Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

Oleh:

Muhamad Mukti B
10115031
2A Keperawatan

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


STIKES BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )

Topik : Gizi Kurang


Hari / Tanggal : 11 September 2017
Tempat : Rumah keluarga Tn. T
Sasaran : Keluarga Tn. T RT 03/ RW 15 Kecamatan Tawang
Sub Pokok Bahasan : Pendidikan kesehatan tentang Gizi Kurang
Pengertian Gizi Kurang
Penyebab Gizi Kurang
Tanda dan gejala Gizi Kurang
Memantau Gizi Kurang
Pencegahan Gizi Kurang
A. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah di lakukan penyuluhan keluarga Tn.T dapat mengetahui apa itu Gizi Kurang

b. Tujuan Khusus
Setelah di lakukan penyuluhan,di harapkan :
Keluarga Dapat Mengetahui Pengertian Gizi Kurang
Keluarga Dapat Mengetahui Penyebab Gizi Kurang
Keluarga Dapat Mengetahui Tanda dan Pejala Gizi Kurang
Keluarga Dapat Mengetahui cara Memantau Gizi Kurang
Keluarga Dapat Mengetahui Penatalaksanaan Gizi Kurang
B. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
C. MEDIA/ ALAT
a. Leaflet
b. Lembar balik
D. PELAKSANAAN KEGIATAN

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Metode


Kegiatan Peserta
1 Orientasi 5 menit 1. Mengucapkan salam Menjawab salam Ceramah dan
2. Memperkenalkan Mendengarkan Tanya jawab
diri Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan Brain storming
kegiatan yang akan mengenai Gizi
dilakukan Kurang
2 Kegiatan 10 1. Menjelaskan Mendengarkan Ceramah dan
menit pengertian Gizi Tanya jawab
Kurang
2. Menjelaskan Memperhatikan.
penyebab Gizi
Kurang
3. Menjelaskan tanda menyimak
dan gejala Gizi
Kurang
4. Menjelaskan
Memantau Gizi
Kurang
5. Menjelasakan
Penatalaksanaan
Gizi Kurang
3 Terminasi 15 1. Memberi Mendengarkan. Ceramah dan
menit kesempatan pada Tanya jawab
keluarga untuk Memperhatikan.
bertanya.
2. Beri pujian
3. Menyimpulkan hasil Menjawab salam
penyuluhan
4. Mengucapkan
salam.

E. MATERI : Terlampir

F. MEDIA : Leafleat, Lembar balik

G. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Keluarga ikut dalam kegiatan penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di rumah keluarga Tn. T
2. Evaluasi proses
a. Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Keluarga terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan (diskusi).
3. Evaluasi hasil
a. 80% keluarga mampu menjelaskan pengertian Gizi Kurang
b. 75% keluarga mampu menyebutkan penyebab Gizi Kurang
c. 75% keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala Gizi Kurang
d. 70% keluarga mampu menyebutkan memantau Gizi Kurang
e. 75 % keluarga mampu menyebutkan Penatalaksanaan Gizi Kurang
GIZI KURANG

1. Definisi.

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang di konsumsi


secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transfortasi, penyimpanan
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi.

Gizi kurang adalah kekurangan bahan-bahan nutrisi seperti protein, karbohidrat,


lemak dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.

2. Penyebab Gizi Kurang

Gizi kurang dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

a) Faktor diet / makanan

Makanan yang mengandung cukup energi tetapi kurang protein dapat


menyebabkan akan menderita Kwashiorkor sedangkan anak yang kurang energi
walaupun zat-zat gizi essensialnya seimbang akan menyebabkan anak
menderita marasmus.

b) Faktor sosial

Dimasyarakat pedesaan masih memegang tradisi yang sebenarnya salah bila


dilihat dari segi kesehatan, pantangan untuk menggunakan bahan makanan
tertentu banyak sekali di temukan, dapat mempengaruhi status gizi terutama
anak-anak, faktor sosial yang lain diantaranya keluarga yang mempunyai
banyak anak dan berpenghasilan rendah.
c) Faktor infeksi/ penyakit

Penyakit infeksi apapun dapat memperburuk keadaan gizi karena di sebabkan


karena penurunan daya tubuh terutama pada anak karena asupan yang kurang
akibat anak tidak nafsu makan.

d) Faktor kemiskinan.

Kemiskinan merupakan dasar penyakit KEP, serta penghasilan masyarakat


negara yang rendah dapat menyebabkan ketidakmampuan masyarakat
memenuhi bahan makanan sendiri di tambah dengan banyak timbulnya
penyakit infeksi dan lingkungan yang kotor, maka timbul gejala KEP lebih
cepat.

3. Manifestasi Klinis Gizi Kurang

Anak dengan gizi kurang memiliki gejala klinis yang terbagi menjadi 3 tahap
antara lain :

Kurang energi protein ringan :

Kurang energi ( malas ), Kenaikan berat badan berkurang atau berhenti dan ada
kalanya berat badan menurun, ukuran lingkar lengan atas menurun, maturasi
tulang terhambat, rasio berat terhadap tinggi normal menurun, lipatan kulit
normal kurang, aktivitas dan perhatian anak berkurang dibandingkan anak yang
sehat, kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan.

Kurang enargi protein sedang :

Pucat karna anemia, mata tampak besar dan dalam, ubun-ubun besar dan
cekung, terjadi atropi otot, perut membucit dan cekung, rambut tipis, kulit
kusam, kering dan bersisik.

Kurang energi protein berat.


Dibagi dalam tiga klasifikasi yaitu :

1) Kwashiorkor, gejala yang ditemukan :

Pertumbuhan anak terganggu, gangguan perkembangan mental, banyak


menangi, edema, penderita tampak lemah, tidak nafsu makan, rambut tipis
dan mudah di cabut, kulit kering, disertai penyakit infeksi, anemia dan
terjadi diare.

2) Marasmus gejalanya yang ditemukan :

Anak tampak sangat kurus, wajah seperti orang tua, cengeng, rewel,
kesadaran menurun, kulit biasanya kering, dingin dan mengendur, terjadi
atropi otot, anak sering diare, perut cekung.

3) Marasmus dan kwashioorkor, gejala yang ditemukan:

Gambaran klinis memperlihatkan gejala campuran antara penyakit


marasmus dan kwshioorkor. Dengan penurunan berat badan dibawah 60%
dari berat badan normal serta memperlihatkan tanda-tanda kwashiorkor
seperti, oedem, serta adanya kelainan perrtumbuhan rambut dan jaringan
kulit.

4. Untuk Memantau Gizi kurang


Untuk menangani kasus malnutrisi yang terjadi pada anak dibutuhkan perhatian
khusus dari keluarga dan harus adanya kerjasama yang terpadu dan konfrehensif
antara orang tua dan petugas kesehatan. Pemeriksaan kesehatan yang harus
dilakukan dokter dalam mendiagnosa Gizi buruk pada anak mencakup:
Pemeriksaan berat badan dan tinggi badan anak untuk menentukan Body Massa
Index, pemeriksaan darah dan pemiriksaan X-ray untuk mengetahui ada atau tidak
nya kelainan-kelainan pada organ tubuh dan kondisi penyakit tertentu yang
mungkin berpengaruh terhadap asupan nutrisi pada anak.
Kemudian setelah itu dianjurkan untuk konsultasi pada ahli gizi tentang pengaturan
pada pola makan, termasuk pada jenis serta jumlah makanan tertentu untuk
mencukupi kebutuhan gizi anak. Kemungkinan juga akan diberikan vitamin dan
berbagai suplemen tertentu.

Namun Apabila dari pemeriksaan dokter diketahui penyebab gizi buruk pada anak
karena penyakit dan kondisi medis tertentu maka dibutuhkan terapi lanjutan
lainnya.

5. Penatalaksanaan Gizi Kurang

Adapun cara mengatasi gizi kurang adalah:

Pemberian makanan TKTP dengan ukuran yang telah dianjurkan dan diberikan
secara bertahap.
Tetap memberikan ASI sesuai dengan aturan secara terus-menerus bagi anak
dibawah usia 2 tahun.
Pemberian makanan tambahan.
Pemberian terapi cairan dan elektrolit bila perlu.
Kontrol berat badan secara rutin.
Berikan obat/ vitamin sesuai dengan anjuran pengobatan.
Penyuluhan tentang gizi seimbang terutama bagi orang tua yang memiliki anak
balita.

Umur Umur
Bahan
Makanan
1-3 th. 4-6 th.
Daging, 25 gr 50 gr (2 potong se-besar kotak korek api)
ikan, telur
(1 potong)
Nasi
150 gr 200 gr
Tempe (3/4 piring) (1 piring)

Sayur daun 50 gr (2 potong se-besar 75 gr (3 potong se-besar kotak korek api)


kotak korek api)

150 gr
Buah- 150 gr
buahan (1/2 mangkuk kecil)
(3/4 mangkuk kecil)

Susu 100 gr
200 gr
(1 potong)
(2 potong)

100 gr
100 gr
(1 gelas)
(1 gelas)
Cara Penyajian Untuk Menu Seimbang

Nasi Tim Ayam

Bahan :

2 sdm minyak goreng/minyak zaitun 1 sdt jahe parut

2siung bawang putih, cincang halus 1 sdt kecap manis

150 gram daging ayam, potong dadu 1 sdt garam halus

50 gram kacang polong

50 gram tomat, potong dadu

1 sdm irisan daun bawang

600 ml air/ kaldu ayam

200 gram beras, cuci tirisk


Cara membuat :

Panaskan minyak, tumis bawang putih hingga harum. Masukkan daging


ayam, jahe parut, kecap manis dan garam. Masak sampai ayam berubah
warna. Tambahkan kacang polong dan tomat, masak hingga semua bahan
matang. Angkat dan sisihkan.
Didihkan kaldu/air, masukkan beras, masak hingga kaldu/ air terserap habis.
Angkat.
Masukkan tumisan daging ayam ke dalam pinggan tahan panas. Tambahkan
nasi, aduk rata. Tim atau kukus hingga nasi lembut. Angka. Hidangkan
hangat.
DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, Siti Uswatun. (2009). Peningkatan prevalensi gizi kurang pada balita
setelah pemberian bantuan langsung tunai. http://eprints.undip.ac.id/
News medical. (2015). Penyebab Gizi Kurang. http://www.news-
medical.net/health/Causes-of-malnutrition-(Indonesian).aspx

Anda mungkin juga menyukai