Ditujukan untuk :
Ketua STIKes Medistra Indonesia
Visi : Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan dibidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia.
PROPOSAL PELATIHAN
BASIC TRAUMA & CARDIAC LIFE SUPPORT
A. Latar Belakang
Kecelakaan atau bencana dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, seperti halnya kecelakaan lalulintas,
kecelakaan rumahtangga, kecelakaan kerja,dan sebagainya. Perawat sebagai lini terdepan dalam pelayanan
gawat darurat harus mampu menangani masalah yang diakibatkan kecelakaan dengan cepat dan tepat,
dengan pendekatan asuhan keperawatan yang mencakup aspek bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual. Oleh
karena itu perawat dituntut untuk memiliki kompetensi dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat
trauma dan gangguan kardiovaskuler. Salah satu upaya dalam peningkatan kompetensi tersebutdilakukan
melalui pelatihan.
Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) merupakan pelatihan dasar bagi perawat dalam menangani
masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan kegawatan kardiovaskuler. Penanganan masalah tersebut
ditujukan untuk memberikan bantuan hidup dasar sehingga dapat menyelamatkan jiwa dan meminimalisir
kerusakan organ serta mengurangi angka kematian dan kecacatan penderita.
Untuk dapat melakukan asuhan keperawatan kegawatdaruratan, khususnya di dalam Pelatihan BTCLS ini
agar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, maka digunakan pedekatan andragogik dan berbasis kompetensi/
Competency Based Training (CBT).
Mengacu pada peraturan yang ditetapkan Lembaga Administrasi Negara, pelatihan BTCLS yang
diselenggarakan oleh GADAR Medik Indonesia telah terakreditasi oleh Puslat PPSDM Kementerian
Kesehatan RI sebagai badan regulator di Indonesia : No.67/H/A.P/V/2017 dan Akrediasi “B” Institusi
oleh Badan PPSDMK Kementerian Kesehatan RI Nomor : 129/H/A.I/XII/2017
Berdasarkan hal tersebut di atas, GADAR Medik Indonesia sebagai lembaga Pendidikan dan Pelatihan
kegawatdaruratan bermaksud menyelenggarakan Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS).
Dimana pelatihan tersebut dirancang khusus untuk perawat dalam memberikan bantuan hidup dasar pada
penderita yang mengalami kegawatan akibat trauma dan kardiovaskuler.
B. Tujuan Pelatihan
Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan akibat trauma
dan gangguan kardiovaskuler.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
1. Melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
2. Melakukan penilaian awal (initial assessment).
3. Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan pernafasan dan jalan nafas (airway and breathing).
4. Melakukan penatalaksanaan pasien akibat trauma: kepala dan spinal, thorak dan abdomen,
musculoskeletal dan luka bakar.
5. Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi.
6. Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler.
7. Melakukan penatalaksanaan proses rujukan.
8. Melakukan triage pasien.
Visi : Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan dibidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia.
C. Struktur Program
Struktur Program Materi pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) sebanyak 50 JPL selama 5
hari efektif dengan durasi setiap JPL 45 menit, adapun materi yang akan disampaikan adalah sebagai berikut
:
NO MATERI WAKTU
T P PL JLH
A. MATERI DASAR:
1. Etik dan aspek legal keperawatan gawat darurat 2 0 0 2
2. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) 1 0 0 1
B. MATERI INTI:
1. Bantuan hidup dasar 2 4 0 6
2. Penilaian awal (initial assessment) 2 4 0 6
3. Penatalaksanaan pasien dengan gangguan pernafasan dan jalan 2 4 0 6
nafas (airway and breathing)
4. Penatalaksanaan pasien akibat trauma: kepala dan spinal, thorak 4 4 0 8
dan abdomen, musculoskeletal dan luka bakar.
5. Penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi 1 4 0 5
6. Penatalaksanaan kegawat daruratan kardiovaskuler 3 4 0 7
7. Penatalaksanaan proses rujukan 1 4 0 5
8. Triage pasien 1 1 0 2
C. MATERI PENUNJANG:
Membangun komitmen belajar (Building Learning Commitment/BLC) 0 2 0 2
JUMLAH 19 31 0 50
D. Rencana Evaluasi
Evaluasi yang akan dilakukan meliputi evaluasi peserta, fasilitator dan penyelenggara. Evaluasi peserta
terdiri dari evaluasi pengetahuan dan keterampilan, evaluasi pengetahuan dilakukan pada awal pelatihan
melalui pre test, dan pada akhir pelatihan melalui ujian tulis. Sedangkan uji keterampilan dilakukan melalui
ujian komperehensif berdasarkan unit kompetensi yang telah ditetapkan
E. Peserta Pelatihan
Kriteria peserta adalah Perawat, TIDAK sedang hamil.
F. Jadwal Kegiatan
Visi : Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan dibidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia.
Hari Ke-2, Selasa....
Visi : Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan dibidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia.
8 12.00 – 13.00 ISHOMA Panitia
9 13.00 – 13.45 Post Test Tulis (Ujian Tulis) Tim Instruktur
10 13.45 – 14.30 Ujian Praktek BHD, A & B Manag., Initial Asses. Tim Instruktur
11 14.30 – 15.15 Ujian Praktek BHD, A & B Manag., Initial Asses. Tim Instruktur
12 15.15 – 16.00 Ujian Praktek BHD, A & B Manag., Initial Asses. Tim Instruktur
13 16.00 – 16.15 Coffee Break Panitia
14 16.15 – 17.00 Penutupan Panitia
Metode Pelatihan
Teori, Diskusi, Praktikum, diawali dengan pre test dan pada akhir pelatihan dilakukan post test
Investasi :
Rp. 1.500.000,- per peserta. Investasi berlaku sd tanggal 30 Desember 2019.
Penutup
Demikian proposal ini kami sampaikan sebagai bahan pertimbangan dari rencana pelatihan yang akan dibuat. Atas
perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan banyak terima kasih.
Visi : Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan dibidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia.