INTERVENSI
Intervensi utama
1. Manajemen halusinasi
Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan keamanan, kenyamanan dan
orientasi realita
Observasi:
- Monitor perilaku yang mengindikasi halusinasi
- Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi lingkungan
- Monitor isi halusinasi (mis. Kekerasan atau membahayakan diri)
Terapeutik:
Edukasi:
Kolaborasi:
2. Minimalisasi rangsangan
Mengurangi jumlah atau pola rangsangan yang ada (baik internal atau
eksternal)
Obsevasi:
- Periksa status mental, status sensori, dan tingkat kenyamanan (mis.
Nyeri, kelelahan)
Terapeutik:
Edukasi:
Kombinasi:
3. Pengekangan kimiawi
Penatalaksanaan, pemantauan, dan penghentian agen psikotropika yang
digunakan untuk mengendalikan perilaku ekstrrim individu.
Observasi:
- Identifikasi kebutuhan untuk dilakukan pengekangan (mis. Agitasi,
kekerasan)
- Monitor riwayat pengobatan dan alergi
- Monitor respon sebelum dan sesudah pengekangan
- Monitor tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, warna kulit, suhu, sensasi
dan kondisi secara berkala
- Monitor kebutuhan nutrisi, cairan dan eliminasi
Terapeutik:
Edukasi:
Kolaborasi:
Intervensi Utama
Terapeutik:
Edukasi:
Kolaborasi:
Terapeutik:
Edukasi:
Intervensi utama
1. Manajemen imunisasi/vaksinasi
Mengidentivikasi dan mengelola pemberian kekebalan tubuh secara katif dan pasif.
Obsevasi:
- Identifikasi riwayat kesehatan dan riwayat alergi
- Identifikasi kontraindikasi pemberian imunisasi (mis. Reaksi anafilaksis
terhadap vaksin sebelumnya dan atau sakit parah dengan utau tanpa
demam)
- Identifikasi status imunisasi setiap kunjungan ke pelayanan kesehatan
Terapeutik:
Edukasi:
- Jelaskan tujuan, manfaa, reaksi yang terjadi, jadwal, dan efek samping
- Informasiakan imunisasi yang dijawajibkan pemerintah (mis. Hepatitis B,
BCG, difteri, tetanus, pertusis, H. influensa, polio, campak, measles,
rubela)
- Informasikan imunisasi yang melindungi terhadap penyakit namun saat
ini tidak diwajibkan pemerintah (mis. Influensa, pneumokokus)
- Informasikan vaksinasi untuk kejadian khusus (mis. Rabies, tetanus)
- Informasikan penundaan pemberian imunisasi tidak berarti mengulang
jadwal imunisasi kembali
- Informasikan penyedia layanan Pekan Imunisasi Nasional yang
menyediakan vaksin gratis.
2. Pencegahan infeksi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko terserang organisme patogenik
Observasi:
- Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Terapeutik:
- Batasi jumlah pengunjung
- Berikan perawatan kulit pada area edema
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
- Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi
Edukasi:
Kolaborasi:
4. DEFISIT NUTRISI
Definisi:
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
Penyebab:
1. Ketidakmampuan menelan makanan
2. Ketidakmampuan mencerna makanan
3. Ketidakmampuan mengabsorsi nutrisi
4. Peningkatan kebutuha metabolisme
5. Faktor ekonomi (mis. Finansial tidak mencukupi)
6. Faktor psikologis (mis. Stres, keengganan untuk makan)
INTERVENSI
Intervensi Utama
1. Manajemen nutrisi
Mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi yang seimbang
Observasi:
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- Identifikasi makanan yang disukai
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrisi
- Identifikasi perlunya pengguanaan selang nasogastrik
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik:
Edukasi:
Kolaborasi:
Edukasi: