Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ”KS” DENGAN G3P2A0 KALA II

DI RUANG VK RSUD CENGKARENG


TANGGAL 18 APRIL 2019

PENGKAJIAN
A. PENGKAJIAN KALA I
I. IDENTITAS
Identitas Pasien
Nama : KS
Umur : 33 tahun
Pendidikan : Tidak sekolah
Pekerjaan : Wiraswasta
Status perkawinan : Kawin
Agama : Hindu
Suku : Bali
Alamat : Jl. Padma 53B, Denpasar Timur
No. CM. : 471657
Tanggal MRS : 17 April 2013
Tanggal pengkajian : 18 April 2013
Sumber informasi : Pasien, anamnesa, dan catatan medik

Identitas Penanggung/Suami
Nama : KW
Umur : 35 tahun
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jl. Padma 53B, Denpasar Timur

II. ALASAN DIRAWAT


Keluhan Utama
Ibu datang dengan rujukan dari bidan dengan keluhan nyeri pada perut dan denyut
jantung janin tachikardi.

Riwayat Persalinan Sekarang


Ibu mengatakan perutn mulas sejak tanggal 16 April 2019, kemudian ibu
memeriksakan ke bidan dan dinyatakan ibu mengalami gawat janin (DJJ tachikardi).
Kemudian ibu dirujuk ke RSUD Cengkareng pada tanggal 17 April 2019. Pasien
datang melalui UGD RSUD Cengkareng kemudian mendapatkan terapi IVFD RL 20
tetes / menit, O2 5 L / menit. Pasien kemudian dibawa ke ruang VK RSUD
Cengkareng pukul 19.15 WITA. Pasien dilakukan observasi terhadap kemajuan
persalinan dan DJJ janin.

III. RIWAYAT OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


a. Riwayat menstruasi
 Menarche : Umur 14 tahun Siklus : teratur ( √ ) tidak ( )
 Banyaknya : 3 kali ganti pembalut Lamanya : 3 – 4 hari
 Keluhan : Terasa nyeri di hari pertama
 HPHT : 29 Juli 2012

b. Riwayat pernikahan
 Menikah : 1 (satu) kali Lama : 16 tahun

c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Anak ke Kehamilan Persalinan Anak


No Tahun U.K Penyulit Jenis Penolong Penyulit J.K BB
1. 1997 / 16 Aterm - Spt Bidan - Perempuan 3300 gram
tahun
2. 2000 / 3 tahun Aterm - Spt Bidan - Perempuan 3300 gram

3. Ini

d. Riwayat Kehamilan Saat Ini

Status Obstetri :
 G3P2A0H2 UK : 37 – 38 minggu
 TP : 6 Mei 2013
ANC kehamilan sekarang
Pasien mengatakn rutin memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas / Faskes TK I
tiap bulannya (total kunjungan ANC 9 kali selama kehamilan). Pasien
mengatakan mendapat imunisasi TT1 dan TT2 pada saat usia kehamilan 4 bulan
dan 5 bulan. Pasien melakukan USG pada tanggal 3 dan 12 April, dari hasil
pemeriksaan dinyatakan keadaan janin baik.

e. Riwayat Keluarga Berencana


 Akseptor KB : jenis KB Suntik 3 bulan selama 3 bulan, KB Suntik 1 bulan
selama 1 tahun, dan saat ini menggunakan KB Pil.
 Masalah : Pasien menyatakan ketika menggunakan KB Suntik tidak
pernah mendapatkan haid, jadi pasien menggantinya dengan KB Pil.
IV. POLA FUNGSIONAL KESEHATAN
1. Pemeliharaan dan Persepsi Terhadap Kesehatan
Pasien mengatakan selama ini bila ia sakit biasanya memeriksakan diri ke Bidan,
dan sempat memeriksakan diri ke Puskesmas 1 kali saat meminta rujuksn.
2. Nutrisi / Metabolik
Pasien mengatakn biasa makan 3 kali sehari dan habis 1 porsi. Pada saat dilakukan
pengkajian, pasien mengatakan sudah makan dan habis ½ porsi dari porsi yang
disediakan dan sudah minum 2 botol (1200 cc). Pasien tidak mual dan muntah.
3. Pola Eliminasi
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami masalah pada saat berkemih
sebelumnya. Nyeri saat berkemih tidak ada. Dan pada saat pengkajian pasien
mengatakn sudah BAK 6 kali dan BAB 1 kali tadi pagi.
4. Pola Aktivitas dan Latihan
ADL 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Mandi √
Toiletting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat tidur √
Berpindah √
0: Mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total

5. Pola Tidur dan Istirahat


Pasien mengatakan biasa tidur selama 8 jam. Pada ssat dilakukan pengkajian,
pasien mengatakan tidak bisa tidur karena perutnya terasa sakit.

6. Pola Perseptual
Pasien mengatakan menerima kehamilannnya saat ini.

7. Pola Persepsi Diri


Pada ssat dilakukan pengkajian pasien mengatakan tidak merasa malu dengan
pekerjaannya yang hanya berjualan dan tidak pernah mengecap bangku sekolah.

8. Pola Seksual dan Reproduksi


Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan tidak mengalami masalah
dengan kegiatan seksual dan reproduksinya. Pasien mengatakan sudah tidak
melakukan hubungan seksual semenjak dia dinyatakan hamil.
9. Pola Peran – Hubungan
Pada saat pengkajian, pasien mengatakan bahwa hubungannya dengan keluarga
baik. Pasien dan keluarga juga tampak kooperatif dengan pasien lain dan petugas
kesehatan.

10. Pola Manajemen Koping Stress


Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan sedikit merasa cemas tentang
kehamilannya, karena denyut jantung janinnya cepat. Namun dalam menghadapi
proses persalinannya pasien mengatakan dirinya merasa tenang karena ini sudah
kehamilan yang ketiga.

11. Sistem Nilai dan Keyakinan


Pasien dan keluarga beragama Hindu. Pasien rajin melaksanakan ibadah setiap
hari. Selama MRS, pasien mengatakan hanya berdoa di dalam hati saja.

V. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
GCS : 15 (E4V5M6)
Tingkat Kesadaran : CM (Compos Mentis)
Tanda-tanda vital : TD: 120/80mmHg, N: 80x/ menit, RR: 20x / menit, S:36,8oC
BB : 64 kg (sebelum hamil 60 kg), TB: 156 cm

b. Head to Toe :
1) Kepala Wajah
Kepala simetris, normo chepal , pertumbuhan rambut merata rambut tdiak mudah
patah dan rontok . Wajah simetris, mata simetris, konjungtiva an anemis, sklera an
ikterik , tidak ada edema.
2) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan para tiroid , ROM baik, tidak ada nyeri
telan.
3) Dada
Mamae simetris, putting susu menonjol, areola hiperpigmentasi, kolostrum (-)/ (-) .
4) Abdomen
Inspeksi
Linea : Nigra (+)
Striae : Gravidarum (+)
Luka bekas operasi : Tidak ada
Kontraksi : 3 x / 10 menit selama 15”
Pembesaran sesuai UK : +
Gerakan Janin : Ada
Palpasi :
Leopold I : TFU : 32 cm teraba bokong
Leopold II : Teraba sebelah kanan datar, memanjang, dan ada tahanan. Di sebelah
kiri teraba bagian kecil janin.
Leopold III : Bagian bawah teraba bagian kepala, pintu bawah panggul.
Leopold IV : Devergen
Penurunan kepala : 2/5
Kontraksi : 3 x/10 menit Durasi: 15”
Auskultasi : DJJ : 177x / menit
5) Genetalia
Kebersihan : Cukup
Bloody show : Keluar lendir bercampur darah dari vagina ibu ketika dilakukan
pemeriksaan dalam
VT : Ø 5cm, portio lunak tebal sedang eff 75%, selaput ket (+), teraba
kepala, penurunan HII.

6) Anus dan Perineum


Kebersihan cukup, terdapat penonjolan pada bagian anus dan perineum.
7) Ekstremitas
Atas : lengan simetris, reflek (+), edema (-), tidak ada nyeri tekan, terpasang infus
pada tangan kanan pasien.
Bawah : tungkai simetris, reflek (+), edema (-), tidak ada nyeri tekan.

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan Laboratorium :

Hasil pemeriksaan hematologi pada tanggal 17 April 2013


No. Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan Remark

1 WBC 11,47 10^3/uL 4,10 - 11,00 Tinggi

2 RBC 3,92 10^6/uL 4,50 - 5,90 Rendah

3 HGB 12,2 g/dL 13,50 - 17,50

4 HCT 35,6 % 41,00 - 53,00

5 MCV 91,3 fL 80,00 - 100,00

6 MCH 31,1 pg 26,00 - 34,00


7 MCHC 34,1 g/dl 31,00 - 36,00

8 RDW 14,4 % 11,60 - 14,80

9 PLT 259 10^3/ul 150,00 - 440,00

10 MPV 11,4 fL 6,80-10,00 Tinggi

Pemeriksaan serologi tanggal 17 April 2013


No Parameter Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

1. HBsAg Negatif (-) Negatif (-)

2. Protein Urin Negatif (-) Negatif (-)

Partograf : Terlampir

VII. Diagnosa Medis


G3P2002 UK. 37 – 38 minggu, pres letkep U , PK I Fase Laten + Fetal Distress

VIII. Pengobatan
 IVFD RL 20 tpm,
 NST ulang,
 Observasi lanjut,
 Amoxilin 3 x 500 mg,
 Asam mefenamat 3 x 500mg,
 SF 2 x 1,
 Pitogin 1 amp,
 Lidocain inj 1 amp,
 Metroragine 1 amp.
B. PENGKAJIAN KALA II
I. PENGKAJIAN DATA FOKUS
Ibu mengatakan ingin mengedan. His 4 x /10 menit durasi 35 – 40”, DJJ (+) 141x / menit. VT : pembukaan lengkap, ket (-), letkep HIII.

II. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KALA II


NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS : Pasien mengatakan nyeri pada Tekanan mekanis pada bagian presentasi janin Nyeri akut
bagian perutnya dan ingin mengedan
DO : Pasien tampak meringis,
skala nyeri 8 ( 0 – 10 skala nyeri)

2. DS : Pasien mengatakan vaginanya Penekanan dan iritasi pada vulva vagina dan pola Risiko Ruptur perinium
terasa sakit kontraksi
DO : Terlihat penonjolan kepala bayi
pada lubang vagina ibu. ( Phase
Crowning )

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS :


 Nyeri berhubungan dengan tekanan mekanis pada bagian presentasi janin
 Risiko kerusakan ruptur perinium berhubungan dengan penekanan kepala janin dan defleksi maksimal

IV. RENCANA KEPERAWATAN KALA II


RENCANA KEPERAWATAN
NO. DX.
Tujuan Intervensi Rasional

1. Setelah diberikan 1. Identifikasi derajat ketidak nyamanan dan 1. Mengklarifikasi kebutuhan


penatalaksanaan selama 1 jam sumbernya 2. Memberiakn informasi / dokumentasi
diharapkan nyeri kontraksi 2. Pantau dan catat aktivitas uterus pada setiap legal tentng kemajuan kontinue;
maksimal dengan kriteria hasil: kontraksi membantu mengidentifikasi pola kontraksi
- Menggunakan tekhnik yang 3. Berikan dukungan dan informasi yang abnormal, memungkinkan pengkajian dan
tepat untuk mempertahankan berhubungan dengan kemajuan persalinan intervensi segera.
kontrol istirahat diantara 4. Ajarkan ibu / pasangan untuk mengatur 3. Pertahankan agar pasangan tetap
kontraksi upaya mengejan dengan spontan, daripada mendapat informasi tentag perkiraan
- Pasien tampak rileks dilakukan terus – menerus, mendorong kelahiran
- Bayi lahir spontan selama kontraksi 4. Upaya mengejan spontan yang terus-
5. Pantau penonjolan perineal dan rektal, menerus menghindari efek negatif di
pembukaan muara vagina dan tempat janin valsava manufer berkenaan dengan
6. Pantau pasien memilih posisi optimal untuk penurunan kadar oksigen ibu dan janin.
mengedan. 5. Pemutaran anal kearah luar dan
penonjolan perineal terjadi saat verteks
janin turun, menandakan kebutuhan untuk
7. Anjurkan istrahat / relaksasi diantara persiapan kelahiran.
kontraksi. 6. Posisi yang tepat dengan relaksasi jaringan
8. Pantau DJJ tiap 5-10 menit prineal mengoptimalkan upaya mengejan,
memudahkan kemajuan persalinan,
menurunkan ketidaknyamanan dan
menurunkan kebutuhan terhadap
penggunaan forsep.
7. Menghemat energi yang dibutuhkan untuk
upaya mendorong dan melahirkan.
8. Mengetahui kondisi janin
2. Setelah diberikan askep selama 1. Anjurkan pasien untuk mengejan dengan 1. Mengejan yang benar dapat membantu
2 jam diharapkan tidak terjadi benar mengurangi adanya robekan perineum
kerusakan integritas kulit 2. Berikan posisi yang tepat 2. Memudahkan kemajuan persalinan, posisi
dengan kriteria hasil : 3. Lakukan posisi stenden yang tepat dengan relaksasi jaringan
- Tidak adanya ruptur perineal mengoptimalkan upaya mengejan.
perineum. 3. Mengurangi adanya risiko robekan
perineum
V. IMPLEMENTASI KALA II

Tanggal / jam No.Dx IMPLEMENTASI Evaluasi / Respon Klien Paraf/nama

18 April 2013
13.00 WITA
1 Mengajarkan pasien untuk bernapas dalam Pasien mampu melakukan

1,2 Membantu pasien untuk memilih posisi persalinan Pasien tampak menyukai posisi dorsal recumbent

1 Memantau DJJ dan penonjolan vulva dan vagina DJJ 141 x / menit, reguler. Vulva vagina terbuka,
perineum menonjol.

15.00 WITA
2 Mengajarkan pasien untuk mengedan dengan benar Pasien mengedan tiap ada his

2 Melakukan posisi stenden Dilakukan oleh bidan

1 Memotivasi pasien untuk bernapas dalam Pasien mampu melakukan


15.05WITA
1,2 Menolong persalinan Bayi lahir normal, JK ♂, A – S : 8 – 9, BB :
3150gr, PB : 48cm, NA 7/9 hecting pada daerah
perineal, perdarahan normal, kontraksi uterus
baik.
VI. EVALUASI/CATATAN PERKEMBANGAN KALA II

Tanggal / jam No. Dx. Evaluasi

18 April 2013 1 S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang


15.10 WITA
O : Pasien tampak meringis, skala nyeri 5 ( 0 – 10 skala nyeri)

A : Tujuan tercapai sebagian

P : Lanjutkan intervensi
C. PENGKAJIAN KALA III
I. PENGKAJIAN DATA FOKUS
TCUT sepusat Kontraksi (+) dilakukan massage uterus tampah perdarahan tiba-tiba +
50 Cc identofokasi pelepasan placenta dengan menggunakan prasat Kuistner ,
plasenta lepas dan lahir jam 15: 20 lengkap perdarahan total 200 Cc
Observasi placenta
Diameter : 25 Cm
Panjang tali pusat 3 x 15 Cm + 5 Cm ( pd bayi ) = total 50 Cm
Tampak 2 arteri 1 vena
Tebal tali pusat 2 Cm .
II. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KALA III
NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS : Ibu mengeluh nyeri pada bagian Kontraksi uterus untuk pelepasan plasenta Nyeri after pain
perut.
DO : Ibu tampak meringis menahan
sakit, kontraksi uterus (+),
plasenta menegang, skala nyeri 5
(0 – 10 skala nyeri)

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS :


 Nyeri after pain berhubungan dengan kontraksi uterus untuk pelepasan plasenta
IV. RENCANA KEPERAWATAN KALA III
RENCANA KEPERAWATAN
NO. DX.
Tujuan Intervensi Rasional

1. Setelah diberikan askep selama 1. Bantu penggunaan teknik pernapasan yang 1. Pernapasan membantu mengalihkan
30 menit diharapkan nyeri tepat perhatian langsung dari ketidaknyamanan,
pasien berkurang dengan meningkatkan relaksasi
kriteria hasil: 2. Masase uterus 2. Membantu menghentikan perdarahan
- Pasien tampak rileks dan 3. Berikan injeksi oksitosin 3. Dapat membantu pelepasan dan
tenang mengurangi kehilangan darah
- Pasien mampu melaksanakan 4. Lakukan PTT (penegangan tali pusat 4. Membantu mempercepat pelepasan
teknik manajemen nyeri terkendali) plasenta
5. Pantau uterus / masase uterus 5. Untuk menghentikan perdarahan
6. Cek pelepasan plasenta 6. Mencegah tertinggalnya selaput ketuban di
jalan lahir
7. Cek kelengkapan plasenta 7. Untuk memastikan bahwa selaput ketuban
lengkap dan utuh (tidak ada bagian yang
hilang, robek/ terpisah)
V. IMPLEMENTASI KALA III

Tanggal/jam No.Dx IMPLEMENTASI Evaluasi/respon klien Paraf/nama

18 April 2013 1 1. Memberikan injeksi oksitosin 1. Obat masuk, alergi (- )


15.05 WITA
2. Pasien mampu mengatur nafasnya
2. Membantu penggunaan teknik pernapasan
yang tepat 3. Uterus tegang
15.08 WITA

3. Melakukan masase uterus


4. Tali pusat semakin memanjang
15.12 WITA 4. Melakukan PTT (penegangan tali pusat
terkendali)
5. Plasenta tampak akan lahir
15.20 WITA 5. Mengecek pelepasan plasenta
6. Plasenta lahir lengkap dan utuh
6. Mengecek kelengkapan plasenta
VI. EVALUASI/CATATAN PERKEMBANGAN KALA III

Tanggal/jam No. Dx. Evaluasi

18 April 2013 1 S : Ibu mengatakan nyeri sudah berkurang


15.20 WITA O : Ibu tampak lebih rileks, sudah tidak gelisah lagi, plasenta lahir utuh dan lengkap
A : Tujuan tercapai
P : lanjutkan intervensi kala IV

VII. PENGKAJIAN KALA IV


I. PENGKAJIAN DATA FOKUS
Pasien mengatakan keluar darah darah sedikit dari vaginanya. KU ibu baik, kontraksi uterus baik, TCUT 2 jari bawah pusat, TD 100 / 70
mmHg, ada perdarahan (+) lochea Rubra stolsel (-)

II. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KALA IV


NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS : ibu mengeluh merasa lelah dan haus Kelelahan dan pengeluaran tenaga yang Risiko kekurangan volume cairan
setelah melahirkan berlebihan dalam mengedan
DO : ibu tampak lemas, keluar keringat,
keluar darah pervaginam
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x / mnt
S : 36,5ºC
RR : 20x/mnt
TFU : 2 jari atas pusat
2. DS : Ibu merasaa senang karena telah Kebahagiaan karena dapat melahirkan bayinya Perubahan ikatan keluarga berhubungan
melahirkan bayi laki – laki. dengan normal. dengan transisi (penambahan keluarga)

DO : Ibu tampak tersenyum, keluarga


tampak bahagia melihat kelahiran
tersebut.

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS:


 Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kelelahan dan pengeluaran tenaga yang berlebihan dalam mengedan ditandai
dengan ibu mengeluh merasa lelah dan haus setelah melahirkan, ibu tampak lemas, keluar keringat, keluar darah pervagina. TD :
110/70 mmHg, N: 80 x/mnt, S: 36,5ºC, RR : 20x mnt, TFU 2 jari atas pusat
 Perubahan ikatan keluarga berhubungan dengan transisi (penambahan keluarga).
IV. RENCANA KEPERAWATAN KALA IV
RENCANA KEPERAWATAN
NO. DX.
Tujuan Intervensi Rasional

Setelah diberikan askep selama 1. Kaji sifat dan derajat ketidaknyamanan. 1. Untuk mengetahui tingkat
2 jam diharapkan nyeri pasien ketidaknyamanan
terkontrol dengan kriteria 2. Beri ucapan selamat pada ibu/ pasangan 2. Meningkatkan rasa puas, harga diri positif
hasil: pada kelahiran bayi baru lahir dan kesejahteraan emosional
1. - Pasien tampak rileks dan 3. Beri informasi yang tepat tentang perawatan 3. Untuk memberikan pemahaman pada
tenang selama periode post partum pasien
- Pasien mampu melaksanakan 4. Inspeksi perbaikan episiotomy / luka 4. Untuk melihat kondisi dan tanda infeksi
teknik manajemen nyeri 5. Lakukan tindakan kenyamanan 5. Member kenyamanan pada pasien
6. Beri analgetik sesuai indikasi. 6. Untuk menghilangkan nyeri.
Setelah diberikan askep selama 1. Observasi adanya perdarahan 1. Membantu dalam pemberian intervensi
3x4 jam diharapkan tidak 2. Tempatkan pasien dalam posisi recumbent oral
mengalami kekurangan 3. Observasi TTV tiap 15 menit satu jam 2. Mencegah kehilangan cairan
volume cairan dengan kriteria pertamaa dan 30 menit untuk satu jam 3. Memantau kondisi pasien
2.
hasil: berikutnya
- TD dan nadi dalam batas 4. Lakukan palpasi TFU dan kontraksi uterus 4. Mencegah perdarahan dan menentukan
normal intervensi yang harus dilakukan
- Nadi teraba kuat 5. Dengan perlahan pijat fundus jika lunak 5. Mengetahui kondisi fundus
6. Kaji jumlah, warna, dan sifat lokea 6. Mengetahui adanya infeksi

Setelah diberikan askep selama 1. Anjurkan pasien untuk 1. Meningkatkan keakraban dengan bayi
2x30 menit diharapkan mampu menggendong/menyentuh bayi
menerima bayi dengan kriteria 2. Anjurkan ayah untuk menggendong bayi 2. Keluarga mau menerima bayi
3.
hasil: 3. Observasi dan catat interaksi bayi 3. Untuk menilai APGAR score
Keluarga tampak bahagia 4. Anjurkan dan bantu pemberian ASI, 4. ASI sangat baik untuk bayi.
tergantung pasien.
V. IMPLEMENTASI KALA IV

Tanggal/jam No.Dx IMPLEMENTASI Evaluasi/respon klien Paraf/nama

18 April 2013 1. Mengkaji sifat dan derajat ketidaknyamanan. 1. Pasien merasa tidak nyaman karena bagian
15.30 WITA vagina yang baru dijarit.

2. Pasien merasa senang


15.33 WITA
2. Memberi ucapan selamat pada ibu/ pasangan pada
kelahiran bayi baru lahir 3. TTV :
15.35 WITA TD : 110/70 mmHg
3. Mengobservasi TTV N : 80 x / mnt
S : 36,5ºC
RR : 20x/mnt

4. Pasien mengatakan mengerti


15.40 WITA
4. Memberi informasi yang tepat tentang perawatan
5. Pasien merasa lebih nyaman dari sebelumnya
selama periode post partum

15. 43 WITA 6. Amoxcicilin 3x500mg

5. Lakukan tindakan kenyamanan 7. Tidak terdapat perdarahan


15.45 WITA 8. Pasien tampak kooperatf

6. Beri analgetik sesuai indikasi. 9. Pasien mau menggendong bayi dengan senang

15.48 WITA hati


15.50 WITA 7. Observasi adanya perdarahan 10. Ayah tampak senang saat bisa menggendong
8. Tempatkan pasien dalam posisi recumbent bayinya

16.00 WITA
9. Anjurkan pasien untuk menggendong/menyentuh 11. Bayi tampak masih tertidur
bayi

16.05 WITA 12. ASI belum bisa keluar deras


10. Anjurkan ayah untuk menggendong bayi

11. Observasi dan catat interaksi bayi


16.10 WITA

12. Anjurkan dan bantu pemberian ASI, tergantung

16,15 WITA pasien.


VI. EVALUASI/CATATAN PERKEMBANGAN KALA IV

Tanggal/jam No. Dx. Evaluasi

18 April 2013 1. S : Ibu mengatakan nyeri sudah berkurang


16.15 WITA O : Ibu tampak lebih rileks, sudah tidak gelisah lagi, plasenta lahir utuh dan lengkap
A : Tujuan tercapai
P : lanjutkan intervensi

2. S : Ibu mengatakan sudah tidak haus lagi, tidak lemas, dan lebi bertenaga.

O : TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x / mnt
S : 36,5ºC
RR : 20x/mnt
A : Tujuan tercapai
P : lanjutkan intervensi

3. S : Ibu mengatakan sangat bahagia dengan kelahiran bayinya


O : Ibu tampak tersenyum begitupun dengan keluarganya dan suaminya
A : Tujuan tercapai
P : lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai