Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL KEGIATAN

A. NAMA KEGIATAN
Pelatihan Basic Life Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar (BHD)
B. LATAR BELAKANG / RASIONAL
Pengembangan bidang kemahasiswaan meliputi 3 aspek, yaitu

bidang

pengembangan keilmuan dan penalaran, minat dan bakat, dan kesejahteraan mahasiswa.
Dalam aplikasi kegiatan pengembangan kemahasiswaan tersebut seringkali terjadi
terjadi kecelakaan yang menyebabkan masalah kegawatdaruratan

yang bisa

menyebabkan kematian mendadak sebelum korban di bawa ke tempat pelayanan


kesehatan terdekat. Keadaan kegawatdaruratan adalah suatu keadaan dimana korban
akan mengalami kecacatan atau bahkan kematian, bila tidak mendapatkan pertolongan
dengan segera. Kondisi tersebut dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan siapa saja.
Saat ini, masih banyak dijumpai keadaan korban yang tergolong gawat darurat yang
mestinya dapat terselamatkan, tetapi karena manejemen pertolongan pertama yang tidak
adekuat, sehingga pertolongan tersebut menjadi sia-sia. Salah satu jenis masalah
kegawatdarutan yang dapat menimbulkan kematian mendadak biasanya ditemui
diakibatkan oleh henti jantung (cardiac arrest), dalam keadaan ini tindakan resusitasi
segera sangat diperlukan. Tindakan resusitasi harus sudah dilakukan 4 menit pertama
sejak terjadinya cardiac arrest. Jika tidak segera dilakukan bantuan resusitasi dapat
menyebabkan kematian atau jika masih sempat tertolong dapat terjadi kecacatan otak
permanen. Waktu sangat penting dalam melakukan bantuan hidup dasar. Otak dan
jantung bila tidak mendapat oksigen lebih dari 8 - 10 menit akan mengalami kematian,
sehingga korban tersebut dapat meninggal.
Tindakan Basic Life Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan
layanan kesehatan dasar yang dilakukan terhadap korban yang mengancam jiwa sampai
penderita tersebut mendapat pelayanan kesehatan secara paripurna di unit pelayanan
kesehatan. Tindakan BLS umumnya dilakukan oleh paramedis, namun di beberapa
negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada serta Inggris dapat dilakukan oleh
kaum awam yang telah mendapatkan pelatihan sebelumnya. Tindakan Bantuan Hidup
Dasar secara garis besar dikondisikan untuk keadaan di luar Rumah Sakit sebelum
mendapatkan perawatan lebih lanjut, sehingga tindakan Tindakan Bantuan Hidup Dasar
dapat dilakukan di luar Rumah Sakit tanpa menggunakan peralatan medis.

Sejalan dengan itu, kondisi kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa yang
dilakukan di luar kampus juga terjadi di Universitas Jember, sehingga risiko kecelakaan
yang mengancam jiwa juga kemungkinan dialami oleh mahasiswa Universitas Jember
juga. Fakta yang ada di lapangan, sebenarnya banyak sekali orang khususnya mhasiswa
yang ingin memberikan pertolongan ketika terjadi bencana atau kecelakaan namun tidak
memiliki wawasan atau ketrampilan dasar dalam memeberikan pertolongan pertama.
Sehingga yang malah terjadi pertolongan yang diberikan memperparah keadaan korban.
Sehubungan dengan itu, kegiatan pembekalan ketrampilan dasar pada mahasiswa
menjadi penting sekali untuk dapat dimiliki oleh mahasiswa sebagai upaya pertolongan
pertama pada kegawatdaruratan. Oleh karena itu, pelatihan ketrampilan Basic Life
Support menjadi penting untuk dilakukan.
C. TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan Basic Life Support

adalah peserta

pelatihan mampu :
1. Memahami dan melakukan pengenalan kejadian henti jantung
2. Melakukan penilaian cepat tanda-tanda potensial henti jantung
3. Melakukan tindakan aktivasi sistem gawat darurat segera sebelum melakukan
pertolongan pada korban kegawatdaruratan
4. Mencetak

mahasiswa

yang

memiliki

skill

berkualitas

dalam

bidang

kegawatdaruratan.
5. Melakukan tindakan bantuan hidup dasar atau Basic Life Support
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan berupa skill mahasiswa gawat darurat yang berkualitas
dan terbentuknya organisasi atau tim yang bergerak dalam bidang Kegawatdaruratan.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan ini diharapkan mampu
meningkatkan segi kognitif (pengetahuan), psikomotor (ketrampilan) dan afektif
mahasiswa dalam pertolongan pertama kegawatdaruratan, terutama henti jantung. Selain
itu ketrampilan ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai
mahasiswa maupun pada saat berperan sebagai anggota masyarakat. Serta hendaknya
kegiatan ini dapat dijadikan kegiatan rutin untuk memberikan bekal kepada mahasiswa
yang belum pernah mendapatkan pelatihan seperti ini dalam mengarungi kehidupan

kampus dan kehidupan bermasyarakat. Dengan skill tersebut diharapkan mahasiswa


dapat bertindak sebagai tim dalam penanganan bencana dan tim penolong dalam situasi
gawat darurat. Mahasiswa dapat membentuk suatu organisasi yang bergerak dalam
bidang kegawatdaruratan dan manajemen bencana sehingga bila terjadi kecelakaan
maupun bencana mahasiswa siap memberikan pertolongan yang optimal. Selain itu,
mahasiswa dapat memberikan pelatihan lanjutan bagi mahasiswa lainnya maupun
masyarakat sehingga penanganan bencana dan pertolongan kegawatdaruratan menjadi
efektif.
E. PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan pelatihan ini akan diikuti oleh peserta pelatihan sebanyak 50 orang
dengan rincian tiap fakultas atau PS setara fakultas mengirimkan 2 orang delegasinya
ditambah 20 orang mahasiswa PSIK UNEJ. Kegiatan ini akan dilaksanakan di
Kampus PSIK-UNEJ selama dua hari, yaitu pada hari Sabtu tanggal November 2013
dan pada hari Minggu tanggal November 2013. Kegiatan ini berlangsung mulai jam
WIB dan berakhir jam WIB dengan susunan acara terlampir.
F. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan pelatihan Basic Life Support ini akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal :
Waktu

Tempat:
G. SUSUNAN PANITIA
Terlampir
H. ANGGARAN DANA
Terlampir
I. SUSUNAN ACARA KEGIATAN
Terlampir

SUSUNAN KEPANITIAAN
Pelatihan Basic Life Support (BLS)
Pelindung
Penasehat

: dr. Sujono Kardis. Sp. Kj. (Ketua PSIK UNEJ)


: Ns. Rondhianto, M.Kep (Sekretaris III PSIK UNEJ)

Penangung jawab
Staring Commite

: Roby Aji Permana (Ketua SEMA PSIK UNEJ 2013/2014)


: Yesi Luki N. (Angkatan 2010)

Ketua Panitia
Sekretaris
Bendahara
Seksi Acara

: Frandita Aldiansyah (Angkatan 2011)


: Amadea Yollanda
(Angkatan 2012)
: Dhara Ayu
(Angkatan 2011)
: Dicky Andriansyah (Angkatan 2011)
Ria Aridya L
(Angkatan 2011)
Eka Desi
(Angkatan 2011)
Tediy Junianto
(Angkatan 2011)
Zulfa Makhatul I
(Angkatan 2012)
Sungging Pandu W (Angkatan 2012)
Seksi Perlengkapan : Sandhi Indrayana
(Angkatan 2012)
Devintania K.N.H
(Angkatan 2011)
Siti Zumrotul Mina (Angkatan 2012)
Alfun Hidayatullah (Angkatan 2012)
Andi Susanto
(Angkatan 2011)
Aditya Wahyu K
(Angkatan 2011)
Seksi Konsumsi
: Dian Diningrum
(Angkatan 2011)
Nikmatul Khoiriyah (Angkatan 2012)
Raras Rahmathicasari (Angkatan 2012)
Sofiatul Mafuah
(Angkatan 2012)
Seksi Humas
: Moh.Rifqy Wibowo (Angkatan 2011)
Bima Satriya
(Angkatan 2011)
Firman Adi Wijaya (Angkatan 2012)
Alifia Risqi P
(Angkatan 2012)
Seksi Pubdekdok
: Reza Riyadi
(Angkatan 2011)
Dahlia Kurniawati
(Angkatan 2011)
Wahyu Dini Candra

(Angkatan 2012)

Kustantina Alfiatie

(Angkatan 2011)

Seksi Kesekretariatan : Siti Marina W

(Angkatan 2012)

Ratna Lauranita

(Angkatan 2011)

Ely Rahmatika

(Angkatan 2011)

Anda mungkin juga menyukai