PENDAHULUAN
dalam pertanian, kebocoran dam pada tata air, panas bumi, dll (BAPETEN,
2000).
Penelitian yang dilakukan oleh para ahli radiobiologi bahwa radiasi dapat
menimbulkan dampak negatif yaitu merusak somatik sel-sel pada jaringan tubuh
memiliki dampak negatif bagi pengguna yaitu efek stokastik dan efek
parathyroid dan myoma uterin serta lensa mata (Hiswara, 1999). Karena efek
1
yang ditimbulkan oleh radiasi, sehingga setiap kegiatan yang berkaitan dengan
manusia, akan tetapi pemanfaatan ini juga mengandung risiko, oleh karena itu
untuk mengurangi bahaya paparan radiasi yang dapat merusak jaringan tubuh
Salah satu pemanfaatan radiasi adalah pada bidang medis. Pada bidang
medis di rumah sakit untuk keperluan radiologi diagnostik radiasi yang digunakan
menembus bahan yang nantinya akan menampilkan bayangan laten pada film
(Wicke, 1986). Paparan radiasi sinar-X secara visual tidak terlihat dan tidak dapat
dirasakan oleh panca indera, tidak terpengaruh temperatur dan tekanan, dan
2
BAPETEN No. 8 Tahun 2011. Unit radiologi rumah sakit Kramat 128
hukum yang jelas. Hal ini bermanfaat agar pasien, pekerja, dan masyarakat
1.2.Tujuan
mengenai radiologi
3
BAB II
Cystografi, Apendicogram
4
BAB III
BATASAN OPERASIONAL
A. BATASAN OPERASIONAL
Personil
Petugas Proteksi
Radiasi Petugas yang ditunjuk oleh BAPETEN dan pemegang izin
yang dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang
berhubungan dengan proteksi radiasi
5
Variable Definisi Operasional
B. LANDASAN HUKUM
128 adalah
Pelayanan Kesehatan.
6
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
untuk pemeriksaan radiologi non kontras dari pasien rawat jalan atau poli
radiografer
radiografi
kamar gelap
Setelah yakin foto rontgen sudah jadi maka pasien di janjikan hasil ketika
dokter radiologi
7
B. Tatalaksana Pelayanan Kerja Unit Radiologi Rumah Sakit Kramat 128
radiologi
kamar gelap
Setelah yakin foto rontgen sudah jadi maka pasien diantar lagi oleh
Ketika dokter spesialis radiolo datang di baca dan di diagnosa oleh dokter
radiologi
Jika pasien ICU atau dalam kondisi tidak memungkinkan untuk di bawa
8
C. Tatalaksana Pelayanan Kerja Unit Radiologi Rumah Sakit Kramat 128
untuk pemeriksaan radiologi kontras dan USG dari pasien rawat jalan
atau poli :
radiografer
Setelah tindakan USG atau foto rontgen kontras sudah jadi maka pasien
Ketika dokter spesialis radiolo datang di baca dan di diagnosa oleh dokter
radiologi
9
Dijanjikan, dicatat dipapan tulis radiologi dan diberitahukan ke perawat
Ketika dokter spesialis radiolo datang di baca dan di diagnosa oleh dokter
radiologi
Jika pasien ICU atau dalam kondisi tidak meungkinkan untuk di bawa ke
pasien ICU.
10
BAB V
dokter spesialis radiologi ini adalah lulusan dari dokter umum yang kemudian
berjumlah 2 orang. Untuk petugas proteksi radiasi adalah radiografer yang yang
ditunjuk oleh manajemen rumah sakit untuk mengikuti pelatihan proteksi radiasi
sebagai syarat memperoleh gelar petugas proteksi radiasi, dan harus lulus dalam
ujian proteksi radiasi yang di selenggarakan oleh BATAN dan juga BAPETEN
yang nantinya akan mendapatkan memiliki SIB (Surat Izin Bekerja) dari
11
radiasi selalu memastikan ketersediaan perlengkapan protektif radiasi. Untuk
oleh petugas proteksi radiasi. Untuk desain fasilitas radiologi petugas proteksi
radiasi ikut berperan dalam pembuatan desain ruangan radiologi yang sesuai.
3. Radiografer
Rumah Sakit Kramat 128 berjumlah 5 (lima) orang. 4 (empat) orang adalah
pekerja tetap dan 1(satu) orang lagi adalah radiografer senior yang sebenarnya
sudah pensiun tetapi masih dipekerjakan walaupun tidak tiap hari datang tetapi
hanya 2(dua) kali seminggu. Untuk radiografer diberlakukan tiap hari kecuali hari
minggu dan dibagi dalam 2(shift), shift pagi dan shift siang. Jadi dalam sehari
2(dua) orang yang jaga shift pagi dan 2(dua) orang lagi yang jaga shift siang.
Jika hari minggu atau hari biasa tapi malam diatas pukul 21.00 ada foto rontgen
12
cito maka radiografer diberlakukan on call yaitu dipanggil via telepon itu
diberlakukan sebagai lembur. Itu tidak berlaku bila ada radiografer yang sedang
tahun kelulusan dan tingkat pengalaman yang berbeda. Tetapi hanya 2(dua)
utama radiografer adalah membuat foto rontgen dan asisten USG atau
bahaya radiasi karena ketika dibangku perkuliahan ada materi kuliah yang
mengajarkan tentang bahaya radiasi dan efeknya bagi manusia. Untuk itu
dapet menetapkan prosedur yang tepat dalam proses pekerjaannya dan sudah
dengan kebutuhan.
dan wewenang serta tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untuk
13
BAB VI
Adapun deskripsi fasilitas Unit Radiologi Rumah Sakit Kramat 128 adalah
sebagai berikut
mm pb
cm + 2mm pb
mm + 2,5 pb
Tabir Radiasi dengan ukuran 30 cm x 230 cm, bahan tembok bata tebal
30 cm + 2 mm pb
bahaya radiasi
14
b. Sebelah kiri : Kamar Praktek
Kramat 128
9. Kolimator : ada
15
11. Tahun pembuatan : 1984
8. Kolimator : ada
16
10. Tahun Pembuatan : 2004
d. Pesawat USG
Spesifikasi pesawat
Buatan : China
Type : DCN6
17
BAB VII
LOGISTIK
1. Film rontgen
2. Kaset rontgen
Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di Unit Radiologi, diperoleh dari bagian
Logistik
SPO.
18
Umum dan Rumah Tangga
Kerusakan alat medis dan non medis di radiologi akan dilaporkan dan
Medical Record
19
BAB VIII
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) adalah suatu sistem dimana rumah sakit
Asesmen resiko
A. Tujuan
masyarakat
20
TATA LAKSANA
4. Jika pasien ICU atau dengan monitor maka akan dilakukan pemeriksaan
permintaan dokter.
hasil foto rontgen yang optimal dan sesuai dengan kebutuhan ( kv, mas
21
BAB IX
Keselamatan kerja dan proteksi radiasi bagi pekerja radiasi di Unit Radiologi
pelindung diri jika diperlukan. Karena paparan radiasi sinar-X berbahaya dan
bisa menimbulkan dampak yang negatif. Untuk itu rumah sakit wajib memiliki
peralatan protektif radiasi yang diperlukan sebagai salah satu upaya untuk
RS.Kramat Perka
128 BAPETEN
Body Apron
Setara dengan 0,2 mm (nol koma dua milimeter) Pb, atau 0,25 mm (nol
koma dua puluh lima milimeter) Pb untuk penggunaan pesawat sinar-X Radiologi
22
Body apron berjumlah 3 (tiga) buah. Pekerja radiasi di unit radiologi ini sebagian
besar sudah patuh dan menggunakan body apron ini dengan baik dan benar.
Dan selalu digunakan sesuai dengan kebutuhan yaitu ketika pada saat foto
rontgen di ruangan rawat inap atau ICU bagi pasien yang kondisinya tidak
pasien yang tidak ada satupun keluarganya dan terpaksa radiografer yang
Body Apron
Kacamata Pb ini terbuat dari timbal dengan daya serap setara dengan 1
radiasi. Untuk peralatan protektif radiasi berupa kacamata timbal (pb) ini ada di
23
Unit Radiologi Rumah Sakit Kramat128 ini namun sudah jarang digunakan
Kacamata Timbal/Pb
dinding bata yang berlapiskan timbal/pb dengan dilengkapi kaca timbal yang
tembus pandang dan pintu kayu yang berlapiskan timbal/pb untuk memudahkan
digunakan. Jika menggunakan pesawat sinar-X yang tipe mobile yang dilakukan
diruangan rawat inap bagi untuk kondisi pasien yang tidak memungkinkan
24
Shielding/Tabir Radiasi
pintu masuk ruangan, dimana harus dinyalakan jika ada pemeriksaan radiologi.
Pelatihan proteksi radiasi diikuti oleh 2 (dua) orang dari 5 (lima) orang
25
radiasi, tetapi untuk jumlah petugas proteksi radiasi sudah cukup untuk kapasitas
2(dua) pesawat rontgen yang stationary dan mobile, dan untuk pekerja radiasi
jawab manajemen rumah sakit dan semua biaya pelatihan, transport dan
tersebut diwajibkan ikatan dinas selama 1(satu) tahun terhitung sejak dikeluarkan
sertifikat petugas proteksi radiasi, dan surat ijin bekerja. Pelatihan proteksi
diselenggarakan ujian dari BATAN dan ujian dari BAPETEN juga yang nantinya
pihak BAPETEN yang akan mengeluarkan surat izin bekerja bagi petugas
proteksi radiasi yang telah lulus ujian. Untuk meteri yang diberikan dalam
radiasi, satuan dan besaran radiasi, prinsip proteksi dan keselamatan radiasi,
alat ukur radiasi, dan tindakan dalam keadaan darurat. Hasil dari pelaksanaan
kepada radiografer lainnya walaupun tidak mencakup semua materi tetapi hanya
26
b. Pelatihan mencakup materi Pelatihan mencakup Sesuai
perundangan mengenai radiasi materi perundangan
medik, sumber radiasi dalam ketenaganukliran, sumber
pemanfaatan medik, efek biologi radiasi dalam
radiasi, satuan dan besaran pemanfaatan tenaga
radiasi, prinsip proteksi dan nuklir, efek biologi radiasi,
keselamatan radiasi, alat ukur satuan dan besaran
radiasi, dan tindakan dalam radiasi, prinsip proteksi
keadaan kedaruratan dan keselamatan radiasi,
alat ukur radiasi, dan
tindakan dalam keadaan
kedaruratan
keselamatan radiasi
27
Melaporkan setiap gangguan kesehatan yang dirasakan dan diduga
tersedia serta bertindak hati-hati, aman dan disiplin untuk melindungi baik
radiasi
Menilai kesehatan pekerja radiasi baik dari aspek fisik maupun psikologis
pekerjaannya
28
Pemantauan kesehatan untuk pekerja radiasi harus dilakukan pada
pekerja radiasi dalam kategori sehat untuk bekerja, sehat untuk bekerja
diselenggarakan dari pihak personalia rumah sakit. Itu merupakan medical check
up biasa untuk semua pekerja yang akan memulai bekerja atau tes kesehatan
diselenggarakan oleh pihak rumah sakit itu pemeriksaan kesehatan yang umum
juga seperti medical check up baru akan bekerja yang diselenggarakan setahun
29
diselenggarakan setiap akan mengajukan izin yaitu meliputi pemeriksaan darah
(hemoglobin), thoraks foto ditakutkan ada hubungan penyakit akibat kerja yang
diakibatkan dari radiasi atau penyakit yang ditularkan oleh berbagai macam
penyakit pasien.
bersangkuan dan dievaluasi oleh dokter, bila ada kecurigaan penyakit akibat
kerja di bidang radiasi maka pekerja tersebut akan ditindaklanjuti lebih jauh untuk
akan di kirimkan ke BAPETEN untuk salah satu syarat izin penggunaan pesawat
sinar-X dan izin penggunaan pelayanan radiologi. Sedangkan bagi pekerja yang
dengan radiasi. Kesehatan pekerja radiasi ini akan dipantau secara sistematis
untuk mengidentifikasi adanya tanda penyakit akibat kerja dari radiasi tersebut
30
pekerja radiasi dilakukan secara pada pekerja radiasi
rutin pada saat akan mengajukan dilakukan secara rutin
izin (± 2th)
menggunakan film badge, tapi dikarenakan mulai tahun 2014 ini sudah
ditiadakan untuk pembacaan film badge maka serempak semua rumah sakit
menggunakan TLD Badge untuk pemantauan dosis. Untuk dosimeter saku atau
perorangan juga tidak digunakan di Unit Radiologi Rumah Sakit Kramat-128 ini
karena alat pemantauan dosis ini hanya diwajibkan untuk radiologi intervensional
perorangan atau saku. Yang digunakan di Unit Radiologi Rumah Sakit Kramat
31
128 ini adalah TLD (Thermoluminicence Dosimeter) Badge. TLD badge ini
terlebih dahulu dikalibrasi oleh BPFK (Badan Pengawas Fasilitas Kesehatan) dan
setelah itu dipakai oleh pekerja radiasi pada saat melakukan pekerjaannya.
Dipakainya tidak boleh terbalik dan di tempat yang tepat yaitu digantungkan di
dada atau di celana. TLD badge ini dibaca rutin 3 (tiga) bulan sekali dikirim ke
BPFK. Sehingga dosis yang diterima 3 (tiga) bulan terakhir akan terlihat dan
Dikarenakan TLD Badge ini masih baru digunakan di Unit Radiologi Rumah Sakit
Kramat-128 ini maka kondisinya masih sangat layak. Untuk jumlah TLD Badge ini
adalah 7( tujuh ) buah sehingga sudah sesuai dengan pekerja radiasi yang ada
di unit radiologi ini dan satu TLD Badge diletakan di ruang kontrol.
TLD Badge
32
dosimeter perorangan
maksimal 0,183 mSv dan minimal 0,010 mSv per tiga bulan. Sehingga untuk
setahun dikalikan tiga menjadi 0,183 x 4 = 0,732 mSv/tahun dan hasil minimal
untuk setahun 0,010 x 4 = 0,04 mSv, semetara untuk nilai batas dosis pekerja
radiasi pertahun adalah 20 mSv sehingga masih dibawah nilai ambang batas
Dikarenakan TLD Badge ini masih baru digunakan di Unit Radiologi Rumah Sakit
Kramat-128 ini maka kondisinya masih sangat layak. Untuk jumlah TLD Badge ini
33
adalah 7( tujuh ) buah sehingga sudah sesuai dengan pekerja radiasi yang ada
di unit radiologi ini dan satu TLD Badge diletakan di ruang kontrol.
menyerahkan limbah cair radiologi dengan pihak pengelolaan limbah dari luar.
Sebulan sekali radiologi menyerahkan limbah cair radiologi yang volume limbah
kurang lebih 20 liter tiap bulannya. Dan tanda terima limbah cair radiologi pun di
dokumentasikan
34
b. Petugas Proteksi Radiasi yang ditunjuk oleh Pemegang Izin dan
proteksi radiasi
radiasi
radiasi
keselamatan radiasi
Memelihara rekaman
pelatihan
35
Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program
36
BAB X
PENGENDALIAN MUTU
yang dibutuhkan untuk memastikan kesuaian dan kinerja di Unit radiologi yang
Tujuan pengendalian mutu unit radiologi adalah mewujudkan visi misi unit
khususnya dan visi dan misi rumah sakit umumnya yang efektif dan efisien. Serta
sasaran mutu yang akan menjadi Indikator Kinerja radiologi yang akan menjadi
pencapaian tujuan dan sasaran rumah sakit dan menciptakan tolok ukur kineja
radiologi mencakup seluruh tugas pokok dan fungsi suatu unit radiologi dengan
dari pemeriksaan
37
3. Angka ketepatan waktu jam praktek dokter radiologi.
dengan di kalibrasi
9. Dengan menservice atau mengganti alat yang sudah tidak layak pakai
12. Peralatan protektif radiasi yang sudah tidak layak pakai akan diganti
38
BAB XI
PENUTUP
pelayanan radiologi yang optimal aman bagi pasien, pekerja maupun masyarakat
39
LAMPIRAN
40
Checklist Sistem Manajemen Keselamatan Radiasi di Unit Radiologi Rumah
Sakit Kramat 128
NO Pertanyaan Ya Tidak
41
Apakah radiografer menerapkan teknik dan prosedur Ѵ
yang tepat untuk meminimalkan paparan radiasi sesuai
dengan kebutuhan?
3 Pemeriksaan Kesehatan
42
Apakah ada pemeriksaan kesehatan pada saat terjadi Ѵ
pemutusan hubungan kerja (pensiun) ?
43
radiasi di tempat kerja ?
44
45