A. NAMA KEGIATAN
Pelatihan untuk Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi seluruh tenaga medis
dan non medis Klinik Utama Permata Ibu .
B. LATAR BELAKANG
Penanggulangan kegawatdaruratan merupakan aspek yang penting dalam
pengembangan SDM tenaga medis, dimana untuk menghadapi kasus
gawat darurat diperlukan tenaga medis yang kompeten yang telah
mendapatkan sertifikat pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Keadaan
kegawatdaruratan adalah suatu keadaan dimana korban akan mengalami
kecacatan atau bahkan kematian, bila tidak mendapatkan pertolongan
dengan segera. Kondisi tersebut dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan
pada siapa saja. Saat ini, masih banyak dijumpai keadaan korban yang
tergolong gawat darurat yang mestinya dapat terselamatkan, tetapi karena
manajemen pertolongan pertama yang tidak adekuat, sehingga pertolongan
tersebut menjadi sia-sia. Salah satu jenis masalah kegawatdaruratan yang
dapat menimbulkan kematian mendadak biasanya ditemui diakibatkan oleh
henti jantung (cardiac arrest), dalam keadaan ini tindakan resusitasi segera
sangat diperlukan. Tindakan resusitasi harus sudah dilakukan 4 menit
pertama sejak terjadinya cardiac arrest. Jika tidak segera dilakukan
bantuan resusitasi dapat menyebabkan kematian atau jika masih sempat
tertolong dapat terjadi kecacatan otak permanen. Waktu sangat penting
dalam melakukan bantuan hidup dasar. Otak dan jantung bila tidak
mendapat oksigen lebih dari 8 – 10 menit akan mengalami kematian,
sehingga korban tersebut dapat meninggal.
Tindakan Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan layanan kesehatan
dasar yang dilakukan terhadap korban yang terancam jiwanya sampai
penderita tersebut mendapat pelayanan kesehatan secara paripurna di unit
pelayanan kesehatan. Tindakan Tindakan Bantuan Hidup Dasar(BHD)
Sehubungan dengan hal diatas, Panitia Bantuan Hidup Dasar (BHD) Klinik
Utama Permata Ibu bermaksud mengadakan pelatihan tentang Bantuan
Hidup Dasar (BHD) bagi seluruhkaryawan di lingkungan Klinik Utama
Permata Ibu, hal ini juga sejalan dengan tuntutan akreditasi versi 2012
yang mengharuskan semua petugas mampu memberikan Bantuan Hidup
Dasar (BHD).
C. TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD)
adalah peserta pelatihan mampu:
1. Melakukan identifikasi pasien yang henti jantung.
2. Melakukan tindakan aktivasi sistem gawat darurat segera sebelum
melakukan pertolongan pada korban kegawatdaruratan.
3. Melakukan RJP yang berkualitas tinggi.
4. Mencetak karyawan yang memiliki skill berkualitas dalam
bidang kegawatdaruratan.
5. Melakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
D. SASARAN
Tenaga medis dan tenaga non medis yang berjumlah 30 orang
E. JADWAL KEGIATAN
F. ANGGARAN KEGIATAN
Terlampir
G. SUSUNAN ACARA
Terlampir
H . PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana
yang kita harapkan. Atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima
kasih.