Anda di halaman 1dari 14

DAKWAH ISLAM DINUSANTARA

Latar Belakang Masuknya Islam ke Indonesia


Kaum pedagang memegang peranan penting dalam persebaran agama dan kebudayaan Islam.
Letak Indonesia yang strategis menyebabkan timbulnya bandar-bandar perdagangan yang
turut membantu mempercepat persebaran tersebut. Terjadi pembauran antar pedagang dari
berbagai bangsa serta antara pedagang dan penduduk setempat. Terjadilah kegiatan saling
memperkenalkan adat-istiadat, budaya bahkan agama. Bukan hanya melakukan perdagangan,
bahkan juga terjadi asimilasi melalui perkawinan.
Faktor-faktor yang menyebabkan Islam diterima di Indonesia
1.Syarat masuk Islam sangat mudah dengan mengucap kalimat syahadat saja
2. Upacara-upacara dalam Islam sangat sederhana
3. Agama Islam yang menyebar ke Indonesia disesuaikan tradisi Indonesia
4. Agama Islam tidak mengenal kasta dan setiap manusia adalah sama
5. Penyebaran agama Islam dilakukan secara damai
6. Memakai strategi melalui perdagangan dan perkawinan
7. Melalui kesenian
8. Pendidikan yang terkait dengan ajaran Islam
9. Tasawuf

PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA ISLAM DI INDONESIA


Islam Masuk Ke Indonesia Pada abad ke 11 M
Pendapat ini didasarkan pada Adanya makam Fatimah bintimaimun di Leran, Gresik
yang berangka tahun 1082 M.

Islam Masuk Ke Indonesia Pada abad ke 18 M


Pendapat ini berdasarkan bukti berikut :
1. Berita Maecopolo yang pernah singgah di Sumatra
Utara
ketika ia mengadakan perjalanan dari cina ke
Persia.
di Sumatra Utara Marcopolo menjumpai orang
yang telah memeluk agama Islam.
2. Batu Nisan Malik Al- Saleh berangka tahun 1297 menunjukkan batu nisan seorang
muslim.

Islam masuk ke indonesia abad ke 13 M


Pendapat ini didasarkan pada berita dari Ma Huan yang pernah singgah di Gresik tahun 1416.
Disitu Ma-Huan melihat
sudah banyakmasyarakat beragama islam.
Asal Usul Islam Di indonesia
Islam datang dari Arab
Islam masuk ke Indonesia dibawa langsung oleh para pedagang-pedagang arab

Islam datang dari Gujarat (India)


Para pedagang Gujarat yang beragama islam datang ke Indonesia untuk berdagang. Selain
berdagang, mereka juga menyebarkan agama islam.
Bukti lain bahwa islam datang dari Gujarat antara lain:
1.Unsur-unsur Islam di Indonesia menunjukkkan persamaanIslam di Gujarat.
2.Bentuk Batu nisan Malik Al- Saleh yang mempunyai ciri-ciri yang hampir sama dengan
batu
nisan yang ada di India/Gujarat.
Islam datang dari Persia
Bukti-bukti yang mendukung pendapat ini adalah Berkembangnya tasawuf di
indonesia,semula tasawuf berkembang di Persia.

PERKEMBANGAN KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA


Para Pedagang merupakan kelompok yang paling berjasa dalam awal penyebaran islam di
Indonesia. Para pedagang muslim karena sisa-sisa waktu untuk pulang kembali ke negaranya
masih longgar, mereka gunakan untuk berdakwah menyebarkan agama.
Para Mubaligh
Mubaligh adalah orang yang tugasnya menyampaikan ajaran agama. Para mubaligh lebih ahli
dan lebih tahu keadaan atau kondisi masyarakat, sebab tugas mereka memang khusus untuk
berdakah.
Golongan Sufi
Penyiaran agama melalui tasawuf terasa lebih cocok dengan kondisi masyarakat indonesia
yang suka berbau mistik.

Ada 5 cara penyebaran islam dinusantara

1.perdagangan
Perdagangan merupakan cara efektif penyebaran islam pada waktu itu, dikarenakan para
pedagang langsung berhubungan dengan raja, bangsawan, dan rakyat untuk memperoleh
barang dagang.

2.perkawinan
Dilakukan dengan mengajak dan mengikat keluarga yang belum Islam menjadi Islam.
contoh: Putri campa kawin dangan Raja Brawijaya yang kemudian bernama Raden patah.

3. Tasawuf
Hal ini karenakan masyarakat Indonesia menyuakai hal-hal yang berbau mistik.
Tasawuf Merupakan tarian mistik yang dipandang sebagai do’a bagi tuhan.

4. pendidikan pondok pesantren


Cara ini dinilai lebih karena pesantren merupakan kawah candradimuka yang paling baik
untuk mendidk masyarakat.

5. Kesenian
menyebarkan ajaran Islam melalui seni yang didalamnya terkendung unsur-unsur Islam. seni
pertunjukkan wayang Sunan Kalijaga merupakan salah satu figur wali yang sangat menyukai
seni. Bahkan ia menggunakan seni sebagai sarana dakwah. Ia memasukkan unsur Islam ke
dalam pertunjukkan wayang yang dimainkannya. Dari sinilah masyarakat kemudian tertarik
untuk mempelajari Islam.

Pengaruh Agama Islam di Indonesia


1. Seni Budaya
Bangunan Masjid, seni ukir dan seni lukis tradisional yang dijumpai pada bangunan masjid
kuno dan keraton, seni tari dan seni musik seperti Seudati, yaitu seni tradisional rakyat Aceh
yang berupa tarian atau nyanyian. Selain itu juga berkembang seni sastra Islam seperti
hikayat, babad, dan suluk
2. Filsafat dan Ajaran Agama Islam
Tersusun ilmu yang menguraikan macam peraturan serta hukum guna menetapkan kewajiban
masyarakat Islam kepada Tuhan, ilmu tasawuf dan ajaran Islam lainnya
3. Sistem Pemerintahan
Raja diganti dengan Sultan. Kedudukan raja tidak bersifat turun-temurun tetapi lebih bersikap
demokratis.
4. Sistem Kalender
Setelah masuknya Islam kita mengenal sistem kalender Hijrah (Hijriyah)

PERANAN WALISANGA DALAM PROSES ISLAMISASI


Perkembangan islam di jawa tidak dapat dipisahkan dari peranan walisanga. Mereka adalah
tokoh islam dijawa, yang memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat. Dengan sikap yang
santun dan penuh kewibawaaan, Para wali mengajarkan agama islam dengan Bijaksanakan.

Nama-nama Walisanga
•Maulana malik ibrahim(sunan gresik) •Raden saleh(sunan ampel)
•Maulana ainul yakin(sunan giri)
•R.M Joko Said (Sunan Kalijaga)
•ja’far Shodiq (Sunan Kudus)
•Umar Said(Sunan Muria)
•Makdum Ibrahim(Sunan Bonang)
•Syarif Hidayatullah(Sunan Gunung Jati)
•Syekh Maunat(Sunan Drajat)

PERANAN WALISONGO DALAM PROSES ISLAMISASI


1. MAULANA MALIK IBRAHIM
Maulana malik ibrahim merupakan seorang tokoh yang berasal dari Arab. Selama kurang
lebih 20 tahun, ia berhasil mencetak kader dakwah di Gresik. Beberapa wali telah menjadi
muridnya, seperti Sunan Ampel. Oleh karena itu, Maulana Ibrahim dianggap sebagai perintis
penyebaran agama Islam di pulau Jawa.
2. SUNAN AMPEL
Sunan Ampel merupakan seorang tokoh yang
mendirikan
pesantren di Ampel Denta, dekat Surabaya. Ia dianggap sebagai penerus Maulana Malik
Ibrahim.
3.SUNAN DRAJAT
Perhatian Sunan Drjat
lebih banyak ditumpahkan kepada upaya peningkatan kesejahteraan pada fakir miskin. Ia
mengorganisir zakat, infak, dan sodaqoh. Selain itu, ia mengajurkan kepada para santrinya,
rakyat, dan pembesar kesultanan Demak untuk hidup sederhana.
4. SUNAN KUDUS
Sunan Kudus menguasai berbagai ilmu Tuhid ( keesaan Tuhan ), ilmu Fikih ( hukum-
hukum ), dan berbagai ilmu agama Islam lainnya. Ia mendapatkan kepercayaan dari
kesultanan Demak untuk menjabat hakim tinggi dan panglima militer.
5. SUNAN GIRI
Kegiatan dakwah Islam yang dilakukan Sunan Giri menitikberatkan pada bidang pendidikan.
Pesantren Giri sering dikunjungi santri dari Jawa, Lombok, Madura, Kalimantan, Makassar,
Hitu, dan Ternate. Dapat dikatakan bahwa sunan Giri merupakan tokoh pemersatu Indonesia
di bidang agama Islam.
6.SUNAN MURIA
Sunan Muria merupakan guru tasawuf yang dikenal pendiam tetapi sangat tajam fatwanya. Ia
tinggal di tempat yang sunyi, terpencil, dan jauh dari keramaian, yakni di kaki Gunung
Muria. Beliau sering kali menyampaikan dakwah kepada masyarakat dari kalangan bawah,
seperti petani, pedagang, dan nelayan. Ia juga seorang wali yang menyukai seni. Beberapa
lagu mencapat bernuansa Islam diciptakannya, seperti SINOM dan KINANTI.
7. SUNAN KALIJAGA
Sunan Kilijaga menyampaikan dakwah dengan sasaran golongan
petani dan buruh. Ia mengadakan dakwah keliling ke luar kota Demak. Sarana Dakwah yang
digunakan berupa pertunjukkan
wayang kulit.
9.Sunan Gunung Jati
terlahir sebagai SYARIF HIDAYATULLAH pada tahn 1448 Masehi. Setelah belajar dan
mengunjungi banyak negara, ia pulang ke Cirebon dan menetap di Bukit Muara Jati. Selama
hidupnya, ia telah mengukuhkan kekuatan agama Islam di jawa bagian barat. Syarif
Hidayatullah wafat pada tahun 1568 Masehi dan dimakamkan di Desa Astana, Gunung
Sembung.

SEJARAH MUHAMMADIYA

1. Faktor obyektif (kondisi sosial dan keagamaan bangsa Indonesia pada zaman kolonial)
a. Kondisi Sosial
Golongan eropa yg tinggal di indonesia meliputi,belanda, inggris, amerika, belgia, swiss,
dan perancis. golongan eropa memiliki kekuasaan besar dan status sosial mereka lbih
tinggi di banding dgn golongan golongan lain yg ada di Indonesia.
Golongan asia dan timur jauh yg tinggal di indonesia meliputi, bangsa cina, india, dan
arab. sebagian besar adalah pedagang yg menguasai sektor perdagangan eceran, tekstil,
dan mesin elektronik.
b. Kondisi keagamaan
Hampir di setiap desa terdapat guru ngaji yang mengajarkan Al Quran dan dakwah
tentang Islam Penduduk pribumi di pulau jawa masih memberikan perhatian kepada
orang yang sudah meninggal, dengan penyelenggaraan sedekah yang dibagikan kepada
masyarakat, yang kita kenal dengan slametan.

2. aktor subyektif (keprihatinan dan keterpanggilan KH. A. Dahlan terhadap umat dan bangsa)
Keinginan dari KH. Akhmad Dahlan untuk mendirikan organisasi yang dapat dijadikan
sebagai alat perjuangnan dan da’wah untuk nenegakan amar ma’ruf nahyi munkar yang
bersumber pada Al-Qur’an, surat Al-Imron:104 dan surat Al-ma’un.
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung. (QS. Ali Imron: 104)

3. Profil KH. A Dahlan


Nama: Kyai Haji Ahmad Dahlan Lahir : Yogyakarta, 1 Agustus 1868 Meninggal:
Yogyakarta, 23 Februari 1923 Pasangan : Hj. Siti Walidah Nyai Abdullah Nyai Rum Nyai
Aisyah Nyai Yasin Anak : Djohanah, Siradj Dahlan, Siti Busyro, Irfan Dahlan, Siti Aisyah,
Siti Zaharah, Dandanah Nama kecil KH. Ahmad Dahlan adalah Muhammad Darwisy.
Ia merupakan anak keempat dari tujuh orang bersaudara yang keseluruhan saudaranya
perempuan, kecuali adik bungsunya. Ia termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana
Malik Ibrahim Pada umur 15 tahun, ia pergi haji dan tinggal di Mekah selama lima tahun.
Pada periode ini, Ahmad Dahlan mulai berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu
dalam Islam, seperti Muhammad Abduh, Al-Afghani, Rasyid Ridha dan Ibnu Taimiyah.
Ketika pulang kembali ke kampungnya tahun 1888, ia berganti nama menjadi Ahmad
Dahlan.

Pada tahun 1903, ia bertolak kembali ke Mekah dan menetap selama dua tahun. Pada masa
ini, ia sempat berguru kepada Syeh Ahmad Khatib yang juga guru dari pendiri NU, KH.
Hasyim Asyari. Pada tahun 1912, ia mendirikan Muhammadiyah di kampung Kauman,
Yogyakarta Sepulang dari Mekkah, ia menikah dengan Siti Walidah, sepupunya sendiri, anak
Kyai Penghulu Haji Fadhil, yang kelak dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan, seorang
Pahlawanan Nasional dan pendiri Aisyiyah.

4. Pemikiran-pemikiran KH. A. Dahlan tentang Islam dan umatnya


Merasa prihatin terhadap perilaku masyarakat Islam di Indonesia yang masih mencampur-
baurkan adat-istiadat yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran umat islam, inilah yang
menjadi latar belakang pemikiran K.H. ahmad Dahlan untuk melakukan pembaruan, yang
juga melatar belakangi lahirnya Muhammadiyah
Menurut K.H. Ahmad Dahlan pendidikan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1) Pendidikan moral, akhlak, yaitu sebagai usaha untuk menumbuhkan karakter manusia
yang baik, berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Sunnah
2) Pendidikan Individu, yaitu sebagai usaha untuk menumbuhkan kesadaran individu yang
utuh, yang berkesinambungan antara keyakinan dan intelek, antara akal dan pikiran serta
antara dunia dan akhirat
3) Pendidikan kemasyarakatan, yaitu sebagai usaha untuk menumbuhkan kebersamaan dan
keinginan hidup masyarakat
MUQODIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH
Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan suatu kesimpulan
dari perintah dan ajaran Al-Quran dan As-Sunah tentang pengabdian dan manusia kepada
Allah SWT, amal dan perjuangan bagi setiap umat muslim yang sadar akan kedudukannya
selaku hamba dan Khalifah dimuka bumi.
Fungsi : Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah merupakan jiwa, nafas dan semangat
pengabdian dan perjuangan ke dalam tubuh dan segala gerak organisasinya, yang harus
dijadikan asas dan pusat tujuan perjuangan Muhammadiyah.
Rumusan Mukadimah Anggaran Dasar
Muhammadiayah terdiri dari :
1. Surat Al-Fatihah
2. Pernyataan dari atau Ikral : Radli tu billabi Rabban
3. Diktum Matan/materi “Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah”

Seluruh perjuangan di arahkan kepada tercapenya tujuan Muhammadiyah yaitu, terwujudnya


Masyarakat utama, adil, dan makmur yang diridoi Allah SWT

MATAN KEYAKINAN DAN CITA- CITA HIDUP MUHAMMADIYAH (MKCHM)


MKCH-M adalah sistem paham (ideologi) Muhammadiyah dalam memperjuangkan
melaksanakan gerakan untuk mencapai tujuan. Atau dengan kata lain MKCH-M merupakan
substansi ideologis yang bersifat atau mengandung paham agama (Islam) yang fundamental
sekaligus pernyataan misi Muhammadiyah.
Matan Muhammadiyah sebuah impian yang diiringi dengan sebuah keyakinan tersebut yaitu:
1. Mewujudkan Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
2. Menjadikan Islam adalah agama rahmatan lil alamin.
3. Dalam amalan Muhammadiyah berdasarkan Al-Qur’an, Hadits.
4. Melaksanakan ajaran-ajaran Islam meliputi segala bidang, baik
5. Akhlak, Aqidah, Ibadah, Muamalah.

ISI MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMMADIYAH


1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar,
beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja
untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhoi Allah SWT, untuk
melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka
bumi.
2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan
kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai
kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada
umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan
spritual, duniawi serta ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan Al- Qur’an dan Sunah Rasul
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi
bidang-bidang ; ‘Aqidah, Akhlak, Ibadah, dan Muamalah Duniawiyah.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat
karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan,
kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu
negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT.

TUGAS MKCHM DIPANDANG DARI MUHAMMADIYAH GERAKAN ISLAM


AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR
1. Peranan Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah

Muhammadiyah dikenal sebagai Gerakan Dakwah Islam, Amar Ma’ruf Nahi Munkar
(memerintahkan kebajikan/kebaikan dan mencegah kemungkaran atau apa saja yang
diingkari dan ditolak oleh islam).
2. Tantangan dan Peluang Dakwah Muhammadiyah
Problema kehidupan masyarakat semakin komplek.
3. Metode Dakwah Muhammadiyah
Dalam hal kehidupan keduniaan Muhammadiyah juga mengadopsi hal- hal baru yang
tidak bertentangan dengan nash agama (gerakan tajdid)

Muhammadiyah adalah gerakan dakwah-


1. Sebagai pimpinan persyarikatan
2. Sebagai kader
3. Sebagai pengelola pimpinan AUM

Semua merupakan pelaku gerakan dakwah Muhammadiyah, maka yang dikedepankan


adalah:
 Aqidah islamiyah yang fungsional, tidak sekedar ritual (Kalimah tayyibah ka syajaroh
tayibbah)
 Akhlak yang terpuji ukhuwah, uswah, keikhlasan, dan jihad
 Mengedepankan kerja keras, cerdas, jelas, dan ikhlas (kerja yang profesional)
 Bekerja disiplin, teratur, taat pada aturan organisasi yang telah disepakati dengan
sebaik- baiknya.

KHITTAH

A. Pengertian Khittah

Secara Bahasa: Garis/Langkah & Secara Istilah: Pedoman yang berisi arah, kebijakan atau
langkah-langkah yang dirumuskan oleh persyarikatan Muhammadiyah, yang harus
dilaksanakan untuk tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. Fungsi Khittah

1. Sebagai landasan berpikir bagi semua pimpinan dan anggota juga menjadi landasan setiap
amal usaha Muhammadiyah.
2. Sebagai Landasan operasional, berisi garis-garis besar pelaksanaan dari hal-hal yang
tercantum dalam landasn idiil.
3. Landasan idiil adalah MADM, MKCHM, Kepribadian Muhammadiyah.
C. Macam-macam Khitah

1. Langkah Muhammadiyah (Langkah Dua Belas Muhammadiyah) Dirumuskan pada periode


kepemimpinan K.H. Mas Mansur pada tahun 1938 – 1940.
2. Khittah Palembang Dirumuskan pada periode kepemimpinan A.R. (Ahmad Rasyid) Sutan
Mansur pada tahun 1956 – 1959.
3. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1969 (Khittah Ponorogo) Dirumuskan pada
periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin.
4. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1971 (Khittah Ujung Pandang) Dirumuskan
pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin.
5. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1978 (Khittah Surabaya) Dirumuskan pada
periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin.
6. Khittah Perjuangan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Khittah Denpasar
Tahun 2002) Dirumuskan pada era kepemimpinan Prof. Dr. H. Ahmad Syafi’i Ma’arif.
D. Khittah Langkah 12

• Langkah 12 berisi dua kelompok


 Langkah Ilmi : yaitu langkah-langkah yang masih memerlukan penjelasan berupa
ilmu sebelum dilaksankan. Yaitu langkah 1-7
 Langkah Amali : langkah yang tinggal mengamalkan atau melaksanakan sehingga
tidak perlu dijelaskan, yatiu langkah 8-12

Isi Khittah Langka 12


1. Memperdalam
2. Memperluas faham agama
3. Memperbuahkan budi pekerti
4. Menuntun amalan intiqad
5. Menguatkan persatuan
6. Menegakkan keadilan
7. Melakukan kebijaksanaan
8. Menguatkan tanwir
9. Mengadakan Musyawarah
10. Memusyawaratkan putusan
11. Mengawasi gerakan ke dalam pandangan kita
12. Memperhubungkan gerakan luar
E. Khittah Pelembang

1. Menjiwai Pribadi Para Anggota Terutama Para Pemimpin Muhammadiyah


2. Melaksanakan Uswatun Hasanah
3. Mengutuhkan Organisasi Dan Merapikan Administrasi
4. Memperbanyak Dan mempertinggi Mutu Amal
5. Mempertinggi Mutu Anggota Dan Membentuk Kader.
6. Memperarat Ukhuwah.
7. Menuntun Penghidupan Anggota
F. Khittah Ponorogo

• Pola Dasar Perjuangan.


1. Muhammadiyah berjuang untuk mencapai atau mewudkan suatu cita-cita dan keyakinan
hidup yang bersumber ajaran islam.
2. Dakwah Islam dan amar makruf nahi munkar seperti yang dimaksudkan harus dilakukan
melalui 2 saluran atau bidang secara simultan :
 Saluran politik kenegaraan (politik praktis)
 Saluran masyarakat

3. Untuk melakukan perjuangan dakwah Islam dan amar makruf nahi munkar di buat alatnya
masing-masing yang berupa organisasi :
 Untuk saluran atau bidang politik kenegaraan (politik praktis) dengan organisasi
politik (partai).
 Untuk saluran atau bidang kemasyarakatan dengan organisasi non partai.

• Progam Dasar Perjuangan


Program dasar perjuangan Muhammadiyah dalam teori konsepsional berupa program,
program operasional diwujudkan dalam usaha konkrit,bdan riil. Pada masa Kepemimpinan
KH. AR Fakhrudin menjelaskannya sebagai berikut :
 Hakikat Muhammadiyah mempunyai kepentingan untuk melaksanakan amar makruf
nahi munkar
 Muhammadiyah dan masyarakat membentuk keluarga dan masyarakat sejahtera
sesuai dengan dakwah jama’ah.
 Muhammadiyah adalah gerakan dakwah islam yang beramal dalam segala bidang
kehidupan masyarakat.
 Muhammadiyah dan ukhuwah Islamiyah Muhammadiyah akan bekerja sama dengan
golongan islam manapun dalam menyiarkan dan mengamalkan agama islam serta
membela kepentingannya.

G. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1971 (Khittah Ujung Pandang)


Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada
tahun 1971.

1. Muhammadiyah adalah gerakan Dakwah Islam yang beramal dalam bidang kehidupan
manusia dan masyarakat
2. Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki atau
memasuki organisasi lain
3. Untuk lebih memantapkan Muhammadiyah sebagai gerakan Dakwah Islam setelah Pemilu
tahun 1971
4. Untuk lebih meningkatkan partisipasi Muhammadiyah dalam pelaksanaan pembangunan
nasional
H. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1978 (Khittah Surabaya) Dirumuskan
pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada tahun 1978.
Dasar Program Muhammadiyah

1. Memulihkan kembali Muhammadiyah sebagai Persyarikatan yang menghimpun sebagian


anggota masyarakat, terdiri dari muslimin dan muslimat yang beriman teguh, ta‘at beribadah,
berakhlaq mulia, dan menjadi teladan yang baik di tengah-tengah masyarakat.
2. Meningkatkan pengertian dan kematangan anggota Muhammadiyah tentang hak dan
kewajiban sebagai warga negara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
meningkatkan kepekaan sosialnya terhadap persoalan dan kesulitan hidup masyarakat.
3. Menepatkan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan untuk melaksanakan da’wah
I. Khittah Perjuangan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Khittah Denpasar
Tahun 2002) Dirumuskan pada era kepemimpinan Prof. Dr. H. Ahmad Syafi’i Ma’arif
pada tahun 2002.

Programnya : Warga atau anggota Muhammadiyah yang aktif dalam kegiatan politik
hendaklah bersungguh – sungguh dalam melaksanakan tugasnya dan mengedepankan empat
hal :
1) Rasa tanggung jawab (amanah).
2) Berakhlak mulia (akhlaq al karimah).
3) Menjadi teladan / contoh yang baik (uswatun hasanah).
4) Perdamaian (ishlah)
PEMURNIAN DAN PEMBAHARUAN DI DUNIA MUSLIM
Definisi
Pembaharuan dalam Islam, -istilah lainnya pemurnian, modernisasi, aliran salaf, gerakan
kaum muda-, memiliki banya bentuk, berbagai penyebab, dan tempat serta waktu yang
berbeda-beda. Pembaharuan bisa dalam bentuk pemurnian dalam arti mengembalikan faham
dan praktek agama kepada dua sumber aslinya yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Nabi dengan
meninggalkan pertengkaran mazhab dan bid’ah yang disisipkan orang ke dalamnya.
Beberapa kemajuan didunia islam diberbagai bidang
 700-an (Kompas, navigasi, ensiklopedi geografi, kalender, peta dunia)
 735 (Khalifah Abu Ja’far Abdullah Al-Manshur mempekerjakan para penerjemah
yang menerjemahkan buku-buku kedokteran, ilmu pasti, dan filsafat dari bahasa
Yunani, Parsi dan Sanskrit, di antaranya terdapat Bakhtaisyu Kabir alias Bakhtaisyu
ibnu Jurijs ibnu Bakhtaisyu, Al- Fadzj ibnu Naubakht dan anaknya Abu Sahl Tiamdz
ibnu Al-Fadzl ibnu Naubakht, serta Abdullah ibnu Al-Muqaffa.)
 740 (menemukan sebuah alat yang mirip arloji sebagai penanda waktu yang akurat)
 750 – 1258 (Kekuasaan Daulah Abbasiah di Baghdad (Irak) )
 800 (Ibn Firnas, seorang penemu Muslim Spanyol, tercatat sebagai orang yang
pertama membangun dan menguji sebuah pesawat terbang)
 813 (Pada masa kekuasaan Khalifah Al-Maimun ibnu Harun Al-Rasyid didirikan
Daru Al-Hikmah atau Akademi Ilmu Pengetahuan pertama di dunia, yang terdiri dari
perpustakaan, pusat pemerintahan, observatorium bintang, dan universitas (Daru Al-
Ulum)
 850 (Ahli kimia Islam menghasilkan kerosin)
 900 (Pabrik kertas muncul di Mesir, kemudian di Maroko tahun 1100 M, dan di
Spanyol tahun 1150 M yang sudah berhasil membuat kertas putih dan berwarna)
 1050-1400 ( teori – teori fisika dan matematika banyak ditemukan contohnya
bilangan negatif, logaritma dan keseimbangan hidrostatistika.

Kemunduran didunia islam


Kemundruan umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 s/d tahun 1500
M. Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di
dalam Pendidikan Islam, kemunduran itu oleh sebagai diyakini karena berasal dari
berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional.
Faktor-faktor kelemahan umat islam
 Umat islam kurang menjalankan akidah islam yang luas.
• Umat islam kurang melaksanakan hukum Allah.
• Umat islam kurang menerapkan amar ma’ruf nahi mungkar.
• Umat islam kurang menjalankan jihad.
• Umat islam telah terjebak dalam perbedaan-perbedaan internal
ketamakanduniawi.
• Umat islam terlalu santai dan kurang memperhatikan kepentingan umat.
• Umat islam terpengaruh arus pemikiran barat yang merusak.
• Umat islam mengalami perpecahan dan pertikaian.
• Upaya keras non Islam dalam mengalahkan umat islam

Krisis yang menyebabkan kemunduran islam

A. Krisis dalam Bidang Sosial Politik

Awalnya adalah rapuhnya penghayatan ajaran Islam, terutama yang terjadi


dikalangan para penguasa. Bagi mereka ajaran Islam hanya sekedar diamalkan
dari segi formalitasnya belaka, bukan lagi dihayati dan diamalkan sampai kepada
hakekat dan ruhnya. Pada masa itu ajaran Islam dapat diibaratkan bagaikan
pakaian, dimana kalau dikehendaki baru dikenakan, akan tetapi kalau tidak
diperlukan ia bisa digantungkan. Akibatnya para pengendali pemerintahan
memarjinalisasikan agama dalam kehidupannya, yang mengakibatkan munculnya
penyakit rohani yang sangat menjijikkan seperti keserakahan dan tamak terhadap
kekuasaan dan kehidupan duniawi, dengki dan iri terhadap kehidupan orang lain
yang kebetulan sedang sukses. Akibat yang lebih jauh lagi adalah muncullah nafsu
untuk berebut kekuasaan tanpa disertai etika sama sekali. Kepada bawahan
diperas dan diinjak, sementara terhadap atasan berlaku menjilat dan memuji
berlebihan menjadi hiasan.

B. Krisis dalam Bidang Keagamaan


Krisis ini berpangkal dari suatu pendirian sementara ulama jumud (konservatif)
yang menyatakan bahwa pintu ijtihad telah tertutup. Untuk menghadapi berbagai
permasalahan kehidupan umat Islam cukup mengikuti pendapat dari para imam
mazhab. Dengan adanya pendirian tersebut mengakibatkan lahirnya sikap
memutlakkan semua pendapat imam-imam mujtahid, padahal pada hakekatnya
imam-imam tersebut masih tetap manusia biasa yang tak lepas dari kesalahan.
C. Krisis bidang Pendidikan dan Ilmu

Pengetahuan Krisis ini sesungguhnya hanya sekedar akibat dari adanya krisis
dalam bidang sosial politik dan bidang keagamaan. Pusat-pusat ilmu pengetahuan
baik yang berupa perpustakaan maupun lembaga-lembaga pendidikan diporak-
porandakan dan dibakar sampai punah tak berbekas. Akibatnya adalah dunia
pendidikan tidak mendapatkan ruang gerak yang memadai. Lembaga-lembaga
pendidikan tinggi yang ada sama sekali tidak memberikan ruang gerak kepada
para mahasiswanya untuk melakukan penelitian dan pengembangan ilmu. •
Kebebasan mimbar dan kebebasan akademik yang menjadi ruh atau jantungnya
pengembangan ilmu pengetahuan Islam satu persatu surut dan sirna. Cordova dan
Baghdad yang semula menjadi lambang pusat peradaban dan ilmu pengetahuan
beralih ke kota-kota besar Eropa.

PERLUNYA PEMURNIAN DAN PEMBAHARUAN


Muhammad bin Abdul wahab (115 H/1703-1972M) menggemakan suara
pembaharuannya di daerah Najad, sebuah negri yang masih murni dalam menjalankan syariat
agama Islam. Setelah pengaruhnya kuat di Najad ia pun pergi ke Hajaz dan melakukan
pemurnian pemurnian Mekkah yang pada saat itu pun terancuni akidah dan syariahnya. Di
bawah pimpinannya ia melakukan pemberangusan besar-besaran dan membuahkan hasil
dengan jatuhnya Hajaz yang ada pada kepemimpinan Syarif Hussain Maka dari situlah semua
ajarannya diterapkan dan menjadi aliran resmi pada kekuasan Su’ud. Penerapan hukum
secara konsekwen dan murni diberlakukan sehingga walaupun pemerintahan ini keras namun
keadilan dan kebijaksanaan dapat diterapkan di negri ini.
Ada beberapa aspek khusus yang perlu diperhatikan oleh setiap mujadid dalam usaha
seruan pembaharuannya Al-Maududi menerangkan aspek-aspek tersebut sebagai berikut:
Setiap Mujadid harus selalu melakukan pengamatan-pengamatan atas kekeliruan yang ada
dan memperbaiki dengan cepat setiap macam penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan
kaum Muslimin. · Seorang Mujadid harus mampu merencanakan dan merumuskan program
yang tepat untuk kebangkitan peradaban Islam. Mujadid mampu melakukan penafsiran yang
teliti atas segala fenomena yang terjadi dalam masyarakat. · Berusaha membangkitkan
revolusi intelektual Muslim. Sebab corak kemajuan dunia diilhami dengan buah fikiran kaum
cendikiawan. · Memberikan bentuk ide praktis pembaharuan yang dapat dipahami oleh
masyarakat luas. · Selalu melakukan ijtihad yang menyeluruh yang berlandaskan ajaran-
ajaran agama, pada bidang hukum, kebudayaan, dan perubahan sosial yang terjadi. Mampu
membela dan mempertahankan Islam dari permasalahan kebudayan dan ancaman berbagai
pihak yang ingin menghancurkan eksistensi agama Islam. · Menyuburkan kembali pola-pola
hidup Islami pada seluruh aspek kehidupan. Sebab sistem yang dipakai Islam terbukti telah
mampu menjawab semua tantangan dari masa ke masa. · Mujadid mampu menciptakan
perubahan secara mendunia. Seorang pembaharu tidak boleh lekas puas dengan keberhasilan
hanya terbatas pada daerahnya saja, sebab keberhasilan pembaharuan belumlah selesai
sebelum seluruh pelosok negeri merasakan pembaharuan tersebut.
Adapun dalam pelaksaaannya ada bebarapa target yang harus diperhatikan oleh
Mujadid Muslim agar dapat menjadi acuannya dalam keberhasilan pembaharuan tersebut.
Bidang itu antara lain: Kehidupan beragama, meliputi: a. Penyuburan akidah umat Islam
secara berkesinambungan b. Menegakan tasamuh (toleransi) agama Islam yang tinggi c.
Menyelaraskan Akidah dan kemasyarakatan d. Menjadikan agama sebagai usaha
memperbaiki dirie. Memberikan kebebasan pada semua orang kebebasan berakidah. Akhlak,
mencakup di dalamnya: a. Pembentukan masyarakat yang Humanis b. Tata sosial masyarakat
yang Islami (solideritas Muslim) Ilmu pengetahuan dan pengembangan wawasan keIslaman
Kebudayaan dan Kesenian Ekonomi, Sosial, Politik.

TOKOH-TOKOH PEMBAHARU DALAM DUNIA ISLAM


o Hasan Al-banna (Perintis Negara Islam Modern)
o Jamaluddin al-afghani (Jiwa Rainesans Umat)
o Muhammad Abduh (Sang Modernis yang Tradisional) Kontribusi
pembaharuan pemikiran abduh paling menonjol dan menjadi fokus gerakanya
meliputi dua bidang yaitu teologi dan hukum, dua aspek ini yang dianggapnya
vital yang telah di lupakan oleh umat islam sehingga benih kemunduran di
setiap kehidupan tidak dapat dihindari
o Muhammad Iqbal (Filosof Agung dari Timur)
o Sayyid Amir Ali (Pemikir-Sejarawan Muslim Modern

Anda mungkin juga menyukai