( SAP )
Oleh:
Muhamad Mukti B
10115031
2A Keperawatan
b. Tujuan Khusus
Setelah di lakukan penyuluhan,di harapkan :
Keluarga Dapat Mengetahui Pengertian Gizi Kurang
Keluarga Dapat Mengetahui Penyebab Gizi Kurang
Keluarga Dapat Mengetahui Tanda dan Pejala Gizi Kurang
Keluarga Dapat Mengetahui cara Memantau Gizi Kurang
Keluarga Dapat Mengetahui Penatalaksanaan Gizi Kurang
B. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
C. MEDIA/ ALAT
a. Leaflet
b. Lembar balik
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
E. MATERI : Terlampir
G. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Keluarga ikut dalam kegiatan penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di rumah keluarga Tn. T
2. Evaluasi proses
a. Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Keluarga terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan (diskusi).
3. Evaluasi hasil
a. 80% keluarga mampu menjelaskan pengertian Gizi Kurang
b. 75% keluarga mampu menyebutkan penyebab Gizi Kurang
c. 75% keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala Gizi Kurang
d. 70% keluarga mampu menyebutkan memantau Gizi Kurang
e. 75 % keluarga mampu menyebutkan Penatalaksanaan Gizi Kurang
GIZI KURANG
1. Definisi.
b) Faktor sosial
d) Faktor kemiskinan.
Anak dengan gizi kurang memiliki gejala klinis yang terbagi menjadi 3 tahap
antara lain :
Kurang energi ( malas ), Kenaikan berat badan berkurang atau berhenti dan ada
kalanya berat badan menurun, ukuran lingkar lengan atas menurun, maturasi
tulang terhambat, rasio berat terhadap tinggi normal menurun, lipatan kulit
normal kurang, aktivitas dan perhatian anak berkurang dibandingkan anak yang
sehat, kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan.
Pucat karna anemia, mata tampak besar dan dalam, ubun-ubun besar dan
cekung, terjadi atropi otot, perut membucit dan cekung, rambut tipis, kulit
kusam, kering dan bersisik.
Anak tampak sangat kurus, wajah seperti orang tua, cengeng, rewel,
kesadaran menurun, kulit biasanya kering, dingin dan mengendur, terjadi
atropi otot, anak sering diare, perut cekung.
Namun Apabila dari pemeriksaan dokter diketahui penyebab gizi buruk pada anak
karena penyakit dan kondisi medis tertentu maka dibutuhkan terapi lanjutan
lainnya.
Pemberian makanan TKTP dengan ukuran yang telah dianjurkan dan diberikan
secara bertahap.
Tetap memberikan ASI sesuai dengan aturan secara terus-menerus bagi anak
dibawah usia 2 tahun.
Pemberian makanan tambahan.
Pemberian terapi cairan dan elektrolit bila perlu.
Kontrol berat badan secara rutin.
Berikan obat/ vitamin sesuai dengan anjuran pengobatan.
Penyuluhan tentang gizi seimbang terutama bagi orang tua yang memiliki anak
balita.
Umur Umur
Bahan
Makanan
1-3 th. 4-6 th.
Daging, 25 gr 50 gr (2 potong se-besar kotak korek api)
ikan, telur
(1 potong)
Nasi
150 gr 200 gr
Tempe (3/4 piring) (1 piring)
150 gr
Buah- 150 gr
buahan (1/2 mangkuk kecil)
(3/4 mangkuk kecil)
Susu 100 gr
200 gr
(1 potong)
(2 potong)
100 gr
100 gr
(1 gelas)
(1 gelas)
Cara Penyajian Untuk Menu Seimbang
Bahan :
Hasanah, Siti Uswatun. (2009). Peningkatan prevalensi gizi kurang pada balita
setelah pemberian bantuan langsung tunai. http://eprints.undip.ac.id/
News medical. (2015). Penyebab Gizi Kurang. http://www.news-
medical.net/health/Causes-of-malnutrition-(Indonesian).aspx