Penyebab hipertiroid mayoritas disebabkan oleh grave diseases, goiter
multinoduler toksik dan goiter mononoduler toksik. Hipertiroidisme pada penyakit graves biasanya disebabkan anti bodi reseptor TSH yang menyebabkan rangsangan pada aktivitas tiroid dan pada goiter multinoduler toksik biasanya berhubungan dengan sistem autonom dari tiroid itu sendiri. Selain itu terdapat juga tiroid akibat dari peningkatan TSH (Thyroid Stimulating Hormon) dari pituatri, namun kasus ini jarang. Hipertiroid pada T3 tirotoksikosis mungkin di akibatkan T3 deiodinisasi dari T4 pada tiroid atau meningkatnya T3 di luar jaringan tiroid. (Hasan refli dan Fiblia. 2016)
Pasien dengan hipertiroid menunjukkan adanya sekresi hormon tiroid yang
lebih banyak, pernah berbagai faktor penyebab yang tidak dapat dikontrol melalui mekanisme normal. Peningkatan hormon tiroid menyebabkan peningkatan metabolisme rate, peningkatan aktivitas saraf simpatik. Peningkatan metabolisme rate meningkatnya produksi panas tubuh sehingga pasien mengeluarkan banyak keringat dan penurunan toleransi terhadap panas. Laju metabolisme yang meningkat menimbulkan peningkatan kebutuhan metabolik, sehingga berat badan pasien akan berkurang karena membakar cadangan energi yang tersedia. Keadaan ini menimbulkan degradasi simpanan karbohidrat, lemak dan protein sehingga cadangan protein otot juga berkurang.
Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat terjadi pada sistem kardiovaskuler
yaitu dengan menstimulasi peningkatan reseptor beta adrenergik, sehingga denyut nadi lebih cepat, peningkatan kardio output, stroke volume, aliran darah perifer serta respon adenergik lainnya. Peningkatan hormon tiroid juga berpengaruh terhadap sekresi dan metabolisme hipotalamus, hipofisis, dalam mensekresi hormon gonald, sehingga pada individu yang belum puberitas mengakibatkan keterlambatan fungsi seksual, sedangkan pada usia dewasa mengakibatkan penurunan libido, infertile dan menstruasi tidak teratur. (Tarwoto, dkk. 2012) DAFTAR PUSTAKA
Hasan Refli & Fiblia. 2016. Atrial Fibrilasi pada Hipertiroid. FK-USU/RSUP H. Adam Malik Medan. Universitas Sumatera Utara
Torwoto, dkk. 2012. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Endokrin.