PENGKAJIAN
A. PENGKAJIAN KALA I
I. IDENTITAS
Identitas Pasien
Nama : KS
Umur : 33 tahun
Pendidikan : Tidak sekolah
Pekerjaan : Wiraswasta
Status perkawinan : Kawin
Agama : Hindu
Suku : Bali
Alamat : Jl. Padma 53B, Denpasar Timur
No. CM. : 471657
Tanggal MRS : 17 April 2013
Tanggal pengkajian : 18 April 2013
Sumber informasi : Pasien, anamnesa, dan catatan medik
Identitas Penanggung/Suami
Nama : KW
Umur : 35 tahun
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jl. Padma 53B, Denpasar Timur
b. Riwayat pernikahan
Menikah : 1 (satu) kali Lama : 16 tahun
3. Ini
Status Obstetri :
G3P2A0H2 UK : 37 – 38 minggu
TP : 6 Mei 2013
ANC kehamilan sekarang
Pasien mengatakn rutin memeriksakan kehamilannya ke Bidan tiap bulannya
(total kunjungan ANC 9 kali selama kehamilan). Pasien mengatakan mendapat
imunisasi TT4 dan TT5 pada saat usia kehamilan 4 bulan dan 5 bulan. Pasien
melakukan USG pada tanggal 3 dan 12 April, dari hasil pemeriksaan dinyatakan
keadaan janin baik.
V. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
GCS : 15 (E4V5M6)
Tingkat Kesadaran : CM (Compos Mentis)
Tanda-tanda vital : TD: 120/80mmHg, N: 80x/ menit, RR: 20x / menit, S:36,8oC
BB : 64 kg (sebelum hamil 60 kg), TB: 156 cm
b. Head to Toe :
1) Kepala Wajah
Kepala simetris, kebersihan kepala cukup, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan.
Wajah simetris, mata simetris, konjungtiva anemis, tidak ada edema.
2) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid han kelenjar limfe, ROM baik, tidak ada
nyeri telan.
3) Dada
Mamae simetris, putting susu menonjol, tungkai simetris, areola hiperpigmentasi,
kolostrum (-), refleks (+), tidak ada edema.
4) Abdomen
Inspeksi
Linea : Nigra
Striae : Livida
Luka bekas operasi : Tidak ada
Kontraksi : 3 x / 10 menit selama 15”
Pembesaran sesuai UK : +
Gerakan Janin : Ada
Palpasi :
Leopold I : TFU : 3 jari bawah Px, McD : 32 cm
Leopold II : Teraba sebelah kanan datar, memanjang, dan ada tahanan. Di sebelah
kiri teraba bagian kecil janin.
Leopold III : Bagian bawah teraba bagian kepala, tidak bisa digoyangkan.
Leopold IV : Tangan konvergen
Penurunan kepala : 4/5
Kontraksi : 3 x/10 menit Durasi: 15”
Auskultasi : DJJ : 177x / menit
5) Genetalia
Kebersihan : Cukup
Bloody show : Keluar lendir bercampur darah dari vagina ibu ketika dilakukan
pemeriksaan dalam
VT : v/v normal, portio lunak, Ø 5cm, eff 75%, ket (+), teraba kepala,
penurunan HII, ttbk/tp.
6) Anus dan Perineum
Kebersihan cukup, terdapat penonjolan pada bagian anus dan perineum.
7) Ekstremitas
Atas : lengan simetris, reflek (+), edema (-), tidak ada nyeri tekan, terpasang infus
pada tangan kanan pasien.
Bawah : tungkai simetris, reflek (+), edema (-), tidak ada nyeri tekan.
Partograf : Terlampir
VIII. Pengobatan
IVFD RL 20 tpm,
NST ulang,
Observasi lanjut,
Amoxilin 3 x 500 mg,
Asam mefenamat 3 x 500mg,
SF 2 x 1,
Pitogin 1 amp,
Lidocain inj 1 amp,
Metroragine 1 amp.
B. PENGKAJIAN KALA II
I. PENGKAJIAN DATA FOKUS
Ibu mengatakan ingin mengedan. His 4 x /10 menit durasi 35 – 40”, DJJ (+) 141x / menit. VT : pembukaan lengkap, ket (-), letkep HIII.
1. DS : Pasien mengatakan nyeri pada Tekanan mekanis pada bagian presentasi janin Nyeri akut
bagian perutnya dan ingin mengedan
DO : Pasien tampak meringis, skala
nyeri 8 ( 0 – 10 skala nyeri)
2. DS : Pasien mengatakan vaginanya Penekanan dan iritasi pada vulva vagina dan pola Risiko tinggi kerusakan integritas kulit
terasa sakit kontraksi
DO : Terlihat penonjolan kepala bayi
pada lubang vagina ibu.
RENCANA KEPERAWATAN
NO. DX.
Tujuan Intervensi Rasional
1. Setelah diberikan askep selama 1. Identifikasi derajat ketidaknyamanan dan 1. Mengklarifikasi kebutuhan
2 jam diharapkan nyeri sumbernya
2. Memberiakn informasi / dokumentasi
2. Pantau dan catat aktivitas uterus pada setiap
kontraksi maksimal dengan
legal tentng kemajuan kontinue;
kontraksi
kriteria hasil:
membantu mengidentifikasi pola kontraksi
- Menggunakan tekhnik yang
abnormal, memungkinkan pengkajian dan
tepat untuk mempertahankan 3. Berikan dukungan dan informasi yang
intervensi segera.
kontrol istirahat diantara berhubungan dengan kemajuan persalinan
3. Pertahankan agar pasangan tetap mendapat
kontraksi
4. Ajarkan ibu / pasangan untuk mengatur informasi tentag perkiraan kelahiran
- Pasien tampak rileks
4. Upaya mengejan spontan yang terus-
- Bayi lahir spontan upaya mengejan dengan spontan, daripada
menerus menghindari efek negatif di
dilakukan terus – menerus, mendorong
valsava manufer berkenaan dengan
selama kontraksi
5. Pantau penonjolan perineal dan rektal, penurunan kadar oksigen ibu dan janin.
5. Pemutaran anal kearah luar dan
pembukaan muara vagina dan tempat janin
penonjolan perineal terjadi saat verteks
janin turun, menandakan kebutuhan untuk
6. Pantau pasien memilih posisi optimal untuk
persiapan kelahiran.
mengedan.
6. Posisi yang tepat dengan relaksasi jaringan
prineal mengoptimalkan upaya mengejan,
memudahkan kemajuan persalinan,
menurunkan ketidaknyamanan dan
7. Anjurkan istrahat / relaksasi diantara
menurunkan kebutuhan terhadap
kontraksi.
penggunaan forsep.
8. Pantau DJJ tiap 5-10 menit
7. Menghemat energi yang dibutuhkan untuk
upaya mendorong dan melahirkan.
8. Mengetahui kondisi janin
2. Setelah diberikan askep selama 1. Anjurkan pasien untuk mengejan dengan 1. Mengejan yang benar dapat membantu
2 jam diharapkan tidak terjadi benar mengurangi adanya robekan perineum
2. Berikan posisi yang tepat 2. Memudahkan kemajuan persalinan, posisi
kerusakan integritas kulit
yang tepat dengan relaksasi jaringan
dengan kriteria hasil :
- Tidak adanya ruptur perineal mengoptimalkan upaya mengejan.
3. Mengurangi adanya risiko robekan
perineum. 3. Lakukan posisi stenden
perineum
V. IMPLEMENTASI KALA II
1,2 Membantu pasien untuk memilih posisi persalinan Pasien tampak menyukai posisi dorsal recumbent
1 Memantau DJJ dan penonjolan vulva dan vagina DJJ 141 x / menit, reguler. Vulva vagina terbuka,
perineum menonjol.
15.00 WITA
2 Mengajarkan pasien untuk mengedan dengan benar Pasien mengedan tiap ada his
P : Lanjutkan intervensi
C. PENGKAJIAN KALA III
I. PENGKAJIAN DATA FOKUS
Ibu mengatakan ingin mengedan, bayi lahir spontan, jenis kelamin laki – laki, BB
3150 gram, PB : 48 cm. Plasenta lengkap.
II. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KALA III
1. DS : Ibu mengeluh nyeri pada bagian Kontraksi uterus untuk pelepasan plasenta Nyeri akut
perut.
DO : Ibu tampak meringis menahan
sakit, kontraksi uterus (+),
plasenta menegang, skala nyeri 5
(0 – 10 skala nyeri)
1. Setelah diberikan askep selama 1. Bantu penggunaan teknik pernapasan yang 1. Pernapasan membantu mengalihkan
30 menit diharapkan nyeri tepat perhatian langsung dari ketidaknyamanan,
pasien terkontrol dengan meningkatkan relaksasi
2. Membantu menghentikan perdarahan
kriteria hasil: 2. Masase uterus
3. Dapat membantu pelepasan dan
- Pasien tampak rileks dan 3. Berikan injeksi oksitosin
mengurangi kehilangan darah
tenang
4. Lakukan PTT (penegangan tali pusat 4. Membantu mempercepat pelepasan
- Pasien mampu melaksanakan
terkendali) plasenta
teknik manajemen nyeri
5. Pantau uterus / masase uterus 5. Untuk menghentikan perdarahan
6. Cek pelepasan plasenta 6. Mencegah tertinggalnya selaput ketuban di
jalan lahir
7. Cek kelengkapan plasenta
7. Untuk memastikan bahwa selaput ketuban
lengkap dan utuh (tidak ada bagian yang
hilang, robek/ terpisah)
3. Uterus tegang
2. Membantu penggunaan teknik pernapasan
15.08 WITA yang tepat
4. Tali pusat semakin memanjang
1. DS : ibu mengeluh nyeri pada bagian Nyeri akibat trauma mekanis / jaringan karena Nyeri akut berhubungan dengan efek
vagina dilakukan penjaritan pada bagian vagina. hormon / obat – obatan, trauma
DO : ibu tampak meringis menahan sakit, mekanis / jaringan, kelelahan fisik dan
psikologis
bagian vagina mengalami robekan
yang kemudian dijarit, skala nyeri 6
2. DS : ibu mengeluh merasa lelah dan haus Kelelahan dan pengeluaran tenaga yang Risiko kekurangan volume cairan
setelah melahirkan berlebihan dalam mengedan
DO : ibu tampak lemas, keluar keringat,
keluar darah pervaginam
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x / mnt
S : 36,5ºC
RR : 20x/mnt
TFU : 2 jari atas pusat
3. DS : Ibu merasaa senang karena telah Kebahagiaan karena dapat melahirkan bayinya Perubahan ikatan keluarga berhubungan
melahirkan bayi laki – laki. dengan normal. dengan transisi (penambahan keluarga)
Setelah diberikan askep selama 1. Kaji sifat dan derajat ketidaknyamanan. 1. Untuk mengetahui tingkat
2 jam diharapkan nyeri pasien ketidaknyamanan
2. Beri ucapan selamat pada ibu/ pasangan
2. Meningkatkan rasa puas, harga diri positif
terkontrol dengan kriteria
pada kelahiran bayi baru lahir
dan kesejahteraan emosional
hasil: 3. Beri informasi yang tepat tentang perawatan
1. 3. Untuk memberikan pemahaman pada
- Pasien tampak rileks dan
selama periode post partum
pasien
tenang 4. Inspeksi perbaikan episiotomy / luka
4. Untuk melihat kondisi dan tanda infeksi
- Pasien mampu melaksanakan 5. Lakukan tindakan kenyamanan
5. Member kenyamanan pada pasien
6. Beri analgetik sesuai indikasi.
teknik manajemen nyeri 6. Untuk menghilangkan nyeri.
Setelah diberikan askep selama 1. Observasi adanya perdarahan 1. Membantu dalam pemberian intervensi
2. Tempatkan pasien dalam posisi recumbent
3x4 jam diharapkan tidak oral
3. Observasi TTV tiap 15 menit satu jam
2. Mencegah kehilangan cairan
mengalami kekurangan
pertamaa dan 30 menit untuk satu jam 3. Memantau kondisi pasien
volume cairan dengan kriteria
berikutnya
2. 4. Mencegah perdarahan dan menentukan
hasil: 4. Lakukan palpasi TFU dan kontraksi uterus
- TD dan nadi dalam batas intervensi yang harus dilakukan
5. Dengan perlahan pijat fundus jika lunak 5. Mengetahui kondisi fundus
normal
6. Kaji jumlah, warna, dan sifat lokea 6. Mengetahui adanya infeksi
- Nadi teraba kuat
3. Setelah diberikan askep selama 1. Anjurkan pasien untuk 1. Meningkatkan keakraban dengan bayi
2x30 menit diharapkan mampu menggendong/menyentuh bayi
2. Keluarga mau menerima bayi
2. Anjurkan ayah untuk menggendong bayi
menerima bayi dengan kriteria 3. Untuk menilai APGAR score
3. Observasi dan catat interaksi bayi
4. ASI sangat baik untuk bayi.
hasil: 4. Anjurkan dan bantu pemberian ASI,
Keluarga tampak bahagia tergantung pasien.
V. IMPLEMENTASI KALA IV
15.40 WITA selama periode post partum 5. Pasien merasa lebih nyaman dari sebelumnya
16.05 WITA
12. Anjurkan dan bantu pemberian ASI, tergantung
pasien.
16.10 WITA
16,15 WITA
VI. EVALUASI/CATATAN PERKEMBANGAN KALA IV
2. S : Ibu mengatakan sudah tidak haus lagi, tidak lemas, dan lebi bertenaga.
O : TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x / mnt
S : 36,5ºC
RR : 20x/mnt
3. A : Tujuan tercapai
P : lanjutkan intervensi