Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN UNIT KERJA RADIOLOGI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANJUNG PRIOK

TAHUN 2017
LEMBAR PENGESAHAN

Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja Radiologi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/12

PEDOMAN Tanggal Terbit : Ditetapakan, Direktur RSUD Tanjung


Priok
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam unit pelayanan radiologi diagnostik ada struktur organisasi yang


mengatur jalur koordinasi dalam penyelenggaraan daan pelaksanaan pelayanan
radiologi diagnostik. Struktur organisasi bertujuan untuk meningkatkan efektifitas
dan efisiensi dalam upaya manajemen pelayanan radiologi. Bagan dan komponen
dalam struktur organisasi disesuaikan dengan jenis kegiatan yang dilakukan dan
disesuaikan dengan kondisi serta struktur organisasi sarana pelayanan kesehatan
tersebut.

Komponen yang ada dalam struktur organisasi Unit Radiologi RSUD


Tanjung Priok yaitu Direktur, Kasie Penunjang Medis, KaSatpel Penunjang Medis,
Penanggung jawab Radiologi dan Radiografer Pelaksana.

Setiap tenaga yang berada dalam struktur mempunyai uraian tugas yang
ditetapkan oleh Direktur RSUD Tanjung Priok sehingga buku pedoman
pengorganisasian ini dapat dipakai sebagai acuan dalam melakukan pelayanan
radiologi di Unit Radiologi RSUD Tanjung Priokdan tentunya untuk keperluan
pembinaan
1. Gambaran Umum RSUD Tanjung Priok
RSUD Tanjung Priok merupakan Rumah Sakit Umum Daerah tipe
pendidikan yang di tetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor : /Menkes/SK/ /2015 tanggal dan
merupakan UPT Dinas Kesehatan Propipnsi DKI Jakarta. Saat ini RSUD Tanjung
Priok memiliki 50 tempat tidur yang menyediakan berbagai jenis pelayanan medis
spesialistik dan sub spesialistik.
RSUD Tanjung Priok pada mulanya merupakan sebuah Puskesmas
Kecamatan Tanjung Priok yang didirikan pada tahun yang melayani untuk
pasien. Kemudian berkembang menjadi rumah sakit dengan kapasitas tempat
tidur yang dinamakan Rumah Sakit Umum Kecamatan Kelas D Tanjung Priok.
Pada tahun 2016 berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. tahun
2016, RSUK Kecamatan Tanjung Priok resmi menjadi RSUD Tanjung Priok.
Dengan terbitnya UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (PBN)
dan PP Nomor : 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (PPK-BLU) dan berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta nomor 388 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah
Tanjung Priok sebagai Unit Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta yang menetapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah Secara Penuh, maka RSUD Tanjung Priok telah berubah menjadi
Rumah Sakit Pemerintah yang menetapkan PPK- BLUD
RSUD Tanjung Priok saat ini berlokasi di Jl. Bugis No. 03 Kecamatan Tanjung
Priok Jakarta Utara dan menempati gedung baru 4 (empat ) lantai dengan luas
tanah dan luas bangunan dengan fasilitas telepon lines
hunting, listrik PLN KVA dan Tidak ada Genset ( KVA) .
1. Visi, Misi dan Tujuan RSUD Tanjung Priok

a. Visi
Terwujudnya Pelayanan Rumah Sakit Yang Professional dan Mampu Bersaing
Serta Berorientasi Kepada Kepuasan Pelanggan Untuk Menuju Jakarta Sehat
Sampai dengan Tahun 2022

b. Misi
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
kebutuhan da keselamatan pasien, bermutu serta terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat
Menyelenggarakan manajemen Rumah Sakit dengan kaidah bisnis
yang sehat, terbuka, efisien, efektif dan akuntabel sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku
Menyiapkan sumber daya manusia, sarana prasarana dan peralatannya
untuk mampu bersaing.

2. Struktur Organisasi RSUD Tanjung Priok

Struktur organisasi RSUD Tanjung Priok berdasarkan pada Peraturan


Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 128 Tahun 2014 tentang Organisasi dan
Tata Kerja RSU kelas D terdiri dari :
a. Direktur
b. Sub bagian Tata Usaha
c. Seksi Pelayanan Medis
d. Seksi Keperawatan dan Penunjang Medis
3. Struktur Organisasi RSUD Tanjung Priok
4. Struktur Organisasi Unit Kerja radiologi

Direktur RSUD Tanjung Priok

KaSie Keperawatan dan

Penunjang Medis

Penanggung Jawab radiologi

Radiografer Pelaksana
5. Urian Jabatan / Tugas

a. Penanggung Jawab Radiologi


Nama Jabatan : Penanggung Jawab Radiologi
Uraian Tugas :
1. Bertanggung jawab atas tugas , kelangsungan dinas Radiografer di
Radiologi
2. Perantara antara Radiografer dengan Kasie Keperawatan dan Penunjang
Medik
3. Membuat Jadwal dinas
4. Membuat rekap jadwal dinas
5. Menstok film rontgen
6. Memesan film rontgen ke bagian pengadaan
7. Mengidentifikasi dan mengumpulkan film-film yang rusak, serta membuat
laporan film rusak atau gangguan
8. Melaporkan / membuat surat ke bagian terkait jika ada peralatan radiologi
yang rusak atau mengalami gangguan
9. Membimbing para radiografer dalam melaksanakan tugasnya
10. Bertugas sebagai Radiografer pelaksana
11. Membuat laporan pemakaian alkes radiologi
12. Menghitung dan membuat laporan pemakaian film radiologi
13. Membuat pemesanan farmasi, logistic medik dan logistic non medik
14. Membuat laporan kunjungan bulanan
15. Merekap NBD dalam kartu dosis

b. Radiografer Pelaksana
Nama Jabatan : Radiografer Pelaksana
Uraian Tugas :
1. Serah terima / operan tugas setiap pergantian dinas
2. Warming up pesawat rontgen setiap hari
3. Menerima pasien yang akan melakukan pemeriksaan radiologi setelah
melalui adminstrasi / setelah bayar
4. Menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien
5. Melakukan pemeriksaan radiologi sesuai permintaan yang tertulis di
formulir permintaan
6. Mengecek hasil pemeriksaan radiologi, apakah sudah sesuai
permintaan dan kualitas film apakah sudah baik atau belum
7. Mengecek apakah foto lama telah dilampirkan bila pernah dilakukan
pemeriksaan radiologi sebelumnya
8. Mengecek kelengkapan hasil foto sebelum diserahkan ke pasien
9. Mengatur pnjadwalan pemeriksaan pasien yang dilakukan dengan
perjanjian terlebih dahulu
10. Amaenerangkan persiapan untuk pasien yang akan melakukan
pemeriksaan khusus
11. Menyiapakan instrument / alat yang diperlukandan membantu dokter
mempersiapkan alat pemeriksaan
12. Membuat laporan harian dan laporan insiden
13. Bertanggung jawab atas tugas harian yang telah ditugaskan dan
membantu rekan kerja lain diperlukan

6. Tata Hubungan Kerja

Tata hubungan kerja adalah alur hubungan kerja lintas sectoral dengan unit
lain yang saling terkait dalam pekerjaan dilingkungan RSUD Tanjung Priok,
manfaatnya adalah untuk mendukung kelancaran pelayanan terhadap pasien.
Dalam fungsinya tata hubungan kerja dibangun berdasarkan profesionalitas dalam
bidangnya masing-masing. Di RSUD Tanjung Priok tata kerja antara unit radiologi
dengan unit lainnya diuraikan sebagai berikut:
a. Unit Keperawatan

Kerjasama dengan unit keperawatan diperlukan untuk memberikan


layanan yang maksimal bagi pasieen-pasien yang akan dilakukan
pemeriksaan di unit radiologi, baik itu dari IGD, poliklinik umum dan
spesialis maupun untuk pasien rawat inap. Disisn diperlukan kerjasama
yang maksimal agar tercipta layanan prima. Mengikutu alur yang telah
disepakati hingga pasien merasa nyaman

b. Instalasi Farmasi
Kerjasama yang dilakukan adalah dalam hal penyediaan alat
kesehatan yang dibutuhkan unit radiologi sesuai dengan kebutuhan
c. Unit Pengadaan
Penyediaan barang non medis yang dibutuhkan radiologi dapat
tersedia sesuai dengan kebutuhan melalui prosedur yang telah ditetapkan
d. Unit IPSRS
Kerjasama yang mengarah kepada pemeliharaan dan perbaikan
peralatan yang digunakan radiologi, baik alat-alat medis maupun non medis
dengan prosedur yang telah ditetapkan
e. Unit Rekam Medis
Rekapitulasi junlah pasien harian maupun bulanan baik untuk pasien
rawat jalan maupun rawat inap dilakukan pelaporan harian maupun
bulanan secara tertulis ke unit rekam medis
f. Unit Kepegawaian
Berkoordinasi dengan unit kepegawaian diperlukan dalam hal
pengaturan jadwal jaga, kebutuhan penelitian, penambahan tenaga kerja
dan penilaian karyawan secara berkala sesuai prosedur yang telah
ditetapkan
7. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil

a. Standar dan pola ketenagaan unit radiologi RSUD Tanjung Priok


Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik
di Sarana Pelayanan Kesehatan, maka kualifikasi dengan tipe dari rumah sakit
yang bersangkutan.

Rumah Sakit Tipe D atau Setara


JENIS TENAGA PERSYARATAN JUMLAH
1. Spesialis Memiliki SIP 1 orang
Radiologi
2. Radiografer D III Teknis Radiologi 2 orang
Memiliki STR dan SIKR
3. Petugas Proteksi Tingkat II memiliki SIB 1 orang
Radiasi ( PPR )
Medik
4. Tenaga D III ATEM 1 orang
Elektromedis
5. Tenaga SMU / Sederajat 1 orang
Administrasi
Berdasarkan data ketenagaan yang ada di Unit Radiologi RSUD Tanjung Priok
adalah sesuai dengan table yang ada dibawah ini :

JENIS TENAGA PERSYARATAN JUMLAH


1. Spesialis Memiliki SIP 1 orang
Radiologi
2. Radiografer D III Teknis Radiologi 3 orang
Memiliki STR dan SIKR
3. Petugas Proteksi Tingkat II memiliki SIB 1 orang
Radiasi ( PPR )
Medik
4. Tenaga D III ATEM 1 orang
Elektromedis
5. Tenaga SMU / Sederajat -
Administrasi

b. Kualifikasi Personil
1. Dokter Spesialis Radiologi
2. Radiografer
Berdasarkan PERMENPAN NO.29 TAHUN 2013 Tentang Jabatan
Fungsional Radiografer dan Angka Kredit maka kualifikasi Radiografer Unit
Radiologi RSUD Tanjung Priok di golongkan menjadi:
a) Radiografer Pelaksana
Melakukan persiapan pemeriksaan radiografi non kontras
Melakukan tindakan radiografi thorax non kontras
Melakukan tindakan radiografi tulang belakang non kontras
Melakukan tindakan radiografi tulang iga / costae non kontras
Melakukan tindakan radiografi tulang kepala rutin non kontras
Melakukan tindakan radiografi tulang kepala khusus non kontras
Melakukan tindakan radiografi ekstremitas atas dan bawah non
kontras
Melakukan tindakan radiografi gigi geligi ( dental, panoramic,
cephalometric )
Melakukan tindakan radiografi BNO / Abdomen non kontras
Melakukan tindakan radiografi pelvis non kontras
Melakukan tindakan radiografi mammografi non kontras
Melakukan tindakan radiografi jaringan lunak kontras
Melakukan tindakan radiografi bone age non kontras
Menyusun laporan pemeliharaan assesoris pemeriksaan
radiografi
Menyusun laporan analisa penolakan film radiografer ( reject
analisis )

8. Kegiatan Orientasi
Orientasi dilaksanakan pada saat penerimaan karyawan baru di Unit
Radiologi, lamanya orientasi disesuaikan dengan kompetensi / pengalaman yang
dimiliki dari karyawan yang bersangkutan. Umumnya orientasi dilaksanakan
selama 3 (tiga) bulan sejak karyawan yang bersangkutan ditetapkan bertugas di
Unit Radiologi oleh kepegawaian. Selama masa orientasi karyawan tersebut
mengikuti jadwal kerja yang ditentukan oleh Penanggung Jawab Radiologi yaitu
shift pagi selama 1 (satu) bulan, orientasi bertujuan untuk pemahaman terhadap
tata kelola dan tata laksana unit kerja diantaranya:
1. Mulai dari administrasi rdiologi, pemahaman terhadap SPO (Standar
Prosedur Operasional) umum dan SPO (Standar Prosedur Operasional)
khusus radiologi
2. Proses pencetakan gambar dan proses expertise (pembacaan foto)
selama menjalani masa orientasi selama 3 (tiga) bulan, maka pada
bulan berikutnya yang bersangkutan sudah dapat mengikuti waktu kerja
3 ( tiga ) shift dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Penanggung
Jawab Radiologi yaitu shift pagi, shift siang dan shift malam.
9. Pertemuan / Rapat
Pertemuan / Rapat menjadi suatu keharusan untuk dilaksanakan bagi unit
kerja, karena memiliki dampak / pengaruh yang cukup efektif untuk menjaga
komikasi antara atasan dan bawahan, persatuan, keselarasan, dan keharmonisan
di dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Memupuk rasa persaudaraan dan
kekeluargaan merupakan salah satu tujuan dari pertemuan, saling berinteraksi
terhadap suatu masalah yang ditemukan dan saling berbagi informasi tentang
prosedur / teknik-teknik yang dimiliki oleh masing-masing individu dengan
pengalamannya masing-masing

Agenda yang dapat dilaksanakan dalam melaksanakan pertemuan / rapat


oleh unit kerja adalah sebagai berikut :
1. Pertemuan diadakan satu bulan sekali
2. Dipimpin oleh Penanggung Jawab Unit Radiologi
3. Peserta rapat adalah staf radiologi
4. Notulis ditunjuk oleh pimpinan rapat
5. Ruangan rapat adalah di Unit Radiologi

10. Pelaporan
a. Pengertian
Pelaporan merupakan proses komunikasi penyampaian informasi, kondisi,
dan pertanggungjawaban terhadap suatu proses kerja dan pelayanan
kepada pihak structural jabatan diatasnya, bentuk pelaporan itu sendiri
dapat berupa lisan maupun tulisan. Pelaporan merupakan hal yang penting,
karena dengan bentuk pelaporan yang lengkap, akurat, tepat dan
informative maka dapat menggambarkan kualiatas pelayanan Unit
Radiologi yang sesungguhnya.
b. Jenis Pelaporan
1. Laporan Harian
Laporan harian ialah laporan mengenai kondisi dan kualitas pelayanan
radiologi yang dilaporkan setiap hari. Antara lain : laporan jumlah
kunjungan pasien harian, Jumlah pendapatan radiologi harian dan
laporan jumlah pemakaian film rontgen, pemakaian obat dan alkes.
2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan ialah laporan mengenai kondisi dan kualitas
pelayanan radiologi yang dilaporkan kurun waktu sebulan sekali.
3. Laporan Tahunan
Laporan tahunan ialah laporan mengenai kondisi dan kualitas
pelayanan radiologi yang dilaporkan kurun waktu setahun sekali.

11. Penutup
Pelayanan radiologi diagnostik merupakan bagian integral dari pelayanan
medik yang perlu mendapatkan perhatian khusus karena selain bermanfaat
dalam menegakkan diagnose, juga sangat berbahaya baik bagi pasien,
petugas maupun lingkungan sekitarnya bila tidak diselenggarakan secara
benar. Dalam upaya mencapai pelayanan radiologi yang bermutu dan
aman, diperlukan pengelolaan manajemen dan teknis yang prima yang
didukung oleh sarana / prasana. Sumber daya manusia dan peralatan yang
baik pula.

Anda mungkin juga menyukai