07221)
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola berbagai teknologi infertilitas secara
aman dan efektif.
Tindakan : Observasi :
- Periksa pertumbuhan folikel dengan ultrasound.
Terapeutik :
- Siapkan untuk transfer embrio.
- Lakukan tes kehamilan.
Edukasi :
- Jelaskan resiko, kemungkinan keguguran, kehamilan ektopik dan
hiperstimulasi ovarium.
- Jelaskan gejala hiperstimulasi ovarium.
- Jelaskan modalitas pengobatan (mis. Insenminasi intrauterine,
fertilisasi in vitro-transfer embrio (IVF-ET), transfer intrafallopian
gamet (GIFT), zigot transfer intrafallopian (ZIFT)).
- Ajarkan teknik prediksi dan pendeteksian ovulasi (mis.suhu basal dan
tes urine).
- Ajarkan pemberian stimulan ovulasi.
Kolaborasi :
- Kolaborasi pelaksanaan skrining dengan tim fertilisasi in vitro.
- Rujuk ke konseling prakonsepsi, jika perlu.
- Rujuk konseling genetik, jika perlu.
- Rujuk ke kelompok pendukung infertilitas, jika perlu.
Manajemen Terapi Radiasi (I. 08240)
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola efek samping perawatan radiasi.
Tindakan : Observasi :
- Monitor efek samping dan efek toksik terapi.
- Monitor perubahan integritas kulit.
- Monitor anoreksia, mual, muntah, perubahan rasa, esophagitis dan
diare.
- Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik, anemia dan perdarahan.
Terapeutik :
- Berikan perawatan kulit jika terjadi infeksi.
- Batasi kunjungan.
Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan prosedur terapi radiasi.
- Jelaksan efek radiasi pada sel keganasan.
- Jelaskan protocol proteksi pada pasien, keluarga dan pengunjung.
- Anjurkan membersihkan mulut dengan menggunakan alat pembersih
gigi, jika perlu.
- Anjurkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat.
- Ajarkan cara mengatasi kelelahan dengan merencanakan waktu
istirahat dan pembatasan aktifias.
- Ajarkan cara mencegah infeksi (mis.menghindari keramaian, menjaga
kebersihan dan mencuci tangan).
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian obat untuk mengendalikan efek samping
(mis.antiemetik).
Manajemen Trauma Perkosaan (I.09294)
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola dukungan emosional dan fisik setelah
terjadi pemerkosaan.
Tindakan : Observasi :
- Identifikasi apakah sudah membersihkan diri setelah pemerkosaan.
- Identifikasi status mental, kondisi fisik (mis.pakaian, kotoran dan
debris), kejadian, bukti kekerasan dan riwayat ginekologis.
- Identifikasi adanya luka, memar, perdarahan, laserasi atau tanda
cedera fisik lainnya.
Terapeutik :
- Berikan pendampingan selama perawatan.
- Lakukan prosedur pemeriksaan pemerkosaan (mis.beri label, simpan
pakaian kotor, sekresi dan rambut vagina).
- Amankan sampel sebagai bukti proses hokum, jika perlu.
- Lakukan intervensi krisis, jika perlu.
- Tawarkan pengobatan pencegah kehamilan dan antibiotic profilaksis.
- Rujuk ke program advokasi pemerkosaan.
- Dokumentasikan sesuai dengan protocol.
Edukasi :
- Jelaskan proses hukum yang tersedia.
- Jelaskan prosedur pemeriksaan pemerkosaan dan informed consent
tindakan.
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemeriksaan HIV, jika diindikasikan.
Manajemen Trombolitik (I.02055)
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola penggunaan obat-obatan untuk
menghancurkan atau melarutkan gumpalan darah (thrombus).
Tindakan : Observasi :
- Periksa kontraindikasi terapi trombolitik (mis.riwayat trauma atau
pembedahan, stroke, pembedahan saraf dalam 2 bulan terakhir, ulkus
gastrointestinal).
- Monitor tekanan darah (setiap 15 menit pada 2 jam pertama, setiap 30
menit selama 6 jam berikutnya dan setiap 60 menit selama 16 jam
berikutnya).
- Monitor sisi insersi terhadap tanda-tanda perdarahan atau hemotama
(mis.setiap 15 menit pada 1 jam pertama, setiap 30 menit pada 1 jam
kedua, dan setiap 1 jam hingga terapi dihentikan).
- Monitor respon terhadap terapi (mis.normalisasi segmen ST, nyeri
dada berkurang, disritmia tidak terjadi, kadar enzim jantung menurun).
Terapeutik :
- Pasang monitor jantung selama terapi trombolitik dan 12-24 jam
setelahnya.
- Berikan oksigen untuk mempertahankan SaO2>94%.
- Pasang akses intravena.
- Berikan agen trombolitik sesuai indikasi.
- Hindari kepala tempat tidur >15 derajat.
- Pertahankan tirah baring selama 6 jam setelah terapi.
- Hentikan segera infus trombolitik jika terjadi perdarahan dan alergi.
- Lakukan penekanan pada sisi insersi selama 30 menit jika terjadi
perdarahan.
Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemberian trombolitik.
- Jelaskan efek samping pemberian trombolitik.
- Anjurkan ekstremitas sisi insersi tetap lurus.
- Anjurkan membatasi aktivitas untuk menurunkan resiko cedera dan
perdarahan.
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemeriksaan CT Scanotak setelah 12-24 jam untuk
evaluasi neurologis, jika perlu.
Manajemen Unilateral Neglect (I.06196)
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola kemampuan perseptual yang terganggu.
Tindakan : Observasi :
- Periksa status mental.
- Periksa fungsi motorik dan fungsi sensorik.
- Periksa perhatian dan respin afektif.
- Monitor respon abnormal terhadap tiga jenis rangsangan utama :
sensorik, visual dan pendengaran.
Terapeutik :
- Berikan umpan balik yang realistis tentang deficit perseptual.
- Lakukan perawatan kebutuhan dasar.
- Posisikan ekstremitas yang terkena dengan benar dana man.
- Tempatkan alat yang dibutuhkan dekat dengan jangkauan.
- Atur ulang lingkungan sesuai dengan kebutuhan.
- Hindari memindahkan alat yang sudah diingat pasien.
- Fasilitasi melakukan aktivitas sehari-hari.
Terapeutik :
- Latih ROM aktif dan/atau pasif, jika perlu.
- Anjurkan melakukan ROM aktif dan/atau pasif secara rutin
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan terapis okupasi untuk memfasilitasi reintegrasi
bagian tubuh yang sakit.
Manajemen Ventilasi Mekanik (I.01013)
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola pemberian sokongan nafas buatan
melalui alat yang diinsersikan ke dalam trakea.
Tindakan : Observasi :
- Periksa indikasi ventilator mekanik (mis.kelelahan otot napas,
disfungsi neurologis, asidosis respiratorik).
- Monitor efek ventilator terhadap status oksigenasi (mis.bunyi paru, X
ray paru, AGD, SaO2, SvO2, ETCO2, respon subyektif pasien).
- Monitor kriteria perlunya penyapihan ventilator.
- Monitor efek negative ventilator (mis.deviasi trakea, barotrauma,
volutrauma, penurunan curah jantung, distensi gaster, emfisema
subkutan).
- Monitor gejala peningkatan pernapasan (mis.peningkatan denyut
jantung atau pernapasan, peningkatan tekanan darah, diaphoresis,
perubahan status mental).
- Monitor kondisi yang meningkatkan konsumsi oksigen (mis.demam,
menggigil, kejang dan nyeri).
- Monitor gangguan mokusa oral, nasal, trakea dan laring.
Terapeutik :
- Atur posisi kepala 45-50 derajat untuk mencegah aspirasi.
- Reposisi pasien setiap 2 jam, jika perlu.
- Lakukan perawatan mulut secara rutin, termasuk sikat gigi setiap 12
jam.
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu.
- Lakukan penghisapan lendir sesuai kebutuhan.
- Ganti sirkuit ventilator setiap 24 jam.
- Siapkan bag-valve mask di samping tempat tidur untuk mengantisipasi
malfungsi mesin.
- Berikan media untuk komunikasi (mis.kertas dan pulpen).
- Dokumentasikan respon terhadap ventilator.
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemilihan mode ventilator (mis.kontrol volume, control
tekanan atau gabungan).
- Kolaborasi pemberian agen pelumpuh otot, sedative, analgesic, sesuai
kebutuhan.
- Kolaborasi penggunaan PS atau PEEP untuk meminimalkan
hipoventilasi alveolus.
Manajemen Waham (I.09295)
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola kenyamanan, keamanan dan orientasi
realita pasien yang mengalami keyakinan yang keliru dan menetap yang
sedikit atau sama sekali tidak berdasar pada kenyataan.
Tindakan : Observasi :
- Monitor waham yang isinya membahayakan diri sendiri, orang lain
dan lingkungan.
- Monitor efek terapeutik dan efek samping obat.
Terapeutik :
- Bina hubungan interpersonal saling percaya.
- Tunjukan sikap tidak menghakimi secara konsisten.
- Diskusikan waham dengan berfokus pada perasaan yang mendasari
waham (“Anda terlihat seperti sedang ketakutan”)
- Hindari perdebatan tentang keyakinan yang keliru, nyatakan keraguan
sesuai fakta
- Hindari memperkuat gagasan waham.
- Sediakan lingkungan aman dan nyaman.
- Berikan aktivitas rekreasi dan pengalihan sesuai kebutuhan.
- Lakukan intervensi pengontrolan perilaku waham (mis.limit setting,
pembatasan wilayah, pengekangan fisik, atau seklusi).
Edukasi :
- Anjurkan mengungkapkan dan memvalidasi waham (uji realitas)
dengan orang yang dipercaya (pemberi asuhan/keluarga).
- Anjurkan melakukan rutinitas harian secara konsisten.
- Latih manajemen stress.
- Jelaskan tentang waham serta penyakit terkait (mis.delirium,
skizofrenia, atau depresi), cara mengatasi dan obat yang diberikan.
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian obat, sesuai indikasi.
Mediasi Konflik (I.09296)
Definisi : Memfasilitasi komunikasi konstruktif dalam penyelesaian masalah dengan
cara yang dapat diterima bersama.
Tindakan : Observasi :
- Monitor alur proses mediasi.
Terapeutik :
- Ciptakan suasana yang netral dalam proses komunikasi.
- Gunakan berbagai teknik komunikasi (mis.mendengar aktif,
paraphrase, refleksi).
- Diskusikan masalah.
- Fasilitasi mengidentifikasi alternatif penyelesaian masalah.
- Fasilitasi kedua belah pihak dalam menerima penyelesaian yang
disepakati.
- Berikan penguatan positif terhadap upaya penyelesaian masalah.
Edukasi :
- Anjurkan mengungkapkan masalah yang dialami.
- Anjurkan menggunakan panduan dalam proses komunikasi.
Minimalisasi Rangsangan (I.08241)
Definisi : Mengurangi jumlah atau pola rangsangan yang ada (baik internal atau
eksternal).
Tindakan : Observasi :
- Periksa status mental, status sensori, dan tingkat kenyamanan
(mis.nyeri, kelelahan).
Terapeutik :
- Diskusikan tingkat toleransi terhadap beban sensori (mis.bising, terlalu
terang).
- Batasi stimulus lingkungan (mis.cahaya, suara, aktivitas).
- Jadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat.
- Kombinasikan prosedur/tindakan dalam satu waktu, sesuai kebutuhan.
Edukasi :
- Ajarkan cara meminimalisasi stimulus (mis.mengatur pencahayaan
ruangan, mengurangi kebisingan, membatasi kunjungan).
Kolaborasi :
- Kolaborasi dalam meminimalkan prosedur/tindakan.
- Kolaborasi pemberian obat yang mempengaruhi persepsi stimulus.
Mobilisasi Keluarga (I.13483)
Definisi : Memanfaatkan kekuatan keluarga untuk mempengaruhi kesehatan pasien
secara positif.
Tindakan : Observasi :
- Identifikasi kekuatan dan sumber daya di dalam keluarga dan
masyarakat.
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan anggota keluarga untuk belajar.
- Identifikasi keterbatasan, kemajuan dan implikasi keperawatan.
Terapeutik :
- Jadilah pendengar yang baik untuk anggota keluarga.
- Bina hubungan saling percaya dengan anggota keluarga.
- Buat keputusan rencana perawatan bersama anggota keluarga.
- Dukung kegiatan keluarga untuk megidentifikasi layanan kesehatan
dan sumber daya masyarakat.
Edukasi :
- Berikan informasi kesehatan kepada keluarga, sesuai kebutuhan.
Kolaborasi :
- Rujuk anggota keluarga pada dukungan kelompok, jika perlu.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Edukasi :
Tindakan : Observasi :
- Identifikasi indikasi pemasangan selang gastrointestinal (mis.
kesadaran pasien, kemampuan menelan, frekuensi muntah, status
puasa)
- Monitor kepatenan selang gastrointestinal
- Monitor adanya perlukaan pada sekitar lubang hidung akibat fiksasi
- Monitor keluhan mual/muntah, distensi abdomen, bising usus, cairan
dan elektrolit
- Monitor keseimbangan cairan, jumlah dan karakteristik cairan yang
keluar dari selang, reside sebelum pemberian makan
Terapeutik :
Edukasi :
Tindakan : Observasi :
Definisi : Mengidentifikasi dan merawat area lokal dengan keterbatasan sirkulasi perifer
Tindakan : Observasi :
Terapeutik :
Definisi : Mengidentifikasi dan merawat luka sirkumsisi serta mencegah komplikasi yang
mungkin terjadi akibat sirkumsisi
Tindakan : Observasi :
- Identifikasi kondisi umum (mis. tekanan darah, nadi, pernapasan dan
suhu tubuh, tingkat nyeri, tanggal sirkumsisi)
- Periksa kondisi luka (mis. ukuran luka, jenis luka, perdarahan, warna
dasar luka, infeksi, eksudate, bau luka, kondisi jaringan tepi luka)
- Monitor adanya perdarahan (mis. warna balutan, rembesan darah)
- Monitor terjadinya komplikasi pasca sirkumsisi (mis. concealed penis,
phirmosis, skin bridge, retensi urine, fistula, nekrosis, hipospadia
latrogenik)
- Monitor haluaran urine dan nyeri saat buang air kecil
Terapeutik :
- Terapkan teknik aseptik selama merawat luka sirkumsisi
- Terapkan atraumatik care pada pasien anak-anak
- Rendam penis dengan cairan antiseptik hangat-hangat kuku selama 10-
15 menit jika balutan melekat pada penis
- Lepas balutan secara perlahan
- Ganti balutan setiap hari atau sesuai indikasi
- Gunakan Modern Dressing sesuai dengan kondisi luka
- Catat perkembangan luka
- Hentikan perdarahan, jika terjadi
Edukasi :
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- Anjurkan mempertahankan area insisi tetap bersih dan kering
- Anjurkan penggunaan celana pelindung khusus untuk mencegah nyeri
akibat gesekan pakaian
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian antbiotik, jika perlu
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Tindakan : Observasi :
- Monitor kondisi umum (mis. demam, tekanan darah, nadi, pernapasan
dan suhu tubuh)
- Monitor kondisi skin graft (mis. ukuran luka, hematoma, kontraktur
graft, nekrosis)
- Monitor adanya tanda-tanda infeksi pada luka skin graft (mis.
perdarahan, tanda-tanda infeksi, eksudat)
Terapeutik :
- Terapkan teknik aseptik selama merawat luka skin graft
- Lakukan perawatan luka skin graft 2 hari sekali atau sesuai kondisi
luka
- Bersihkan luka dengan cairan NaCl 0,9% atau aquadest
- Bersihkan darah/cairan yang mengering dan nekrotik, sesuai protokol
- Hindari melakukan nekrotomi kecuali nekrosis makin melebar
- Lindungi lukan skin graft dari trauma dan gesekan
- Gunakan modern dressing sesuai dengan kondisi luka
- Catat perkembangan luka (mis. ukuran luka, tanda-tanda infeksi,
hematoma, kontraktur graft, nekrosis, eksudat, keluhan pasien)
Edukasi :
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- Anjurkan mempertahankan area insisi tetap bersih dan kering
- Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan tinggi protein.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Terapeutik :
- Pastikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki kebawah atau posisi
nyaman
- Berikan diet jantung yang sesuai (mis. Batasi asupan kafein, narium,
kolestrol dan makanan tinggi lemak )
- Gunakan stocking elastis atau pneumatic intermiten, sesuai indikasi
- Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
- Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres, jika perlu
- Berikan dukungan emosional dan spiritual
- Berian oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen > 94 %
Edukasi
- Anjurkan beraktifitas fisik sesuai toleransi
- Anjurkan beraktifitas fisik secara bertahap
- Anjurkan berhenti merokok
- Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian
- Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
- Rujuk ke program rehabilitas jantung
Tindakan : Observasi
- Identifikasi karakteristik nyeri dada ( meliputi fakkor pemicu dan Pereda,
kualitas, lokasi, radiasi, skala, durasi dan frekuensi )
- Monitor EKG 12 sadapan untuk perubahan ST dan T
- Monitor aritmia ( kelainan irama dan frekuensi )
- Monitor elektrolit yang dapat meningkatkan risiko aritmia ( mis. Kalium,
magnesium serum )
- Monitor ensim jantung ( mis. CK, CK-MB, Troponin T, Troponin I )
- Monitor saturasi oksegen
- Identifikasi stratifikasi pada sindrom coroner akut ( mis. Skor TIMI, Killip,
Crusade )
Terapeutiik
- Pertahankan tirah baring minimal 12 jam
- Pasang akses intreavena
- Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi ansietas dan stress
- Sediakan lingkungan yang kondusif untuk beristirahat dan pemulihan
- Siapkan menjalani intervensi koroner perkutan, jika perlu
- Berikan dukungan emosional dan spiritual
Edukasi
- Anjurkan segera melaporkan nyeri dada
- Anjurkan menghindari manuver valsava ( mis. Mengedan saat BAB atau
batuk )
- Jelaskan tindakan yang dijalani pasien
- Ajarkan teknik menurunkan kecemasan dan ketakutan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiplatelet, jia perlu
- Kolaborasi pemberian antianginal ( mis. Nitrogliserin, beta blocker,
calcium channel blocker )
- Kolaborasi pemberian morfin, jika perlu
- Kolaborasi pemberian inotropic, jika perlu
- Kolaborasi pemberian obat untuk mencegah maneuver Valsava (mis.
Pelunak tinja, antiematik )
- Kolaborasi pencegahan thrombus dengan antikoagulan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian x-ray dada, jika perlu
14. Perawatan Jenazah(I. 02077)
Definisi : memberikan perawatan bagi pasien yang telah meninggal
Tindakan : Observasi :
- Identifikasi budaya dan kepercayaan dalam penatalaksanaan tubuh jenazah
Terapeutik :
- Laporkan pada petugas terkait bahwa pasien telah meninggal ( mis. Kepala
ruangan, supervisior )
- Rapatkan rahang dan tutup mata jenazah
- Posisiskan lengan berada di samping tubuh atau disedekapkan
( disesuaikan dengan agama atau kepercayaan yang dianut pasien )
- Lepaskan objek-objek eksternal dari tubuh ( mis. Kateter urin, kateter
intravena, sadapan monitor )
- Bersihkan tubuh jenazah secara menyeluruh
- Tutupi tubuh jenazah dengan kain bersih sampai ke dagu atau kepala
- Berikan dukungan emosional dan spiritual bagi keluarga
- Berikan privasi jika keluarga ingun melihat jenazah pasien
- Berikan label pada barang-barang pribadi jenazah
- Pindahkan jenazah ke ruangan khusus atau ruang jenazah
- Fasilitasi keluarga menjalani proses berduka
Edukasi
- Ajarkan melalui proses berduka secara bertahap, jika perlu
- Jelaskan prosedur administrasi penyerahan jenazah/atau barang-barang
jenazah kepada keluarga
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan rohaniawan sesuai dengan kebijakan institusi, jika perlu
Edukasi
- Informasikan pentingnya perawatan kaki
- Ajarkan cara mempersiapkan dan memotong kuku
- Anjurkan memakai sepatu dengan ukuran yang sesuai
- Anjurkan pemberian bubuk pelembab kelembaban, jika perlu
- Anjurkan memeriksa bagian dalam sepatu sebelum dipasang
- Anjurkan memonitor suhu kaki dengan menggunakan bagian belakang dari
tangan
- Anjurkan pentingnya pemeriksaan kaki, terutama saat sensasi berkurang
- Anjurkan menghindari penekanan pada kaki yang mengalami ulkus
dengan menggunakan tongkat atau sepatu khusus
Kolaborasi
- Rujuk podiatrist untuk memotong kuku yang menebal, jika perlu
16. Perawatan Kanguru (I. 14559)
Definisi : Melakukan tindakan merawat bayi melalui kontak kulit ke kulit antara orang
tua dan bayi prematur yang sudah stabil
Tindakan : Observasi
- Monitor faktor orang tua yang mempengaruhi keterlibatannya dalam
perawatan
Terapeutik
- Pastikan status fisiologi bayi terpenuhi dalam perawatan
- Sediakan lingkungan yang tenang, nyaman, dan hangat
- Berikan kursi pada orang tua, jika perlu
- Posisikan bayi telungkup tegak lurus di dada orang tua
- Miringkan kepala bayi ke salah satu sisi kanan atau kiri dengan kepala
sedikit tengadah ( ekstensi )
- Hindari mendorong kepala bayi fleksi dan hiperekstensi
- Biarkan bayi telanjang hanya menggunakan popok, kakus kaki dan topi
- Posisikan panggul dan lengan bayi dalam posisi fleksi
- Posisikan bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya
- Buat ujung pengikat tepat berada di bawah kuping bayi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur perawatan kanguru
- Jelaskan keuntungan kontak kulit ke kulit orang tua dan bayi
- Anjurkan orang tua menggunakan pakaian yang nyaman dengan bagian
depat terbuka
17. Perawatan Kateter Sentral Perifer (I.02078)
Definisi : Mengidentifikasi dan merawat kateter yang diinsersikan secara perifer untuk
mengakses sirkulasi sentral
Tindakan : Observasi
- Identifikasi kebutuhan penggunaan kateter ( mis. Pemberian obat yang
mengiritasi perifer )
- Identifikasi ukuran dan jenis kateter yang sesuai
- Identifikasi vena yang mudah diakses ( mis. Vena basilika atau sefalika )
- Pastikan tidak ada kontraindikasi pemasangan ( mis. Vena tidak terlihat
dan teraba, infeksi atau hematom pada kulit, sepsis, perdarahan abnormal )
- Monitor posisi ujung kateter dengan pemeriksaan sinar X
- Monitor komplikasi ( mis. Perdarahan, kerusakan saraf atau tendon,
dekompresi jantung, distensi pernapasan, atau emboli kateter )
- Monitor tanda-tanda flebitis ( mis. Nyeri, kemerahan, kulit hangat dan
edema )
Terapeutik
- Tentukan penempatan ujung kateter ( mis. Vena kava superior, vena
bracheosefalikus, pembuluh darah aksilaris atau subklavia )
- Posisikan terlentang dengan lengan sejajar tubuh
- Ukur jarak penusukan kateter
- Siapkan daerah penusukan
- Minta menoleh ke arah lengan tempat insersi dengan dagu menyentuh
dada
- Masukan kateter dengan teknik streril
- Sambungkan extention tube dan lakukan aspirasi
- Bilas dengan menggunaka heparin dan normal saline
- Fiksasi kateter dengan menggunakan dressing transparan steril
- Lakukan pelepasan kateter, sesuai indkasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan, manfaat dan risiko pemasangan kateter sebelum
pemasangan
- Anjurkan melaporkan tanda-tanda infeksi ( mis. Demam, menggigil, lokasi
penusukan kering )
18. Perawatan keteter Urine (I. 04164)
Definisi : Mengidentifikasi dan merawat pasien yang menjalani kateterisasi urine
Tindakan : Observasi
- Monitor kapatenan kateter urine
- Monitor tanda dan gejala infeksi saluran kemih
- Monitor tanda dan gejala obstruksi aliran urine
- Monitor kebocoran kateter, selang dan kantung urine
- Monitor input dan output cairan ( jumlah dan karakteristik )
Terapeutik
- Gunakan teknik aseptik selama perawatan kateter urine
- Pastikan selang kateter dan kantung urine terbebas dari lipatan
- Pastikan kantung urine diletakkan dibawah ketinggian kandung kemih dan
tidak dilantai
- Lakukan perawatan perineal ( perineal hygiene ) minimal 1 kali sehari
- Lakukan irigasi rutin dengan cairan isotonis untuk mencegah kolonisasi
bakteri
- Kosongkan kantung urine jika kantung urine telah terisi setengahnya
- Ganti kateter dan kantung urine secara rutin sesuai protokol atau sesuai
indikasi
- Lepaskan kateter urine sesuai kebutuhan
- Jaga privasi selama melakukan tindakan
Edukasi
- Jelaskan tujuan, manfaat, prosedur, dan risiko sebelum pemasangan kateter
19. Perawatan Kehamilan Risiko Tinggi (I. 14560)
Definisi : Mengidentifikasi dan merawat ibu yang berisiko selama masa kehamilan
sesuai standar pelayanan yang telah ditetapkan
Tindakan : Observasi
- Identifikasi fakkor risiko kehamilan ( mis. Diabetes, hipertensi, lupus
eritmatosus, herpes, hepatilis, HIV, epilepsi )
- Identifikasi riwayat obstetris( mis. Prematuritas, postmaturitas,
preeklampsia, kehamilan multifetal, retardasi pertumbuhan intrauterine,
abrupsi, plasenta previa, sensititasi Rh, ketuban pecah dini, dan riwayat
kelainan gebetik keluarga )
- Identifikasi sosial dan demografi ( mis. Usia ibu, ras, kemiskinan,
terlambat atau tidak ada peawatan prenatal, penganiayaan fisik, dan
penyalahgunaan zat )
- Monitor status fisik dan psikososisal selama kehamilan
Terapeutik
- Disamping ibu saat merasa cemas
- Diskusikan seksualitas selama hamil
- Diskusikan ketiknyamanan selama hamil
- Diskusikan persiapan persalinan dan kelahiran
Edukasi
- Jelaskan risiko janin mengalami kelahiran prematur
- Informasikan kemungkinan intervensi selama proses kelahiran ( mis.
Pemantauan janin elektronik intrapartum, induksi, perawatan SC )
- Anjurkan melakukan perawatan diri untuk meningkatkan kesehatan
- Anjurkan ibu untuk beraktivitas dan beristirahat yang cukup
- Ajarkan cara menghitung gerakan janin
- Ajarka aktivitas yang aman selama hamil
- Ajarkan mengenali tanda bahaya ( mis. Perdarahan vagina merah terang,
perubahan cairan ketuban, penurunan gerakan janin, kontraksi sebelum 37
minggu, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri epigastrik, dan
penambahan berat badan yang cepat dengan edema wajah )
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan spesialis jika ditemukan tanda dan bahaya kehamilan
JURNAL (I.09279)
Definisi :
Menjadikan menulis sebagai cara untuk merefleksikan dan menganalisis peristiwa, pengalaman,
pikiran dan perasaan.
Tindakan :
Observasi :
1. Identikasi tujuan yang di harapkan dari intervensi jurnal
2. Monitor capaian tujuan yang di tetapkan
Terapeutik :
1. Sediakan lingkungan yang optimal untuk menyelesaikan tugas (mis, posisi nyaman,
pencahayaan ruangan baik, kacamata)
2. Minimalkan distraksi emosi, visual, audio, pendengaran dan viseral
3. Berikan kesempatan memilih dan sediakan media dan metode (mis, pulpen, pensil,
spidol, jurnal, komputer, perekam)
4. Telaah jurnal yang telah dibuat pada interval waktu yang disepakati
5. Diskusikan pengalaman dan penerimaan intervensi yang sama
6. Diskusikan kemampuan untuk melanjutkan intervensi secara mandiri
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan dan prosedur jurnal
2. Jelaskan berbagai pendekatan penulisan jurnal dan putskan teknik penulisan jurnal (mis,
alur bebas, topik, atau menuliskan jurnal secara intensif)
3. Informasikan waktu untuk menyelesaikan tugas jurnal
4. Anjurkan menulis tanpa interupsi sedikitnya 3 (tiga) kali seminggu selama 20 menit
5. Anjurkan menulis sesuai urutan waktu kejadian tanpa membatasi topik
6. Anjurkan menggambarkan dan menceritakan peristiwa dalam bentuk cerita, gambar dan
hubungkan dengan pikiran dan perasaan
7. Anjurkan mengekspresikan pikiran dan perasaan yang paling dalam
8. Anjurkan tidak terlalu berfokus pada teknik penulisa (titik, koma), ejaan, struktur kalimat
dan/atau tata bahasa
9. Ajarkan menulis tanggal entri jurnal untuk referensi dan refleksi
Lusiana Lasoma
(841720052)
1. Perawatan Neonatus
Definisi : Mengidentifikasi dan merawat bayi setelah lahir sampai usia 28 hari.
Observasi
- Identifikasi kondisi awal bayi setelah lahir (mis. kecukupan bulan, air ketuban jernih atau
Terapeutik
Edukasi
2. Perawatan Neurovaskuler
Definisi : Mengidentifikasi dan merawat pasien yang gangguan sensasi dan sirkulasi pada
ekstremitas.
Observasi
- Monitor perubahan warna kulit abnormal (mis, pucat, kebiruan, keunguan, kehitaman)
- Monitor keterbatasan gerak ekstremitas (mis, aktif tanpa nyeri, aktif disertai nyeri, pasif
Terapeutik
Edukasi
Definisi : Mengidentifikasi dan memberikan asuhan pada pasca persalinan seksio sesaria.
Tindakan
Observasi
- Monitor respon fisiologis (mis nyeri, perubahan uterus, kepatenan jalan napas dan lokia)
Terapeutik
Edukasi
- Informasikan pada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu dan bayi
4. Perawatan Pascaanestesi
Definisi : Mengidentifikasi dan merawat pasien setelah menjalani anestesi general atau
regional.
Observasi
- Monitor fungsi respirasi (mis. kepatenen jalan napas, frekuensi napas dan saturas
oksigen)
- Monitor fungsi kardiovaskuler (mis, frekuensi nadi, tekanan darah dan EKG)
- Monitor nyeri
Terapeutik
- Hangatkan tubuh pasien (mis. selimut penghangat elektrik, selimut kain) untuk mencegah
- Berikan oksigen
Kolaborasi
Definisi :mengidentifikasi dan merawat ibu segera setelah melahirkan sampai dengan
enam minggu
Observasi
jahitan)
- Monitor nyeri
Terapeutik
Edukasi
- Ajarkan ibu mengatasi nyeri secara nonfarmakologis (mis, teknik distraksi, imajinasi)
Kolaborasi
sembuh
observasi
Terapeutik
- Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar (mis. cairan, nutrisi, kebersihan diri, kenyamanan)
Edukasi
Kolaborasi
7. Perawatan perineum
Observasi
- Inspeksi insisi atau robekan perineum (mis. epişiotomi)
Terapeutik
Edukasi
- Ajarkan pasien dan keluarga mengobservasi tanda abnormal pada perineum (mis, infeksi,
Kolaborasi
8. Perawatan Perkembangan
pada aspek motorik halus, motorik kasar, bahasa, kognitif, sosial, emosional di tiap
Observasi
nyaman)
Terapeutik
- Berikan sentuhan yang bersifat gentle dan tidak ragu-ragu Minimalkan nyeri
- Dukung anak mengekspresikan diri melalui penghargaan positif atau umpan balik atas
usahanya
- Fasilitasi anak melatih keterampilan pemenuhan kebutuhan secara mandiri (mis. makan,
Edukasi
- Jelaskan orang tua dan/atau pengasuh tentang milestone perkembangan anak dan perilaku
anak
Kolaborasi
9. Perawatan persalinan
komplikasi.
Observesi
- Monitor kesejahteraan ibu (mis, tanda vital, kontraksi: lama, frekuensi dan kekuatan)
- Monitor kesejahteraan janin (Gerak janin 10 x dalam 12 jam) secara berkelanjutan (DJJ
menonjol,vulva membuka)
Terapeutik
- Berikan metode alternatif penghilang rasa sakit (mis. pljat, aromaterapi, hipnosis)
Edukasi
definisi : memberikan asuhan persalinan pada janin multipel atau malposisi tindakan
observasi
Terapeutik
- Fasilitasi rotasi manual kepala janin dari oksiput posterior ke posisi anterior
- Motivasi Interaksi orang tua dengan bayi baru lahir segera setelah persalinan
Edukasi
- Jelaskan karakteristik bayi baru lahir yang terkait dengan kelahiran berisiko tinggi (mis.
Kolaborasi
- Koordinasi dengan tim untuk standby (mis. neonatologis, perawat intensif neonatal,
anestesiologis)
Nadila Jusuf
(841720053)
Definisi : Mengidentifikasi dan merawat ibu hamil pada minggu pertama sampai dengan
Observasi :
Terapeutik
Edukasi
tidur
- Anjurkan menghindari makanan yag banyak mengandung lemak, gas, bumbu yang
merangsang mual
Kolaborasi
2. Perawatan kenyamanan
Obsevasi
- Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan (mis, mual, nyeri, gatal, sesak)
Terapeutik
- Berikan pemijatan
Edukasi
Kolaborasi
3. Perawatan kuku
Definisi : mengidentifikasi dan merawat kuku agar bersih dan sehat serta tidak
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Definisi : Mengidentifikasi dan merawat kulit sekitar area oprasi sebelum pelaksanaan
operasi.
Observasi
Terapeutik
- Buka pakaian pada erea yang akan di operasi sampai 30 cm disekitar area yang akan
di insisi
Definisi : mengidentifikasi dan merawat pasien yang menggunakan lensa kontak serta
Observasi :
Terapeutik
- Bersihkan dan rendam lensa kontak dengan cairan pembersih khusus untuk lensa
kontak
Edukasi
- Anjurkan merawat lensa kontak dengan benar, sesuai jenis lensa kontak
- Anjurkan menghindari terpapar zat iritasi selama pengguna lensa (mis, debu, asap,
sabun, semprotan)
- Anjurkan menggunakan kacamata proteksi UV atau topi lebar jka berada dalam panas
matahari
- Anjurkan melapor segara jika terjadi keluhan (mis, kemerahan rasa sakit, robek
6. Perawatan luka
Observasi
Terapeutik
- Berikan diet dengan kalori 30-35 kkal/kg BB/hari dan protein 1,25 – 1,5 g/kg BB/hari
- Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis, vit A,vit C, Zinc, Asam amino) sesuai
indikasi
Kolaborasi
Defiisi : mengidentifikasi merawat luka akut dan luka kronik akibat trauma termal
Observasi
- Identifikasi terkena luka bakar dan riwayat penanganan dengan luka sebelumnya
- Monitor kondisi luka (mis, presentase ukuran luka, derajat luka, perdarahan, warna
Terapeutik
- Bersihkan luka dengan cairan steril (mis, Nacl 0,9%, cairan antiseptic )
- Jadwalkan frekuensi perawatan luka berdasarkan ada atau tidaknya infeksi, jumah
kolourosin)
- Berikan diet dengan kalori 30-35 kkal/kg BB/hari dan protein 1,25-1,5 kkal/kg
BB/hari
- Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis, vit A,vit C, Zinc, Asam amino) sesuai
edukasi
Edukasi
Kolaborasi
perlu
Definisi : mengidentifikasi dan merawat luka akibat penekanan pada tonjolan tulang
Observasi
- Monitor kondisi luka (meliputi ukuran luka, derajat luka, perdarahan, warna dasar
Terapeutik
- Pertahankan kepala tempat tidur pada posisi terendah yang dapat ditoleransi
- Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis, (mis, vit A,vit C, Zinc, Asam amino)
sesuai edukasi
Edukasi
Kolaborasi
perlu
9. Perawatan Mata
Observasi
- Terapeutik
- Tutupi mata untuk mencegah diplopia
Edukasi
- Anjurkan tidak terpapar dengan cahaya terang terlalu lama (mis. layar komputer,
laptop,televisi)
- Anjurkan menggunakan kacamata proteksi UV atau pakai topi lebar jika sedang
komplikasi.
Observasi
- Identifikasi kondisi umum (mis. kesadaran, alat bantu napas, hemodinamik, gangguan
- Identifikasi kondisi oral (mis. luka, karies gigi, plak, sariawan, tumor)
Terapeutik
- Pilih sikat gigi sesuai dengan kondisi pasien
- Sikat gigi dari arah gusi ke ke masing-masing gigi atas dan bawah
- Gunakan alat suction untuk menghisap cairan/saliva di mulut pada pasien penurunan
kesadaran
- Gunakan benang untuk mengangkat plak yang tidak dapat dijangkau sikat gigi
Edukasi
malalui kontraksi berulang untuk menurunkan inkotinensia urin dan ejakulasi dini.
Tindakan
Observasi :
Terapeutik
Edukasi
Anjurkan berbaring
Anjurkan tidak mengkontraksikan perut, kaki dan bokong saat melakukan latihan otot
pangul
Ajarkan mengevaluasi latihan yang dilakukan dengan cara menghentikan urin sesaat saat
Kolaborasi
Kolaborasi rehabilitasi medik untuk mengukur kekuatan kontraksi otot dasar panggul, jka
perlu
LATIHAN OTOGENIK I.08236
Definisi : Mengajarkan kemampuan sugesti diri dengan perasaan senang dan Kehangatan yang
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Bacakan pernyataen (skrip) vang disiapkan, berhenti sejenak minta mengulang secara
internal.
Gunakan pernyataan yang menimbulkan perasaan senang, ringan, alau rasa melayang
Anjurkan mengulangi pernyataan kepada dlri sendiri untuk mendapatkan perasaan lebih
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Stimulasi memori dengan mengulang oikiran vang terakhir kali diucapkan, Jka perlu
StimulasSi menggunakan memori pada peristiwa yang baru terjadi (mis. bertanya ke
Edukasi
Ajarkan teknik memori yang tepat (mis. imajinasi visual, perangkat mnemonik, pemainan
memori, isyarat memori, teknik asosiasi, membuat daftar, komputer, papan narma)
Kolaborasi
Definisi :Mengajarksan suatu kemampuan melatih usus untuk dievakuasi pada interval tertentu.
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Anjurkan mengkonsumsi makanan tertentu, sesuai program atau hasil konsultasi
Kolaborasi
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Sediakan peralatan yang dibutuhkan dekat dan mudah dijangkau (mis. kursi komade,
pispot urial)
Edukasi
Jelaskan arah-arah menuju kamar mandi/toilet pada pasien dengan gangguan penglhatan
Anjurkan eliminasi normal dengan beraktlvitas dan olah raga sesuai kamampuan
Definisi : Melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara elektii untuk
membersihkan laring trakea dan bronkiolus dari sekret atau benda asing di jalan napas.
Tindakan
Obsenvasi
Terapeutik
Edukasi
Anjurkan tarik napas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 detik,
kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik
Anjurkan batuk dengan kuat larngsung setelah tarik napas dałam yang ke-3
Kolaborasi
Tindakan
Observasi
Terapeutik
asertif
Fasilitasi membedakan perilaku asertir, pasif, dan agresif
bertentangan
Edukasi
Latih perilaku asertif (mis. membual permintaan, mengucapkan tidak untuk permintaan
Tindakan
Observasi
ldentifikasi rencana operasi (mis. ieknik bedah, kebutuhan peralatan khuus bedah
Terapeutlk
Daftarkan pesien ke kamar bedah minimal 24 jam sebelum operasi, atau sesual kebijakan
institusi
Jadwalkan ulang operasi jika kamar operasi, 1CU atau ruang rawat tidak tersedia
Edukasi
Informasikan waktu operasi, waktu kedatangan, prosedur penerimaan, kamar operasi dan
Definisi : Menyeimbangkan kegiatan keluarga untuk mencapai tujuan bersama anggota keluarga.
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Ciptakan suasana rumah yang sehat dan mendukung perkembangan kepribadian anggota
keluarga
Libatkan keluarga dalam mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
Berikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
Edukasi
masyarakat
Tindakan
Observasi
Terapeutik
diskusikan tujuan positif jangka pendek dan jangka panjang yang realistis dan dapat
dicapai
Tetapkan batas wakiu yang dibtuhkanu untuk pelaksanaan tindakan yang realistis
Pastikan kontrak ditandatangani oleh semua plhak yang terlibat, jika perlu
Edukasi