Oleh :
NISRINA FATIN
NPM 17360182
Pembimbing :
Dr. dr. Mustafa M.Amin, M.Ked., Kj, MSC, Sp. KJ (k)
DEFINISI
PROGNOSIS ETIOLOGI
Fetishisme
JENIS
PENGOBATAN
DIAGNOSIS DIAGNOSIS
BANDING
Pendahuluan
Edisi revisi keempat Diagnostic and statistical
manual of mental disorders telah mengkategorikan
parafilia kedalam subtype diantaranya, pedofilia,
froteurisme, veyourisme, ekshibisonisme, sadisme,
fetisisme, dan zoofilia. Dalam makalah ini lebih
dijelaskan tentang fetitisme. Pada fetisisme focus
seksual adalah pada objek seperti sepatu, sarung
tangan, celana dalam, dan stoking. Biasanya
gangguan fetisisme bermula saat remaja, walaupun
fetis dapat terjadi pada masa kanak-kanak.1
Gangguan ini terbatas hampir hanya pada laki-laki
saja.
Definisi Fetishisme
Fetishisme merupakan serapan dari bahasa inggris fetishism yang berasal dari
bahasa latin facticius (“buatan”) dan facere (“untuk membuat”). Mulanya
fetish dikenal sebagai sebutan pada obyek yang memiliki kekuatan spiritual.
Namun berubah ketika Alfred Binet, pakar ahli dari barat memperkenalkan
fetish seksual (obyek seksual) yang lama kelamaan akhirnya kata fetish
dianggap sebagai sinonim dari fetish seksual tersebut.
B. FAKTOR BIOLOGIS
Beberapa studi mengidentifikasi temuan organik abnormal
pada orang dengan fetish. Diantara pasien yang dirujuk ke
pusat medis besar, yang memiliki temuan organik positif
mencakup 74% pasien dengan kadar hormon abnormal, 27%
dengan tanda neurologis yang ringan atau berat 24% dengan
kelainan kromosom, 9% dengan kejang, 9% dengan dileksia, 4%
dengan gangguan jiwa berat, 4% dengan elektroensefalogram
(EEG) abnormal, dan 4% dengan cacat mental.
JENIS
Fetisisme terdiri dari beberapa jenis yang dapat dibagi kepada
fetisisme dan fetisisme transvestik. Selain itu, terdapat juga jenis-
jenis fetisisme lain seperti:
Agalmatophilia – kegairahan seksual yang timbul terhadap
manekin atau patung.
Mechanophilia/mechaphilia – kegairahan seksual yang timbul
terhadap mesin.
Psychrophilia – kegairahan seksual yang timbul dari objek yang
sejuk.
Salirophilia – kegairahan seksual yang timbul terhadap
tanah/kotoran.
Mucophilia – kegairahan seksual yang timbul kdari mucus.
Symorophilia – kegairahan seksual yang timbul dengan melihat
kecelakaan.
Dendrophilia – kegairahan seksual yang timbul oleh pokok-pokok.
Autonepiophilia – kegairahan seksual yang timbul dengan
memakai pakaian anak.
DIAGNOSIS
Menurut pedoman diagnostik PPDGJ-III
diagnosis pada F65.0 Fetishisme ditegakkan
apabila objek fetish benar-benar merupakan
sumber yang utama dari rangsangan seksual
atau penting sekali untuk respons seksual yang
memuaskan.
Kriteria diagnostik DSM-IV-TR fetisisme yaitu :
1. Untuk periode waktu sedikitnya 6 bulan, terdapat
khayalan yang merangsang secara seksual,
dorongan atau perilaku seksual yang intens dan
berulang melibatkan penggunaan objek yang
tidak hidup (contoh : pakaian dalam perempuan)
2. Fantasi, dorongan seksual atau perilaku
menimbulkan penderitaan yang secara klinis
bermakna atau hendaya fungsi sosial, pekerjaan,
atau area fungsi lain.
3. Objek fetis tidak terbatas pada barang pakaian
perempuan yang digunakan pada pakaian banci
(seperti : pada fetisisme transvestik) atau alat yang
dirancang untuk tujuan stimulus perabaan genital.
DIAGNOSIS BANDING