TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Tn. H usia 40 tahun dengan diagnosa Gangguan Hemoroid diruang perawatan bedah
shasta. Pasien mengeluh nyeri pada anus pasien mengeluh merasa tidak nyaman di anusnya
karena adanya penonjolan masa, pasien mengatakan nyeri datang saat BAB dan mengedan
pada saat mengedan mengeluarkan darah dan nyerinya hingga tidak tertahan lagi skala nyeri
6, sebelum dibawa kerumah sakit pasien mengatakan nyeri selama tiga hari, keluarga pasien
bingung dan kurang mengerti tentang penyakit yang diderita oleh pasien . setelah dilakukan
pemeriksaan fisik didapatkan Keadaan Umum : Sedang Kesadaran : Composmentis , E : 4,
V : 5, M : 5 , Tanda-tanda Vital TD : 120/90 Mmhg N : 80 x/menit Rr : 20 x/menit S :
36,50 C
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. H
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
No. RM : 178699
Suku : Jawa
Tanggal Masuk : 20-06-2020
Diagnosa Medik : Post op hemoroidektomi
Alamat : Bekasi, rawalumbu
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada anus pasien mengeluh merasa tidak nyaman di anusnya
karena adanya penonjolan masa, pasien mengatakan nyeri datang saat BAB dan
mengedan pada saat mengedan mengeluarkan darah dan nyerinya hingga tidak
tertahan lagi skala nyeri 6, nyeri seperti ditusuk-tusuk , nyeri hilang hilang timbul
Tabel 3.1 0 1 2 3 4
Kemam
puan
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas ditempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi ROM √
Keterangan : 0 = Mandiri
1 = Di bantu orang lain
2 = Dengan alat bantu
3 = Di bantu orang lain dan alat
4 = Tergantung total
d. Pola Keamanan dan Kenyamanan
Pasien mengeluh nyeri pada anus dan sulit untuk beraktifitas.
P: Pasien mengatakan masih nyeri
Q: Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Pasien mengatakan nyeri pada bagian kaki kanannya
S: Skala nyeri 6
T: Klien mengatakan nyeri hilang hilang timbul
A. Pemeriksaan Fisik
b. Tanda-tanda Vital
TD : 120/95mmHg,
N : 80x/menit,
RR : 20x/menit,
S : 36,50C.
c. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simentris
Auskultasi : Peristaltik usus 18 x/menit
Perkusi : Tympani
Palpasi : Tidak ada pembesaran hati, tidak ada pembesaran ginjal maupun limfa
B. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium (tanggal 21-06-2020)
Hemoglobin : 4,1 (N 12-14 g/dl)
Hematocrit : 16 % (37-43 %)
Trombosit : 723x103 (150.000-500.000/ml)
Leukosit : 17.400 (5000-10.000/ml)
Ureum :47 (10-50 mg/dl)
Kreatinin : 1,3 ( 0,6-0,9 mg/dl)
GDS : 87
SGOT : 10
SGPT : 10
C. Data Fokus
1. Ds :
Pasien mengatakan masih nyeri pada bagian anusnya
Pasien mengatakan nyeri berkurang bila tidur dan bertambah bila bergerak
Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri hilang hilang timbul
Terpasang infus (+) pada tangan kanan Nacl 0,9% tgl 22/06/20
DC (+) ukuran 16, Oksigen (-)
Pasien tampak lemas
Pasien tampak meringis menahan sakit
Dilakukan pemeriksaan fisik :
TD : 120/90 MmHg,
N : 80x/menit,
RR 20x/menit,
S 36,50C.
2. Ds :
Skala nyeri 6
Terjadi trauma jaringan perifer
Pasien tampak lemas
Dilakukan pemeriksaan fisik :
TD : 120/90 MmHg,
N : 80x/menit,
RR 20x/menit,
S 36,50C.
3. Ds :
Do :
D. Diagnosa Keperawatan
R : Nyeri di ekstermitas
bawah kaki kanan
S : Skala nyeri 5
- Identifikasi skala Nyeri
T : Nyeri saat bergerak
Hasil TTV :
- Mengobservasi TTV
1. TD : 130/95 mmHg
2. N : 85 x/menit
3. RR : 20 x/menit
4. S : 36,5°c
Pasien tampak
- Ajarkan teknik relaksasi
kooperatif setelah di
nafas dalam
ajarkan teknik relaksasi
Dapat menurunkan
- Berikan posisi nyaman
tegangan abdomen dan
meningkatkan rasa
kontrol.
2. N : 85 x/menit
3. RR:20 x/menit
4. S : 36,5°c
- Abnormalitas tanda
- Observasi balutan
vital perlu di
setiap 2 – 4 jam,
observasi secara
periksa terhadap
lanjut.
perdarahan dan bau.
- Bersihkan area
perianal setelah setiap - Mencegah meluas dan
defekasi membatasi
penyebaran luas
infeksi atau
kontaminasi silang.
- Tidak terdapat tanda-
tanda infeksi
- Observasi tanda-tanda
infeksi - Kondisi luka baik dan
tidak terdapat tanda-
- Memonitor tanda dan
tanda infeksi
gejala infeksi sistemik
dan lokal - Respon pasien baik
saat diberikan obat
- Kolaborasi dalam
tersebut. Pasien tidak
pemberian obat
alergi terhadap obat.
antibiotik :
1. Ceftriaxone 2x1
gram
2. Ketorolac 3x1
30mg/ml
Selasa, 23- Intoleransi - Kaji kemampuan klien - Klien masih takut
06-2020 aktivitas b/d dalam melakukan bergerak karena nyeri
Kelemahan aktivitas pada luka operasi
fisik - Mencatat respon emosi
- Emosi klien stabil dan
terhadap mobilisasi
respon klien baik
terhadap mobilisasi
- Membantu klien dalam
memilih posisi yang - klien mengatakan
nyaman untuk istirahat nyaman dengan posisi
dan tidur miring dan hanya
berani bergerak
- Menganjurkan klien sedikit-sedikit
berpartisipasi dalam
- klien mau bergerak dn
semua aktifitas sesuai
belajar beraktifitas
kemampuan individual
seperti duduk dan
makan sendiri
EVALUASI
O:
- Kesadaran : Composmentis
- Hasil TTV :
1. TD : 130/95 mmHg
2. N : 85 x/menit
3. RR : 20 x/menit
4. S : 36,5°c
A : Nyeri Akut
- Manajemen Nyeri
- Hasil TTV :
1. TD : 130/95 mmHg
2. N : 85 x/menit
3. RR : 20 x/menit
4. S : 36,5°c
A : Resiko Infeksi
P : Rencana Tindak Lanjut
- Mengobservasi TTV
O:
- Hasil TTV :
TD : 130/95 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5°c
A : Intoleransi aktifitas
P : Rencana Tindak Lanjut