KONSELOR
SEBAYA
DI SEKOLAH
Agar tujuan konseling dapat tercapai, dibutuhkan hubungan/kerjasama yang baik antara klien
sebaya dan konselor sebaya, serta didukung oleh suasana/atmosfir konseling yang positif.
KONSELOR
SEBAYA
adalah seorang remaja yang
mampu memberikan informasi
tentang kesehatan & membantu
teman sebaya untuk mengenali
masalahnya dan menyadari adanya
kebutuhan/ pertolongan untuk
menyelesaikan masalahnya.
Keterampilan: Sikap/Attitude:
mendengar aktif dan empati, kongruensi,
komunikasi verbal & penerimaan tanpa
nonverbal. syarat.
KETERAMPILAN
KONSELOR
SEBAYA
1. Parafrasing : mampu menangkap isi dari pesan
yang disampaikan klien dengan menggunakan
kata-kata sendiri (ringkas, fokus pada isi)
2. Refleksi Perasaan : menangkap isi perasaan
klien, perhatikan bahasa tubuh, tanya pada diri
sendiri, “bila saya yang mengalami, apa yang saya
rasakan?”
3. Refleksi Makna : gabungan refleksi isi & refleksi
perasaan, menangkap fakta dan perasaan klien,
menangkap isi pesan, baik berupa fakta maupun
perasaan.
KETERAMPILAN
KONSELOR
SEBAYA
4. Komunikasi Non Verbal : Bahasa tubuh (gerakan
& posisi tubuh, ekspresi wajah, suara, kontak mata,
sentuhan)
5. Komunikasi Verbal : menjaga proses mendengar
aktif, menafsirkan dengan benar, tidak memotong
pembicaraan, melakukan klarifikasi, menyimpulkan.
YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM KONSELING:
HINDARI KALIMAT-KALIMAT
YANG BERSIFAT:
x MENGHAKIMI (Mengkritik, memberi julukan
negatif, berasumsi, menyindir).
x MEMBERIKAN SOLUSI DENGAN
NADA (memerintahkan, mengancam,
moralisasi, pertanyaan yang berlebihan, dan
menasehati).
x MENGHINDAR (membelokkan, argumen
logis, menentramkan).
JAGA ATMOSFIR DAN
SUASANA KONSELING
Jaga hubungan yang saling percaya,
adanya keterbukaan & kejujuran.
Konseling dapat dilakukan dimana
saja selama aman, nyaman,
terjamin kerahasiaannya, dan jaga
suasana yang kondusif.
Lakukan konseling dengan santai,
tidak terburu-buru, pada waktu
luang klien.
LANGKAH-LANGKAH KONSELING : SATU TUJU
Membangun hubungan dan mencairkan suasana agar klien
SA – SALAM merasa aman dan nyaman dalam mengemukakan masalah.