2. Pola Nutrisi/Metabolic :
Program diit RS :
Keluarga pasien mengatakan bahwa anaknya selalu diberikan
ASI dan bubur.
Intake Makanan :
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit dan dibawa ke RS,
pasien makan secara teratur dengan baik dan tidak ada
kendala apapun seperti memberikan bubur porsi kecil 3 kali
sehari. Sedangkan saat pasien sakit di RS, ibu pasien
mengatakan bahwa pasien hanya di berikan ASI dan roti saja
karna selain dari makanan itu pasien tidak bisa
mengkonsumsi selain Asi dan roti saja.
Intake Cairan :
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit dan dibawah ke RS,
klien minum air putih dalam sehari bisa sampai 4-5 gelas,
dan minum ASI 2-3 kali dalam sehari. Sedangkan saat sakit
dan di RS, pasien di beri ASI 5-6 kali dalam sehari dan air
putih 1-2 gelas porsi kecil dalam sehari.
3. Pola Eliminasi :
a. Buang air besar
Bu pasien mengatakan Selama dirawat di RS pasien BAB nya
lancer dan tidak bermasalah dalam buang air besar.
6. Pola persepsual :
(Penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):
Dari segi penglihatan pasien masih bisa melihat dengan
jelas. pasien masih bisa mendengar baik, dan masih bisa
merasakan rasa makanan seperti manis, pahit di ketahui saat
di berikan obat, roti, dan ASI. Dan pasien masi bisa
merasakan sensasi ransangan pada saat perawat ata ibu
pasien memegang tanagn pasien.
Inspeksi :
1. Bentuk dada
√ Simetris Funnel chest
Asimetris Pigeons chest
Barrel chest
2. Pola Nafas
a. Frekuensi nafas : 30 x/ menit
√ Reguler Cheyne stokes Apnea
Ireguler Hipo ventilasi Biot
Hiper ventilasi Kusmaul lain-lain
3. Gerakan Pernafasan
Palpasi :
Menurun Lokasi :
Perkusi :
Auskultasi :
Bunyi Nafas
a. Normal
Vesikuler di :semua lapang paru
Wheezing Lokasi :
Rales Lokasi :
Ronchi Lokasi :
Krepitasi Lokasi :
Cardiovascular (Fokus)
Inspeksi
Palpasi
Perkusi :
Auskultasi :
1. Nadi
Frekuensi : 100 x/m
√ Reguler Kuat
Ireguler Lemah
2. Irama :
Normal : √ Reguler Ireguler
Abnormal :
Persarafan
Tingkat kesadaran
Compos mentis √ Apatis somnolen
Sopor Koma
1. GCS :
Eye : 3 verbal : 4 Motorik : 6
Total GCS :13
2. Refleks : Normal
3. Koordinasi gerak :Tidak ada
4. Kejang : Tidak ada
5. Lain-lain :
Penginderaan
1. Mata
a. Bentuk :Normal
b. Visus: Tidak terkaji
c. Pupil: Isokor
d. Refleks cahaya :Positif
e. Gerak Bola Mata : Normal
3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel :Normal
b. Membran tympani : Utuh
c. Otorrhea :Tidak ada
d. Gangguan pendengaran :Tidak ada
e. Tinitus : Tidak ada
4. Perasa :Normal
5. Peraba :Normal
Perkemihan
Masalah Kandung Kemih : Tidak ada masalah
Pencernaan
b. Lidah :Hiperemik
e. Abdomen : Kenyal
Wasir Lain-lain
Fraktur :Tidak
Dislokasi :Tidak
Haematom :Tidak
2. Integumen
Warna kulit : Pucat
Akral : hangat
Turgor :Elastis
Tulang belakang : Normal
Reproduksi
Laki-Laki:
Kelamin
Perempuan:
Kelamin
Bentuk : Normal
1) O2 :5 lpm Nasal
5) ISDN 5 mg : 2 x 5 mg PO
6) Aspilet : 1 x 80 mg PO
7) Paracetamol : 3 x 500 mg PO
8) Ambroxol : 3 x 1 mg PO
9) caviplex : 3 x 1 mg PO
10) CHANA : 3 X 1 mg PO
Hasil Laboratorium:
Hasil pemeriksaan :
3) Hematokrit : 40,8 %
4) Eritrosit : 9,1 %
5) Leukosit : 52 10ˆ3/uL
Nilai normal : 30 – 90
7) MCH : 28,9 pg
Nilai normal : 26 – 34
9) RDw-CV : 12,1 %
bronkuvaskuler meningkat.
A. ANALISA DATA
DO:
-pasien menangis
dan nafas terasa Batuk berdahak
berat.
Supply 02
tidak seimbang
3. DS: Batuk Gangguan
- Ibu pasien pola tidur
mengatakan
bahwa anaknya
tidak dapat Tenggorokkan
tidur dengan gatal
baik karna
sering
terbangun dan
menangis. Anak kurang
nyaman
DO:
- pasien menagis
terus
- pasien sesak Gangguan pola
nafas tidur
- pasien
terlihat pucat
B. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
peningkatan mukus/penumpukan sekresi lendir.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan
supply O2.
3. Gangguan gangguan pola tidur berhubungan dengan
ketidaknyamanan nafas.
C. PERENCANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN (NOC & NIC)
No Paraf
DX Tujuan dan Intervensi Rasional
6. Waktu tindakan
5. whezing Nebu yang tepat
tidak ada
Membantu
Melapangkan
jalan napas
klien
Hari/Tangg Paraf
DX Implementasi Evaluasi
al
Selasa, 17 S :
september Ibu pasien Sesak
2019 napas dan batuk
pasien berkurang
14.30 WITA I Monitor suara
O :
napas tambahan
- Klien belum
mampu bernapas
Melakukan
15.00 WITA normal
I,II Nebulizer
- Klien mampu
mengeluarkan
16.00 WITA I,II sputum lebih
,III Melakukan Injeksi
efektif
P :
Intervensi
dilanjutkan
Rabu, 18 S :
september Ibu pasien
2019 mengatakan sesak
napas klien sudah
Tentukan pembatasan
09.00 WITA III berkurang saat
klien dalam
pasien di ganti
melakukan aktivitas
popok nya.
seperti saat
menangis segera di
beri Asi.
O :
- pasien belum
10.00 WITA I,II Melakukan nebulizer mampu bernapas
normal
A:Intoleransi
12.00 WITA I Melakukan TTV aktivitas
S:36,0 ̊C
N:90 x/menit
P :
RR:24 x/menit
Intervensi
dilanjutkan
Kamis, 19 S :
september Ibu pasien
2019 mengatakan bahwa
pasien sudah bisa
21.00 WIB III Kaji pola tidur tidur malam lebih
klien
dari 5-6 jam
P :
Lanjutkan
rileksasi tidur
E. EVALUASI
DX Paraf
Hari/tanggal Evaluasi
Kep
A : Masalah penumpukan
mukus/peningkatan sekresi lendir
sebagian teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
O :
- Pasien sudah jarang menangis
lagi.
- Klien terlihat lebih tenang
- Whezing klien hilang timbul
O :
- Klien bisa tidur malam lebih
dari 5-6 jam
- Klien terlihat lebih agak
mendingan.
- Klien tidak pucat
P : Intervensi dilanjutkan