Diagnosa
2. Nausea (0076)
Kategori : Psikologis
Subkategori : Nyeri dan Kenyamanan
3. Hipertermia (D.0130)
Kategori : Lingkungan
Subkategori : Keamanan dan Proteksi
C. Intervensi
Kolaborasi
12. Pemberian analgetik
bisa diberikan ketika
teknik non
farmakologis tidak
efektif untuk
diterapkan kepala
klien sehingga perlu
untuk dikombinasikan
dengan pemberian
analgetik.
2 Nausea (D.0076) Tingkat Nausea Menejemen mual (I.03117) Observasi
Kategori (L.08065) Definisi 1. Mual psikologis
:Psikologi Kriteria hasil: Mengidentifikasi dan terjadi sebelum
Subkategori : Setelah dilakukan tindakan mengelola perasaan tidak kemoterapi mulai
Nyeri dan keperawatan selama 3x24 enak pada bagian tenggorok secara umum tidak
Kenyamanan jam masalah Nausea atau lambung yang dapat berespon terhadap
Definisi teratasi dengan indikator: menyebabkan muntah anti emetik.
Perasaan tidak 1. perasaan asam dimulut Tindakan 2. Dengan menngetahui
nyaman pada bagian cukup menurun Observasi factor penyebab mual
belakang tenggorak 2. Sensasi panas cukup 1. Identifikasi pengalaman kita dapat
atau lambung yang menurun mual mengantisipasi
dapat mengakibatkan 3. Takikardia cukup 2. Identifikasi factor terjadinya mual pada
muntah. menurun penyebab mual mis pasien.
Penyebab 4. Pucat cukup membaik pengobatan dan prosedur 3. Anti emetik atau anti
1. Gangguan 5. Dilatasi pupil cukup 3. Identifikasi antiemetic muntah adalah obat
biokimiawi membaik untuk mencegah mual yang dapat mengatasi
(mis.uremia, kecuali pada kehamilan mual dan muntah.
ketoasidosis, 4. Monitor mual mis. 4. Dengan memantau
diabetik) Frekuensi, durasi dan mual mis. Frekuensi,
2. Gangguan pada tingkat keparahan durasi dan tingkat
Esofagus Terapeutik keparahannya kita
3. Distensi lambung 5. Berikan makanan dalam dapat mencegah
4. Iritasi lambung jumlah kecil dan terjadinya
5. Gangguan menarik ketidakseimbangan
pankreas Edukasi cairan klien.
6. Peregangan kapsul 6. anjurkan istrahat dan Terapeutik
limpah tidur yang cukup 5. Pasien dapat
7. Tumor terlokalisasi Kolaborasi menerima makanan
(mis. Neuroma 7. pembrian anti emetik, yang diberikan ahli
akustik, tumor otak jika perlu gizi meskipun
primer atau makanan sedikit akan
sekunder, tetapi bergizi serta
metastatis, tulang menarik ketika
didasar tengkorak) dilihat.
8. Peningkatan Edukasi
tekanan 6. Istirahat adalah
intraabdominal aktivitas dan bukan
(mis. Keganasan keadaan tidak
intraabdomen) melakukan apa-apa.
9. Peningkatan Sedangkan tidur
tekanan proses dimana
intrakranial mengembalikan
10. Peningkatan energi yang hilang.
tekanan intraorbital Kolaborasi
(mis. glaukoma) 7. Pemberian anti
11. Mabuk perjalanan emetik merupakan
12. Kehamilan pemberian obat yang
13. Aroma tidak sedap diberikan untuk
14. Rasa menghilangkan
makanan/minuman terjadinya mual.
yang tidak enak
15. Stimulus
penglihaan yang
tidak
menyenangkan
16. Faktor psikologis
(mis. Kecemasan,
ketakutan, stress)
17. Efek agen
farmakologis
18. Efek toksin
Gejala dan Tanda
mayor
Subjektif
1. Mengeluh mual
2. Merasa ingin
muntah
3. Tidak berminat
makan
Objektif
(Tidak tersedia)
Gejala dan Tanda
minor
Subjektif
1. Merasa asam
dimulut
2. Sensasi
panas/dingin
3. Sering menelan
Objektif
1. Saliva meningkat
2. Pucat
3. Diaforesis
4. Takikardi
5. Pupil dilatasi
Kondisi klinis terkait
1. Meningitis
2. Labiringitis
3. Uremia
4. Ketoasidosis
diabetik
5. Ulkus peptikum
6. Penyakit esofagus
7. Tumor
intraabdomen
8. Penyakit meniere
9. Nauroma akustik
10. Tumor otak
Kanker aukoma
3 Hipertermia Termoregulasi (L. Manajemen Hipertermia Tindakan
(D. 0130) 14134) (I.15506) Observasi
Kategori : Lingkungan Setelah dilakukan Definisi 1. Hipertermi adalah
Subkategori : intervensi keperawatan 3x Mengidentifikasi dan suhu tubuh meningkat
Keamanan dan 24 jam masalah terhadap mengelola peningkatan suhu di atas rentang normal
Proteksi termogulasi dapat diatasi tubuh akibat disfungsi tubuh. Penting untuk
Definisi dengan indicator: termoregulasi. kita mengidentifikasi
Suhu tubuh meningkat 1. Takikardi sedang Tindakan penyebab hipertermi
di atas rentang normal 2. Suhu tubuh cukup Observasi karena dengan
tubuh. membaik 1. Identifikasi penyebab demikian kita dapat
Penyebab hipertermia mengambil tindakan
1. Dehidrasi 2. Monitor suhu tubuh keperawatan yang
2. Terpapar 3. Monitor kadar elektrolit tepat untuk
lingkungan panas 4. Monitor haluaran Urine menurunkan suhu
3. Proses Penyakit 5. Monitor komplikasi tubuh pasien.
(mis.Infeksi, akibat hipertermia 2. Suhu tubuh adalah
Kanker) Terapeutik ukuran dari
4. Ketidaksesuaian 6. Sediakan lingkungan kemampuan tubuh
pakaian dengan yang dingin dalam menghasilkan
suhu lingkungan 7. Longgarkan atau dan menyingkirkan
5. Peningkatan lepaskan pakaian hawa panas. Dengan
laju 8. Basahi dan kipasi memonitor suhu
metabolisme permukaan tubuh tubuh kita dapat
6. Respon trauma 9. Berikan cairan oral mengetahui
7. Aktiviats 10. Ganti linen setiap hari perkembangan suhu
berlebihan atau lebih sering jika tubuh pasien
8. Penggunaan mengalami 3. Kadar elektrolit dapat
inkubator hyperhidrosis (keringat meningkat dan
Gejala dan Tanda berlebih) menurun seiring
Mayor : 11. Lakukan pendinginan perubahan kondisi
Subjektif eksternal (mis. Selimut cairan tubuh. Tiap
Tidak tersedia) hipertermia/kompres elektrolit tersebut
Objektif dingin pada dahi, leher, memainkan peran
1. Suhu tubuh di dada, abdomen, aksila) penting dan spesifik
atas nilai normal 12. Hindari pemeberian dalam tubuh kita
Gejala dan Tanda antipiretik/aspirin untuk itu perlu
Minor : 13. Berikan Oksigen jika memonitor kadar
Subjektif perlu elektolit pasien agar
(Tidak tersedia) Edukasi tidak terjadi
Objektif 14. Anjurkan tirah baring gangguan elektrolit.
1. Kulit merah Kolaborasi 4. Untuk menegtahui
2. Kejang 15. Kolaborasi pemberian haluaran urine
3. Takikardi cairan dan elektrolit 5. Untuk mengetahui
4. Takipnea intravena, jika perlu. komplikasi terkait
5. Kulit terasa hangat hipertermia
Kondisi Klinis Terapeutik
Terkait : 6. Untuk
1. Proses Infeksi memaksimalkan
2. Hipertiroid penyediaaan
3. Stroke lingkungan yang
4. Dehidrasi dingin
5. Trauma 7. Untuk
6. Prematuritas menegefektikan
kenyamanan
penggunaan pakaian
yang Longgar atau
lepaskan pakaian
8. Untuk memberikan
kenyamanan tubuh
dengan cara
memasahi dan
mengipasi permukaan
tubuh
9. Untuk memberikan
cairan oral sebagai
intervensi lanjut
10. Untuk mengganti
linen setiap hari atau
lebih sering jika
mengalami
hyperhidrosis
(keringat berlebih)
11. Untuk melakukan
pendinginan eksternal
(mis. Selimut
hipertermia/kompres
dingin pada dahi,
leher, dada, abdomen,
aksila)
12. Untuk menghindari
pemeberian
antipiretik/aspirin
13. Untuk pemberian
Oksigen pada kondisi
yang membutuhkan
Edukasi
14. Tirah baring adalah
perawatan kedokteran
yang melibatkan
berbaringnya pasien
di temmpat tidur
untuk suatu jangka
yang sinambung.
Perawatan ini
diperlakukan untuk
suatu penyakit atau
kondisi medis
tertentu. Tirah baring
biasanya
diperuntukkan untuk
pasien yang
mendapatkan
perawatan dirumah
atau di rumah sakit
jika tidak
memungkinkan di
rumah.
Kolaborasi
15. Kebutuhan cairan dan
elektrolit merupakan
suatu proses dinamik
karena metabolisme
tubuh membutuhkan
perubahan yang tetap
dalam berespon
terhadap stressor
fisiologis dan
lingkungan.
Berkolaborasi
memberikan cairan
dan elektrolit IV
bertujuan untuk
menjaga
keseimbangan cairan
dan elektrolit di
dalam tubuh pasien.