Pebi Julianto
NIM : 221FK10027
Jawaban :
1. Faktor yang mungkin berperan terhadap delliriumnya. Jelaskan bagaimana tiap faktoritu
berkontribusi :
a. Prosedur anestesi
Prosedur pembiusan yang menggunakan obat anestesi seperti propofol yang bekerja
memperlambat aktivitas otak dan system saraf sehingga pasien kehilangan kesadaran
dan tertidur sebelum dan selama operasi berlangsung, selain itu propofol bekerja
sebagai obat penenang atau sedasi untuk membuat pasien rileks selama prosedur
pembedahan dan mengurangi rasa sakit. Dikarnakan fungsi-nya salah satu obat
pembiusan ini merupakan salah satu factor penyebab terjadinya penurunan fungsi
kognitif / Dellirium1.
b. Penggunaan obat Opioid pasca operasi
Berbagai jenis analgesic opioid memiliki banyak efek samping yang sama, yang
paling sering diantaranya mual, muntah, konstipasi, dan rasa mengantuk. Dosis yang
lebih besar menimbulkan depresi nafas dan hipotensi. Efek samping diatas dan rasa
ketidaknyamanan tersebut yang dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif salah
satunya Dellirium2.
c. Dehidrasi
Dehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan cairan yang disertai output
yang melebihi intaks sehingga jumlah air dalam tubuh berkurang3.
Dalam kasus Ny. K ini hidrasi dilakukan mengingat tindakan operasi yang
mungkin kehilangan banyak cairan tubuh akibat perdarahan yang signifikan. Sehigga
mencegah timbulnya gejala kekurangan volume cairan dalam tubuh seperti penurunan
kesadaran pasca operasi, takkikardi, hipotensi, yang akan meningkatkan factor resiko
salah satunya Dellirium.
d. Ansietas
Ansietas adalah kondisi emosi dan pengalaman subjektif individu terhadap objek
yang tidak jelasdan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu
melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman4.
Ketika seseorang mengalami kecemasan, maka akan merangsang system saraf
otonom yaitu peningkatan kerja kelenjar adrenal untuk melepas adrenalin yang
menyebabkan meningkatnya frekwensi jantung. Peningkatan kinerja jantung ini
menyebabkan peningkatan tekanan darah6.
Kecemasan ini merupakan salah satu factor yang dapat menyebabkan penurunan
fungsi kognitif salahsatunya yaitu Dellirium
2. Saturasi oksigen dan tanda vital berada dalam batas normal. Apa intervensi keperawatan
yang paling tepat dilakukan :
i. Manajemen Delirium
Mengidentifikasi dan mengelola lingkungan terapeutik dan aman pada status
konfusi akut5.
ii. Tindakan
Observasi
- Identifikasi factor resiko delirium (mis. Usia >75 thn, disfungsi
kognitif,gangguan penglihatan/pendengaran, penurunan kemampuan
fungsional, infeksi, hipo/hipertermia, hipoksia, malnutrisi, efek obat, toksin,
gangguan tidur, stress)
- Identifikasi type delirium (mis. Hipoaktif, hiperaktif, campuran)
- Monitor status neurologis dan tingkat delirium.
Terapeutik
Edukasi
- Anjurkan kunjungan keluarga, jika perlu
- Anjurkan penggunaan alat bantu sensorik (mis. Kacamata, alat bantu dengar
dan gigi palsu)5.
Kolaborasi
3. Pilih intervensi keperawatan yang paling tepat bagi Ny. K berikan alasan untuk
intervensi tersebut :
Ciptakan lingkungan yang terapeutik
Lingkugan fisik dan psikososial yang terapeutik akan menstimulasi kemampuan klien
terhadap kenyataan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
https://www.google.com/amp/s/halosehat.com/obat-suplement/propofol/%3famp=1
2.
https://pionas.po.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-pusat/47-analgesik/472-analgesik-opioid
3.
(Drs. Syaifuddin 1992 : 3)
4.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (Definisi dan Indikator Diagnostik), edisi
1,cetakan III (Revisi)
5.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (Definisi dan Tindakan Diagnostik), edisi
1,cetakan II
6.
Videbec, Sheil L, Buku ajar keperawatan jiwa, EGC, 2008