Anda di halaman 1dari 12

PERILAKU KEKERASAN

STRATEGI PELAKSANAAN 1 P

NO ASPEK YANG DINILAI STANDAR INTERAKSI YANG DIKERJAKAN


A. FASE ORIENTASI ( 20 %)
1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
a. Memberikan salam. “Assalamualaikum/Selamat pagi ibu ....…”
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien. Perkenalkan nama saya suster… saya senang dipanggil…, Saya
adalah perawat yang merawat ibu, Saya akan merawat ibu dari jam
007.00 – 14.00, Jadi segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah
keperawatan ibu saat menjadi tanggung jawab saya.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai. siapa nama ibu? Senang dipanggil siapa?
d. Menyampaikan tujuan interaksi. Baik ibu… tujuan saya mengajak ngobrol dengan ibu… adalah
untuk membantu menyelesaikan masalah ibu… berkaitan dengan
prilaku kekerasan yang ibu alami.
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini. “ Bagaimana perasaan ibu... saat ini?
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. Apa yang ibu rasakan? Apa yang terjadi di rumah sampai di bawa di
rumah sakit ?
Untuk mengatasi itu apa yang sudah dilakukan? Ibu sudah dilatih
apa saja?
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu. Baiklah sekarang kita akan bercakap-cakap Bagaimana kalau
Waktunya 30 menit?
b. Tempat. Dan tempatnya disini?
c. Topik. Hari ini kita akan belajar tentang cara mengatasi marah yang
pertama yaitu dengan cara tarik nafas dalam dan Pukul kasur/bantal.
B. FASE KERJA ( 45%)
1. Membantu pasien mengungkapkan perasaanya Apa yang ibu rasakan ketika ibu merasa marah-marah.
2. Mendiskusikan dengan pasien penyebab perilaku Baiklah ibu, tadi ibu mengatakan sering marah-marah, kalau saya
kekerasan boleh tahu apa yang sering menyebabkan ibu marah?
3. Mendiskusikan dengan pasien tanda-tanda perilaku Sewaktu ibu ingin marah, biasanya apa tanda-tandanya ?
kekerasan
4. Mendiskusikan dengan pasien perilaku kekerasan Bila ibu sedang marah apa ibu lakukan?
yang dilakukan
5. Mendiskusikan dengan pasien akibat perilaku Apakah dengan seperti itu masalah menjadi selesai? Lalu apa
kekerasan akibatnya ?
6. Mendiskusikan dengan pasien cara mengontrol Baiklah untuk mengontrol marah ada beberapa cara yaitu latihan
perilaku kekerasan fisik tarik nafas dalam dan pukul bantal atau kasur, kedua latihan
minum obat secara teratur, ketiga latihan berbicara yang benar,
keempat latihan melakukan kegiatan spiritual. Dari keempat latihan
tersebut, mana yang ibu akan pilih dulu untuk latihan hari ini?
7. Membantu pasien mempratekan cara mengontrol Baiklah kita akan lakukan latihan yang pertama yaitu latihan tarik
perilaku kekerasan (Tarik Nafas Dalam dan Pukul nafas dalam, “caranya coba ibu hirup udara melalui hidung, tahan
Kasur/Bantal) sebentar kemudian keluarkan dari mulut dilakukan sebanyak 3x”.
coba saya praktekkan, ibu bisa melihat.

“coba sekarang ibu praktekkan cara tarik nafas dalam tersebut,


seperti yang saya contohkan tadi”
8. Memberikan reinforcement positif. bagus.....ibu dapat melakukannya dengan baik ya...
9. Menganjurkan pasien untuk memasukkan dalam Nah sekarang kita buat jadwal kegiatannya ya ibu, mau jam berapa
kegiatan harian saja melakukan latihan fisik tarik nafas dalam dan pukul bantal dan
kasur.
C. FASE TERMINASI ( 15%)
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif. Bagaimana perasaan ibu... setelah kita bercakap-cakap
b. Data Obyektif. Coba ibu... sebutkan kembali ada berapa cara mengontrol marah
dengan latihan fisik?
Bagus ibu...
NO ASPEK YANG DINILAI STANDAR INTERAKSI YANG DIKERJAKAN
Coba ibu peragakan kembali cara mengontrol perasaan marah
dengan latihan fisik tarik nafas dalam dan pukul bantal?
Bagus ibu...
2. Melakukan rencana tindak lanjut. Baik ibu… lakukan tarik nafas dalam 3x sehari dan pukul bantal 3x
sehari Jangan lupa laksanakan semua latihan dengan teratur sesuai
jadual ya ibu.
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu. Ibu...Besok kita ngobrol-ngobrol lagi, waktunya kira-kira 10 menit.
b. Tempat. Tempatnya mau dimana? Di sini saja ya?
c. Topik. Kita akan latihan marah yang konstruksi cara yang kedua yaitu
dengan minum obat.
Baik ibu..., sebelum ngobrol dengan saya tadi, ibu lagi melakukan
kegiatan apa?
Silahkan lanjutkan kegiatan ibu, permisi...Wassalamualaikum...
D. SIKAP TERAPEUTIK ( 10%)
1. Berhadapan dan mempertahankan kontak mata.
2. Membungkuk ke arah pasien dengan sikap terbuka
dan rileks.
3. Mempertahankan jarak terapeutik.
E. TEHNIK KOMUNIKASI (10%)
1. Menggunakan kata- kata yang mudah dimengerti.
2. Menggunakan tehnik komunikasi yang tepat.
PERILAKU KEKERASAN
STRATEGI PELAKSANAAN 2 P

NO ASPEK YANG DINILAI STANDAR INTERAKSI YANG DIKERJAKAN


A. FASE ORIENTASI ( 20 %)
1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
a. Memberikan salam. “Assalamualaikum/Selamat pagi ibu ....…”
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien. Masih ingat dengan saya ? pagi ini saya perawat yang merawat ibu,
Saya akan merawat ibu dari jam 007.00 – 14.00, Jadi segala sesuatu
yang berkaitan dengan masalah keperawatan ibu saat menjadi
tanggung jawab saya.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai. nama ibu….? Yang suka dipanggil…kan ?
d. Menyampaikan tujuan interaksi. Baik ibu… tujuan saya mengajak ngobrol dengan ibu… adalah
untuk membantu menyelesaikan masalah ibu… berkaitan dengan
prilaku kekerasan yang ibu alami.
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini. “ Bagaimana perasaan ibu... saat ini?
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. Bagaimana masih suka marah-marah? Menurut informasi dari
perawat jaga dan catatan perawat ibu masih suka marah ya?
Cara yang saya ajarkan sudah di coba? Apakah ibu
mempraktekkannya? Coba saya ingin tahu bagaimana ibu
melakukan marah yang baik dengan cara tarik nafas dalam dan
memukul bantal! Bagus ibu masih ingat cara yang saya ajarkan
kemarin ya…
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu. Baiklah sekarang kita akan bercakap-cakap lagi, bagaimana kalau
Waktunya 15 menit?
b. Tempat. Dan tempatnya disini?
c. Topik. Hari ini kita akan belajar tentang cara mengatasi marah yang kedua
yaitu dengan minum obat.
B. FASE KERJA ( 45%)
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian dengan pasien Sebelum kita mulai, saya ingin melihat jadwal yang sudah kita buat,
untuk cara marah konstruktif yang sudah dilatih apakah ibu sudah berlatih sesuai dengan jadwal yang sudah kita
buat?
Bagus... ternyata ibu... sudah berlatih cara marah yang baik sesuai
jadwal.
2. Melatih pasien minum obat secara teratur dengan Nah... sekarang kita mulai cara marah yang baik yang kedua yaitu
prinsip lima benar (benar nama pasien, benar nama dengan minum obat. Minum obat yang benar adalah sesuai dengan
obat, benar cara minum obat, benar waktu minum ketentuan yang sudah ditetapkan, yang perlu ibu...perhatikan adalah
obat, dan benar dosis obat) disertai penjelasan guna prinsip 5 benar yaitu pertama Benar nama pasien artinya obat itu
obat dan akibat berhenti minum obat adalah memang untuk ibu...bisa dilhat dari label yang ada pada
wadah obat, kedua benar nama obatnya, ketiga benar cara minum
contohnya obat ini digunakan dengan cara diminum melalui mulut,
Keempat benar waktu contoh obat ini 3X1 artinya obat ini di minum
pagi, siang dan malam, kelima benar dosisnya.

Obat ibu... ada tiga macam ya, yang warnanya orange namanya CPZ
(Chlorpromazine), yang warna putih ini namanya THP
(Trihexiphenidyl), dan yang merah jambu ini namanya HP
(haloperidol). Jadi sebelum minum obat,ibu... lihat dulu label yang
menempel di bungkus obat, apakah benar nama ibu... tertulis
disitu.Selain itu ibu.... perlu memperhatikan jenis obatnya, berapa
dosis yang harus diminum, jam berapa saja obatnya harus diminum
misal diminum 3 kali sehari yaitu jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7
malam. Cara minum obatnya juga harus benar tidak boleh pakai
kopi, soda, susu tapi pakai air putih saja atau teh manis boleh.
Ibu... perlu minum obat ini secara teratur agar pikirannya jadi
tenang, dan tidurnya juga menjadi nyenyak dan tidak mendengar.
Bila nanti setelah minum obat mulut ibu... terasa kering, untuk
NO ASPEK YANG DINILAI STANDAR INTERAKSI YANG DIKERJAKAN
membantu mengatasinya ibu bisa mengisap-isap es batu. Bila ibu
merasa mata berkunang-kunang, ibu sebaiknya istirahat dan jangan
beraktivitas dulu. Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum
berkonsultasi dengan dokter ya ibu....

Baik sekarang saya mau tanya, ibu obatnya apa saja?

3. Memberikan reinforcement positif. Bagus ibu sudah dapat menerangkan dengan baik.
4. Mendiskusikan dengan klien jadwal minum obat Nah sekarang bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal
secara teratur kegiatannya ibu..., kita masukkan sesuai dengan jadwal minum obat
ibu
C. FASE TERMINASI ( 15%)
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif. Bagaimana perasaan ibu... setelah kita bercakap-cakap
b. Data Obyektif. Tadi kita ngobrol-ngobrol tentang apa ya?
Coba ibu... peragakan kembali bagaimana marah dengan bicara
yang baik!

2. Melakukan rencana tindak lanjut. Baik ibu… Jangan lupa minum obat dengan teratur sesuai jadual ya
ibu.
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu. Ibu...Besok kita ngobrol-ngobrol lagi bagaimana, waktunya kira-kira
10 menit.
b. Tempat. Tempatnya mau dimana? Di sini saja ya?
c. Topik. Kita akan latihan marah yang konstruksi cara yang ketiga yaitu
dengan bicara yang yang baik
Baik ibu..., sebelum ngobrol dengan saya tadi, ibu lagi melakukan
kegiatan apa?
Silahkan lanjutkan kegiatan ibu, permisi...Wassalamualaikum...
D. SIKAP TERAPEUTIK ( 10%)
1. Berhadapan dan mempertahankan kontak mata.
2. Membungkuk ke arah pasien dengan sikap terbuka
dan rileks.
3. Mempertahankan jarak terapeutik.
E. TEHNIK KOMUNIKASI (10%)
1. Menggunakan kata- kata yang mudah dimengerti.
2. Menggunakan tehnik komunikasi yang tepat.
PERILAKU KEKERASAN
STRATEGI PELAKSANAAN 3 P

NO ASPEK YANG DINILAI STANDAR INTERAKSI YANG DIKERJAKAN


A. FASE ORIENTASI ( 20 %)
1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
a. Memberikan salam. “Assalamualaikum/Selamat pagi ibu ....…”
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien. Masih ingat dengan saya ? pagi ini saya perawat yang merawat ibu,
Saya akan merawat ibu dari jam 007.00 – 14.00, Jadi segala sesuatu
yang berkaitan dengan masalah keperawatan ibu saat menjadi
tanggung jawab saya.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai. nama ibu….? Yang suka dipanggil…kan ?
d. Menyampaikan tujuan interaksi. Baik ibu… tujuan saya mengajak ngobrol dengan ibu… adalah
untuk membantu menyelesaikan masalah ibu… berkaitan dengan
prilaku kekerasan yang ibu alami.
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini. “ Bagaimana perasaan ibu... saat ini?
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. Bagaimana masih suka marah-marah? Menurut informasi dari
perawat jaga dan catatan perawat ibu masih suka marah ya?

Cara yang saya ajarkan sudah di coba? Apakah ibu


mempraktekkannya? Coba saya ingin tahu bagaimana ibu
melakukan marah yang baik dengan cara tarik nafas dalam dan
memukul bantal! Bagus ibu masih ingat cara yang saya ajarkan
kemarin ya…
Apa yang harus diperhatikan bila minum obat?
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu. Baiklah sekarang kita akan bercakap-cakap lagi, bagaimana kalau
Waktunya 15 menit?
b.Tempat. Dan tempatnya disini?
c. Topik. Hari ini kita akan belajar tentang cara mengatasi marah yang ketiga
yaitu bicara dengan baik.
B. FASE KERJA ( 45%)
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian dengan pasien Sebelum kita mulai, saya ingin melihat jadwal yang sudah kita buat,
untuk cara marah konstruktif yang sudah dilatih apakah ibu sudah berlatih sesuai dengan jadwal yang sudah kita
buat?
Bagus... ternyata ibu... sudah berlatih cara marah yang baik sesuai
jadwal.
2. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara 3 Baik ibu sekarang kita mulai ya….
(verbal : menolak dengan baik, meminta dengan Ada 3 cara untuk mengontrol marah dengan bicara yang baik.
baik, mengungkapkan perasaan dengan baik) Cara yang pertama kita belajar mengungkapkan rasa marah,
contohnya ibu bisa mengatakan ” Saya tidak suka kamu bicara
seperti itu atau bersikap seperti itu....nanti saya bisa marah...”.
Cara yang kedua meminta , contohnya “ saya minta jangan diambil
buku itu….nanti saya bisa marah…”.
Cara yang ketiga dengan menolak, jadi ibu kalau misalnya tidak
menyukai sesuatu bisa menolak nya tapi dengan bicara menolak
yang baik, contohnya“ saya menolak untuk dijadikan ketua dalam
kelompok arisan…. Tolong jangan paksa saya nanti saya bisa
marah…..”.

Baik sekarang coba ibu praktekkan seperti yang sudah saya ajarkan.
3. Memberikan reinforcement positif Bagus... ibu sudah dapat dapat mempraktekkan apa yang sudah saya
ajarkan dengan baik.
4. Menganjurkan pasien untuk memasukkan dalam Nah sekarang bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal
kegiatan harian kegiatannya ibu...
C. FASE TERMINASI ( 15%)
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif. Bagaimana perasaan ibu... setelah kita bercakap-cakap
NO ASPEK YANG DINILAI STANDAR INTERAKSI YANG DIKERJAKAN
b. Data Obyektif. Tadi kita ngobrol-ngobrol tentang apa ya?
Coba ibu... praktekkan cara marah dengan bicara yang baik

2. Melakukan rencana tindak lanjut. Baik ibu… lakukan cara marah dengan bicara yang baik 3x sehari
Jangan lupa laksanakan semua latihan dengan teratur sesuai jadual
ya ibu.
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu. Ibu...Besok kita ngobrol-ngobrol lagi bagaimana, waktunya kira-kira
10 menit.
b. Tempat. Tempatnya mau dimana? Di sini saja ya?
c. Topik. Kita akan latihan marah yang konstruksi cara yang empat yaitu
dengan cara spiritual
Baik ibu..., sebelum ngobrol dengan saya tadi, ibu lagi melakukan
kegiatan apa?
Silahkan lanjutkan kegiatan ibu, permisi...Wassalamualaikum...
D. SIKAP TERAPEUTIK ( 10%)
1. Berhadapan dan mempertahankan kontak mata.
2. Membungkuk ke arah pasien dengan sikap terbuka
dan rileks.
3. Mempertahankan jarak terapeutik.
E. TEHNIK KOMUNIKASI (10%)
1. Menggunakan kata- kata yang mudah dimengerti.
2. Menggunakan tehnik komunikasi yang tepat.
JUMLAH
PERILAKU KEKERASAN
STRATEGI PELAKSANAAN 4 P

NO ASPEK YANG DINILAI STANDAR KOMUNIKASI YANG DIKERJAKAN


A. FASE ORIENTASI ( 20 %)
1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
a. Memberikan salam. “Assalamualaikum/Selamat pagi ibu ....…”
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien. Masih ingat dengan saya ? pagi ini saya perawat yang merawat ibu,
Saya akan merawat ibu dari jam 007.00 – 14.00, Jadi segala sesuatu
yang berkaitan dengan masalah keperawatan ibu saat menjadi
tanggung jawab saya.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai. nama ibu….? Yang suka dipanggil…kan ?
d. Menyampaikan tujuan interaksi. Baik ibu… tujuan saya mengajak ngobrol dengan ibu… adalah
untuk membantu menyelesaikan masalah ibu… berkaitan dengan
prilaku kekerasan yang ibu alami.
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini. “ Bagaimana perasaan ibu... saat ini?
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. Bagaimana masih suka marah-marah? Menurut informasi dari
perawat jaga dan catatan perawat ibu masih suka marah ya?

Cara yang saya ajarkan sudah di coba? Apakah ibu


mempraktekkannya?
Coba saya ingin tahu bagaimana ibu melakukan marah yang baik
dengan cara tarik nafas dalam dan memukul bantal! Bagus ibu masih
ingat cara yang saya ajarkan kemarin ya…
Apa yang harus diperhatikan bila minum obat?

Lalu bagaimana ibu melakukan marah yang baik dengan cara bicara
yang baik!
Bagus ibu masih ingat cara yang saya ajarkan kemarin ya…

3. Melakukan kontrak :
a. Waktu. Baiklah sekarang kita akan bercakap-cakap lagi, bagaimana kalau
Waktunya 15 menit?
b. Tempat. Dan tempatnya disini?
c. Topik. Hari ini kita akan belajar tentang cara mengatasi marah yang
keempat yaitu marah yang baik dangan cara spiritual.
B. FASE KERJA ( 45%)
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian dengan pasien Sebelum kita mulai, saya ingin melihat jadwal yang sudah kita buat,
untuk cara marah konstruktif yang sudah dilatih apakah ibu sudah berlatih sesuai dengan jadwal yang sudah kita
buat?
Bagus... ternyata ibu... sudah berlatih cara marah yang baik sesuai
jadwal.
2. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara spiritual
(sholat/berdoa) Baik ibu sekarang kita mulai ya….
"Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa Ibu lakukan! Bagus.
Baik, yang mana mau dicoba?
"Nah, kalau ibu sedang marah coba ibu langsung duduk dan tarik
napas dalam dari hidung sambil menghembuskan nafas dari mulut
ucapkan ”Astaghfirullahal Adzim...”.
Baik ibu saya akan berikan contohnya terlebih dahulu. ( Perawat
memperagakan duduk dan tarik napas dalam dari hidung sambil
menghembuskan nafas dari mulut ucapkan ”Astaghfirullahal
Adzim...”)
Sekali lagi ya bu... ( Perawat memperagakan lagi duduk dan tarik
napas dalam dari hidung sambil menghembuskan nafas dari mulut
ucapkan ”Astaghfirullahal Adzim...”)

Baik sekarang coba ibu praktekkan seperti yang sudah saya ajarkan.
NO ASPEK YANG DINILAI STANDAR KOMUNIKASI YANG DIKERJAKAN

3. Memberikan reinforcement positif. Bagus... ibu sudah dapat dapat mempraktekkan apa yang sudah saya
ajarkan dengan baik.
4. Mendiskusikan dengan klien jadwal sholat dan Nah sekarang bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal
berdo’a kegiatannya ibu...
C. FASE TERMINASI ( 15%)
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif. Bagaimana perasaan ibu... setelah kita bercakap-cakap
b. Data Obyektif. Tadi kita ngobrol-ngobrol tentang apa ya?
Coba ibu... praktekkan cara marah dengan spiritual.
2. Melakukan rencana tindak lanjut. Baik ibu… lakukan cara marah dengan cara spiritual 3x sehari
Jangan lupa laksanakan semua latihan dengan teratur sesuai jadual
ya ibu.
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu. Ibu...Besok kita ngobrol-ngobrol lagi bagaimana, waktunya kira-kira
10 menit.
b. Tempat. Tempatnya mau dimana? Di sini saja ya?
c. Topik. Kita akan latihan kembali cara-cara marah yang konstrukstif yang
sudah kita pelajari.
Baik ibu..., sebelum ngobrol dengan saya tadi, ibu lagi melakukan
kegiatan apa?
Silahkan lanjutkan kegiatan ibu, permisi...Wassalamualaikum...
D. SIKAP TERAPEUTIK ( 10%)
1. Berhadapan dan mempertahankan kontak mata.
2. Membungkuk ke arah pasien dengan sikap terbuka
dan rileks.
3. Mempertahankan jarak terapeutik.
E. TEHNIK KOMUNIKASI (10%)
1. Menggunakan kata- kata yang mudah dimengerti.
2. Menggunakan tehnik komunikasi yang tepat.
JUMLAH
PERILAKU KEKERASAN
STRATEGI PELAKSANAAN 1 KELUARGA

NO ASPEK YANG DINILAI STANDAR INTERAKSI YANG DIKERJAKAN


A. FASE ORIENTASI ( 20 %)
1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
a. Memberikan salam. “Assalamualaikum/Selamat pagi pak ....…”
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien. saya suster… saya senang dipanggil…,
c. Memanggil nama panggilan yang disukai. siapa nama ibu? Senang dipanggil siapa?
Saya adalah suster merawat anak dari jam 007.00 – 14.00., jadi
segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah keperawatan ibu
menjadi tanggung jawab saya.
d. Menyampaikan tujuan interaksi. Baik ibu… tujuan saya mengajak ngobrol dengan ibu… adalah
untuk membantu menyelesaikan masalah ibu… berkaitan dengan
prilaku kekerasan yang dialami oleh anak ibu.
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini. “ Bagaimana perasaan ibu... saat ini?
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. Apa yang ibu rasakan terkait dengan penyakit yang dialami anak ibu,
dan apa yang terjadi di rumah sehingga anak bapak suka marah-
marah, mondar – mandir dan merusak barang – barang.

Apa saja yang sudah ibu lakukan untuk mengatasi anak ibu yang
suka marah – marah itu.
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu. Baiklah sekarang kita akan bercakap-cakap, Waktunya kira-kira 15
menit?
b. Tempat. Dan tempatnya disini?
c. Topik. Baiklah ibu saat ini kita akan berdiskusi tentang pengertian, tanda &
gejala, dan proses terjadinya prilaku kekerasan pada anak ibu,
bagaimana cara merawat anak ibu yang suka marah – marah
tersebut, dan cara merawat prilaku kekerasan dengan melakukan
kegiatan fisik: tarik nafas dalam dan pukul kasur dan bantal
B. FASE KERJA ( 45%)
1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat Apa ibu rasakan dalam merawat anak ibu?
pasien
2. Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses Jadi ibu.....anak ibu ini mengalami masalah perilaku kekerasan.
terjadinya PK (gunakan booklet) Prilaku kekerasan adalah............. Tanda dan gejalanya adalah
………. Proses terjadi nya adalah..........
3. Jelaskan cara merawat PK Setelah saya menjelaskan apa yang terjadi pada anak ibu , apa
tindakan yang sudah ibu lakukan terkait dengan masalah anak ibu
tersebut.

Baiklah saya akan menjelaskan cara merawat anak ibu dengan


melakukan latihan marah yang baik ”. Ada 4 cara untuk marah yang
baik yaitu latihan fisik tarik nafas dalam dan pukul bantal atau kasur,
kedua latihan minum obat secara teratur, ketiga latihan berbicara
yang benar, keempat latihan melakukan kegiatan spiritual. Dari
keempat latihan tersebut, mana yang ibu akan pilih dulu untuk
latihan hari ini?
4. Latih satu cara merawat PK dengan melakukan Baiklah kita akan lakukan latihan yang pertama yaitu latihan tarik
kegiatan fisik: tarik nafas dalam dan pukul kasur nafas dalam, “caranya coba ibu hirup udara melalui hidung, tahan
dan bantal sebentar kemudian keluarkan dari mulut dilakukan sebanyak 3x”.
coba saya praktekkan, ibu bisa melihat.

“coba sekarang ibu praktekkan cara tarik nafas dalam tersebut,


seperti yang saya contohkan tadi”
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual bagus.....ibu dapat melakukannya dengan baik ya...
6. Memberikan reinforcement positif. Nah sekarang kita buat jadwal kegiatannya ya ibu, mau jam berapa
saja melakukan latihan fisik tarik nafas dalam dan pukul bantal dan
kasur.
NO ASPEK YANG DINILAI STANDAR INTERAKSI YANG DIKERJAKAN
C. FASE TERMINASI ( 15%)
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif. Bagaimana perasaan ibu... setelah kita bercakap-cakap
b. Data Obyektif. Coba ibu... sebutkan kembali ada berapa cara mengontrol marah
dengan latihan fisik?
Bagus ibu...
Coba ibu peragakan kembali cara mengontrol perasaan marah
dengan latihan fisik tarik nafas dalam dan pukul bantal?
Bagus ibu...
2. Melakukan rencana tindak lanjut. Baik ibu… lakukan tarik nafas dalam 3x sehari dan pukul bantal 3x
sehari Jangan lupa laksanakan semua latihan dengan teratur sesuai
jadual ya ibu.
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu. Ibu...Besok kita ngobrol-ngobrol lagi, waktunya kira-kira 10 menit.
b. Tempat. Tempatnya mau dimana? Di sini saja ya?
c. Topik. Kita akan latihan marah yang konstruksi cara yang kedua yaitu
dengan minum obat.
Baik ibu..., sebelum ngobrol dengan saya tadi, ibu lagi melakukan
kegiatan apa?
Silahkan lanjutkan kegiatan ibu, permisi...Wassalamualaikum...
D. SIKAP TERAPEUTIK ( 10%)
1. Berhadapan dan mempertahankan kontak mata.
2. Membungkuk ke arah pasien dengan sikap terbuka
dan rileks.
3. Mempertahankan jarak terapeutik.
E. TEHNIK KOMUNIKASI (10%)
1. Menggunakan kata- kata yang mudah dimengerti.
2. Menggunakan tehnik komunikasi yang tepat.
JUMLAH
PERILAKU KEKERASAN
STRATEGI PELAKSANAAN 2 KELUARGA

NO ASPEK YANG DINILAI


A. FASE ORIENTASI ( 20 %)
1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
a. Memberikan salam.
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien.
c. Memanggil nama panggilan yang disukai.
d. Menyampaikan tujuan interaksi.
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini.
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien.
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu.
b.Tempat.
c. Topik.
B. FASE KERJA ( 45%)
1. mengevaluasi pengetahuan keluarga tentang marah
2. Menganjurkan keluarga untuk memotivasi pasien
melakukan tindakan yang telah diajarkan oleh
perawat
3. Mengajarkan keluarga untuk memberikan pujian
kepada pasien bila pasien dapat melakukan kegiatan
tersebut secara tepat
4. Mendiskusikan bersama keluarga tindakan yang
harus dilakukan bila pasien menunjukkan gejala-
gejala perilaku kekerasan
5. Memberikan reinforcement positif.
C. FASE TERMINASI ( 15%)
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif.
b. Data Obyektif.
2. Melakukan rencana tindak lanjut.
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu.
b. Tempat.
c. Topik.
D. SIKAP TERAPEUTIK ( 10%)
1. Berhadapan dan mempertahankan kontak mata.
2. Membungkuk ke arah pasien dengan sikap terbuka
dan rileks.
3. Mempertahankan jarak terapeutik.
E. TEHNIK KOMUNIKASI (10%)
1. Menggunakan kata- kata yang mudah dimengerti.
2. Menggunakan tehnik komunikasi yang tepat.
JUMLAH
PERILAKU KEKERASAN
STRATEGI PELAKSANAAN 3 KELUARGA

NILAI NILAI NILAI


NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
A. FASE ORIENTASI ( 20 %)
1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
a. Memberikan salam. 2
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien. 2
c. Memanggil nama panggilan yang disukai. 2
d. Menyampaikan tujuan interaksi. 2
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini. 2
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. 4
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu. 2
b.Tempat. 2
c. Topik. 2
B. FASE KERJA ( 45%)
1. Menjelaskan perawatan lanjutan bersama keluarga 40
(perencanaan pulang bersama keluarga)
2. Memberikan reinforcement positif. 5
C. FASE TERMINASI ( 15%)
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif. 2
b. Data Obyektif. 2
2. Melakukan rencana tindak lanjut. 5
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu. 2
b. Tempat. 2
c. Topik. 2
D. SIKAP TERAPEUTIK ( 10%)
1. Berhadapan dan mempertahankan kontak mata. 3
2. Membungkuk ke arah pasien dengan sikap terbuka 3
dan rileks.
3. Mempertahankan jarak terapeutik. 4
E. TEHNIK KOMUNIKASI (10%)
1. Menggunakan kata- kata yang mudah dimengerti. 5
2. Menggunakan tehnik komunikasi yang tepat. 5
JUMLAH 100

Anda mungkin juga menyukai