadinya postur janggal
pada tangan dengan durasi yang lama, pergerakan yang berulang/repetitif, dan
tekanan dari peralatan/ material kerja. Sembilan belas studi menyatakan bahwa
pekerjaan repetitif berpengaruh pada cedera pada tangan dan pergelangan tangan
misalnya Carpal Tunnel Syndrome (Bernard et al, 1997).
Penelitian dari Chiang (1993) pada tiga grup pekerjaan menyimpulkan bahwa
prevalensi CTS ditemukan sebesar 14,5% sebagai gejala awal dari pergerakan
repetitif yang dilakukan pekerja. (Bernard et al; NIOSH, 1997).
Tendinitis
Merupakan peradangan pada tendon, adanya struktur ikatan yang melekat pada
masing - masing bagian ujung dari otot ke tulang. Keadaan tersebut akan semakin
berkembang ketika tendon terus menerus digunakan untuk mengerjakan hal – hal
yang tidak biasa seperti tekanan yang kuat pada tangan, membengkokkan
pergelangan tangan selama bekerja, atau menggerakkan pergelangan tangan
secara berulang. Jika ketegangan otot tangan ini terus berlangsung, akan
menyebabkan tendinitis. Gejala yang dirasakan antara lain pegal, sakit pada
bagian tertentu khususnya ketika bergerak aktif seperti pada siku dan lutut yang
disertai dengan pembengkakan. Kemerah - merahan, terasa terbakar, sakit dan
membengkak ketika bagian tubuh tersebut beristirahat. Pekerjaan yang berpotensi
antara lain adalah Industri perakitan automobile, pengemasan makanan, juru tulis,
sales, manufaktur. Pergelangan tangan selama bekerja, atau menggerakkan
pergelangan tangan secara berulang. Jika ketegangan otot tangan ini terus
berlangsung, akan menyebabkan tendinitis. Gejala yang dirasakan antara lain
pegal, sakit pada bagian tertentu khususnya ketika bergerak aktif seperti pada siku
dan lutut yang disertai dengan pembengkakan. Kemerah - merahan, terasa
terbakar, sakit dan membengkak ketika bagian tubuh tersebut beristirahat.
Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
Trigger finger
Tekanan yang berulang pada jari – jari, dimana menekan tendon secara terus
menerus hingga ke jari – jari dan mengakibatkan rasa sakit dan tidak nyaman pada
bagian jari - jari.
Epicondylitis
Merupakan rasa nyeri atau sakit pada bagian siku. Rasa sakit ini berhubungan
dengan perputaran ekstrim pada lengan bawah dan pembengkokan pada
pergelangan tangan. Kondisi ini juga biasa disebut tennis elbow atau golfer’s
elbow.
Gangguan pada pembuluh darah dan syaraf pada jari yang disebabkan oleh
getaran alat atau bagian / permukaan benda yang bergetar dan menyebar langsung
ke tangan. Dikenal juga sebagai getaran yang menyebabkan white finger,
traumatic vasospastic diseases. Gejala dari HAVS adalah mati rasa, gatal – gatal,
dan putih pucat pada jari, lebih lanjut dapat menyebabkan berkurangnya
sensitivitas terhadap panas dan dingin. Gejala biasanya muncul dalam keadaan
dingin.
Bursitis
Peradangan (pembengkakan) atau iritasi yang terjadi pada jaringan ikat yang
berada pada sekitar persendian. Penyakit ini akibat posisi bahu yang janggal
seperti mengangkat bahu di atas kepala dan bekerja dalam waktu yang lama
(Bernard et al, 1997).
Gejala ini terjadi pada leher yang mengalami ketegangan pada otot – ototnya
disebabkan postur leher menengadah ke atas dalam waktu yang lama. Sindroma
ini mengakibatkan kekakuan pada otot leher, kejang otot, dan rasa sakit yang
menyebar ke bagian leher (Bernard et al, 1997).
Cedera Pada Punggung dan Lutut
Menurut Santoso (2004), terdapat 80% orang dewasa mengalami nyeri pada
bagian tubuh belakang (back pain) karena berbagai sebab dan kejadian back pain
ini mengakibatkan 40% orang tidak masuk kerja.
TERAPI
Terapi yang diberikan tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan dari
rasa sakit, ada berbagai pengobatan untuk gangguan muskuloskeletal. Jika terdapat
tanda inflamasi dapat diberikan obat-obatan seperti ibuprofen atau paracetamol
yang termasuk golongan NSAID.
DAFTAR PUSTAKA
4. Sumamur, P.K. 1996. Hygiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja Cetakan 13.
Jakarta : Haji Masagung.