Pengelolaan diri (self management) adalah prosedur dimana individu mengatur perilakunya
sendiri. Pada teknik ini individu terlibat pada beberapa atau keseluruhan komponen dasar
yaitu: menentukan perilaku sasaran, memonitor perilaku tersebut, memilih prosedur yang
akan diharapkan, melaksanakan prosedur tersebut, dan mengevaluasi efektivitas prosedur
tersebut.
Dalam program self management ini individu mengambil keputusan tentang hal-hal ang
berhubungan dengan perilaku khusus yang ingin dikendalikan atau diubah. Teknik Self
management menunjuk pada suatu teknik dalam terapi kognitif-behavior yang drancang
untuk membantu pasien mengontrol dan mengubah tingkah lakunya sendiri kearah yang
lebih efektif.
6. Asessmen neuropsikologi
Asesmen neuropsikologi adalah sebuah metode untuk menggambarkan fungsi otak berdasarkan
pada performen pasien melalui tes-tes yang terstandarisasi yang telah terbukti memiliki
indikator akurat mengenai hubungan otak perilaku. (buku bu yulia)
a. Metode asessmen neuropsikologis
1. Standard Battery Approach or Fixed Battery Approach
● Pendekatan ini berguna untuk mengevaluasi semua kemampuan dasar neuropsikologis
dasar pasien, mengumpulkan database standar semua pasien dari waktu ke waktu,
memungkinkan identifikasi pola skor yang penting.
● Pendekatan ini menghabiskan cukup banyak biaya dan waktu, potensi kelelahan
pasien, ketidak fleksibelan (penilaian yang tidak sesuai dengan pasien individu)
● Melalui pendekatan ini juga akan diketahui hampir semua kemungkinan gangguan apa
yang ada dalam tubuh individu tersebut
2. Flexible Approach or Hypothesis-testing Approach
● Setiap penilaian dalam pendekatan ini akan disesuaikan pada masing-masing pasien
yang mana neuropsikolog memilih tes berdasarkan hipotesisnya tentang kasus tersebut.
● Pendekatan ini menggunakan bentuk tes pada beberapa fungsi otak sebagai bentuk
hipotesis sehingga tidak memerlukan tes pada semua fungsi otak individu.
3. Bidang medis telah memiliki berbagai prosedur neurodiagnostik dan prosedur tersebut
meliputi prosedur neurologis tradisional yang dilakukan oleh ahli saraf, spinal taps, sinar-
x, EEG, CAT, PET, NMR atau MRI. Beberapa prosedur ini memang cara yang berharga
untuk menemukan kerusakan dan penyakit.
Terdapat beberapa metode lain yang bisa memberikan rasa yang lebih baik dari cara
kerja otak.
a. SPECT, yang didasarkan pada aliran darah otak dan dapat memberikan gambaran
tentang cara kerja otak
b. fMRI, menilai perubahan aliran darah di otak.
Kedua prosedur ini lebih menjanjikan dalam neuropsikologi klinis karena lebih
memungkinkan memberi informasi tentang cara kerja di berbagai area otak.
Selain itu ada administrasi (yaitu menggunkn satu alat tes atau lebih) dan interpretasi
(kualitatif atau kuantitatif). Sehubungan dengan hal administrasi, contoh tes tunggal untuk
asesmen neuropsikologi adalah Wechsler Memory Scale (WMS) untuk mengukur ingatan,
Wechsler Bellevue Subtes Hold dan Don't Hold untuk mengukur ada tidaknya kemunduran
inteligensi, Bender-Gestalt untuk dugaan kerusakan otak. Baterai neuropsikologis yang
sering dipakai adalah Luria-Nebraska dan Halstead- Reitan. Yang terakhir mengukur
tingkatan defisit fungsi otak yang dinyatakan dalam angka NDS atau Neurop sychological
Deficit Scale (Wolfson, 1993). Dalam hal interpretasi dokter cenderung melakukan
interpretasi kualitatif, sementara psikolog kuantitatif.