Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

Strategi Dakwah Islam di Indonesia

Disusun Oleh:

Kelompok 2

1.Efa Masrifa

2. Khalifatus Shalehah

3.Naila Shofi Amalia

4.M. Aby Prisq Al-Farest

5. Muhammad Ridwan

Mata Pelajaran: SKI

Kelas : XII IK1

Guru Bidang Studi: Dra.Hj.Siti Fatimah

MAN 1 TANJUNG JABUNG BARAT

Tahun ajaran 2023/2024


C. Strategi dakwah Islam di Indonesia

Masyarakat Asia Tenggara telah mempunyai peradaban yang tinggi sebelum

kedatangan Islam. Hal demikian dikarenakan kawasan Asia Tenggara terdiri dari

negara-negara yang memiliki kesamaan budaya dan agama. Negara-negara ini,

termasuk Indonesia telah memiliki kontak dengan peradaban bangsa India dan Cina.

Tidak hanya dalam aspek peradabannya saja, tetapi juga adat istiadat, agama dan

kepercayaan.

Dalam bidang sastra, ditemukan buku-buku (kitab) kuno seperti kitab suluk

yang meng kisahkan perjalanan seorang sufi agar memperoleh ilmu sejati. Kitab

lain adalah kitab sutasoma, kitab Negara Kertagama, dan sebagainya. Paparan

tersebut menggambarkan bahwa masyarakat Indonesia sebelum menerima agama

Islam telah mempunyai agama dan kepercayaan yaitu agama Hindu, Budha, selain

animisme dan dinamisme yang telah berkembang lama sebelumnya

Agama Islam tersebar di seluruh wilayah Indonesia secara periodik, bertahap

dan dengan strategi dakwah yang damai, menyesuaikan diri terhadap adat istiadat

penduduk tanpa paksaan dan kekerasan. Strategi penyebaran agama Islamdilakukan dalam berbagai
media atau jalan, baik melalui perdagangan, pernikahan,

pendidikan, ajaran sufi juga memalui kesenian. Hal inilah yang menyebabkan

agama Islam mudah diterima, faktor lain adalah agama Islam memberi penghargaan

pada sesama manusia dengan tidak membedakan harkat derajat dan martabat.

Menurut Uka Tjandra Sasmita proses masuknya Islam di Indonesia adalah sebagai

berikut:

1. Perdagangan

Strategi dakwah penyebaran agama Islam melalui media perdagangan


merupakan awal proses Islamisasi di Indonesia yaitu pada abad ke-7 M hingga

abad ke-16 M, bangsa Indonesia kedatangan para pedagang Islam dari Arab,

Persia, dan India. Mereka melakukan kegiatan perdagangan di Indonesia dan

menjalin hubungan dagang antara masyarakat Indonesia. Penyebaran agama

Islam melalui perdagangan selain lebih menguntungkan juga sangat efektif dan

sesuai dengan karakter masyarakat wilayah pesisir. Jalur islamisasi melalui

perdagangan dikatakan menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut

serta dalam aktifitas ini. Para bupati di pesisir pulau Jawa banyak yang memeluk

agama Islam sehingga memudahkan para pedagang muslim dalam berdakwah.

Pada saat itu perdagangan internasional sebagian besar dikuasai pedagang

Muslim.

2. Perkawinan

Pedagang muslim yang masuk ke Indonesia dilihat dari segi ekonomi, mereka

mempunyai status social yang lebih dibandingkan penduduk pribumi. Interaksi

antara penduduk pribumi dan pedagang muslim yang intens tidak jarang diteruskan

dengan adanya perkawinan antara kaum pribumi dengan para pedagang muslim.

Selanjutnya dalam prosesi perkawinan pihak pribumi harus mengucapkan kalimat

syahadat sehingga perkawinan ini menjadi media yang efektif dalam penyebaran

agama Islam. Contoh para ulama yang melakukan pernikahan dengan masyarakay

pribumi diantaranya Raden Rakhmat atau Sunan Ampel dengan Nyai Manila,

perkawinan antara Sunan Gunung Jati dengan putri Kawungaten, perkawinan antara

Raja Brawijaya dengan putri Campa yang beragama Islam kemudian berputera

Raden Patah yang pada akhirnya menjadi raja Demak.

3. Politik

Proses Islamisasi melalui media politik dilakukan secara bertahap dan


berkesinambungan antara penguasa dan pemerintahan, setelah penguasa atau

rajanya masuk Islam hampir pasti rakyatnya juga masuk Islam (contoh di

Maluku dan Sulawesi). Selain itu ada kerajaan Islam yang melakukan

penahklukan terhadap kerajaan-kerajaan non-Islam dan kemenangan membuat

masyarakat secara bertahap masuk Islam.

4. Pendidikan

Penyebaran agama Islam melalui pendidikan yang berupa pesantren.

Pesantren menjadi media yang efektif dalam proses Islamisasi di Indonesia.

Pesantren selain mengajarkan ilmu agama juga ketrampilan hidup yang lain.

Selain itu juga menjadi tempat menempa ilmu untuk para calon juru dakwah

agama Islam. Diantara lembaga pendidikan atau pesantren pada masa awal

perkembangan Islam adalah pesantren yang di dirikan sunan Ampel dan juga

sunan Giri yang terkenal sampai pulau Maluku. Selain itu dilembaga pendidikan

pesantren, murid yang sudah selesai belajar akan dikirim untuk berdakwah

keseluruh penjuru Indonesia.

5. Kesenian

Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah dengan

mengadakan pertunjukan seni gamelan dan wayang. Sebagaimana di ketahui

bahwa kesenian wayang dan gamelan di gunakan Walisanga dalam

mengembangkan ajaran Islam. Cara seperti ini banyak ditemui di Jogjakarta,

Solo, Cirebon, dan lain-lain. Seni gamelan banyak digemari masyarakat Jawa

dan ini tentu dapat mengundang masyarakat berkumpul dan selanjutnya

dilaksanakan dakwah Islam.

6. Tasawuf

Para Sufi mengajarkan tasawuf yang diramu dengan ajaran yang sudah
dikenal oleh masyarakat Indonesia. Seorang sufi biasa dikenal dengan hidup

dalam kesederhanaan, mereka selalu menghayati kehidupan masyarakatnya dan

hidup bersama di tengah-tengah masyarakatnya.

Banyak hal yang penting untuk diketahui mengapa agama Islam berkembang pesat dan mudah diterima
oleh masyarakat Indonesia antara lain :

a. Agama Islam bersifat terbuka, sehingga penyiaran dan pengajaran agama Islam dapat dilakukan oleh
setiap orang Islam.

b. Penyebaran Agama Islam dilakukan dengan cara damai.

c. Islam tidak mengenal diskriminasi dan tidak membedakan kedudukan

seseorang dalam masyarakat.

d. Perayaan-perayaan dalam agama Islam dilakukan dengan sederhana.

e. Dalam Islam dikenal adanya kewajiban mengeluarkan zakat yang bertujuan untuk menciptakan
kesejahteraan kahidupan masyarakatnya dengan adanya kewajiban zakat bagi yang mampu.
Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, strategi dakwah dapat diartikan sebagai suatu proses dalam
mengatur, mengarahkan, dan menentukan cara daya dan upaya untuk menghadapi sasaran
dakwah dalam situasi dan kondisi tertentu agar apa yang menjadi tujuan dan sasaran
dakwah dapat tercapai secara maksimal.

Terdapat beberapa cara yang dipergunakan dalam penyebaran Islam di Indonesia, seperti
perdagangan, perkawinan, politik, pendidikan,kesenian,dan tasawuf.

Anda mungkin juga menyukai