Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kecelakaan atau bencana dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, seperti halnya kecelakaan
lalu lintas, kecelakaan rumah tangga, kecelakaaan kerja,dsb. Pesawat sebagai lini terdepan
dalam pelayanan gawat darurat harus mampu menangani masalah yang di akibatkan kecelakaan
dengan cepat dan tepat, dengan pendekatan asuhan keperawatan yang mencakup aspek bio-
psiko-sosio-kultural dan spriritual. Oleh karna itu pesawat dituntut untuk memiliki kompentensi
dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler. Salah
satu upaya dalam peningkatan kompetensi tersebut dilakukan melalui pelatihan.

BASIC TRAUMA CARDIAC LIFE SUPPORT (BTCLS) merupakan salah satu pelatihan dasar bagi
perawat dalam menangani masalah kegawatdarutan akibat trauma dan gangguan
kardiovaskuler. Penanganan masalah tersebut ditunjukan untuk memberikan bantuan hidup
dasar sehingga dapat menyelamatkan nyawa dan meminimalisir kerusakan organ serta
kecacatan penderita.

Pelatihan dasar ini ditunjukan bagi calon perawat, yang berada pada masa pendidikan
keperawatan di semester terakhir. Untuk mempertahankan dan mengembangkan kompetensi
keperawatan gawat darurat (emergensi) bagi perawat emergensi dasar, intermediate dan
advanced.

Dengan adanya peningkatan kebutuhan kompetensi yang dimiliki oleh perawat dalam
menangani kegawatdarutan khususnya akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler sehingga
banyak penyelenggara pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan yang beragam. Dengan
demikian diperlukan standar kurikulum pelatihan pada area Basic Trauma Cardiac Life Support
(BTCLS) secara nasional dengan mengacu pada standar internasional.

Oleh karnaitu, standar kurikulum pelatihan BTCLS ini digunakan sebagai acuan bagi
penyelenggara pelatihan. Meteri dan jumlah jam pembelajaran dalam standar kurikulum ini
tidak boleh dikurangi namun dapat ditambahkan apabila ada kekhususan dari penyelenggara
pelatihan.

B. Filosofi Pelatihan
Pelatihan ini diselenggarakan berdasarkan :
1. Pembelajaran orang dewasa (adult learning), yakni proses pelatihan diselenggarakan dengan
memerhatikan hak peserta selama pelatihan, antara lain :
a. Dihargai keberadaannya selama menjadi peserta pelatihan.
b. Didengarkan dan dihargai pengalamanya terkait dengan materi pelatihan
c. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya, sejauh berada di dalam konteks pelatihan.
d. Mendapatkan 1 paket bahan belajar
e. Mendapatkan pelatihan perofesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai metode,
melakukan umpan balik, dan menguasai materi pelatihan.
f. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.
g. Melakukan evaluasi ( terhadap penyelenggara maumpun fasilitator) dan dievaluasi
tingkat pemahaman dan kemampuan terkait dengan materi pelatihan.
2. Berbasis kompetensi (competency based), yakni selama proses pelatihan peserta diberikan
kesempatan untuk mengembangkan keterampilan langkah demi langkah menuju
pencapaian kompetensi yang diharapkan di akhir pelatihan.
3. Belajar sambil berbuat (learning by doing), yang memungkinkan setiap peserta untuk :
a. Mendapat kesempatan yang sama untuk belajar sambil berbuat (melakukan sendiri) dari
setiap materi pelatihan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode
pembelajaran dimana peserta lebih aktif terlibat, seperti: diskusi kelompok, studi kasus,
dan simulasi, baik secara individu maupun kelompok.
b. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu untuk mencapai yang
ditetapkan.
BAB II

PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI

A. Peran
Setelah mengikuti pelatihan, peserta berperan sebagai pelaksana penanganan
kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler.
B. Fungsi
Dalam melaksanakan perannya, peserta berfungsi dalam :
1. Melakukan bantuan hidup dasar (BHD)
2. Melakukan penilaian awal
3. Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan pernafasan dan jalan nafas
4. Melakukan penatalaksanaan pasien akibat trauma : kepala dan spinal, thorak dan abdomen,
musculskeletal dan luka bakar.
5. Melakukan penatalaksanaan pasien dan gangguan sirkulasi
6. Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler
7. Melakukan penatalaksanaan proses rujukan
8. Melakukan triage pasien

C. Kompetensi
Untuk menjalankan fungsinya, peserta kompeten dalam:
1. Melakukan bantuan hidup dasar (BHD)
2. Melakukan penilaian awal
3. Melakukan penatalaksanaan pasien dengan ganguan pernafasan dan jalan nafas
4. Melakukan penatalaksanaan pasien akibat trauma : kepala dan spinal, thorak dan abdomen,
musculskeletal dan luka bakar.
5. Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi
6. Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler
7. Melakukan penatalaksanaan proses rujukan
8. Melakukan triage pasien
BAB III

TUJUAN PELATIHAN

A. Tujuan umum
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :
1. Melakukan bantuan hidup dasar (BHD)
2. Melakukan penilaian awal
3. Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan pernafasan dan jalan nafas
4. Melakukan penatalaksanaan pasien akibat trauma : kepala dan spinal, thorak dan abdomen,
musculskeletal dan luka bakar.
5. Melakukan penatalaksanaan pasien dan gangguan sirkulasi
6. Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler
7. Melakukan penatalaksanaan proses rujukan
8. Melakukan triage pasien
BAB IV

STRUKTUR PROGRAM

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka disusunlah materi yang akan diberikan secara
rinci pada tabel berikut:

NO MATERI WAKTU
T P PL JLH
A MATERI DASAR:
1. Etik dan aspek legal keperawatan gawat darurat 2 0 0 2
2. Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu 1 0 0 1
(SPGDT)
B MATERI INTI:
1. Bantuan hidup dasar 2 6 0 8
2. Penilaian awal 2 4 0 6
3. Penatalaksanaan pasien dengan gangguan 2 4 0 6
pernafasan dan jalan pernafasan (airway and
breathing)
4. Penatalaksanaan pasien akibat trauma: kepala dan 4 4 0 8
spinal, thorak dan abdomen, musculoskeletal dan
luka bakar
5. Penatalakasaan pasien dengan gangguan srikulasi 1 2 0 3
6. Penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler 3 4 0 7
7. Penatalaksanaan proses rujukan 1 4 0 5
8. Triage pasien 1 1 0 2

C MATERI PENUNJANG:
Membangun komitmen belajar (building learning 0 2 0 2
commitment/BLC)
JUMLAH 19 31 0 50
KETERANGAN :
T = Penyampaian teori, P= Skill Station dan ujian praktik

CATATAN:
Alokasi waktu untuk ujian praktik diambil dari beberapa materi inti,sebagai berikut :
 MI = 2jpl
 M.2, MI.3, MI.4, MI.6 dan MI.7 @1 jpl
a. Garis-Garis Besar Program Pembelajaran

Nomor : Materi Dasar.1


Materi : Etik dan Aspek Legal Keperawatan Gawat Darurat
Waktu : 2 jpl (T=2, P=0, PL=0)
Tujuan pembelajaran umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami etik dan aspek legal keperawatan gawat darurat.

TUJUAN PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK METODE MEDIA DAN ALAT REFERENSI
KHUSUS BAHASAN BANTU
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan peran 1. Peran dan fungsi perawat dalam gawat  ceramah  Bahan tayang  Etik keperawatan
dan fungsi perawat darurat. tanya jawab  Komputer indonesia
dalam gawat darurat. a. Life saving  curah  Proyektor  Permenkes 148 thn 2010
b. Monitoring kondisi gawat darurat pendapat  Whitebroad  Sheehy’a emergency
c. Penatalaksanaan psikososial  Spidol Nursing: Principles and
 Sound sytem Practice 6th ed. ENA
2. Menjelaskan etik 2. Etik keperawatan gawat darurat. Mosby Terbitan elsevier
keperawatan gawat a. Pengertian etik thn 2010
darurat b. Sikap sikap etik keperawatan
c. Masalah masalah etik

3. Menjelaskan aspek 3. Aspek legal keperawatan gawat darurat.


legal keperawatan a. Kewenangan pemenang
gawat darurat b. Tuntutan hukum terkait keperawatan
gawat darurat
Nomor : Materi Dasar. 2
Materi : Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
Waktu : 1 jpl (T=1, P=0, PL=0)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami sistem penanggulangan gawat darurat terpadu

TUJUAN PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN DAN SUB BAHASAN METODE MEDIA DAN ALAT REFERENSI
KHUSUS (TPK) BANTU
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu :
1. menjelaskan konsep 1. Konsep SPGDT  ceramah a. bahan tayang  Prof. DR. Dr. Aryono D.
SPGDT a. Pengertian SPGDT tanya jawab b. komputer Pusponegoro, SpB, (K)BD,
b. Maksud dan tujuan dari SPGDT  curah c. proyektor The Silent Disaster,
pendapat d. whitebroad Bencana,& korban
2. Menjelaskan fase fase 2. Fase-fase di dalam penanggulangan gadar e. spidol massal, Jakarta, Jurnal
di dalam terpadu f. sound system Buku Jakarta
penanggulangan  Hospital Preparadness
gadar terpadu For Emergencies&
Diaster (HOPE), 2007,
3. Menguraikan sistem 3. Sistem pelayanan gadar sehari hari dan Jurnal Buku Jakarta.
pelayanan gadar bencana
sehari-hari dalam a. Komponen-komponen
bencana b. Alur dalam setiap fase pelayanan gadar
terpadu
Nomor : Materi inti 1
Materi : Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Waktu : 8 jpl (T=2, P=6, PL=0)
Tujuan pembelajaran umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan BHD

TUJUAN PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN METODE MEDIA DAN ALAT REFERENSI
KHUSUS (TPK) BANTU
Setelah mengikuti materi ini,
pseerta mampu :  ceramah  Bahan tayang  Guide line 2000 for
1. Menjelaskan pengertian 1. Pengertian BHD tanya jawab  Paduan cardiopulmonary
BHD simulasi Resuscitation and
2. Mengidentifikasi tanda 2. Tanda-tanda henti jantung dan henti nafas  ceramah  Modul BHD Emergency
tanda henti jantung dan tanya jawab  Komputer Cardiovascular Care,
henti nafas  Proyektor Supplement to
 Whitebroad Circulation vol. 102,
3. Melakukan BHD dengan 3. Teknik RJP (dewasa, anak dan neonatus)  simulasi  Spidol November 8, agust 22,
teknik RJP (skill  Sound system 2000
station)  Set manikini  An International
RJP Consesnsus on Science
The American Heart
Associaton in
Collaboration with the
International Lasion
Commite on
Resuscitation (ILCOR)
2010
Nomor : Materi inti.2
Materi : penilaian awal (Intial Assessment)
Waktu : 6 jpl (T=2, P=4, PL=0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penilaian awal (Intial Assessment)

TUJUAN PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN METODE MEDIA DAN ALAT REFERENSI
KHUSUS (TKP) BANTU
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu :  american college of
surgeons committe on
1. Menjelaskan aman 1. Aman penolong, lingkungan dan pasien.  ceramah  Bahan tayang trauma, 2008, ATLS for
penolong, lingkungan dan a. jenis alat pelindung diri tanya jawab  Lebar format doctor, chicago
pasien. b. pencegahan infeksi intial  John E Campbell, 2000,
assesment basic trauma life
2. Menjalankan dari Intial 2. Definisi Intial Assessment  ceramah  Modul intial support, American
Assessment. tanya jawab assesment collage of Emergency
 Panduan Physician, Alabama.
3. Menjelaskan tahapan intial 3. Tahapan Intial Assessment  simulasi simulasi  Fourth edition, 1999,
assessment. a. primary survey (skill  Komputer PHTLS (Basic and
b. secondary survey station)  Proyektor advanced prehospital
 White broad trauma life support),
4. Melakukan Intial 5. Intial Assessment  Sound system mosby.
Assesment a. Indentifikasi masalah gangguan  Simulasi  Manikini/  Brandy edited by john
Airway, Breathing, Disability dan (skill pasien simulasi Emory Campbell, 1995,
Exposure. station)  Set alat basic trauma life
b. Penata laksanaan Intial Assesment. simulasi intial support, new jersy
asessment  Brandy, Bergeron, Le
baudeourr, ninth edition,
2011, emergency
medical responder, new
jersy

Nomor : Materi Inti. 3


Materi : Penatalaksanaan Pasien Dengan Gangguan Pernafasan Dan Jalan Nafas ( Airway And Breathing)
Waktu : 6 jpl (T=2, P=4, PL=0)
Tujuan pembelajaran umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan pernafasan
dan jalan nafas (airway and breathing).
TUJUAN PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN METODE MEDIA DAN ALAT REFERENSI
KHUSUS BANTU
Setelah mengikuti materi ini,  american college of
peserta mampu : surgeons committe on
1. Menjelaskan jalan nafas 1. Konsep jalan nafas dan pernafasan  Ceramah  Bahan tayang trauma, 2008, ATLS for
dan pernafasan tanya jawab  modul airway doctor, chicago
and breathing  John E Campbell, 2000,
2. Melakukan pembebasan 2. Pembebasan jalan nafas.  Panduan basic trauma life support,
jalan nafas. a. teknik manual  simulasi simulasi American collage of
b. meng gunakan alat bantu (skill  Komputer Emergency Physician,
station)  Proyektor Alabama.
 White broad  Fourth edition, 1999,
3. Melakukan  simulasi  Sound system PHTLS (Basic and
penatalaksanaan 3. Penatalaksanaan (skill  maniquin advanced prehospital
penafasan. a. Peme riksaan disik pada breathing station) airway and trauma life support),
b. Cara pemberian okesigen dan ventilasi breathing mosby
 Set alat  Brandy edited by john
simulasi Emory Campbell, 1995,
airway and basic trauma life support,
breathing new jersy
 Brandy, Bergeron, Le
baudeourr, ninth edition,
2011, emergency medical
responder, new jersy

Nomor : Materi Inti. 4


Materi : Penatalaksanaan pasien akibat trauma: kepala dan spinal, thorak dan abdomen, muskuloskeletal dan luka bakar
waktu : 8 jpl (T=4,P=4, PL=0)
Tujuan pembelajarn umum (TPU) : Setelah materi ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan pasien akibat trauma : kepala dan spinal,
thorak dan abdomen, musculoskeletal, dan luka bakar

TUJUAN PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN DAN SUB BAHASAN METODE MEDIA DAN ALAT REFERENSI
KHUSUS BANTU
Setelah mengikuti materi
ini,peserta mampu :
1. Menjelaskan biomekanika 1. Biomekanika trauma. ceramah tanya  bahan tayang  american college of
trauma. a. Mekanisme cedera jawab  paduan surgeons committe on
b. fase fase benturan pada pasien trauma simulasi trauma, 2008, ATLS for
c. perlukaan yang di akibatkan trauma  komputer doctor, chicago
d. penggunaan dan cara melepas sabuk  proyektor  John E Campbell, 2000,
pengaman pada penderita trauma.  white broad basic trauma life support,
e. cara melepas helmet pada penderita  spidol American collage of
trauma  sound system Emergency Physician,
f. luka yang terjadi pada pasien trauma  video Alabama.
yang perlu diwaspada. kecelakaan  Fourth edition, 1999,
PHTLS (Basic and
2. Melakukan penatalaksanaan 2. Penatalak sanaan pasien dengan trauma ceramah tanya  Set alat chest advanced prehospital
pasien dengan trauma kepala dan cidera spinal. jawab decompressi trauma life support),
kepala dan cidera spinal a. Pengertian trauma kepala dan cidera simulasi (skill dan water mosby
spinal station) seal drainage  Brandy edited by john
b. Tanda dan gejala trauma kepala.  oxlusive Emory Campbell, 1995,
c. Tanda dan gejala cidera spinal  alat stabilisasi basic trauma life support,
d. Pemer iksaan fisik kepala dan new jersy
f. Penatala ksanaan pasien spinal: Neck  Brandy, Bergeron, Le
g. Stabilisasi dan evakuasi Collar, Head baudeourr, ninth edition,
Stabilizer, 2011, emergency medical
LSB, Vacum responder, new jersy
~ ceramah tanya Matras, KED,  yefta moenadjdat 2005,
jawab SSB dan dasar dasar manajemen
~ simulasi (skill Strapping luka bakar fase akut,
station) atau Safety asosiasi luka bakar
Belt indonesia (ALBI)
 balut cepat/
balut tekan

3. Melakukan penatalaksanaan 3. Penatalaksaan pasien dengan trauma thorak ~ ceramah tanya  kasa steril
pasien dengan trauma dan abdomen jawab  elastis verban
thorak dan abdomen a. pengertian trauma thorak dan abdomen ~ simulasi (skill  spalk/ bidai
b. tanda dan gejala trauma thorak station) kayu
c. tanda dan gejala trauma abdomen  vacum
d. pemerik saan fisik splinting
e. penatalak sanaan pasien  kain mitela
f. stabilisasi dan evakuasi (kain segitiga)

4. Melakukan penatalaksanaan 4. penatalak sanaan pasien dengan trauma ceramah tanya


dengan trauma musculoskeletal musculoskeletal jawab
a. pengertian trauma musculoskeletal ~ simulasi (skill
b. tanda dan gejala trauma musculoskeletal station
c. pemeriksaan fisik.
d.penatalak sanan pasien
e. stabilisasi dan evakuasi

5. menjelaskan penatalaksanaan 5. Penatalak sanaan luka bakar ceramah tanya


luka a. pengertian luka bakar jawab
b. derajat dan luas luka bakar
c. penatalak sanaan luka bakar
Nomor : Materi inti. 5
Materi : Penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi
Waktu : 3 jpl (T=1, P=2, PL= 0)
Tujuan pembelajaran umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi

TUJUAN PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN DAN SUB BAHSAN METODE MEDIA DAN ALAT REFERENSI
KHUSUS BANTU
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu:  american college of
surgeons committe on
1. Mengidentifikasikan shock 1. Shock ceramah tanya  bahan tayang trauma, 2008, ATLS for
a. definisi shock jawab  lembar kasus doctor, chicago
b. macam macam shock  komputer  fifth edition, 1999, PHTLS
c. tanda dan gejala shock  proyektor ( basic and advanced
 whitebroad prehospital trauma life
 spidol support), mosby
 sound system  John E Campbell, 2000,
basic trauma life support,
2. Melakukan kontrol 2. Kontrol pendarahan ceramah tanya  set alat American collage of
pendarahan a. pendarahan external jawab menghentika Emergency Physician,
b. pendarahan internal ~ studi kasus n pendarahan Alabama.
 Brandy, Bergeron, Le
3. Melakukan 3. Penatalaksa naan pemberian cairan ceramah tanya  set alat baudeourr, ninth edition,
penatalaksanaan a. jenis dan jumlah jawab resusitasi 2011, emergency medical
pemberian cairan b. indikator monitoring simulasi dengan cairan responder, new jersy
kasus
Nomor : Materi inti. 6
Materi : Penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler
Waktu : 7 jpl (T=3, P=4, PL=0)
Tujuan pembelajaran umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler

TUJUAN PEMBELAJARAN POKOK BAHSAN DAN SUB POKOK BAHASAN METODE MEDIA DAN REFERENSI
KHUSUS ALAT BANTU

Setelah mengikuti materi ini,


peserta mampu :  An International
Consesnsus on Science
1. Menjelaskan sistem 1. Sistem konduksi listrik jantung ceramah tanya  bahan tayang The American Heart
konduksi listrik jantung. jawab  panduan Associaton in
simulasi Collaboration with the
 hasil International Lasion
2. Mengidentifi kasikan 2. Gambaran EKG normal ceramah tanya rekaman EKG Commite on
gambaran EKG normal jawab  komputer Resuscitation (ILCOR)
simulasi (skill  proyektor  Schulman SP, Fessler
station)  whitebroad HE,2001, Management
ceramah tanya  spidol Of Acute Coronary
jawab  sound Syndromes. Am.J Respir
simulasi (skill system Crit Care Med, vol 164,P
station)  defibrilator 917-922
3. Mengidentifi kasikan  Fox KAA. Antithrombolitic
gambaran EKG pasien 3. Gambaran EKG dengan Acute Coronary ceramah tanya therapy in acute coronary
dengan acute coronary Syndrom: tanda dan gejala serangan jatung jawab syndromes: key notes
syndrome Simulasi (skill from ESSENCE and TIMI
station) IIB. Seminar in
4. Mengidentifi kasi disritmia 4. Disritmia hematology, vol38, no 2
i. a. gangguan pembentukan implus listrik ceramah tanya suppl 5 (april), 2001: 67-
b. gangguan disritmia lethal jawab 64
 cannon CP,2001,
5. Melakukan therapy 5.therapy elektrik Simulasi (skill Braundwald E. Unstable
elektrik station) Angina. In Braundwald :
6. Heart Disease : A
Texbook of
Cardiovascular Medicine,
6th ed, WB saunders
company.
 jakson G., 2001 The Role
of Statin in Acute
Coronary Syndromes:
Managing the Unmet
need. Cardiovascular Risk
Digest, vol4
Nomor : Materi inti. 7
Materi : penatalaksanaan proses rujukan
Waktu : 5 jpl (T=1, P=4, PL=0)
Tujuan pembelajaran umum (TPK) : setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan proses rujukan

TUJUAN PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHSAN METODE MEDIA DAN ALAT REFERENSI
KHUSUS BANTU
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu:

1. Menjelaskan syarat 1. Syarat merujuk dengan metode 4w+ 1H ~ ceramah tanya  bahan tayang  american college of
merujuk penderita dengan jawab  lembar kasus surgeons committe on
metode 4w+1 H (who,  panduan trauma, 2008, ATLS for
when, where, why+how) simulasi doctor, chicago
 lomputer  fifth edition, 1999, PHTLS
 proyektor ( basic and advanced
2. pengang katan dan 2. Pengang katan pemindahan pasien darurat ~ ceramah tanya  whitebroad prehospital trauma life
pemindahan pasien dan non darurat jawab  spidol support), mosby
darurat dan non darurat  sound system  John E Campbell, 2000,
 alat pelidung basic trauma life support,
3. menjelaskan sistem 3. Sistem mekanika tubuh penolong pada saat ~ ceramah tanya diri American collage of
mekanika tubuh penolong mengangkat pasien trauma atau non trauma jawab  peralatan Emergency Physician,
pada saat mengangkat stabilisasi dan Alabama.
pasien trauma atau non transportasi  Brandy, Bergeron, Le
trauma penderita baudeourr, ninth edition,
4. melakukan evakuasi 4. Evakuasi pasien ceramah tanya trauma 2011, emergency medical
pasien a. ekstrikasi (manual dan alat) jawab responder, new jersy
b. evakuasi (dengan alat dan ~ simulasi (skill
transportasi) station)
Nomor : Materi inti 8
Materi : triage pasien
waktu : 2 jpl (T=1, P=1, PL=0)
Tujuan pembelajaran umum (TPU) : setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan triage pasien

TUJUAN PEMBELAJARAN POKOK BAHSAN DAN SUB POKOK BAHSAN METODE MEDIA DAN ALAT REFERENSI
KHUSUS BANTU
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu:  american college of
 bahan tayang surgeons committe on
1. Menjelaskan konsep triage 1. konsep triage ~ ceramah tanya  panduan trauma, 2008, ATLS for
a. definisi triage dan intra hospital jawab diskusi triage doctor, chicago
b. prinsip seleksi korban scenario  fifth edition, 1999, PHTLS
c. empat kategori triage  kartu trial ( basic and advanced
 komputer prehospital trauma life
2. Menjelaskan bagan alir 1. bagan alir simple triage and rapid treatment ~ ceramah tanya  proyektor support), mosby
simple triage and rapid (START) jawab  whitebroad  John E Campbell, 2000,
treatment (START)  spidol basic trauma life support,
 sound system American collage of
3. melakukan triage pasien 3. triage pasien  pasien Emergency Physician,
~ diskusi triage simulasi Alabama.
scenario  Brandy, Bergeron, Le
baudeourr, ninth edition,
2011, emergency medical
responder, new jersy
 hospital preparadnes for
emergencies& disaster
(HOPE), 2007, jurnal
buku, Jakarta
Nomor : Materi penunjang. 1
Materi : Membangun komitmen belajar (building learning commitment/BLC)
Waktu : 2 jpl (T=0,P=2,PL=0)
Tujuan pembelajaran umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif

TUJUAN PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN/ SUB POKOK BAHASAN METODE MEDIA DAN ALAT REFERENSI
KHUSUS BANTU
Setelah mengikuti materi ini:

1. Mengenal sesama peserta, 1. Proses perkenalan peserta, pelatih dan


pelatih dan penyelenggara penyelenggara - games - papan dan - lembaga administrasi
kertas Negara 2003, building
flifchart Learning Commitment,
2. Melakukan pencarian 2. Proses pencarian (ice breaking) di antara - games - spidol jakarta
diantara peserta peserta - alat bantu - pusdiklat SDM
games Kesehatan, 2007, modul
TPPK, Jakarta.
2. Mengidentifi kasikan 3. Harapan, kek khawatiran dan komitmen - diskusi
harapan, kekhawatiran dan terhadap proses selama pelatihan kelompok
komitmen terhadap proses
selama pelatihan.

4. Membuat kesepakatan nilai, 4. Nilai, norma, kontrol kolektif - diskusi


norma dan kontrol kolektif kelompok

5. Membuat kesepakatan 5. Kesepakatan organisasi kelas


organisasi dalam kelas
b. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi belajar peserta.
2. Evaluasi pelatih.
3. Evaluasi penyelenggaraan.

2. Komponen Peserta
a. Kriteria Peserta
1) Perawat/bidan yang bekerja pada pelayanan medis.
2) Mahasiswa perawat/bidan.

b. Jumlah peserta
Dalam 1 kelas maksimal 35 orang.

3. Komponen Pelatih

Pengalaman
No Nama Pelatih Materi Pendidikan Diklat Pelatihan
Bekerja
Ns. Dewi Adnan, S. Legal Aspek
1 S.Kep BTCLS ToT Perawat ICU
Kep Keperawatan
2 Ns. Priyanto, S. Kep SPGDT S. Kep BTCLS TOT Perawat ICU
BTCLS
4 Lilik Kurniawan Air Way Breathing D3 Kep TOT Perawat OK
BTCLS
5 Awaludin Initial Assesment D3 Kep TOT Perawat ICU
Dr. Dewi Martalena, Dokter
6 Shock Management ACLS CTS Dokter Sp.PD
Sp.PD Spesialis PD
Dr. Dewi Konsep dasar
7 S.Kep + Ners ACLS TOT Dokter Sp.PD
Martalena, Sp.PD perekaman EKG
BTCLS Perawat
8 Suprapto ACS + Terapi listrik D3 Kep TOT
Anesthesi
Dr. Dewi Trauma Thorax + ATCLS
9 Spesialis IPD TOT Dokter Sp.PD
Martalena, Sp.PD Abdomen
BTCLS
10 Ns. Muhaji, S. Kep Keracunan S. Kep ToT Perawat ICU
BTCLS
11 Awaludin Trauma Thermal Idem Perawat ICU
BTCLS
12 Lilik Kurniawan Trauma Musculo Idem Perawat OK
Transportasi & BTCLS
13 Awaludin Idem Perawat ICU
Rujukan
Dr. Dewi Trauma Kepala & Dokter
14 ACLS TOT Dokter Sp.PD
Martalena, Sp.PD Spinal Spesialis PD
BTCLS
15 Fitria Khatun Biomekanika Idem Perawat UGD
BTCLS Perawat
16 Suprapto Triase Idem
Anestesi
Ns. Dewi Adnan, S. BTCLS
17 BLC Idem Perawat ICU
Kep
4. Komponen Penyelenggara
a. Institusi Penyelenggara Pelatihan
RS. Islam Jakarta Pondok Kopi
b. Tenaga pengelola diklat yang telah mengikuti TOC
1 orang telah mengikuti pelatihan manajemen diklat (sertifikat terlampir)
c. Tenaga yang telah mengikuti pelatihan MOT
1 orang (sertifikat terlampir)
d. Waktu Penyelenggaraan
Waktu penyelenggaraan adalah 50 jam.

5. Komponen Tempat Penyelenggaraan


Wisma PPNI Kab. Grobogan
Jl. A. Yani No. 85 Purwodadi Grobogan Jawa Tengah
KERANGKA ACUAN
PELATIHAN BASIC TRAUMA CARDIAC LIFE SUPPORT
BAGI PETUGAS KESEHATAN PERAWAT & BIDAN

A. PENDAHULUAN
i. Latar Belakang
Basic Trauma & Cardiac Life Support (BTCLS) merupakan pelatihan dasar bagi tenaga
medis dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan
kardiovaskuler. Penanganan masalah tersebut ditujukan untuk memberikan bantuan hidup
dasar sehingga dapat menyelamatkan jiwa dan minimalisir kerusakan oergan serta
mengurangi angka kematian dan kecatatan penderita.
Perawat dan bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
dengan pendekatan bio psiko sosio dan cultural memiliki peran yang sangat penting untuk
mencegah timbulnya kematian dan kecacatan penderita baik di rumah sakit, klinik maupun di
tengah-tengah masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Pendidikan dan Pelatihan RS Islam Jakarta Pondok
Berdasarkan Kopi bermaksud menyelenggarakan Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support
(BTCLS). Dimana pelatihan tersebut dirancang khusus untuk perawat, perawat anestesi, dan
bidan dalam memberikan bantuan hidup dasar pada penderita yang mengalami kegawatan
akibat trauma dan kardiovaskuler.
Saat ini terdapat berbagai pelatihan kegawatdaruratan yang diselenggarakan oleh
berbagai lembaga diklat yang ada di Indonesia. Salah satu nilai lebih dari Pelatihan BTCLS yang
diselenggarakan oleh RS Islam Jakarta Pondok Kopi adalah komponen fasilitator dalam
pelatihan adalah perawat. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan mutu profesi keperawatan.
Khususnya dan tenaga kesehatan pada umumnya.
Untuk dapat melakukan asuhan keperawatan kegawatdaruratan, khususnya di dalam
Pelatihan BTCLS ini agar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, maka digunakan pedekatan
andragogik dan berbasis kompetensi / Competency Based Training (CBT). Kompetensi dasar
dalam penyelenggaraan pelatihan ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku perawat dalam menangani penderita dengan kegawatdaruratan. Kompotensi dalam
pelatihan ini mencakup kemampuan perawat untuk melakukan airway dan breathing
management, Bantuan Hidup Dasar (BHD), Initial Assesment, balut dan bidai serta interpretasi
EKG dasar dan kegawatan cardiac.

ii. Filosofi Pelatihan


Memberikan Dalam pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support bagi petugas kesehatan
ini menggunakan nilai-nilai dan keyakinan yang menjiwai, mendasari dan memberikan
identitas pada sistem-sistem pelatihan sebagai berikut :

a. Prinsip Andragogy yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk :


1) Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai kegiatan penanganan keadaan
darurat.
2) Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat sejauh berada di dalam konteks pelatihan.
3) Tidak dipermalukan, dilecehkan maupun diabaikan.
b. Pelatihan ini berorientasi pada peserta dimana peserta berhak mendapatkan :
1) Mendapatkan satu paket bahan belajar tentang Basic Trauma Cardiac Life Support
atau pertolongan bantuan hidup dasar truma dan jantung.
2) Mendapatkan pelatih profesional yang dapat mengfasilitasi dengan berbagai metode,
melakukan umpan balik dan mengusai materi Basic Trauma Cardiac Life Support.
3) Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki baik secara visual, auditrial maupun
kinestetik (gerak).
4) Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masing-masing tentang Basic
Trauma Cardiac Life Support.
5) Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.
6) Melakukan evaluasi dan dievaluasi.

c. Pelatihan ini berbasis kompetensi yang memungkikan peserta untuk :


1) Mengembangkan keterampilan langkah demi langkah dalam memperoleh kompetensi
yang diharapkan dalam melakukan tindakan basic trauma cardiac life support.
2) Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil pada akhir pelatihan.

d. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk :


1) Berkesempatan melakukan eksperimen berbagai kasus dengan rasa menggunakan
metode pembelajaran antara lain demostrasi/peragaaan, studi kasus dan praktik baik
secara individu maupun kelompok.
2) Melakukan pengulangan ataupin perbaikan yang dirasa perlu.

iii. Tujuan Pelatihan


a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti ini, peserta mampu melakukan tindakan penatalaksanaan bantuan hidup
dasar pada pasien yang mengalami trauma dan gangguan kardiovaskuler dengan benar.

b. Tujuan Khusus
1) Mampu menjelaskan legal aspek keperawatan gawat darurat.
2) Mampu menjelaskan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) sesuai
dengan pelayanan keperawatan gawat darurat yang ada di Indonesia.
3) Mampu melakukan tindakan penatalaksanaan bantuan hidup dasar.
4) Mampu melakukan tindakan airway dan breathing management.
5) Mampu melakukan tindakan initial assessment (pengkajian awal) pada pasien yang
mengalami kegawatdaruratan.
6) Mampu menjelaskan pengetahuan tentang managemen sirkulasi dan shock dalam
keperawatan gawat darurat.
7) Mampu melakukan tindakan perekaman EKG.
8) Mampu melakukan penatalaksanaan kegawatan kardiovaskuler dengan terapi elektrik.
9) Mampu menjelaskan tehnik dan penatalaksanaan trauma toraks dan abdomen.
10) Mampu menjelaskan tanda dan gejala keracunan.
11) Mampu menjelaskan tehnik penatalaksanaan trauma thermal.
12) Mampu menjelaskan tehnik dan penatalaksanaan trauma musculoskeletal.
13) Mampu melakukan tindakan Transportasi dan Rujukan Penderita Gawat Darurat.
14) Mampu melakukan tehnik dan penatalaksanaan trauma kepala dan spinal.
15) Mampu menidentifikasi cidera yang diakibatkan karena trauma.
16) Mampu mejelaskan prinsip triase.

iv. Peserta, Pelatih dan Penyelenggara


a. Peserta pelatihan adalah Perawat, Bidan, Dosen/fasilitator klinik, mahasiswa keperawatan
semester akhir atau perawat yang dipersiapkan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
gawat darurat / kecelakaan / bencana.
b. Jumlah peserta dalam satu kegiatan maksimal 25 orang.

B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Narasumber
Nara sumber pelatihan ini adalah dokter dan perawat yang telah mengikuti pelatihan dan TOT
serta memilki pengalaman klinisi di RS. Islam Jakarta Pondok Kopi.

2. Peserta
Jumlah peserta sebanyak 25 orang terdiri yang berprofesi sebagai Perawat.

3. Jadwal Kegiatan
Tempat : Wisma PPNI Kab. Grobogan
Jl. A. Yani No. 85 Purwodadi Grobogan Jawa Tengah

Waktu : Pelatihan dilakukan selama 5 hari 50 JPL @ 45 menit.


Hari/Tanggal : Rabu – Minggu, 1– 5 Juni 2016

4. Sumber dana
Sumber dana pelatihan ini berasal dari masing-masing peserta.

Anda mungkin juga menyukai