Anda di halaman 1dari 50

KERANGKA ACUAN KERJA

PELATIHAN DOKTER KECIL UPTD PUSKESMAS BABAHROT

A. PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan untuk Sekolah
Dasar yang ada di wilayah UPTD Puskesmas Babahrot Kecamatan Babahrot perlu
pula di perhatikan kualitas pembinaan peserta didik.Dalam pembinaan peserta didik
di laksanakan program terpadu,Trias UKS yaitu : Pendidikan Kesehatan, Pelayanan
kesehatan dan Pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Program pelayanan kesehatan dalam rangka UKS telah mempunyai standart
dengan beberapa indikator.Pelatihan Dokter Kecil merupakan salah satu indikator
keberhasilan program.Pengertian“DokterKecil”adalah peserta didik yang memenuhi
kriteria dan telah dilatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.
UPTD Puskesmas Babahrot membudayakan tata nilai PRIMA:
P : Profesional
Berkompeten dan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang
terbaik
R : Ramah
Memiliki sikap 5 S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan,
Santun, )
I : Inisiatif dan Inovatif
Mampu untuk bekerja mandiri dengan ide-ide kreatif dan memberikan
terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan.
M : Malu
Malu bila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik
baiknya
A : Akuntabel
Memberikan pelayanan sesuai dengan pedoman dan standart pelayanan

B. DASAR HUKUM
Sejak tahun 1984, pelaksanaan UKS di kukuhkan melalui Surat Keputusan
Bersama (SKB) 4 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri
Agama dan Menteri Dalam Negeri, dan kemudian di perbaharui pada tahun 2003
sesuai dengan perkembangan program, saat ini sedang di lakukan proses revisi
kedua terhadap SKB 4 Menteri tahun 2003 tersebut.
Dasar pelaksanaan UKS adalah Undang-Undang No.23 tahun 1992 tentang
kesehatan, pasal 45 ayat 1, yang kemudian di perbaharui melalui Undang- Undang
No.36 tahun 2009 tentang kesehatan, pasal 79 yang berbunyi : Kesehatan sekolah
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam
lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh, dan
berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi sumberdaya manusia
yang berkualitas.

Sementara Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional, yaitu pada pasal 3 menyatakan Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuanuntuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.
Mengingat penting dan strategisnya pelaksanaan UKS ini, sejak tahun 2003 di
tetapkan lah penjaringan Kesehatan sebagai Standar Pelayanan Minimal (SPM) UKS
yang di atur berdasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan No.1457 tahun 2003
tentang Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota. Oleh
karenaitu pelaksanaan penjaringan Kesehatan sebagai salah satu kegiatan UKS,
wajib di laksanakan di semua kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) meluncurkan program Revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) melalui Sekolah Sehat untuk mewujudkan anak Indonesia yang sehat, kuat,
dan cerdas berkarakter. Dalam peluncuran tersebut, Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), mengajak pemerintah,
sekolah, dan seluruh pemangku kepentingan bergotong royong untuk merevitalisasi
UKS sebagai upaya promosi kesehatan warga sekolah (Jakarta, 23 Agustus 2022).
Untuk mewujudkan Revitalisasi UKS melalui Sekolah Sehat, ada lima sasaran
yang terlibat yaitu SD seluruh Indonesia, pendidik dan tenaga kependidikan, tim
pembina dan pelaksana UKS, orang tua, serta masyarakat. Gerakan Sekolah Sehat
akan dimulai dari jenjang SD untuk kemudian berkembang ke jenjang Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah
Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan sederajat.
C. Maksud danTujuan
a. Maksud
Meningkatkan pengetahuan,sikap positif dan ketrampilan peserta didik
berkaitan dengan pelaksanaan program UKS.
b. Tujuan
• Memahami program UKS dan Dokter Kecil
• Meningkatkan Kesehatan,mutu Pendidikan dan prestasi belajar
• Bersikap dan berperilaku sehat
• Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan di
sekolah
• Melakukan pengenalan tanda-tanda penyakit
• Melakukan pengamatan kebersihan disekolah
• Membuat laporan kegiatan dokter kecil

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Persiapan 1. Koordinasi dengan Kepala Puskesmas


PelatihanDokcil Dan semua kepala sekolah dasar diwilayah kerja
UPTD Puskesmas Babahrot
2. Untuk petugas Puskesmas membuat KAK PELATIHAN
DOTER KECIL
3. Menpersiapkan modul / Slide / Materi / Alat untuk
di praktekkan ke siswa yang mengikuti pelatihan
4. Mempersiapkan lagu MARS UKS & lagu Indonesia
Raya
5. Mempersiapkan Pre Test dan Post Test
6. Mempersiapkan Sertifikat pelatihan Dokter kecil
7. Membuat undangan
8. Membentuk Tim Pelatihan Dokcil di Puskesmas
(Dokter umum, Dokter Gigi,Perawat/ Bidan)

2. Pelaksanaan 1. Materi pertama tentang Materi Dasar (MD) yang terdiri


Pelatihan Dokcil dari Program UKS dan Program Dokter Kecil
2. Materi kedua tentang Materi Inti (MI) yaitu program
Kesling, P2M, Kesehatan Gigi dan Mulut, Kesehatan
Indra Penglihatan, Kesehatan Indra Pendengaran,
Imunisasi, Gizi, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K),dan Pertolongan Pertama Pada Penyakit (P3P)
3. Laporan 1. Pelaksana
Penyelenggaraan 2. Perencanaan ditingkat kecamatan
Kegiatan 3. Pelatih
Pelatihan Dokcil 4. Sertifikat Dokcil yg di latih
5. Waktu dan Tempat
4. Evaluasi 1. Peserta pelatihan (siswa)
Pelatihan Dokcil 2. Penyelenggaraan pelatihan
5. Rencana tidak 1. Membuat rencana tidak lanjut dalam rangka Pelatihan
lanjut hasil Dokcil.
Pelatihan Dokcil 2. Menentukan penanggungjawab pelaksanaan Pelatihan
Dokcil.
3. Menentukan / membentuk Jumatik cilik

E. Cara Melaksanakan Kegiatan dan Sasaran


Dengan melakukan pertemuan pelatihan Dokter kecil yang telah di sepakati
waktu dan tempatnya. Sasaran pelatihan ini adalah peserta didik Sekolah Dasar di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Babahrot siswa kelas 4 dan 5 dengan jumlah 102
orang yang terdiri dari 76 siswa/i Sekolah Dasar dan 26 orang guru UKS
pendamping.

F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Waktu Pelaksana


Pembukaan Pelatihan - Sambutan oleh
1 08.00 - 08.30
Kepala Puskesmas
2 Pre - Tes 08.30 - 09.00 - Tim Pelaksana

Materi Usaha Kesehatan - Tim Pelaksana


3 Sekolah 09.00- 10.30
(UKS) dan Dokter Kecil
4 Materi Kesehatan Lingkungan 09.30 - 10.00 - PJ Kesling
5 Materi Kebersihan Diri dan
10.00 – 10.30 - Dokter
Kesehatan Pribadi
ISTIRAHAT 10.30 - 10.45 ISTIRAHAT
6 Materi Kesehatan Gigi dan - Terapis Gigi dan Mulut
Mulut
7 Materi Kesehatan Mata dan - Dokter
10.45 – 11.45
Telinga
8 Materi Pengenalan dan
Pencegahan Penyakit - Dokter

I S O M A
9 - Perawat
Materi P3K dan P3P 12.15 – 12.45
10
Materi Imunisasi 12.45 – 13.15 - PJ Imunisasi
11 Materi Gizi 13.15 – 13.45 - PJ Gizi

G. Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan Dokcil Dan Pelaporan


Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan Dokcil dilakukan akhir pelatihan, dengan
pelaporan pelaksanaan Pelatihan Dokcil.
H. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

1. Dilakukan pencatatan terhadap hasil-hasil yang dicapai dari hasil pelaksanaan


Pelatihan Dokcil.
2. Dilakukan pencatatan hasil Analisa pelatihan Dokter kecil oleh penanggungjawab
Pelatihan Dokcil kepada kepala Puskesmas.
3. Pemberian sertifikat pelatihan Dokter kecil.

Mengetahui, Babahrot, Januari 2023


Kepala UPTD Puskesmas Babahrot Penanggungjawab
Program UKS

Ns. MAISURI,S.Kep
MASRITAWATI,S.Keb NIP. 19810719 201212 2
NIP. 19760304 200312 2003 001
KERANGKA ACUAN KEGIATAN

( PROGRAM KESEHATAN INDERA)

A. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga terwujud derajat kesehatan
yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM), di mana kesehatan indera
merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas SDM.
Kegiatan pelayanan kesehatan indera di laksanakan oleh puskesmas sebagai
sarana pelayanan kesehatan strata pertama dan balai kesehatan indera masyarakat
(BKIM) dan RSU sebagai sarana rujukan. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis
Dinas kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan mempunyai fungsi sebagai, 1)
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, 2) pusat pemberdayaan
masyarakat, 3) pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi upaya
kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM).

B. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional. Indera sangat menentukan kualitas sumber daya manusia, karena 83%
informasi sehari hari masuknya melalui jalur penglihatan, melalui pendengaran 11%,
penciuman 3,5 %, peraba 1,5% dan pengecap 1,0 %.
Dalam rangka menurunkan angka kebutaan WHO merancangkan program
vision 2020 : the right to sight pada tanggal 30 september 1999, yang kemudian
ditindak lanjuti dengan pencanangan : the right to sight di Indonesia pada tanggal 15
pebruari 2000 oleh ibu Megawati Soekarno putri.Dalam sidang world health assembly
ke 59 di Geneva, mei 2006 dibahas diantaranya pemberantasan kebutaan yang
menjadi masalah dunia, dengan penyebab terbanyak adalah katarak dan trachom. Di
Indonesia xeroftalmia menjadi penyebab kebutaan yang disebabkan kekurangan
vitamin A.
Dalam rangka menurunkan prevalensi ketulian, Departemen kesehatan
menyusun kebijakan kebijakan di bidang Kesehatan Indera Pendengaranya itu
Rencana Strategi Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian dan
Pedoman Manajemen Kesehatan Indera tingkat propinsi dan kabupaten /
kota.Kegiatan diprioritaskan pada empat penyakit penyebab gangguan pendengaran
dan ketulian yaitu OMSK, Presbikusis, gangguan pendengaran akibat bising / noise
dan tuli kongenital.
Agar program kesehatan indera dapat dikelola baik dari aspek manejemen di
tingkat Puskesmas maupun aspek pelayanan kepada masyarakat yang mencakup
promotif, preventif, dan kuratif, rehabilitasi, maka diperlukan suatu pedoman
pelayanan kesehatan indera di puskesmas. Pedoman ini akan menjadi acuan bagi
petugas Puskesmas dalam pelaksanaan dan pengembangan program kesehatan
Indera di wilayah kerja Puskesmas

TUJUAN

1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan Indera masyarakat di wilayah kerja puskesmas
2. Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dan kader.
b. Meningkatkan kesadaran, sikap dan prilaku masyarakat untuk memelihara
kesehatan dan menanggulangi gangguan indera
c. Meningkatkan jangkauan kesehatan indera.
d. Meningkatnya temuan kasus gangguan indera secara dini.
e. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan indera masyarakat.

C. Kegiatan Pokok dan Rincian


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Deteksi dini gangguan 1. Deteksi dini kelainan refraksi atau deteksi dini
indera gangguan penglihatan
2. Deteksi dini OMSK atau deteksi dini
gangguan pendengaran

D. Cara Melaksanakan Kegiatan


No Kegiatan Pelaksanaan program Lintas program Lintas sektor terkait
terkait
1 Deteksi Screning Kesehatan - Program - Sekolah
dini Pada Usia Sekolah, UKS - Kelurahan
gangguan
indera Usia Produktif, Usia - Program
Lanjut, Pemeriksaan PTM
Kesehatan (Surat - Program
Kererangan Sehat) dan Lansia
pemeriksaan Mata dan
Telinga di Puskesmas

E. Sasaran dan PenanggungJawab Kegiatan


1. Sasaran kegiatan adalah Penduduk yang berumur diatas 7 tahun di wilayah kerja
Puskesmas Babahrot
2. Pelaksana Kegiatan adalah penanggungjawab program Kesehatan Indera,
penanggungjawab program UKS dan perawat poskesdes
3. PenanggungJawab Kegiatan adalah pemegang program Kesehatan Indera

F. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan BOK seperti tercantum dalam DPA
Puskesmas tanggal 2 Januari Tahun 2023

G. Indikator Keluaran
Indikator keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan deteksi dini
gangguan indera dengan baik, meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan Kesehatan
indera serta berkembangnya pemeriksaan gangguan penglihatan dan pendengaran
dengan kualitas yang baik secara berkesinambungan.

H. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Rincian Kegiatan 2023


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Deteksi dini gangguan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
indera

I. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan setelah kegiatan terhadap : jadwal
kegiatan, sasaran kegiatan, tempat kegiatan dan pelaksanaan kegiatan.

J. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Hasil kegiatan program indera di catat dalam laporan kegiatan dan dilaporkan pada
dinas Kesehatan tiap bulan. Hasil kegiatan dievaluasi pada saat mini lokakarya bulanan
puskesmas.

Mengetahui Babahrot, Januari 2023


Kepala UPTD Puskesmas Babahrot Penanggungjawab Program Indera

MASRITAWATI,S.Keb ETI JUNIAR,A.Md.Kep


NIP. 19760304 200312 2003 NIP. 19790606 200604 2 025
KERANGKA ACUAN PROGRAM KESEHATAN TRADISIONAL KOMPLEMENTER
UPTD PUSKESMAS BABAHROT

A. Pendahuluan
Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer adalah penerapan kesehatan
tradisional yang memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural dalam penjelasannya
serta manfaat dan keamanannya terbukti secara ilmiah. Pengobatan tradisional
merupakan salah satu upaya pengobatan dan/atau perawatan cara lain di luar ilmu
kedokteran dan/atau ilmu keperawatan, yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatan.
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun temurun
berdasarkan resep nenek moyang, adat istiadat, kepercayaan atau kebiasaan
setempat. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat
bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaanya karena lebih mudah dijangkau
masyarakat, baik dalam soal harga maupun ketersediaanya.

B. Latar Belakang
Di era keterbukaan ini banyak bermunculan praktek pengobat tradisional
sebagai penyelenggara pengobatan alternatif kepada masyarakat. Untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Pengobat Tradisional (BATTRA) dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat maka dilakukan monitoring evaluasi
kegiatan battra.

Kegiatan ini sebagai implementasi dari Surat Keputusan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor 1076/Menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan
Pengobatan Tradisional (BATTRA) dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan
Komplementer Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
.
Pusat Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer mempunyai tanggung jawab
terhadap pengelolaan kegiatan yang berdampak pada kesehatan tradisonal masyrakat.
Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer yang memenuhi kriteria tertentu dapat
diintegrasikan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan meliputi :
1. mengikuti kaidah-kaidah ilmiah;
2. tidak membahayakan kesehatan pasien;
3. tetap memperhatikan kepentingan terbaik pasien;
4. memiliki potensi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan meningkatkan kualitas hidup
pasien/klien secara fisik, mental, dan sosial; dan
5. dilakukan oleh tenaga kesehatan tradisional.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pelayanan Pengobat Tradisonal (BATTRA)
terhadap masyarakat lebih bermutu sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan pengobatan tradisional dan derajat kesehatan
masyarakat dengan penggunaan obat-obat tradisional.

2. Tujuan Khusus
a. Membangun sistem Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer yang
bersinergi dan dapat berintegrasi dengan Pelayanan Kesehatan Konvensional di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
b. Memberikan pelindungan kepada masyarakat.
c. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan tradisional.
d. Memberikan kepastian hukum bagi pengguna dan pemberi pelayanan kesehatan
tradisional.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan Kegiatan


pada program ini terdiri dari :
1. Pendataan
2. Pembinaan
3. Penyuluhan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Menyiapkan blangko pendataan
2. Menjelaskan maksud pendataan kepada pengobat tradisional
3. Merekap hasil pendataan
4. Melakukan pembinaan BATTRA dan TOGA
5. Melakukan penyuluhan kesehatan tradisional
6. Melaporkan kepada kepala puskesmas

F. Sasaran
Sasaran Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer adalah tempat-tempat
pengobatan tradisional dan masyarakat.
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
2023
No Media
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sep Okt Nop Des
1. Pendataan
2. Penyuluhan
3. Pembinaan

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi proses dilakukan pada saat kegiatan masih berjalan untuk melihat
kekurangan yang ada dan agar dapat segera diatasi. Pelaporan kegiatan dilakukan
setelah melakukan kegiatan.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


1. Pencatatan dilakukan oleh Penanggung Jawab Program Kesehatan Tradisional
2. Pelaporan dibuat oleh Penanggung Jawab Program Kesehatan Tradisional
3. Evaluasi dilakukan oleh Penanggung Jawab Program Kesehatan Tradisional untuk
selanjutnya dilaporkan ke kepala Puskesmas Babahrot

KEPALA UPTD PUSKESMAS BABAHROT PETUGAS YANKESTRAD

MASRITAWATI, S.Keb AFRIANTI,S.Keb


NIP. 19760304 200312 2003 NIP. 19870117 201705 2 001
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

A. Pendahuluan
Menurut sensus tahun 2010 jumlah lansia adalah 18,1 juta jiwa. Berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar tahun 2007, lansia dengan kondisi sehat di Indonesia tidak sampai
2% dari total populasi lansia. Kebanyakan lansia menderita penyakit sendi,
hipertensi, katarak, stroke, jantung, gangguan mental emosional, dan diabetes. Dari
7 miliar penduduk dunia, 1 miliar diantaranya adalah penduduk lanjut usia (lansia).
Indonesia sendiri memiliki 24 juta jiwa lansia, yang paling banyak tersebar di 5
provinsi yaitu Yogyakarta, Jawa timur, Jawa tengah, Bali, dan Jawa barat.(Data
Badan Pusat Statistik ). Dengan banyaknya lansia di wilayah kerja Puskesmas
Sumpiuh II maka perlu peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di posyandu
lansia.

Pembinaan kesehatan lansia merupakan salah satu kegiatan yang harus terus
digalakkan untuk mewujudkan lansia sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi
kehidupan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Hal ini merupakan suatu upaya
menghadapi peningkatan status dan derajat kesehatan rakyat Indonesia yang
memberikan dampak pada meningkatnya usia harapan hidup bangsa.

B. Latar Belakang
Lansia merupakan seorang dewasa sehat yang mengalami proses perubahan
menjadi seorang yang lemah dan rentan yang diakibatkan karena berkurangnya
sebagian besar cadangan sistem fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap
berbagai penyakit dan kematian. Menurut data dari Biro Pusat Statistik (2012), di
Indonesia jumlah penduduk 60 tahun ke atas (lanjut usia) menurut kabupaten/kota
dan Keadaan Kesehatan sebesar 15.454.360 dengan keadaan kesehatan baik 39%,
keadaan keadaan kesehatan cukup sebesar 43% dan dengan keadaan kesehatan
kurang sebesar 18%.
Kemandirian pada lansia dinilai dari kemampuannya untuk melakukan aktivitas
seharihari. Menurut penelitian yang dilakukan tentang karakteristik lansia dengan
kemandirian aktivitas sehari-hari didapatkan bahwa kemandirian aktivitas sehari-
hari dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, status perkawinan, serta kondisi
kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, faktor yang masih dapat dimodifikasi atau
dikontrol adalah kondisi kesehatan. Secara umum, semakin menua seseorang,
kondisi kesehatan juga akan mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil Riskesdas (2013) diketahui bahwa prevalensi penyakit yang
sering diderita lansia adalah hipertensi, penyakit radang sendi, PPOK, kanker, dan
diabetes melitus. Berdasarkan Riskesdas (2013) terdapat sebesar 26,5% penduduk
Indonesia yang mengalami penyakit hipertensi sedangkan pada kelompok umur ≥60
terdapat sebesar 57,6% penduduk yang berusia lebih dari 60 mengalami hipertensi.
Kondisi kesehatan seorang lansia selain dipengaruhi oleh penyakit juga secara tidak
langsung dipengaruhi oleh hal lain seperti status gizi. Masalah gizi pada lansia perlu
menjadi perhatian khusus karena mempengaruhi status kesehatan dan mortalitas.

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


a. Tujuan Umum
Meningkatkan status kesehatan dan kualitas kehidupan lansia agar dapat
menikmati masa tua yang sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi diri,
kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan lingkungannya.
b. Tujuan Khusus
1. Menjaga dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran lansia baik secara
psikis maupun fisik.
2. Menjalin tali silaturahmi para lansia di wilayah kerja Puskesmas Sumpiuh
II.
3. Menjaga kestabilan psikologi dan psikososial para lansia.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Pelayanan kesehatan di kelompok usia lanjut meliputi pemeriksaan kesehatan fisik
dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) usia lanjut sebagai alat pencatat
dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini)
atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat perkembangannya
dalam Buku Pedoman Pemerilaharaan Kesehatan (BPPK) usia lanjut atau catatan
kondisi kesehatan yang lazim digunakan di puskesmas. Jenis pelayanan kesehatan
yang dapat diberikan kepada usia lanjut di puskesmas atau di kelompok (Posyandu
lansia) sebagai berikut :
1. Pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari (Activity of daily living) meliputi
kegiatan dasar dalam kehidupan,seperti makan/minum, berjalan, mandi,
berpakaian,naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.
2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental
emosional, dengan menggunakan metode 2 menit pada KMS usia lanjut.
3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran
tinggi badan dan dapat dicatat pada grafik Indeks Massa Tubuh (IMT).
4. Pengukuran tekanan darah.
5. Pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh maupun yang berdasarkan
keluhan.
6. Melakukan rujukan bila mana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan dari
semua pemeriksaan di atas.
7. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi anggota Kelompok Usia
Lanjut yang tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan
masyarakat (Public Health Nursing). Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai
kebutuhan dan kondisi setempat antara lain :
a. Pemberian makanan tambahan (PMT) penyuluhan sebagai contoh
menu makanan dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi
usia lanjut serta menggunakan bahan makanan yang berasal dari
daerah tersebut.
b. Kegiatan olah raga antara lain senam usia lanjut, gerak jalan
santai dan lain sebagainya untuk meningkatkan kebugaran.
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap usia lanjut di
kelompok, mekanisime pelaksanaan kegiatan yang sebaiknya digunakan adalah sistem
5 tahapan (5 Meja) sebagai berikut :
1. Tahap pertama : pendaftaran usia lanjut sebelum pelaksanaan pelayanan.
2. Tahap kedua : pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usia lanjut,
serta penimbangan badan dan pengukuran tinggi badan.
3. Tahap ketiga : pengukuran tekanan darah.
4. Tahap keempat : pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan status mental.
5. Tahap kelima : pemberian penyuluhan dan konseling.

F. Sasaran
Seluruh lansia yang telah mengikuti kegiatan posyandu lansia di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Babahrot.
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Rincian Kegiatan 2023


1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12
0
1 Posyandu Lansia Alue √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Peunawa
2 Posyandu Lansia Blang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Dalam
3 Posyandu Lansia Alue √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jeureujak
4 Posyandu Lansia Pante √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Cermin
5 Posyandu Lansia Pante √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Rakyat
6 Posyandu Lansia Blang Raja √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 Posyandu Teladan Jaya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8 Posyandu Simpang Gadeng √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9 Posyandu Cot Seumantok √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

H. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan


Kegiatan dan Pelaporan

Evaluasi proses dilaksanakan dengan mengisi blangko monotoring pelaksanaan


kegiatan dan dilaporkan kepada Penanggung Jawab Program setelah selesai kegiatan

Mengetahui :
Babahrot, 03 Januari 2023
Kepala UPTD Puskesmas Babahrot Koordinator PTM

Dian Anggraini Pujamanda,STr.Keb


MASRITAWATI, S.Keb NIP. 19961228 202012 2 011
NIP. 19760304 200312 2003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENGUKURAN KEBUGARAN JASMANI
DAN OLAHRAGA
PUSKESMAS BABAHROT TAHUN 2023

a. Pendahuluan

Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas kesehatan


Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas kesehatan tingkat
pertama yang memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, tingkat
pertama yang memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional,
khususnya subsistem upaya kesehatan, penyelenggaraan Pusat Kesehatan
khususnya subsistem upaya kesehatan, penyelenggaraan Pusat Kesehatan
Masyarakat perlu didata ulang untuk meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan
dan Masyarakat perlu didata ulang untuk meningkatkan aksesibilitas,
keterjangkauan dan kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat
masyarakat serta kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat
masyarakat serta mensukseskan program jaminan sosial nasional bidang
kesehatan.

Kemajuan suatu wilayah atau daerah dapat dilihat dari tiga indikator antara lain,
Kemajuan suatu wilayah atau daerah dapat dilihat dari tiga indikator antara lain,
pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Ketiga faktor tadi merupakan suatu upaya dalam
pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Ketiga faktor tadi merupakan suatu upaya dalam
rangka meningkatkan Indeks Pembangunan Masyarakat ( IPM ).

Pembangunan kesehatan yang merupakan salah satu indikator untuk Pembangunan


kesehatan yang merupakan salah satu indikator untuk meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia, maka dari itu harus mempunyai Visi meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia, maka dari itu harus mempunyai Visi dan Misi serta strategi
yang jelas dan terarah, salah satu sasarannya adalah dan Misi serta strategi yang jelas
dan terarah, salah satu sasarannya adalah meningkatkan perencanaan dan sistem
informasi kesehatan yang seluas-luasnya yang meningkatkan perencanaan dan sistem
informasi kesehatan yang seluas-luasnya yang dapat diakses oleh masyarakat
sehingga tujuan pembangunan kesehatan dapat dapat diakses oleh masyarakat
sehingga tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan optimal.

b. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan Pemerintah Nomor 46
Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 46
Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan dan Peraturan menteri kesehatan
nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pusat kesehatan Masyarakat, menteri kesehatan nomor
14
Tahun 2014 Tentang Pusat kesehatan Masyarakat, bahwa Puskesmas merupakan
salah

satu unit fasilitas pelayanan kesehatan tingkat bahwa Puskesmas merupakan


salah satu unit fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dasar secara terpadu. pertama yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dasar secara terpadu. Pelayanan terpadu meliputi program
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Pembangunan Kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan


Pembangunan Kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut masyarakat
yang optimal. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu.

Upaya kesehatan olah raga adalah salah satu upaya kesehatan yang bertujuan
Upaya kesehatan olah raga adalah salah satu upaya kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan jasmani melalui aktifitas fisik dan olah raga. untuk
meningkatkan derajat kesehatan jasmani melalui aktifitas fisik dan olah raga.
Berdasarkan kebijakan dasar Puskesmas tahun 2004, Program kesehatan olah raga
Berdasarkan kebijakan dasar Puskesmas tahun 2004, Program kesehatan olah raga
termasuk dalam upaya kesehatan pengembangan. Program kesehatan olah raga juga

Berdasarkan data tersebut diatas, upaya kesehatan olah raga di tingkat Puskesmas
mempunyai peran penting dalam mencegah dan menanggulangi keadaan tersebut.
Upaya kesehatan olah raga dapat dilakukan diberbagai institusi seperti Puskesmas,
BKOM,
Rumah Sakit, dan institusi kesehatan lainnya baik Pemerintah maupun swasta

c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

Tujuan Umum :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan mandiri
dengan memberikan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya.

2. Memberikan informasi dan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada


masyarakat.

3. Terselenggaranya upaya kesehatan olah raga di Puskesmas

Tujuan Khusus :

1. Adanya manajemen yang baik dalam penyelenggaraan pelayanan


kesehatan olahraga sesuai dengan SOP yang ada.

2. Meningkatkan kebugaran jasmani masyarakat

3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pelayanan kesehatan

4. Meningkatnya kemampuan penanggungjawab program Kesehatan


Olahraga dalam pengembangan kesehatan olahraga.

5. Meningkatnya cakupan dan mutu pelayanan kesehatan olahraga

6. Meningkatnya kemandirian dalam melakukan aktivitas fisik, latihan fisik


serta olahraga yang baik, benar, terukur dan teratur.

d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No KegiatanPokok Rincian Kegiatan


1. Perencanaan a. Inventarisasi Data Sasaran
/Persiapan Kegiatan b. Inventarisasi sarana, prasarana dan Alat
penunjang pelayanan
c. Penyusunan Pedoman, Standar
Operasional Pelayanan (SOP) dan
Penyediaan Lembar Observasi.

2. Pelaksanaan a. Menyusun rencana kegiatan Program


Kesehatan Kerja dan Olahraga
b. Sosialisasi dan Koordinasi Lintas Sektor
c. Sosialisasi Lintas Program terkait
d. Menyiapkan Sarana dan Prasarana penunjang
e. Melaksanakan kegiatan

3. Pelaporan Pencatatan dan Pelaporan

e. Cara Pelaksanaan Kegiatan


Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan
pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan membentuk tim,
melakukan rapat, melakukan Evaluasi dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah salah satu cara atau metode dalam melakukan aktivitas fisik,
diantaranya :

a. Lakukan aktivitas fisik sekurang-kurangnya 30 menit perhari dengan baik dan


benar agar bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh

b. Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit, jika belum terbiasa


dapat dimulai dengan 15 menit setiap hari dan ditingkatkan secara bertahap.
c. Aktivitas fisik dapat dilakukan dimana saja dengan memperhatikan

c. lingkungan yang aman dan nyaman,bebas polusi,tidak menimbulkan cedera


misalnya : di rumah,sekolah,tempat kerja dan tempat-tempat umum ( sarana
olahraga, lapangan, taman, tempat rekreasi dll )

d. Aktivitas fisik dapat dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut dan dapat
dilakukan setiap hari.

f. Sasaran
Sasaran kegiatan menunjukan hasil antara yang diperlukan untuk merealisir
tujuan tertentu. Adapun sasaran kegiatan kesehatan olahraga adalah :
1. Calon Jamaah Haji
Pemeriksaan Kebugaran Calon Jamaah Haji
2. Kelompok Lansia
Senam Lansia dan Pengukuran Kebugaran
3. Kelompok Ibu Hamil
Melaksanakan Senam Ibu Hamil dan Mengukur Kebugaran
4. Kelompok ASN
Melaksanakan Senam dan Pengukuran Kebugaran
5. Kelompok Anak Sekolah
Pengukuran Kebugaran Kesehatan Anak Sekolah

g. Jadwal Pelaksanaan

No Kegiatan Tahun 2023


Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
1 Pengukuran √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kebugara
jasmani dan
olah raga

h. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Kegiatan monitoring dilakukan melalui pencatatan dan pelaporan yang ada
atau langsung untuk melihat apakah pelaksanaan sesuai dengan rencana yang
ditetapkan dan keberhasilan kegiatan, disamping melihat hambatan /masalah
yang timbul. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pemanfaatan data hasil
pencatatan dan pelaporan. Evaluasi dilaksanakan pada Lokakarya Mini Bulanan
dan Triwulanan.
i. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

Pencatat dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan


dievaluasi setelah seluruh proses kegiatan selesai dilakukan,kemudian
dilaporkan kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan Aceh Barat Daya

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Babahrot Babahrot, 12 Januari
2023

MASRITAWATI, S.Keb
NIP. 19760304 200312 2003 ZULFA
RESTU,A.Md.Kep
NIP.19820107 200604
2 025

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

KEGIATAN
USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH DASAR
(UKS / UKGSD)
SIKAT GIGI MASAL
UPTD PUSKESMAS BABAHROT KECAMATAN BABAHROT
TAHUN 2023

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELAYANAN SIKAT GIGI MASSAL
UPTD PUSKESMAS BABAHROT TAHUN
2023

a. Pendahuluan

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari pelayanan


kesehatan secara keseluruhan. Kesehatan gigi juga merupakan salah satu
kesehatan komponen secara menyeluruh. Masalah kesehatan gigi dan mulut
menjadi perhatian yang sangat penting dalam pembangunan kesehatan yang salah
satunya disebabkan oleh rentannya kelompok anak usia sekolah paud/TK dan
sekolah dasar dari gangguan kesehatan gigi dan mulut karena pada usia tersebut
akan terjadi periode pergantian gigi susu ke gigi permanen, sehingga pada usia
tersebut merupakan masa terbaik untuk meletakaan landasan kokoh untuk
terwujudnya manuasia yang berkualitas.
Menurut Depkes, Usaha Kesehatan Gigi sekolah (UKGS) merupakan sarana
utama dalam rangka meingkatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
pda anak usia sekolah TK/SD dengan kegiatan penyuluhan dan sikat gigi massal.
kegiatan sikat gigi massal ini merupakan kegiatan preventif yang dilakukan
di sekolah, dan diharapkan terjadi perubahan sikap dan prilaku pada anak sekolah
dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
b. Latar Belakang
Rentannya anak dalam usia sekolah dalam masalah kesehatan gigi dan
mulut, maka salah satu tindakan yang dapat dilkukan setelah promotif adalah
tindakan preventif yang meliputi sikat gigi massal dengan sikat gigi yang baik.

c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


Tujuan umum
Mengajarkan pada anak TK/paud dan usia sekolah tentang pentingnya
menjaga kebersihan gigi dan mulut sejak dini. demi terciptanya masa depan yang
berkualitas
Tujuan khusus
1. Memperoleh informasi mengenai salah satu cara menjaga kesehatan gigi dan
mulut yaitu dengan sikat gigi yang baik
2. Mengetahui cara menyikat gigi dan waktu yang tepat untuk menyikat gigi
3. Mengetahui sikat gigi dan pasta gigi yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut.
d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
1. Sikat gigi massal gigi anak sekolah
2. Penyuluhan sikat gigi bersama

e. Cara Melaksanaan Kegiatan


1. Menyusun rencana Kegiatan
2. Kordinasi dengan Kepala sekolah atau Guru UKS
3. Menentukan tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan
4. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk penyuluhan dan sikat gigi
bersama
5. Membuat laporan kegiatan

f. Sasaran
Guru UKS dan semua siswa sekolah TK dan SD

g. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


No Kegiatan Tahun 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyuluhan v v
dan Sikat
gigi massal
Anak
Sekolah
2 Monitoring v
Evaluasi
Pelaksanaan
h. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal pelaksanaan di evaluasi.
Evaluasi terhadap jadwal kegiatan nomor satu (1) dilakukan oleh Kepala Puskesmas.
i. Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan
Pencatatan menggunakan format laporan yang telah ditetapkan oleh dinas
kesehaan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya . Evaluasi kegiatan dilakukan
setiap tiga bulan sekali.

Mengetahui, Babahrot, Januari 2023


Kepala UPTD Puskesmas Babahrot

MASRITAWATI,S.Keb
NIP.19760304 200312 2003

Penanggungjawab Program UKGSD

MAINAR,A.Md.Kes
NIP. 19700405 199303 2 002
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KEGIATAN UPAYA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT DESA (UKGMD)


UPTD PUSKESMAS BABAHROT KECAMATAN BABAHROT TAHUN 2023

KEGIATAN UPAYA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT DESA (UKGMD) UPTD


PUSKESMAS BABAHROT

I. Pendahuluan
Pelayanan kesehatan gigi dan Mulut di Puskesmas terdiri dari
pelayanan di dalam gedung yaitu di ruang kesehatan gigi dan mulut dan
pelayanan luar gedung yaitu program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS) dan Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM). Masalah
kesehatan gigi yang paling banyak ditemukan adalah karies gigi, hal ini
terjadi karena kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat terhadap
pentingnya kesehatan gigi dan mulut dari mulai bayi dalam kandungan
sampai tua (life sicie).
Program UKGM merupakan program kesehatan gigi dan mulut yang
di tujukan untuk masyarakat terutama pada kelompok rawan/resiko
tinggi, yang termasuk kelompok rawan tersebut adalah : Ibu Hamil,
Balita, Anak Pra Sekolah dan Lansia.
Pelaksanaan kegiatan program UKGM dilaksanakan sesuai visi
UPTD Puskesmas Babahrot yaitu terwujudnya masyarakat wilayah kerja
UPTD Puskesmas Babahrot yang sehat dan mandiri. Dengan
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat sasaran sesuai dengan
tata nilai UPTD Puskesmas Babahrot yang telah ditetapkan yaitu
Komitmen Bersama, Amanah, Semangat, Inovatif dan Harmonis.

II. Latar Belakang


UPTD Puskesmas Babahrot terletak di wilayah kecamatan
Babahrot yang terdiri dari 7 (Tujuh) desa dengan jumlah penduduk
27.722 Jiwa, 647 Ibu Hamil, 2.377 Balita, 1.789 Anak Pra Sekolah, dan
1.659 Lansia berdasarkan data penduduk tahun 2023.
Dari hasil penilaian kinerja puskesmas tahun 2022 jumlah
kunjungan bumil yang diperiksa kesehatan gigi dan mulut hanya 30%,
anak pra sekolah yang di periksa kesehatan gigi dan mulut 50% dan
lansia yang telah di periksa kesehatan gigi dan mulut 20%.

III. Tujuan
A. Tujuan Umum : Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya kesehatan gigi dan mulut di masyarakat khususnya pada
kelompok rawan. B. Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada
ibu hamil 2. Meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan
mulut pada anak pra sekolah
3. Meningkatkan Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada lansia.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

A Pemeriksaan Kesehatan Gigi Penyuluhan


dan
Mulut Ibu Hamil Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut

Rujukan

B Pemeriksaan Kesehatan Gigi Penyuluhan


dan
Mulut Anak Pra Sekolah Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut

Sikat Gigi Bersama

Rujukan

C Pemeriksaan Kesehatan Gigi Penyuluhan


dan
Mulut Lansia Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut

Rujukan

V. Cara Melaksanakan Kegiatan dan Sasaran:

No
Pelaksana
Kegiatan Lintas Lintas Sektor Ket
Program
Pokok Program Terkait
UKGM
Terkait
A Pemeriksaan  Menyusun Program KIA Kader Sumber
Kesehatan rencana Menyusun 1. Mengkoordin Pembiayaan
Gigi dan kegiatan jadwal kegiatan ir Bumil untuk BOK KIA
Mulut Ibu  koordinasi ada di periksa
Hamil dengan LP / LS pemeriksaan kesehatan
kes. gigi dan gigi dan
 Menentukan
mulut bagi ibu mulut
tempat dan
hamil pada saat
waktu 2. Memantau
pelaksanaan
pelaksanaan kesehatan
Bumil
kegiatan gigi dan

 Menyiapkan mulut Bumil


form laporan
& rujukan
 Menyiapkan
bahan
penyuluhan
 Menyiapkan
alat
pemeriksaan
kes. gigi &
mulut
 Mebuat
Laporan
Kegiatan
B Pemeriksaa  Menyusun Program Gizi Kader Sumber
n rencana 1. Menyusun 1. Mengkoordinir Pembiayaa n
Kesehatan BOK Gizi
Kegiatan jadwal anak pra
Gigi dan  Koordinasi kegiatan ada sekolah untuk
Mulut Anak dengan LP / LS pemeriksaa n di periksa
Pra kes. gigi dan kesehatan gigi
 Menentukan
Sekolah Mulut bagi dan mulut di
tempat dan
Balita pada Posyandu
waktu
saat
Pelaksanaan 2. Memantau
pelaksanaa n
kegiatan kesehatan gigi
penimbanga n
 Menyiapkan dan mulut
Balita
bahan yang BGM dan
Posyandu
penyuluhan Gizi
Kurang
 Menyiapkan alat 2. Menyusun
jadwal
pemeriksaan
pemeriksaa n
kes. Gigi &
kes. Gigi
Mulut
& Mulut pada
 Membuat
laporan anak yang
kegiatan BGM dan
Gizi
Kurang

C Pemeriksaa  Menyusun Program Lansia Kader Sumber


n Rencana Pembiayaa n
1. Menyusun 1.
BOK
Kesehatan Kegiatan jadwal Mengkoordini
kegiatan ada r lansia untuk
Gigi dan  Koordinasi pemeriksaan di periksa
Mulut kes. gigi dan kesehatan
dengan LP /
gigi dan
Lansia LS mulut
 Menentuka n tempat Mulut bagi 2. Memantau
dan waktu lansia pada kesehatan gigi dan
pelaksanaa n saat mulut
Kegiatan pelaksanaa Lansia

 Menyiapkan form n

laporan & Rujukan Posbindu


Lansia
 Menyiapka n bahan
penyuluha n
 Menyiapka
n alat
pemeriksaa n kes.
Gigi
& Mulut
 Membuat laporan
kegiatan

VI. SASARAN
1. Anak Pra Sekolah
2. Anak Sekolah
3. Ibu Hamil
4. Masyarakat Lanjut Usia

VII. JADWAL KEGIATAN

2023

No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Ju Jul Ags Sep Okt N De
n o s
v
Pemeriksaan
Kesehatan

1 Gigi dan
mulut anak x
x
pra sekolah

Pemeriksaan
Kesehatan
Gigi dan
2 mulut anak x
x
sekolah

Pemeriksaan
Kesehatan
3 x x
Gigi dan x x
Mulut Ibu
Hamil
Pemeriksaan
Kesehatan
4 x x
Gigi dan

Mengetahui Mulut Lansia

Kepala UPT Puskesmas Babahrot VIII.Evaluasi pelaksanaan Kegiatan


dan Pelaporannya
Evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan dilakukan
tiap bulan sesuai dengan jadwal
MASRITAWATI,S.Keb
kegiatan, dengan pelaporan hasil-
NIP.19760304 200312 2003
hasil yang dicapai pada bulan
tersebut.

IX.Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatanan dengan menggunakan
register dan format laporan yang
telah di tetapkan dan di laporkan ke
Dinas Kesehatan Kab / Kota setiap
tanggal 5 bulan berikutnya, evaluasi
kegiatan di lakukan setiap tiga bulan
sekali sesuai dengan jadwal
monitoring dan evaluasi UPTD
Puskesmas Babahrot.

Babahrot, Januari 2023


Penanggungjawab Program
UKGMD

Mainar,A.Md.Kes
NIP. 19700405 199303 2 002

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM UPAYA KESEHATAN KERJA
UPTD PUSKESMAS BABAHROT

A. PENDAHULUAN

Kesehatan Kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan atau Kedokteran


beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja atau masyarakat pekerja
memperoleh derajat kesehatan setinggi tingginya. Baik fisik atau mental,
maupun sosial, dengan usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit atau
gangguan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta
terhadap penyakit umum. ( Suma'mur, 1996 )
1. Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja,
beban kerja dan lingkungan kerja. Agar setiap pekerja dapat bekerja sehat
secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat
sekelilingnya. Sehingga memperoleh hasil produktifitas kerja yang optimal.
2. Pekerja Puskesmas adalah :
a. Tenaga Medis : Dokter, Perawat, Bidan
b. Tenaga Non Medis : Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha,
Apoteker, Ahli Gizi, Analis Kesehatan, Tenaga Analis Elektromedis.

Dalam rangka melindungi hak kesehatan pada pekerja sektor formal


maupun informal,maka dicanangkan program Pos UKK. Pos UKK merupakan
upaya kesehatan bersumber daya masyarakat dalam menjalankan kegiatannya
meliputi upaya promotif, preventif dan pengobatan sederhana yang bersifat
pertolongan pertama pada kecelakaan dan pada penyakit. Kemenkes (2012)
melakukan kajian terhadap pola pelayanan Pos UKK, diperoleh informasi
bahwa Pos UKK yang melakukan upaya promotif berbentuk penyuluhan
sebesar 91,3%, upaya pencegahan identifikasi potensi risiko 78,3%,
penyediaan contoh dan penggunaan APD 65,2%, dan mendorong usaha
perbaikan lingkungan kerja 80,4%, upaya pengobatan di bidang P3K 88,9%
dan pertolongan pertama pada penyakit 82,6%. Pembinaan Puskesmas
terhadap Pos UKK dilakukan dengan mengirim tenaga pendamping yang
datang secara berkala. Baru sekitar 32% tenaga pendamping pernah
mendapat pelatihan K3. Demikian pula dengan kader Pos UKK baru 16% yang
pernah mendapat pelatihan K3.

B. LATAR BELAKANG

Upaya kesehatan kerja di puskesmas bertujuan melindungi pekerja agar hidup


sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerja. Upaya kesehatan kerja yang dimaksud meliputi
pekerja di sektor formal dan informal, dan berlaku bagi setiap orang selain
pekerja yang berada di lingkungan tempat kerja.
Berdasarkan Kepmenkes Nomor 128/MENKES/ SK/II/2004 tentang kebijakan
dasar puskesmas. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Kesehatan
Kabupaten/ Kota yang bertanggungjawab dalam menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya termasuk upaya kesehatan
kerja.
Dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
khususnya pada BAB XII Kesehatan Kerja pasal 164 ayat (1) yang
menyebutkan bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi
pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan, pad a ayat (2) menyebutkan
bahwa Upaya Kesehatan Kerja meliputi pekerja di sektor formal dan informal.
Mengingat tingginya risiko kesehatan dan keselamatan kerja bagi petugas di
puskesmas dan adanya amanat dalam undang-undang untuk menerapkan
kesehatan kerja ditempat kerja maka perlu penerapan kesehatan kerja dan
kesehatan kerja diwilayahkerja, maka perlu penerapan kesehatan kerja di
wilayah puskesmas. Oleh karna itu perlu pedoman manajemen kesehatan
kerja di puskesmas. Kesehatan kerja (K3) merupakan suatu satuan yang saling
berkaitan,sehigga sulit untuk dipisahkan. Rendahnya pengetahuan pekerja
informal akan kesehatan kerja menyebabkan mereka sangat beresiko untuk
terkena penyakit akibat kerja dan kecelakaan.

C. TUJUAN

Tujuan dibuatnya suatu kerangka acuan dalam setiap pelaksanaan


kegiatan sebuah program adalah salah satunya yaitu agar kegiatan tersebut
dapat berjalan sesuai dengan rencana sehingga kegiatan ini dapat terjangkau,
terukur secara berkesinambungan serta dapat dievaluasi
Mengingat pentingnya peranan puskesmas dalam menjamin kesehatan
masyarakat melalui program Pos UKK, maka perlu integrasi program lintass
sektor. Data Kemenkes 2012, diperoleh informasi bahwa pola
penyelenggaraan pelayanan Kesehatan Kerja Dasar dilakukan oleh 55%
Puskesmas, yang bila dipilah berdasarkan lokasi, maka penyelenggaraan
pelayanan kesehatan kerja dasar dilaksanakan oleh 79% Puskesmas di
Jawa, namun hanya 42% di luar Jawa. Hanya 27% Puskesmas yang
melakukan pembinaan Pos UKK.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas, seluruh puskesmas yang
berada dikabupaten kampar bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, sesuai dengan Struktur Organisasi
dan Tata Kerja (SOTK) berdasarkan Peraturan Daerah Pemerintah daerah
Kabupaten kampar terdiri dari satu orang kepala dan dibantu unit tata usaha
dan unit fungsional. Puskesmas harus menyelenggarakan tiga fungsi yaitu :
(1) sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, (2)
sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, dan (3) sebagai pusat pelayanan
kesehatan strata pertama (Depkes, 2004).

a. Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan mandiri dengan


memberikan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya.
1. Memberikan informasi dan pelayanan kesehatan secara maksimal
kepada masyarakat.
2. Terselenggaranya pelayanan kesehatan kerja dasar oleh Puskesmas
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja

b. Tujuan Khusus

1. Meningkatkan kemampuan tenaga puskesmas memecahkan masalah


kesehatan kerja di wilayahnya.
2. Adanya manajemen yang baik dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan kerja sesuai dengan SOP yang ada.
3. Menganalisis sumber daya ( Manusia, dana dan sarana) pengelola Pos
UKK ( Puskesmas, Desa dan Kelompok pekerja informal )
4. Terselenggaranya kemitraan dengan para pengandil dalam pelayanan
Kesja dasar.
5. Terselenggaranya koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam
meningkatkan kwalitas kesehatan masyarakat pekerja.
6. Teridentifikasinya permasalahan Kesehatan kerja di wilayah Puskesmas
7. Meningkatnya kemampuan penanggungjawab program Kesehatan Kerja
dalam pengembangan.
8. Meningkatnya cakupan dan mutu pelayanan kesehatan kerja.
9. Terbentuknya unit pelayanan unit pelayanan kesehatan kerja di kawasan
industri

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan pembinaan Pos UKK terdiri dari :


1. Perencanaan pembinaan Pos UKK
2. Melakukan kunjungan rumah pada pekerja Informal
3. Penyebaran undangan Pembinaan Pos UKK
4. Pelaksanaan pembinaan Pos UKK
5. Pendokumentasian kegiatan pembinaan Pos UKK
6. Pembuatan laporan pelaksanaan kegiatan pembinaan Pos UKK

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Perencanaan Pembinaan Pos UKK

a. Sebelum melaksanakan kegiatan maka dilakukan koordinasi


dengan Kepala puskesmas
b. Pembuatan undangan/ pemberitahuan kegiatan
c. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan untuk
kegiatan
2. Melakukan kunjungan rumah pada pekerja informal
Dengan cara mencari informasi adanya pekerja informal yang
berada di desa set empat kepada bidan/perawat desa
3. Penyerahan Undangan
Undangan / pemberitahuan yang sudah dibuat disetujui dan
ditandatangani kepalaUPTD puskesmas Babahrot, kemudian
diserahkan kepada kader Pos UKK untuk diumumkan ke anggota Pos
UKK
4. Pelaksanaan Program Pos UKK terdiri dari :
a. Pembukaan, memperkenalkan diri, dan menyampaikan tujuan
b. Penyampaian materi tentang kesehatan pekerja
c. Pemeriksaan kesehatan anggota Pos UKP
d. Pendokumentasian kegiatan pembinaan Pos UKK
e. Penutup

F. SASARAN

Prinsip Pos UKK ialah dari, oleh, untuk, untuk kelompok pekerja informal
masyarakat

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Tanggal Kegiatan Tujuan Indikat Sumber


or Dana
1 Februari, Sosialisasi po -Mendekatkan  dapat mendeteksi BOK
Maret UKK s pelayanan kesehatan secara dini
2023 pada pekerja permasalahan
 Meningkatkan kesehatan kerja
Pengetahuan yang terjangkau
pengetahuan  Cakupan
pekerja tentang pembinaan Pos
kesehatan kerja UKK meningkat

 Meningkatkan
kewaspadaan
pekerja terhadap
risiko dan bahaya
kerja
2 April, Mei Pendataan Adanya data yang  Meningkatkan BOK
2023 kelompok valid tentang status kesehatan
kelompok pekerja
pekerja informal perempuan sehat dan gizi pekerja
masyarakat perempuan
khususnya  Mencapai
perempuan, produktivitas
yakni : gerakan kerja yang
pekerja maksimal
perempuan  Meningkatkan
sehat produktif ( kualitas generasi
penerus
GP2SP)
3 Jan–Des Membuat jadwal Tersusunnya kegiatan - Kegiatan dapat
2023 kegiatan
dilaksanakan
sesuai dengan
jadwal yang telah
dibuat
- Meningkatnya
cakupan
pembinaan
kelompok pekerja

4 Juni, Penyuluhan Meningkatnya - Meningkatkan BOK


Juli 2023 tentang APD di pengetahuan pekerja derajat kesehatan

Pos UKK tentang pencegahan di masyarakat


penyakit akibat kerja - Menurunkan
angka kesakitan
penyakit akibat
kerja
5 September Pembinaan Agar kelompok - Semua kelompok BOK
Oktober kelompok pekerja dapat pekerja mulai
pekerja informal
2023 di tempat kerja menerapkan mengerti
Kegiatan dengan baik

H. EVALUASI KEGIATAN PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan pembinaan Pos UKK disusun
setelah

selesai pelaksanaan kegiatan oleh penanggung jawab program

I. PENCATATAN, PELAPORAN, dan EVALUASI KEGIATAN

Hasil kegiatan pembinaan Pos UKK dicatat dalam instrumen laporan


kegiatan, disertai dengan dokumentasi yang dibutuhkan, kemudian
dinanalisa dan dilanjutkan dengan menentukan rencana tindak lanjut.
Kemudian disampaikan kepada Kepala UPTD Puskesmas Babahrot

Mengetahui Babahrot, Januari


2023
Kepala UPTD Puskesmas Babahrot Pelaksana Program
UKK

MASRITAWATI,S.Keb NURDINA HAZRINA, S.Keb


NIP. 19760304 200312 2003 NIP. 19860715 201705 2
009
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)

KEGIATAN
USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH DASAR
(UKS / UKGSD)
SIKAT GIGI MASAL

UPD PUSKESMAS BABAHROT KECAMATAN BABAHROT


TAHUN 2023

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELAYANAN SIKAT GIGI MASSAL
UPTD PUSKESMAS BABAHROT TAHUN 2023

a. Pendahuluan

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
secara keseluruhan. Kesehatan gigi juga merupakan salah satu kesehatan
komponen secara menyeluruh. Masalah kesehatan gigi dan mulut menjadi perhatian
yang sangat penting dalam pembangunan kesehatan yang salah satunya
disebabkan oleh rentannya kelompok anak usia sekolah paud/TK dan sekolah dasar
dari gangguan kesehatan gigi dan mulut karena pada usia tersebut akan terjadi
periode pergantian gigi susu ke gigi permanen, sehingga pada usia tersebut
merupakan masa terbaik untuk meletakaan landasan kokoh untuk terwujudnya
manuasia yang berkualitas.
Menurut Depkes, Usaha Kesehatan Gigi sekolah (UKGS) merupakan sarana
utama dalam rangka meingkatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
pda anak usia sekolah TK/SD dengan kegiatan penyuluhan dan sikat gigi massal.
kegiatan sikat gigi massal ini merupakan kegiatan preventif yang dilakukan
di sekolah, dan diharapkan terjadi perubahan sikap dan prilaku pada anak sekolah
dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.

b. Latar Belakang
Rentannya anak dalam usia sekolah dalam masalah kesehatan gigi dan mulut,
maka salah satu tindakan yang dapat dilkukan setelah promotif adalah tindakan
preventif yang meliputi sikat gigi massal dengan sikat gigi yang baik.

c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


Tujuan umum
Mengajarkan pada anak TK/paud dan usia sekolah tentang pentingnya
menjaga kebersihan gigi dan mulut sejak dini. demi terciptanya masa depan yang
berkualitas
Tujuan khusus
1. Memperoleh informasi mengenai salah satu cara menjaga kesehatan gigi dan
mulut yaitu dengan sikat gigi yang baik
2. Mengetahui cara menyikat gigi dan waktu yang tepat untuk menyikat gigi
3. Mengetahui sikat gigi dan pasta gigi yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut.
d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
1. Sikat gigi massal gigi anak sekolah
2. Penyuluhan sikat gigi bersama

e. Cara Melaksanaan Kegiatan


1. Menyusun rencana Kegiatan
2. Kordinasi dengan Kepala sekolah atau Guru UKS
3. Menentukan tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan
4. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk penyuluhan dan sikat gigi
bersama
5. Membuat laporan kegiatan

f. Sasaran
Guru UKS dan semua siswa sekolah TK dan SD

g. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


No Kegiatan Tahun 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyuluhan v v
dan Sikat
gigi massal
Anak
Sekolah
2 Monitoring v
Evaluasi
Pelaksanaan
h. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal pelaksanaan di evaluasi.
Evaluasi terhadap jadwal kegiatan nomor satu (1) dilakukan oleh Kepala Puskesmas.
i. Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan
Pencatatan menggunakan format laporan yang telah ditetapkan oleh dinas
kesehaan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya . Evaluasi kegiatan dilakukan
setiap tiga bulan sekali.

Mengetahui Babahrot, Januari 2023


Kepala UPTD Puskesmas Babahrot Penanggungjawab Program UKGSD

MASRITAWATI,S.Keb
Mainar ,A.Md.Kes
NIP.19760304 200312 2003
NIP. 19700405 199303 2 002
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KEGIATAN UPAYA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT DESA (UKGMD)

UPD PUSKESMAS BABAHROT KECAMATAN BABAHROT TAHUN 2023


KEGIATAN UPAYA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT DESA (UKGMD) UPTD
PUSKESMAS BABAHROT

I. Pendahuluan
Pelayanan kesehatan gigi dan Mulut di Puskesmas terdiri dari
pelayanan di dalam gedung yaitu di ruang kesehatan gigi dan mulut dan
pelayanan luar gedung yaitu program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
dan Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM). Masalah kesehatan gigi yang
paling banyak ditemukan adalah karies gigi, hal ini terjadi karena kurangnya
tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya kesehatan gigi dan
mulut dari mulai bayi dalam kandungan sampai tua (life sicie).
Program UKGM merupakan program kesehatan gigi dan mulut yang di
tujukan untuk masyarakat terutama pada kelompok rawan/resiko tinggi, yang
termasuk kelompok rawan tersebut adalah : Ibu Hamil, Balita, Anak Pra
Sekolah dan Lansia.
Pelaksanaan kegiatan program UKGM dilaksanakan sesuai visi UPTD
Puskesmas Babahrot yaitu terwujudnya masyarakat wilayah kerja UPTD
Puskesmas Babahrot yang sehat dan mandiri. Dengan memberikan
pelayanan yang cepat dan tepat sasaran sesuai dengan tata nilai UPTD
Puskesmas Babahrot yang telah ditetapkan yaitu Komitmen Bersama,
Amanah, Semangat, Inovatif dan Harmonis.

II. Latar Belakang


UPTD Puskesmas Babahrot terletak di wilayah kecamatan Babahrot
yang terdiri dari 7 (Tujuh) desa dengan jumlah penduduk 27.722 Jiwa, 647 Ibu
Hamil, 2.377 Balita, 1.789 Anak Pra Sekolah, dan 1.659 Lansia berdasarkan
data penduduk tahun 2023.
Dari hasil penilaian kinerja puskesmas tahun 2022 jumlah kunjungan
bumil yang diperiksa kesehatan gigi dan mulut hanya 30%, anak pra sekolah
yang di periksa kesehatan gigi dan mulut 50% dan lansia yang telah di periksa
kesehatan gigi dan mulut 20%.

III. Tujuan
A. Tujuan Umum : Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya kesehatan gigi dan mulut di masyarakat khususnya pada
kelompok rawan. B. Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada ibu
hamil 2. Meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada
anak pra sekolah
3. Meningkatkan Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada lansia.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

A Pemeriksaan Kesehatan Gigi Penyuluhan


dan
Mulut Ibu Hamil Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut

Rujukan

B Pemeriksaan Kesehatan Gigi Penyuluhan


dan
Mulut Anak Pra Sekolah Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut

Sikat Gigi Bersama

Rujukan

C Pemeriksaan Kesehatan Gigi Penyuluhan


dan
Mulut Lansia Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut

Rujukan

V. Cara Melaksanakan Kegiatan dan Sasaran:

No
Pelaksana
Kegiatan Lintas Lintas Sektor Ket
Program
Pokok Program Terkait
UKGM
Terkait
A Pemeriksaan  Menyusun Program KIA Kader Sumber
Kesehatan rencana Menyusun 1. Mengkoordin Pembiayaan
Gigi dan kegiatan jadwal ir Bumil BOK KIA
Mulut Ibu  koordinasi kegiatan ada untuk di
Hamil dengan LP / pemeriksaan periksa

LS kes. gigi dan kesehatan


mulut bagi ibu gigi dan
 Menentukan
hamil pada mulut
tempat dan
saat
waktu 2. Memantau
pelaksanaan
pelaksanaan kesehatan
Bumil
kegiatan gigi dan

 Menyiapkan mulut Bumil

form laporan
& rujukan
 Menyiapkan

bahan
penyuluhan
 Menyiapkan
alat
pemeriksaan
kes. gigi &
mulut
 Mebuat
Laporan
Kegiatan
B Pemeriksaa  Menyusun Program Gizi Kader Sumber
n rencana 1. Menyusun 1. Mengkoordinir Pembiayaa
Kesehatan n BOK Gizi
Kegiatan jadwal anak pra
Gigi dan  Koordinasi kegiatan sekolah untuk
Mulut Anak dengan LP / ada di periksa
Pra LS pemeriksaa kesehatan gigi
Sekolah n kes. gigi dan mulut di
 Menentukan
dan Mulut Posyandu
tempat dan
bagi Balita
waktu 2. Memantau
pada saat
Pelaksanaan kesehatan gigi
pelaksanaa
kegiatan dan mulut yang
n
 Menyiapkan BGM dan Gizi
penimbanga
bahan Kurang
n Balita
penyuluhan
Posyandu
 Menyiapkan
2. Menyusun
alat
jadwal
pemeriksaan
pemeriksaa
kes. Gigi &
n kes. Gigi
Mulut
& Mulut
 Membuat
laporan pada anak
kegiatan yang BGM
dan Gizi
Kurang
C Pemeriksaa  Menyusun Program Lansia Kader Sumber
n Rencana Pembiayaa
1. Menyusun 1. Mengkoordinir
n BOK
Kesehatan Kegiatan jadwal lansia untuk di
kegiatan ada periksa
Gigi dan  Koordinasi pemeriksaan kesehatan
Mulut kes. gigi dan gigi dan mulut
dengan LP /
Lansia LS
 Menentuka n Mulut bagi 2. Memantau
tempat dan lansia pada kesehatan gigi
waktu saat dan mulut
pelaksanaa pelaksanaan Lansia
n Kegiatan Posbindu

 Menyiapkan Lansia

form laporan
&
Rujukan
 Menyiapka n
bahan
penyuluha
n
 Menyiapka
n alat
pemeriksaa
n kes. Gigi
& Mulut
 Membuat
laporan
kegiatan

VI. SASARAN
1. Anak Pra Sekolah
2. Anak Sekolah
3. Ibu Hamil
4. Masyarakat Lanjut Usia

VII. JADWAL KEGIATAN

2023
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov De
s
Pemeriksaan
Kesehatan

1 Gigi dan
mulut anak x x
pra sekolah
Pemeriksaan
Kesehatan
Gigi dan
2 mulut anak x x
sekolah

Pemeriksaan
Kesehatan
3 x x
Gigi dan x x
Mulut Ibu
Hamil
Pemeriksaan
Kesehatan
4 x x
Gigi dan
Mulut Lansia

VIII.Evaluasi pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan
jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

IX.Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatanan dengan menggunakan register dan format laporan yang telah di
tetapkan dan di laporkan ke Dinas Kesehatan Kab / Kota setiap tanggal 5 bulan
berikutnya, evaluasi kegiatan di lakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan
jadwal monitoring dan evaluasi UPTD Puskesmas Babahrot.

Mengetahui Babahrot, Januari 2023


Kepala UPT Puskesmas Babahrot Penanggungjawab Program UKGMD

MASRITAWATI,S.Keb Alfizar,A.Md.Keb
NIP.19760304 200312 2003 NIP.19880620 201705 2 001

Anda mungkin juga menyukai