Anda di halaman 1dari 16

BAB III

KONSEP KEPERAWATAN

A. Pengkajian
B. Diagnosa
1. Gangguan Integritas Kulit
2. Intoleransi Aktivita
3. Keletihan
4. Pola Napas Tidak Efektif
5. Ansietas
C. Intervensi

N SDKI SLKI SIKI RASIONAL


O
1 Gangguan Integritas Integritas Kulit dan Perawatan Integritas Kulit
Kulit/Jaringan (D.0129) Jaringan (L.14125) (I.11353)
Kategori : Lingkungan Setelah dilakukan tindakan Definisi
Subkategori : Keamanan dan keperawatan selama 3x24 Mengidentifikasi dan merawat
Proteksi jam masalah gangguan kulit untuk menjaga keutuhan,
Definisi integritas kulit dapat teratasi kelembaban dan mencegah
Kerusakan kulit (dermis dan/atau dengan kriteria hasil : perkembangan mikroorganisme
epidermis) atau jaringan (membran 1. Kerusakan jaringan Tindakan
mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, dari skala 1 Observasi
tulang, kartilago, kapsul sendi meningkat menjadi 1. Identifikasi penyebab
dan/atau ligamen) skala 5 menurun gangguan integrita kulit
Penyebab 2. Kerusakan lapisan (mis. perubahan sirkusi,
1. Perubahan sirkulasi kulit dari skala 2 perubahan statu nutrisi,
2. Perubahan status nutrisi cukup meningkat penurunan kelembaban,
(kelebihan atau menjadi skala 4 suhu lingkungan
kekurangan) cukup menurun ekstrem, penurunan
3. Kekurangan/kelebihan mobilitas
volume cairan Terapeutik
4. Penurunan mobilitas 1. Lakukan pemijatan pada
5. Bahan kimia iritatif area penonjilan tulang,
6. Suhu lingkungan yang jika perlu
ekstrem 2. Gunakan produk
7. Faktor mekanis (mis. berbahan petrolium atau
penekanan pada tonjolan minya pada kulit kering
tulang, gesekan) atau faktor 3. Gunakan produk
elektris (elektrodiatermi, berbahan ringan/alami
energi listrik bertegangan dan hipoalergik pada
tinggi) kulit sensitif
8. Efek amping terapi radiasi 4. Hindari produk
9. Kelembaban berbahan dasar alkohol
10. Proses penuaan pada kulit kering
11. Neuropati perifer Edukasi
12. Perubahan pigmentasi 1. Anjurkan menggunakan
13. Perubahan hormonal pelembab (mis. lotion,
14. Kurang terpapar informasi serum)
tentang upaya 2. Anjurkan minum air
mempertahankan/melindun yang cukup
gi integritas jaringan 3. Anjurkan meningkatkan
Gejala dan Tanda Mayor nutrisi
Subjektif 4. Anjurkan menghindari
(tidak tersedia) terpapar suhu ekstrem
Objektif
1. Kerusakan jaringan
dan/atau lapisan kulit
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Nyeri
2. Pendarahan
3. Kemerahan
4. Hematoma
Kondisi Klinis Terkait
1. Imobilisasi
2. Gangguan jantung
kongestif
3. Gagal ginjal
4. Diabetes melitus
5. Imunodefisiensi (mis.
AIDS)
2 Intoleransi Aktivitas (D.0056) Toleransi Aktivitas Manajemen Energi (I.05178)
Kategori : Fisiologis (L.05047) Definisi
Subkategori : Aktivitas/Istirahat Setelah dilakukan tindakan Mengidentifikasi dan mengelola
Definisi keperawatan selama 3x24 penggunaan energi untuk
Ketidakcukupan energi untuk jam masalah gangguan mengatasi atau mencegah
melakukan aktivitas sehari-hari Intoleransi Aktivitas dapat kelelahan dan mengoptimalkan
Penyebab teratasi dengan kriteria hasil proses pemulihan
1. Ketidakseimbangan antara : Tindakan
suplai da kebutuhan 1. Keluhan lelah dari Observasi
oksigen skala 1 meningkat 1. Identifikasi gangguan
2. Tirah baring menjdi skala 3 fungsi tubuh yang
3. Kelemhan sedang. mengakibatkan
4. Imobilitas 2. Dispnea saat/setelah kelelahan
5. Gaya hidup monoton aktivitas dari skala 2 2. Monitor kelelahan fisik
Gejala dan Tanda Mayor cukup meningkat dan emosional
Subjektif menjdi skala 4 3. Monitor pola dan jam
1. Mengeluh lelah cukup menurun tidur
Objektif 3. Frekueni nadi dari 4. Monitor lokasi dan
1. Frekuensi jantung skala 1 memburuk ketidaknyamanan
meningkat >20% dari menjadi skala 5 selama melakukan
kondisi istirahat membaik ktivitas
Gejala dan Tanda Minor Terapeutik
Subjektif 1. Lakukan latihan rentang
1. Dispnea saat/setelah gerak paif dan/atau aktif
aktivitas 2. Berikan aktivitas
2. Merasa tidak nyaman distraksi yang
setelah beraktivitas menenangkan
3. Mersa lemah Edukasi
Objektif 1. Anjurkan tirah baring
1. Tekanan darah berubah 2. Anjurkan melakukan
>20% dari kondisi istirahat aktivitas secara bertahap
2. Gambaran EKG 3. Ajarkan strategi koping
menunjukkan aritmia untuk mengurangi
saat/setelah aktivitas kelelahan
3. Gambar EKG menunjukkan Kolaborasi
iskemia 1. Kolaborasi dengan ahli
4. Sianosis gizi tentang cara
Kondisi Klinis Terkait meningkatkan asupan
1. Anemia makanan
2. Gagal jantung kongestif
3. Penyakit jantung koroner
4. Penyakit katub jantung
5. Ritmia
6. Penyakit Paru Obstruktif
Kronis (PPOK)
7. Gangguan metabolik
8. Gangguan muskuloskeletal

3 Keletihan (D.0057) Tingkat Keletihan Edukasi Aktivitas/Istirahat


Kategori : Fisiologis (L.05046) (I.12362)
Subkategori : Aktivitas/Istirahat Setelah dilakukan tindakan Definisi
Definisi keperawatan selama 3x24 Mengajarkan pengaturan
Penurunan kapasitas kerja fisik dan jam masalah Keletihan aktivitas dan istirahat
mental yang tidak pulih dengan dapat teratasi dengan Tindakan
istirahat. kriteria hasil : Observasi
Penyebab 1. kemampun 1. identifikasi kesiapan dan
1. Gangguan tidur melakukan aktivita kemampuan menerima
2. Gaya hidup monoton rutin dari skala 1 informasi
3. Kondisi fisiologis (mis. menurun menjadi Terapeutik
penyakit kronis, penyakit skala 5 meningkat 1. Sediakan materi dan
terminal, anemia, 2. verbalisasi lelah dari media pengaturan
malnutrisi, kehamilan) skala 5 menurun aktivitas dan istirahat
4. Program menjadi skala 1 2. Jadwalkan pemberian
perawatan/pengobatan meningkat pendidikan kesehatan
jangka panjang 3. lesu dari skala 5 sesuai kesepakatan
5. Peristiwa hidup negatif menurun menjadi 3. Berikan kesempatan
6. Stres berlebihan skala 3 sedang pada pien dan keluarga
7. Depresi untuk bertanya
Gejala dan Tanda Mayor Edukasi
Subjektif 1. Jelaskan pentingnya
1. Merasa energi tidak pulih melakukan aktivitas
walaupun terasa tidur fisik/olahraga secara
2. Merasa kurang tenaga rutin
3. Mengeluh lelah 2. Ajarkan cara
Objektif mengidentifikasi
1. Tidak mampu kebutuhan istirahat (mis.
mempertahankan aktivitas kelelahan, sesak napas
rutin saat aktivitas)
2. Tampak lesu
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Merasa bersalah akibat
tidak mampu menjalankan
tanggung jawab
2. Libido menurun
Objektif
1. Kebutuhan istirahat
meningkat
Kondisi Klinis Terkait
1. Anemia
2. Kanker
3. Hipotiroidisme/Hipertiroidi
sme
4. AIDS
5. Depresi
6. menepause
4 Pola Napas Tidak Efektif Pola Napas (L.01004) Manajemen Jalan Napas
(D.0005) Setelah dilakukan tindakan (I.01011)
Kategori : Fisiologis keperawatan selama 3x24 Definisi
Subkategori : Respirasi jam masalah gangguan pola Mengidentifikasi dan mengelola
Definisi napas tidak efektif dapat kepatenan jalan napas
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang teratasi dengan kriteria hasil Tindakan
tidak memberikan ventilasi : Observasi
adekuat 1. Dispnea dari skala 1 1. Monitor pola napas
Penyebab meningkat menjadi (frekuensi, kedalaman,
1. Depresi pusat pernapasan skala 5 menurun usaha napas)
2. Hambatan upaya napas 2. Penggunaan otot 2. Monitor bunyi napas
(mis. nyeri saat bernapas, bantu napas dari tambahan (mis.
kelemahan otot skala 1 meningkat gurgling, mengi,
pernapasan) menjadi skala 3 wheezing, ronkhi kering)
3. Deformitas dinding dada sedang 3. Monitor sputum
4. Deformitas tulang dada 3. Frekuensi napas dari (jumlah, warna, aroma)
5. Gangguan neuromuskular 1 memburuk Terapeutik
6. Gangguan neurologis menjadi skala 5 1. Pertahankan kepatenan
7. Imaturitas neurologis membaik jalan napas dengan
8. Penurunan energi head-tilt dan chin-lift
9. Obesitas (jaw-thrust jika curiga
10. Posisi tubuh yang trauma survikal)
menghambat ekspansi paru 2. Posisikan semi-fowler
11. Sindrom hipoventilasi atau fowler
12. Kerusakan inervasi 3. Berikan minuman
diafragma (kerusakan saraf hangat
C5 ke atas) 4. Berikan oksigen, jika
13. Cedera pada medula perlu
spinalis Edukasi
14. Efek agen farmakologis 1. Anjurkn asupan cairan
15. Kecemsan 2000 ml/hari, jika tidak
Gejala dan Tanda Mayor kontraindikasi
Subjektif 2. Ajarkan teknik batuk
1. Dispnea efektif
Objektif Kolaborasi
1. Penggunaan otot bantu 1. Kolaborasi pemberian
pernapasan bronkodilator ,
2. Fase ekspirasi memanjang ekspektoran, mukolitik,
3. Pola napas abnormal (mis. jika perlu
takipnea, bradipnea,
hiperventilasi, kussmaul,
cheyne-stokes)
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. ortopnea
Objektif
1. pernapasan pursed-lip
2. pernapasan cuping hidung
3. diameter thoraks anterior-
posterior meningkat
4. ventilasi semenit menurun
5. kapasitas vital menurun
6. tekanan ekspirasi menurun
ekskursi dada berubah
Kondisi Klinis Terkait
1. Depresi sistem saraf pusat
2. Cedera kepala
3. Trauma thoraks
4. Gullian barre syndrome
5. Sklerosis multipel
6. Myasthenia gravis
7. Stroke
8. Kuadrifplegia
9. Intoksikasi alkohol
5 Ansietas (D.0080) Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas (I.09314)
Kategori : Psikologis (L.09093) Definisi
Subkategori : Integritas Ego Setelah dilakukan tindakan Meminimalkan kondisi individu
Definisi keperawatan selama 3x24 dan pengalaman subyektif
Kondisi emosi dan pengalaman jam masalah Ansietas dapat terhadap objek yag tidak jelas
subyektif individu terhadap objek tertasi dengan kriteria hasil : dan spesifik akibat antisipasi
yang tidak jelas dan spesifik akibat 1. Perilaku gelisah dari bahaya yang memungkinkan
antisipasi bahaya yang skala dari skala 2 individu melakukan tindakan
memungkinkan individu cukup meningkat untuk menghadapi ancaman.
melakukan tindakan untuk menjadi skala 4 Tindakan
menghadapi ancaman. cukup menurun Observasi
Penyebab 2. Perilaku tegang dari 1. Identifikasi saat tingkat
1. Krisis situasional skala 1 meningkat ansietas berubah (mis.
2. Kebutuhan tidak terpenuhi menjadi skala 3 kondisi, waktu, stressor)
3. Krisis maturasional sedang 2. Monitor tanda-tanda
4. Ancaman terhadap konsep 3. Kosentrasi dari skala ansietas (verbal dan
diri 1 memburuk nonverbal)
5. Ancaman terhadap menjadi skala 5 Terapeutik
kematian membaik 1. Pahami situasi yang
6. Kekhawatiran mengalami 4. Pola tidur dari skala membuat ansietas
kegagalan 2 cukup memburuk 2. Gunakan pendekatan
7. Disfungsi sistem keluarga menjadi skala 4 yang tenang dan
8. Hubungan oran tua anak cukup membaik meyakinkan
tidak memuaskan 3. Motivasi mengientifikasi
9. Faktor keturunan situasi yang memicu
(temperamen mudah kecemasan
teragitasi sejak lahir) Edukasi
10. Penyalahgunaan zat 1. Anjurkan
11. Terpapar bahaya mengungkapkan perasan
lingkungan (mis. toksin, dan persepsi
polutan dan lain-lain) 2. Latih teknik rel;aksasi
12. Kurang terpapar inforrmasi Kolaborasi
Gejala dan Tanda Mayor 1. Kolaborasi pemberian
Subjektif obat antiansietas, jika
1. Merasa bingung perlu
2. Merasa khawatir dengan
akibat dari kondisi yang
dihadapi
3. Sulit berkonsentrasi
Objektif
1. Tampak gelisah
2. Tampak tegang
3. Sulit tidur
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Mengeluh puing
2. Anoreksia
3. Palpitasi
4. Merasa tidak berdaya
Objektif
1. Frekuensi napas meningkat
2. Frekuensi nadi meningkat
3. Tekanan darah meningkat
4. Diaforesis
5. Tremor
6. Muka tampak pucat
7. Suara bergetar
8. Kontak mata buruk
9. Sering berkemih
10. Berorientasi pada masa lalu
Kondisi Klinis Terkait
1. Penyakit kronis progresif
(mis. kanker, penyakit
utoimun)
2. Penyakit akut
3. Hospitalisasi
4. Rencana operasi
5. Kondisi diagnosis penyakit
belum jelas
6. Penyakit neurologis
7. Tahap tumbuh kembang2

Anda mungkin juga menyukai