PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kegawatdaruratan Jantung memerlukan kerjasama dalam tim yang solid, terdiri dari
dokter dan perawat/ bidan. Kesiapan tenaga kesehatan terutama dokter dan
Bantuan Hidup Dasar adalah tindakan darurat untuk membebaskan jalan napas,
bantu. Bantuan hidup dasar bertujuan untuk oksigenasi darurat secara efektif pada organ
vital seperti otak dan jantung melalui ventilasi buatan dan sirkulasi buatan sampai paru
dan jantung dapat memenuhi kebutuhan oksigen tubuhnya sendiri secara normal.
Tindakan bantuan hidup dasar yang dilakukan oleh orang yang berada di sekitar
Tindakan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang terlambat dan tidak sesuai dengan
daya manusia terlatih baik medis dan non medis yang mampu memberikan pertolongan
pertama baik pada pasien maupun orang-orang di sekitar pasien yang mengalami
1
dalam meningkatkan keilmuan serta keterampilan dalam melakukan pertolongan
B. Tujuan Pelatihan
C. Sasaran
Sasaran pelatihan In House Training Bantuan Hidup Dasar BHD adalah Semua
2
BAB II
RINGKASAN PROSES
A. Pelaksanaan pelatihan
Pelatihan dilaksanakan selama lima (6) hari dari tanggal 04 September 2017 s/d
09 September 2017 di Aula Rumah Sakit Umum Handayani Lampung Utara . Dalam
waktu tersebut dibagi menjadi 6 gelombang yang terdiri dari 30 - 40 peserta baik medis,
September 2017 dan 08 September 2017, sedangkan untuk penunjang medis dan non
B. Partisipasi peserta
Peserta sangat aktif dan antusias menerima materi yang diberikan oleh
instruktur. Begitu juga dengan materi praktek. Namun untuk pemberian materi terhadap
penung medis dan non medis sedikit mendapat kesulitan, karena pengetahuan tentang
kesehatan masih sangat kurang. Setiap materi yang diberikan banyak peserta yang aktif
bertanya jawab. Untuk fasilitas dann bahan materi maupun praktek yang disiapkan
C. Disiplin Waktu
Pelatihan setiap harinya dimuali pukul 09.00 – Selesai WIB memang sangat sulit
untuk mengajak peserta untuk menepati waktu yang telah disepakati. Ada beberapa hal
3
1. Untuk Peserta masih banyak yang datang tidak tepat waktu sehingga waktu
2. Diwaktu penyampaian materi ada beberapa Peserta yang tidak mengerti materi
3. Untuk tenaga perawat masih terdapat beberapa yang belum dapat melakukan
D. Hasil Diskusi
Materi Diskusi yang banyak ditanyak oleh peserta adalah bagaimana pelaksanaan
resusitasi jantung paru dan mengenai praktek. Materi yang Dibahas adalah sebagai
berikut:
E. Metode Pelatihan
F. Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan di rencanakan berjumlah 233 orang yang berasal dari Tenaga
Medis Baik Dokter Umum, Perawat dan Bidan, Sedangkan untuk peserta Non Medis
terdiri dari Staf Laboratorium, Radiologi, Fisioterapi, Keuangan, Farmasi, Gizi, Rekam
Medik, Satpam, Parkir, CS, Driver ambulans, dan Kesekertariatan. Dari semua peserta
4
G. Instruktur Pelatihan
Instruktur pelatihan dalam pelatihan ini ada 2 orang, yaitu : dr. Joko Susilo,
Sp.An, Dokter Spesialis Anestesi di Rumah Sakit Umum Handayani yang mengisi
materi tentang Konsep Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan instruktur selanjutnya Untuk
Fasilitator Praktek dan Diskusi dibantu Oleh Perawat Penanggung Jawab Icu Ns. Ari
5
BAB III
2010
2. Peserta dapat mengetahui tanda – tanda adanya pasien yang mengalami gawat
darurat
3. Peserta sudah dapat Melakukan simulasi dan praktek Bantuan Hidup Dasar
Hidup Dasar
5. Peserta akan dibagi berdasarkan tugas dan pokok dalam pengaktifan sistem
6. Masing – masing peserta akan diberikan kewenangan klinis yang telah ditetapkan
7. Untuk Koordinator tim Bantuan Hidup Dasardi bina langsung oleh dr. Joko
Susilo, Sp.An
8. Untuk Penanggungjawab Medis adalah Dokter Umum dan Dokter Jaga IGD,
sedangkan untuk tim BHD adalah perawat supervisi, Perawat IGD dan Perawat
ICU
6
9. Untuk Pelaksana adalah staf rumah sakit yang telah mendapatkan materi tentang
B. Ringkasan Evaluasi
baik (80%) dan merasa senang sekali mengikuti pelatihan (85%). Peserta menganggap
bahwa pemberian materi pelatihan yang diberikan oleh instrutur sudah baik (75%) dan
merasa bahwa materi pelatihan yang diberikan sering mereka gunakan dalam pekerjaan
BHD terutama bagi peserta Penunjang medis maupun Non medis, pelaksanaan dan
koordinasi dengan tenaga medis lain tentang pelaksanaan Bantuan Hidup Dasar yang
baik. Keterbatasan alat juga merupakan faktor yang memepersulit dalam menerapkan
Alat – alat yang berhubungan dengan BHD akan kembali di data dan dilengkapi
sesuai dengan yang telah ditentukan, usulan pengadaan alat AED dan Defribilator akan
segara di sampaikan ke pihak manajemen Rumah Sakit Atau Instansi terkait. Untuk alat
seperti Penunjang untuk penanganan trauma pada pasien kemungkinan akan disiapakan
Setelah alat – alat telah dilengkapi akan diletakkan di dalam trolly emergency.
Untuk sementara trolly emegency akan diletakkan di Ruang ICU, sedangkan akses
7
pelayanan Emergency akan di pusatkan di ruang IGD, Kebidanan, ICU, OK, dan Ruang
Anak.
Untuk Tenaga Non Medis apabila menumukan pasien atau keluarga pasien yang
tahunnya, diutamakan bagi karyawan rumah sakit umum handayani. Berdasarkan hasil
pelatihan 100% dinyatakan lulus. Setiap peserta pelatihan akan diberikan sertifikat oleh
PANITIA PELAKSANAAN
8
LAMPIRAN – LAMPIRAN
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1
Proposal Pelatihan
Undangan Peserta
9
Lampiran 2
10
Lampiran 3
11
Lampiran 4
12
Lampiran 5
13
Lampiran 6
14