Anda di halaman 1dari 3

 1.

DM Pengkajian :
- Pemeriksean TTV-hoad to toe, periksa kadar gula darah, cek Riwayat Keschatan, kaji pola insulin, lihat tande gejala pasien, menanyakan (apakah
pasien konsumsi obat rutin, nutrisi pois makan schari-hari, aktivitas pasien), cek keadaan umum pasien termasuk luka2, cok apakah sudah terjadi
makrovaskuler/mikrovaskuler dan mikroangiopati.
Diagnosa :
1. Utama: ketidakstabilan kader gula darah b.d gangguan toleransi glukosa darah
Intervensi - manajemen hiporglikemia - manajemen hipoglikemia
2. Resiko jatuh b.d gangguen penglihatan
Intervensi - pencegahan jatuh
3. Keletihan b,d kondisi fisiologis
Intervensi - manajemen energi - odukasi aktivitas/istirahat
Mengapa pengidap DM bisa kurus
Berat badan penderita drabetes bisa turun drasts karena kurang Produksi Insulin atau Respons insulin tidat bait. Penyakif Dm memiliti kati kaitan ag
Insulin, hormon y9 membantu sel alm tubuh mengambil Glucosa (gula) dari darah v/diubah menfadi energy
- tipe 1 : kurus
- Нре 2 : gemuk
2.REMATIK
Pengkajian :
- Pemeriksaan TTV- bead to toc, kaji Riwayat Keschatan, lihat tanda dan gejala pasien, tanyakan (pola tidur, pola makan, pengetahuan ponyakit,
komplikasi),
Diagnosa:
1. Utama: koletihan b.d kondisi fisiologis
Intervensi - manajemen enorgi/istirahat
2. Gangguan poin tidur b.d hambatan lingkungan
Intervensi - dukungan tidur
3. Resiko jatuh b.d gangguan penglihatan
Intervensi - pencegahan jatuh
Cara mengatasi
1. Rutin berolahraga ringan
2. beristirahat dan tidur yg cukup
3. Kompres Panas atau es
4. mengonsumsi makanan yg diangurkan
serta menghindari ya menzadi pantangan.
etiologi Rematik → auto imun
Penyebab Remark → auto antibody
3.HIPERTENSI
Pengkajian:
- Pemeriksann TTV- head to toe, kaji Riwayat Keschatan, tanyakan pola Keschatan sehari2 (aktivitas, sirkulasi, integritas ego, eliminasi, makanan, nyeri,
pernafasan), pemeriksaan bunyi jantung-pembesaran jantung, tremor, lakukan palpitasi, lihat keringat berlebih, kaji factor resiko
Diagnose:
1. Utama: nycri kronis b.d gangguan muskuloskletal kronis
Intervensi — manajemen myeri
2. Deficit pengetahuan b.d ketidaktahuan menemukan informasi
Intervensi - edukasi keschstan
3. Resiko jatuh b.d factor resiko usia
Intervensi - pencegahan jatuh
Kompleasi hipertensi
1. Stroke
2. Penyakit Jantung coroner
3. Gagal ginTal
4. gangguan penglinatan.
4.INSOMNIA
Pengkajian :
- Pemeriksan TTV- head to too, kaji Riwayat Keschatan, tanyakan pola Keschatan schari2 (aktivitas, sirkulasi, integritas ego, eliminasi, makanan, nycri,
pernafasan, pola tidur, konsumsi obat2tan dan kapen terjadinya insomnia).
Diagnosa:
1. Utama: nyeri kronis b.d pasca trauma
Intervensi — manajemen nyeri
2. Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur
Intervensi - dukungan tidur
3. Keletihan b.d gangguan tidur
Intervensi * edukasi aktivitas/istirahat
cara mengarasi Insomnia pol lansta
1. Mengubah Kebiasaan Aidur
2. menghindari kebiasaan tidur stang
3. mergatr pola matan
4. metatutan olahraga secara rutin
5. mengurangi Stress
5.KATARAK
Pengkajian:
- Pemeriksaan TTV- head to toe, kaji Riwayat Keschatan, kaji keadaan umum, tanyakan pola Keschatan sehari2 (aktivitas, sirkulasi, integritas ego,
eliminasi, makanan, nyeri, pernafasan), lihat kondisi mata
Diagnosa:
1. gangguan pola tidur
Intervensi — dukungan tidur
2. Resiko jatuh
Intervensi - pencegahan jatuh

 Terapi modalitas merupakan metode pemberian terapi yang menggunakan kemampuan fisik atau elektrik
TUJUAN : Terapi modalitas bertujuan untuk membantu proses penyembuhan dan mengurangi keluhan yang dialami oleh klien (Laundy & Jenes, 2009)
faktor : Adanya keyakinan bahwa terapi biomedis tidak menyentuh seluruh domain yang dimiliki individu , Adanya efek obat biomedis yang dianggap
lebih buruk dari pada efek terapi yang diharapkan ,Lansia menginginkan penyedia layanan kesehatan yang peduli (caring), Lansia menginginkan
pengakuan dan perlakuan secara utuh atau holistis
Kategori Terapi Modalitas menurut NCCAM (National Center for Complementary/ Alternative Medicine) :
Terapi pikiran-tubuh (mind-body therapies), Terapi berbasis biologi (biologically based therapies) , Terapi manipulatif dan berbasis tubuh (manipulative
and body based therapies) , Terapi energi yang termasuk dalam kategori energi hayati dan bioelektromagnetik (Energy and biofield therapies)
Terapi pikiran-tubuh (mind-body therapies) : Pengobatan non medis yang melibatkan teori dan praktik dari sistem yang komplet Contoh : latihan
orientasi realita, komunikasi terapeutik, terapi kognitif, terapi tertawa, terapi musik, terapi spiritual, terapi rekreasi, terapi warna, terapi hewan, terapi
psikodrama, terapi seni menggambar berkelompok
Terapi berbasis biologi (biologically based therapies) : Terapi yang bersifat alami, praktik, intervensi, dan produknya berbasis biologis Contoh :
hidroterapi kaki, aroma terapi, terapi herbal, diet khusus
Terapi manipulatif dan berbasis tubuh (manipulative and body based therapies) : Adalah sistem yang didasarkan pada kegiatan manipulasi dan atau
gerakan tubuh Contoh : terapi lingkungan, terapi keluarga, terapi perilaku, terapi relaksasi otot progresif, senam otak, senam kaki DM, terapi tari dan
gerak, terapi relaksasi napas dalam, terapi minum air putih, senam kegel, pijat aroma terapi, terapi okupasi
Terapi energi Sistem pengobatan yang menggunakan medan energi halus didalam dan sekitar tubuh Contoh : sentuhan terapeutik, terapi magnet
Terapi Kognitif : Terapi kognitif merupakan terapi jangka pendek, terstruktur, berorientasi terhadap masalah saat ini, dan bersifat terapi individu
Tujuan : menghilangkan sindrom depresi dan mencegah kekambuhan. Indikasi : Lansia dengan depresi
Terapi Tertawa : Terapi tertawa adalah suatu terapi untuk mencapai kegembiraan di dalam hati yang dikeluarkan melalui mulut dalam bentuk suara
tawa, senyuman yang menghias wajah, perasaan hati yang lepas dan bergembira, dada yang lapang, peredaran darah yang lancar sehingga bisa
mencegah penyakit, memelihara kesehatan, serta menghilangkan stres. (Robinson, 1990; Dahl dan O’Neal 1993)
Terapi musik adalah keahlian menggunakan musik atau elemen musik untuk meningkatkan, mempertahankan, serta mengembalikan kesehatan
mental,fisik, emosional, dan spiritual. Jenis musik yang digunakan dalam terapi musik dapat disesuaikan dengan keinginan, misalnya musik klasik,
instrumentalia, musik berirama santai, orkestra dan musik modern lainnya Tidak dianjurkan menggunakan jenis musik seperti pop, disko, rock and roll,
dan musik berirama keras (anapestic beat = 2 beat pendek, 1 beat panjang dan kemudian pause), merupakan irama yang belawanan dengan irama
jantung
Terapi Relaksasi Otot Progresif : Merupakan kegiatan memusatkan perhatian pada suatu aktivitas otot dengan mengidentifikasi otot yang tegang
kemudian menurunkan ketegangan dengan melakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan relaks (Herodes, 2010) Terapi relaksasi otot
progresif yang dapat membuat tubuh dan pikiran terasa tenang, relaks, dan memudahkan untuk tidur
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK) : Definisi Kelompok merupakan individu yang mempunyai hubungan satu dengan yang lain saling ketergantungan
dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Sundeen, 1998) Aktivitas kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai relasi atau hubungan satu
dengan yang lain saling terkait dan dapat bersama-sama mengikuti norma yang sama. Tujuan dan Fungsi Kelompok : Membantu anggota berhubungan
dengan orang lain serta mengubah perilaku yang destruktif dan maladaptif menjadi konstruktif dan adaptif. Fungsi Tempat berbagi pengalaman dan
saling membantu satu sama lainnya untuk menemukan cara menyelesaikan. Masalah Manfaat Terapi Aktivitas Kelompok Bagi Lansia : Agar anggota
kelompok merasa dimiliki, diakui, dan di hargai eksistensinya oleh anggota kelompok yang lain Membantu anggota kelompok berhubungan dengan
yang lain serta merubah perilaku yang destrkutif dan maladaptive Sebagai tempat untuk berbagi pengalaman dan saling mambantu satu sama lain
untuk menemukan cara menyelesaikan masalah
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Terapi Aktivitas Kelompok
Memperkenalkan diri Tujuan kegiatan Jenis kegiatan Contoh kegiatan Kontrak Aturan main disepakati Evaluasi Reward jangan berlebihan Model Dalam
Terapi Aktivitas Kelompok Fokal konflik model, Mengatasi konflik yang tidak disadari Terapis membantu kelompok memahami terapi Digunakan bila
ada perbedaan pendapat antar anggota kelompok Communication model, Mengembangkan komunikasi: verbal, non verbal, terbuka Pesan yang
disampaikan dipahami orang lain Tahapan Dalam Terapi Aktivitas Kelompok : Fase pre-kelompok: membuat tujuan Fase awal: Tahap orientasi:
penentu sistem konflik social Tahap konflik: penentu siapa yang menguasai komunikasi Tahap kohesif: kebersamaan dalam pemecahan masalah Fase
kerja: Fase yang menyenangkan bagi anggota dan pimpinan Kelompok menjadi stabil dan realistis Fase terminasi Muncul cemas, regresi Evaluasi dan
feedback sangat penting Follow up

Anda mungkin juga menyukai