Anda di halaman 1dari 16

TERAPI SOMATIC

DAN
PSIKOFARMAKA

Oleh kelompok 02
Anggota kelompok
1. Reni Agustin G2A020073
2. Niswatul Khoriyah G2A020074
3. Hasnaa Putri Aziizah G2A020075
4. Atikah Luthfi H G2A020076
5. Afifah Luthfi H G2A020077
6. Riska Ervania P G2A020078
7. Vika Arni Puspita G2A020079
8. Syifaa Un Nisaai G2A020080
9. Galuh Mustikaningtyas S2H422168
10. Hadi Prasetyo S2H422170
Pengertian terapi somatik

• Terapi somatic adalah terapi yang diberikan pada


pasien dengan tujuan merubah perilaku yang
maladaptif menjadi perilaku yang adaptif dengan
melakukan tindakan dalam bentuk perlakukan fisik.

• Terapi somatic adalah terapi yang diberikan untuk


menghilangkan keluhan fisik (somatik) yang
biasanya merupakan gejala ikutan akibat stress,
kecemasan dan depresi dengan cara memberikan
obat-obatan pada organ tubuh yang mengalami
gangguan (Hawari, 2011).
Tujuan terapi somatik
• Tujuan dari terapi pengalaman somatik adalah untuk
membantu seseorang memperhatikan sensasi fisik yang berasal
dari masalah kesehatan mental mereka dan menggunakan
kesadaran itu untuk bekerja melalui perasaan dan emosi yang
menyakitkan. Sensasi fisik semacam ini bisa berupa nyeri
kronis dan gejala tidak menyenangkan lainnya.

• Seiring waktu, terapi penyembuhan trauma somatik bertujuan


untuk membantu individu meningkatkan kesadaran tubuh
mereka dan mempelajari teknik terapi somatik untuk
melepaskan ketegangan fisik.
MANFAAT TERAPI SOMATIK
Manfaat terapi somatik :
a) Untuk membantu seseorang memperhatikan sensasi fisik dari masalah
kesehatan mental
b) Meningkatkan kesadaran tubuh
c) Untuk melepaskan ketegangan fisik
d) Mengatasi stress, kecemasan dan depresi
e) Membantu mengatasi kondisi seperti masalah tidur
f) Membantu mengatasi masalah pernafasan
g) Membantu mengatasi nyeri kronis
h) Membantu mengatasi nyeri otot
i) Membantu mengatasi masalah pencernaan
JENIS-JENIS TERAPI SOMATIK
1. RESTRAIN

2. SEKLUSI

3. ECT (Electro Convulsif Therapie)

4. FOTO TERAPI

5. TERAPI DERIVAT TIDUR


PENGERTIAN
TERAPI
PSIKOFARMAKA
• Psikofarmaka adalah berbagai jenis obat yang
bekerja pada susunan saraf pusat. Efek
utamanya pada aktivitas mental dan perilaku,
yang biasanya digunakan untuk pengobatan
gangguan kejiwaan.
• Obat psikofarmaka adalah obat yang bekerja
pada susunan saraf pusat (SSP) dan
mempunyai efek utama terhadap aktivitas
mental dan perilaku (mind and behavior
altering drugs),digunakan untuk terapi
gangguan psikiatrik (psychotherapeutic
medication).
Golongan Psikofarmaka Yang Digunakan Untuk
Pasien Jiwa

1) Tipikal Antipsikotik
Antipsikotik adalah golongan obat untuk mengendalikan dan mengurangi gejala psikosis, seperti halusinasi
dan delusi.
ex:Chlorpromazine, Haloperidol, Triflouperazin.

2) Atipikal Antipsikotik
Antipsikotik atipikal adalah obat yang juga digunakan untuk memulihkan kondisi psikosis atau gangguan
psikotik. Antipsikotik atipikal merupakan golongan antipsikotik yang lebih baru dari antipsikotik tipikal.
Ex:Clozapin (Clozaril), Risperidon, Seroquel, Olandos.
Golongan Psikofarmaka Yang Digunakan Untuk
Pasien Jiwa

3). Antimuskarinik
Antimuskarinik adalah obat-obat yang bekerja pada reseptor antagonis kolinergik. Antagonis muskarinik
disebut juga obat parasimpatolitik karena menyangkut efek yang ditimbulkan oleh aktivitas otonomik
parasimpatik, namun tidak melisiskan saraf-saraf parasimpatik dan mempunyai efek yang tidak dapat
diprediksikan terhadap sistem saraf parasimpatik karena itu lebih tepat disebut golongan antimuskarinik.
Ex:Trihexiphenidil.
4). Benzodiazepine
Benzodiazepin adalah jenis obat yang memiliki efek sedatif atau menenangkan. Benzodiazepin diresepkan
bagi mereka yang cemas atau tertekan dan dapat digunakan dalam pengobatan jangka pendek pada beberapa
masalah tidur tertentu.
Ex: Clobazam, Alprazolam, Diazepam, Merlopam.
Golongan Psikofarmaka Yang Digunakan Untuk
Pasien Jiwa

5). Antidepresan Trisiklik

Antidepresan trisiklik adalah jenis antidepresan yang diresepkan dokter untuk menangani depresi.
Antidepresan ini bekerja dengan mempertahankan kadar serotonin dan norepinefrin di dalam otak.

Ex: Sandepril.

6). Antikonvulsan
Antikejang adalah sekelompok obat farmakologi yang dipakai dalam pengobatan kejang epileptik.
Antikejang juga banyak dipakai dalam pengobatan penyakit bipolar dan gangguan kepribadian ambang,
karena beberapa obat dipandang bertindak sebagai penstabil perasaan dan mengobati nyeri neuropatik.
Ex: Carbamazin.
Efek Samping Terapi Psikofaramaka

Efek samping dari antipsikotik atipikal dan tipikal adalah


menimbulkan lebih sedikit efek samping neurologis, lebih
besar kemungkinan menimbulkan efek samping metabolik,
seperti berat badan yang bertambah, diabetes mellitus, dan
sindroma metabolik. Penanggulangan memakai antipsikotik
diusahakan sesegera mungkin. Eksaserbasi psikotik akut dapat
menyebabkan distress emosional, perilaku individu,
membahyakan diri sendiri dan orang lain. Terlebih dulu
individu menjalani pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium dan vital sign sebelum memperoleh antipsikotik.
Peran Perawat Dalam Terapi Somatik dan Terapi Psikofarmaka

1. Peran Perawat Dalam Terapi Somatik


a) Mengumpulkan data sebelum pengobatan
b) Koordinasikan obat dengan terapi modalitas
 Pendidikan Kesehatan
 Monitor efek samping obat
 Melaksanakan prinsip pengobatan
c) Melaksanakan program pengobatan berkelanjutan Sesuai dengan terapi non farmaka
d) Ikut dalam riset klinik interdisipliner.
Peran Perawat Dalam Terapi Somatik dan Terapi Psikofarmaka

2. Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka


a) Pengumpulan data sebelum pengobatan yang meliputi:
1) Diagnosa Medis
2) Riwayat Penyakit
3) Hasil Pemeriksaan Laborat (yang berkaitan )
4) Jenis obat yang digunakan,dosis,waktu pemberian
5) Program terapi yang lain
6) Mengkombinasi obat dengan terapi Modalitas
7) Pendidikan kesehatan untuk klien dan keluarga tentang pentingnya minum obat secara teratur dan penanganan efek
samping obat.
8) Monitoring efek samping penggunaan obat
B). Melaksanakan Prinsip Pengobatan Psikofarmaka:
1) Persiapan
 Melihat order pemberian obat di lembaran obat ( di status)
 Kaji setiap obat yang akan diberikan termasuk tujuan, cara kerja obat, dosis efek samping dan cara pemberian.

2). Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang obat


 Kaji kondisi klien sebelum pengobatan

C). Setelah seorang perawat melaksanakan terapi psikofarmaka maka tugas terakhir yang penting harus di lakukan adalah evaluasi.
Dikatakan reaksi obat efektif jika: Emotional Stabil

1) Kemampuan berhubungan interpersonal meningkat


2) Halusinasi, Agresi, Delusi, Menarik diri menurun
3) Perilaku Mudah di arahkan
4) Proses Berpikir ke Arah Logika
5) Efek samping obat
6) Tanda-tanda Vital.
DAFTAR PUSTAKA
Ah, Yusuf. Dkk (2014). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa . Jakarta: Salemba Medika.

Azizah, Lilik Ma'rifahtul. 2011. Keperawatan Jiwa Amplikasi Praktik Klinik Yogyakarta

Brom D, Stokar Y, Lawi C, et al. Somatic Experiencing for Posttraumatic Stress Disorder: A Randomized Controlled
Outcome Study. Journal of Traumatic Stress. 2017;30(3):304-312. doi:10.1002/jts.22189

Faiz, Taymiah Ahmad. Psikofarmaka. https://www.academia.edu/8402860/PSIKOFARMAKA_PPT_antiansietas_EKI_1


diakses pada 18 Desember 2022

Hendrawati, H., Amira, I., Senjaya, S., Maulana, I., Rosidin, U., & Hernawaty, T. (2022). INTERVENSI NON
FARMAKOLOGI PADA PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN ISOLASI SOSIAL: LITERATURE REVIEW. Jurnal
Cakrawala Ilmiah, 2(3), 1169-1178.

http://repository.umy.ac.id/ pertama kali diindeks oleh Google pada July 2016


http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/9490/6.BAB%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y
SEKIAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai