Anda di halaman 1dari 9

RAHMAT ISLAM BAGI NUSANTARARAHMAT ISLAM BAGI NUSANTARA

1.masuknya Islam ke Nusantara

2.strategi dakwah di Nusantara

3. perkembangan dakwah di Nusantara

4. kerajaan Islam

5. gerakan pembaharuan

BAB IX RAHMAT ISLAM BAGI NUSANTARARAHMAT ISLAM BAGI NUSANTARA

4. PETA KONSEP Rahmat Islam Bagi Nusantara

A. Masuknya Islam ke Nusantara (Indonesia)

B. Strategi Dakwah Islam di Nusantara Nusantara

C. Perkembangan Dakwah Islam di Nusantara

D. Kerajaan Islam

E. Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia

A. Masuknya Islam ke Nusantara (Indonesia)  Latar Belakang Masuknya Islam ke Indonesia dilihat dari
dua sebab,yaitu :

1. Kaum pedagang memegang peranan penting dalam persebaran agama dan kebudayaan Islam.agama
dan kebudayaan Islam.

2. Letak Indonesia yang strategis menyebabkan timbulnya bandar- bandar perdagangan yang turut
membantu mempercepat persebaran tersebut.

3. Terjadi pembauran antar pedagang dari berbagai bangsa serta antara pedagang dan penduduk
setempat

. 4. Terjadilah kegiatan saling memperkenalkan adat-istiadat, budaya bahkan agama

. 5. Bukan hanya melakukan perdagangan, bahkan juga terjadi asimilasi melalui perkawinan.

. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Islam diterima di Indonesia

1. Syarat masuk Islam sangat mudah dengan mengucap kalimat syahadat saja

2. Upacara-upacara dalam Islam sangat sederhana


3. Agama Islam yang menyebar ke Indonesia disesuaikan tradisi

3. Agama Islam yang menyebar ke Indonesia disesuaikan tradisi Indonesia

6. Agama Islam tidak mengenal kasta dan setiap manusia adalah samaPenyebaran agama Islam
dilakukan secara damai

7. Memakai strategi melalui perdagangan dan perkawinan

8. Melalui kesenian

9. Pendidikan yang terkait dengan ajaran Islam

10. Tasawuf

Kumpulan Teori Masuknya Islam ke Indonesia Teori Gujarat Tokoh yang mendukung teori ini adalah
ilmuan ilmuan belanda seperti Pijnappl dan Mosquette . Mereka berpendapat bahwa yang membawa
agamaMereka berpendapat bahwa yang membawa agama islam di Indonesia adalah orang arab yang
telah lama tinggal di wilayah tersebut. Mosquette mempertegas teori ini dengan hasil penelitiannya
terhadap temuan batu nisan di kedua wilayah Indonesia dan Gujarat.

Teori Benggali (Bangladesh) TeoriTeori iniini dikemukakandikemukakan oleholeh S. Q.S. Q.


FatimiFatimi .. TeoriTeori iniini mengemukakanmengemukakan bahwabahwa islamislam berasalberasal
daridari BenggaliBenggali .. SelainSelain ituitu iaia jugajuga mengemukakanmengemukakan
bahwabahwa batubatu nisannisan MalikMalik AlAl--SalehSaleh memilikimemiliki banyakbanyak
persamaanpersamaan dengandengan batubatu nisannisan didi BenggaliBenggali Teori PersiaTeori
Persia Dasar teori ini adalah adanya perkumpulan orang orang Persia di Aceh sejak abad ke-15. Pada
saat itu, pemakaian gelar Syah yang biasa digunakan di Persia, juga pernah digunakan raja-raja dan
persamaan budaya persia-indonesia

. Teori Pantai Coromandel (India) Dikemukakan oleh Thomas W. Arnold dan Morisong . Islam datang ke
Indonesia melalui Coromandel dan Malabar ( Indonesia ). Dasar teori ini adalah ketidak mungkinan
Gujarat menjadi sumber penyebaran Islam ketika itu,karena gujarat pada saat itu belum menjadi pusat
perdagangan timur tengah dengan nusantara Teori ArabTeori Arab Bahwa islam di Indonesia datang
dari sumbernya langsung, yaitu bangsa Arab. Teori ini didukung oleh Naquid Al-Attas , buya Hamka,
Keyzer, M. Yunus Jamil dan Crawfurd. Dasar teori ini adalah keterangan yang menyatakan bahwa pada
abad ke-7, orang-orang islam Arab telah ada di Pantai barat Sumatera.

. Strategi Dakwah Islam di Nusantara 1. Jalur perdagangan Pada abadke-7 M, bangsa Indonesia
kedatangan para pedagang Islam dari Gujarat/India , Persia,dan bangsa Arab. Mereka telah ambil bagian
dalam kegiatan perdagangan di Indonesia. Hal ini konsekuensi logisnya menimbulkan jalinan hubungan
dagang antara masyarakat indonesia dan para pedagang islam. Di samping berdagang , sebagai seorang
muslim juga mempunyai kewajiban berdakwah maka para pedagang islam juga menyampaikan dan
mengajarkan agama dan kebudayaan islam kepada orang lain. Dengan cara tersebut banyak pedagang
indonesia memeluk agama islam dan mereka pun menyebarkan agama islam yang baru dianutnya
kepada orang lain. Dengan demikian, secara bertahap agama dan budayaislam tersebar dari pedagang
Gujarat/India, Prsia, dan Bangsa Arab kepada bangsa Indonesia. Proses penyebaran islam melalui
perdagangan sangat menguntungkan lebih efektif dibanding cara lainnya.

11. 2. Perkawinan Di antara para pedagang Islam ada yang menetap di Indonesia. Hingga sekarang di
beberapa kota di Indonesia terdapat kampung Pekojan. Kampung tersebut dahulu merupakan tempat
tinggal para pedagag Gujarat. Koja artinya pedagang Gujarat. Sebagian dari para pedagang ini menikah
dengan wanita Indonesia terutama putri raja atau Bangsawan. Karea pernikahan itulah keluarga para
bangsawan banyak yang masuk Islam. Yang kemudian diikuti oleh rakyatnya.yang masuk Islam. Yang
kemudian diikuti oleh rakyatnya. Dengan demikian Islam cepat berkembang.

12. 3. Pendidikan Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau mubalig
yang menyebarkan islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren. Dan
didalam pesantren itulah tempat pemuda-pemudi menuntut ilmu yang berhubungan dengan agama
islam. Yang jika para pelajar tersebut selesai dalam menuntut ilmu mengenai agama islam, mereka
mempunyai kewajiban untuk mengajarkan kembali ilmu yangmempunyai kewajiban untuk mengajarkan
kembali ilmu yang diperolehnya kepada masyarakat sekitar. Yang akhirnya masyarakat sekitar menjadi
memeluk agama islam. Pesantren yang telah berdiri pada masa pertumbuhan islam di Jawa, antara lain
pesantren Sunan Ampel Surabaya yang didirikan oleh Raden Rahmat( sunan ampel) dan pesantren
sunan giri yang sntrinya banyak dari maluku (daerah hitu), dan lain sebagainya.

13. 4. Politik Seorang raja mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar dan memegang peranan
penting dalam proses islamisasi. Jika raja sebuah kerajaan memeluk agama islam, otomatis rakyatnya
berbondong-bondong masuk islam . Karena masyarakat indonesia memiliki kepatuhan yang tinggi dan
raja selalu menjadi panutan rakyatnya. Jika raja dan rakyat memeluk agama islam , pastinya demi
kepentingan politik maka akan diadakannya perluasan wilayah kerajaan , yangmaka akan diadakannya
perluasan wilayah kerajaan , yang diikuti dengan penyebaran agama islam.

14. 5. Melalui dakwah di kalangan masyarakat Di kalangan masyarakat Indonesia sendiri terdapat juru-
juru dakwah yang menyebarkan islam di lingkungannya, antara lain: Dato’ri Bandang menyebarkan
agama islam di daerah Gowa (Sulawesi Selatan), Tua Tanggang Parang menyebarkan islam di daerah
Kutai (Kalimantan Timur), seorang penghulu dari Demak menyebarkan agama islam di kalangan para
bangsawan Banjar (Kalimantan Selatan), para wali menyebarkan agama islam di Jawa.wali menyebarkan
agama islam di Jawa.

15. 6. Seni budaya Perkembangan islam dapat melalui seni budaya, seperti bangunan(masjid), seni
pahat, seni tari, seni musik, dan seni sastra. Cara seperti ini banyak dijumpai di Jogjakarta, Solo,
Cirebon,dls. Seni budaya islam dibuat dengan cara mengakrabkan budaya daerah setempat dengan
ajaran islam yang di susupkan ajaran tauhid yang dibuar sederhana, sehalus dan sedapat mungkin
memanfaatkan tradisi lokal, misalnya: membumikan ajaran islam melalui syair-syair.Contohnya:
gendhing dharma, suluk sunan bonang, hikayat sunan kudus, dan lain- lain.Mengkulturasikan wayang
dengan surat doktrin.lain.Mengkulturasikan wayang dengan surat doktrin. Contohnya: tokoh-tokoh
simbolis dalam wayang diadopsi atau mencipta nama lainnya yang bisa mendekatkan dengan ajaran
islam. Mencipta tokoh-tokoh baru dan narasi baru yang sarat pengajaran. Membunyikan bedug sebagai
ajakan sholat lima waktu sekaligus alarm pengingat, sebab insting masyarakat telah akrab dengan gema
bedug sebagai pemanggil untuk acara keramaian. Menggeser tradisi klenik dengan do’a-do’a pengusir
jin sekaligus doa ngirim leluhur/tahlil.

16. 7. Tasawuf Seorang sufi bisa dikenal dengan hidup dalam kesederhanaan , mereka selalu menghayati
kehidupan masyarakatnyayang hidup bersama di tengah-tengah masyarakatnya. Para sufi biasanya
memiliki keahlian yang membantu masyarakat dan menyebarkan agama islam. Para sufi pada masa itu
diantaranya Hamzah Fansuri di Aceh dan sunan Panggung Jawa. Dengan melalui saluran diatas agama
islam dapat berkembang pesat dan diterima masyarakatislam dapat berkembang pesat dan diterima
masyarakat dengan baik pada abad ke-13.

17. Wali yang terkenal ada 9 yaitu: 1. Sunan Gresik (Mulana Malik Ibrahim) 2. Sunan Ampel ( Raden
Rahmat) 3. Sunan Bonang (Makdum Ibrahim) 4. Sunan Giri (Raden Paku) 5. Sunan Derajat (Syarifudin) 6.
Sunan Kalijaga (Jaka Syahid ) 7. Sunan Kudus (Jafar Sodiq) 8. Sunan Muria (Raden Umar Said) 9. Sunan
Gunung Jati (Faletehan) Para wali tersebut adalah orang asli indonesia, kecualiPara wali tersebut adalah
orang asli indonesia, kecuali sunan gresik. Mereka memegang beberapa peran di kalangan masyarakat
sebagai: 1. Penyebar agama islam 2. Pendukung kerajaan-kerajaan islam 3. Penasihat raja-raja islam 4.
pengembang kebudayaan daerah yang telah disesuaikan dengan budaya islam. Karena peran mereka
itulah, maka para wali sangat terkenal di kalangan masyarakat.

18. C. Perkembangan Dakwah Islam di Nusantara 1. PERKEMBANGAN ISLAM DI SUMATERA


Perkembangan agama Islam bermula di Pasai, Aceh utara.Disebarkan oleh Abdullah Arif, mubaligh dari
Arab dengan misinya berdakwah dan berdagang. Prinsip Abdullah arif yaitu keramahan dan
kesopananarif yaitu keramahan dan kesopanan Selanjutnya berkembang di Pariaman, Sumatera Barat.
Disebarkan oleh Syekh Burhanuddin,secara pelan dan perlahan dengan arif dan bijaksana karena adat di
sana sangan kuat. Tahun 1440 berkembang di Sumatera Selatan. Disebarkan oleh Raden Rahmat. Arya
Damar, buapati Majapahit di palembang waktu itu diberi saran oleh Raden Rahmat untuk menyebarkan
agama Islam di Sumatera Selatan

19.  2. PERKEMBANGAN ISLAM DI KALIMANTAN, MALUKU, DAN PAPUA Di pulau Kalimantan, bermula
di Kalimantan Selatan. Dibawa oleh para pedagang Arab dan mubaligh Jawa. Perkembangan di
Kalimantan Selatan mencapai puncaknya setelah Majapahit runtuh tahun 1478. Selanjutnya di
Kalimantan Barat bermula di Muara Sambas dan Sukadana. Disebarkan oleh para pedagang dari Johor,
serta ulama dan mubaligh Palembang. Penyebaran di Kalimantan Timur oleh Dato Ri Bandang dang
Tuang Tunggang melaluiTimur oleh Dato Ri Bandang dang Tuang Tunggang melalui perdagangan. Abad
ke-15 agama Islam telah masuk dan berkembang di Maluku. Bermula di Ternate, Tidore, Bacau, dan
Jailolo melalui pedagang yang beragama Islam dan para ulama serta mubaligh. Perkembangan agama
Islam di Papua agak lambat. Bermula dari Misol,Salawati,Pulau Waigeo, dan Pulau Gebi melalui
pengaruh raja-raja Maluku, para pedagang Islam, dan ulama dari Maluku.

20.  3. PERKEMBANGAN ISLAM DI SULAWESI Abad ke-16 mula-mula masuk di Goa yang disebarkan oleh
Dato Ri Bandang. Sebelum Islam datang, masyarakat menganut ajaran nenek moyang. Jauh sebelum raja
Goa masuk Islam karena Dato Ri Bandang, banyak para pedagang yang telah menyebarkan agama Islam,
sehingga sudah banyak masyarakat yang menganutnya. Dan dari Goa, Islam terus berkembang ke
daerah Talo dan Bone. 4. PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSA 4. PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSA
TENGGARA Tahun 1540 agama Islam Masuk di Nusa Tenggara dibawa para mubaligh dari Bugis dan dari
Jawa. Bermula di Lombok yang penduduknya disebut suku sasak. Dari Lombok perlahan menyebar ke
Sumbawa dan Flores.

21. 6. Seni budaya Perkembangan islam dapat melalui seni budaya, seperti bangunan(masjid), seni
pahat, seni tari, seni musik, dan seni sastra. Cara seperti ini banyak dijumpai di Jogjakarta, Solo,
Cirebon,dls. Seni budaya islam dibuat dengan cara mengakrabkan budaya daerah setempat dengan
ajaran islam yang di susupkan ajaran tauhid yang dibuar sederhana, sehalus dan sedapat mungkin
memanfaatkan tradisi lokal, misalnya: membumikan ajaran islam melalui syair-syair.Contohnya:
gendhing dharma, suluk sunan bonang, hikayat sunan kudus, dan lain- lain.Mengkulturasikan wayang
dengan surat doktrin.lain.Mengkulturasikan wayang dengan surat doktrin. Contohnya: tokoh-tokoh
simbolis dalam wayang diadopsi atau mencipta nama lainnya yang bisa mendekatkan dengan ajaran
islam. Mencipta tokoh-tokoh baru dan narasi baru yang sarat pengajaran. Membunyikan bedug sebagai
ajakan sholat lima waktu sekaligus alarm pengingat, sebab insting masyarakat telah akrab dengan gema
bedug sebagai pemanggil untuk acara keramaian. Menggeser tradisi klenik dengan do’a-do’a pengusir
jin sekaligus doa ngirim leluhur/tahlil.

22. C. Perkembangan Dakwah Islam di Nusantara 1. PERKEMBANGAN ISLAM DI SUMATERA


Perkembangan agama Islam bermula di Pasai, Aceh utara.Disebarkan oleh Abdullah Arif, mubaligh dari
Arab dengan misinya berdakwah dan berdagang. Prinsip Abdullah arif yaitu keramahan dan
kesopananarif yaitu keramahan dan kesopanan Selanjutnya berkembang di Pariaman, Sumatera Barat.
Disebarkan oleh Syekh Burhanuddin,secara pelan dan perlahan dengan arif dan bijaksana karena adat di
sana sangan kuat. Tahun 1440 berkembang di Sumatera Selatan. Disebarkan oleh Raden Rahmat. Arya
Damar, buapati Majapahit di palembang waktu itu diberi saran oleh Raden Rahmat untuk menyebarkan
agama Islam di Sumatera Selatan

23.  2. PERKEMBANGAN ISLAM DI KALIMANTAN, MALUKU, DAN PAPUA Di pulau Kalimantan, bermula
di Kalimantan Selatan. Dibawa oleh para pedagang Arab dan mubaligh Jawa. Perkembangan di
Kalimantan Selatan mencapai puncaknya setelah Majapahit runtuh tahun 1478. Selanjutnya di
Kalimantan Barat bermula di Muara Sambas dan Sukadana. Disebarkan oleh para pedagang dari Johor,
serta ulama dan mubaligh Palembang. Penyebaran di Kalimantan Timur oleh Dato Ri Bandang dang
Tuang Tunggang melaluiTimur oleh Dato Ri Bandang dang Tuang Tunggang melalui perdagangan. Abad
ke-15 agama Islam telah masuk dan berkembang di Maluku. Bermula di Ternate, Tidore, Bacau, dan
Jailolo melalui pedagang yang beragama Islam dan para ulama serta mubaligh. Perkembangan agama
Islam di Papua agak lambat. Bermula dari Misol,Salawati,Pulau Waigeo, dan Pulau Gebi melalui
pengaruh raja-raja Maluku, para pedagang Islam, dan ulama dari Maluku.

24.  3. PERKEMBANGAN ISLAM DI SULAWESI Abad ke-16 mula-mula masuk di Goa yang disebarkan oleh
Dato Ri Bandang. Sebelum Islam datang, masyarakat menganut ajaran nenek moyang. Jauh sebelum raja
Goa masuk Islam karena Dato Ri Bandang, banyak para pedagang yang telah menyebarkan agama Islam,
sehingga sudah banyak masyarakat yang menganutnya. Dan dari Goa, Islam terus berkembang ke
daerah Talo dan Bone. 4. PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSA 4. PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSA
TENGGARA Tahun 1540 agama Islam Masuk di Nusa Tenggara dibawa para mubaligh dari Bugis dan dari
Jawa. Bermula di Lombok yang penduduknya disebut suku sasak. Dari Lombok perlahan menyebar ke
Sumbawa dan Flores.

25.  5. PERKEMBANGAN ISLAM DI PULAU JAWA Abad ke-11 Islam masuk Jawa dengan perantara
pedagang Arab dan Mubaligh Pasai. Bermula di daerah pesisir utara Jawa Timur. Tokoh terkenal di Jawa
Timur Maulana Malik Ibrahim dari Gresik. Di Jawa Tengah, penyiaran berpusat di Demak. Penyiaran di
Pulau Jawa dilakukan oleh wali songo.

26. D. Kerajaan Islam 1. Kerajaan-Kerajaan Islam Pertama di Sumatera a. Samudera Pasai Kerajaan Pasai
adalah Kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini terletak di pesisir timur laut Aceh. Kemunculan
pertama kalinya diperkirakan abad ke-13 M, sebagai proses dari hasil Islamisasi daerah-daerah pinggir
pantai yang pernah disinggahi para pedagang-pedagang muslim sejak abad ke-7, ke-8, dan seterusnya.
Buktipedagang-pedagang muslim sejak abad ke-7, ke-8, dan seterusnya. Bukti berdirinya kerajaan ini
adalah dengan adanya nisan kubur yang terbuat dari batu granit asal Samudera Pasai. Dan nisan itu,
dapat diketahui bahwa raja pertama kerajaan itu meninggal pada bulan Ramadhan tahun 696 H, yang
diperkirakan bertepatan dengan tahun 1297 M. Malik Al-Shaleh adalah raja pertama kerajaan tersebut
dan merupakan pendiri kerajaan itu. Hal ini diketahui melalui tradisi Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat
Melayu, dan juga hasil penelitian atas berbagai sumber yang dilakukan sarjana-sarjana Barat, khususnya
Belanda, seperti Snouck Hurgronye, J.P.Molquette, J.L.Moens, J.Hushoff Poll, G.P.Rouffaer, H.K.J.Cowan,
dan lain-lain. Dari segi politik, munculnya kerajaan Samudera Pasai pada abad ke-13 M itu sejalan
dengan suramnya peranan kerajaan Sriwijaya, yang sebelumnya memeganag peranan penting di
kawasan Sumatera dan sekelilingnya.

27. b. Aceh Darussalam Kerajaan Aceh terletak di daerah yang sekarang dikenal dengan nama Aceh
Besar. Disini pula terletak ibu kotanya. Kurang begitu diketahui kapan kerajaan ini muncul atau berdiri.
Anas Machmud berpendapat, kerajaan Aceh berdiri pada abad ke-15 M, diatas puing- puing kerajaan
Lamuri, oleh Muzaffar Syah (1465-1497). Dialah yang membangun kota Aceh Darussalam. Menurutnya
pada masa pemerintahannya, Aceh Darussalam mulai mengalami kemajuan dalam bidang perdagangan
karena saudagar-saudagar Muslim yang sebelumya berdagang dengan Malaka memindahkan kegiatan
mereka ke Aceh, setelah Malaka dikuasai Portugis pada tahun 1511 M. sebagai akibatsetelah Malaka
dikuasai Portugis pada tahun 1511 M. sebagai akibat penaklukan Malaka Utara melalaui selat Karimata
dari Portugis itu, jalan dagang yang sebelumaya dari laut Jawa ke Sunda dan menyusur pantai Barat
Sumatera, kemudian ke Aceh. Dengan demikian Aceh ramai dikunjungi saudagar dari berbagai negeri.

28. 2. Tumbuh dan Berkembangnya Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa a. Demak Kerajaan Demak adalah
kerajaan Islam pertama di Jawa, kerajaan ini muncul ketika melemahnya Raja Majapahit. Di bawah
pimpinan Sunan Ampel Denta, Walisongo bersepakat mengangkat Raden Patah menjadi Raja pertama
kerajaan Demak. Gelar Raden Fatah adalah Senopati Jimbun Ngabdurrahman Panembahan Palembang
Sayidin Panatagama. Demak sebelumnya adalah Bintoro yang merupakan daerah vasal Majapahit yang
diberikan oleh Raja Majapahit kepada Raden Patah. Pemerintahan Raden Patah berlangsung kira-kira di
akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-16 M. Dikatakan, ia adalah seorang anak Raja Majapahit dari
seorang ibu muslimabad ke-16 M. Dikatakan, ia adalah seorang anak Raja Majapahit dari seorang ibu
muslim keturunan Campa. Ia digantikan anaknya yang bernama Sambrang Lor, dikenal juga dengan
julukan Pati Unus. Menurut Tome Pires, Pati Unus baru berumur 17 tahun ketika menggantikan ayahnya
sekitar tahun 1507. Menurutnya tidak lama setelah naik tahta, ia merencanakan suatu rencana serangan
terhadap Malaka. Semangat perangnya memuncak ketika Malaka ditaklukkan Portugis pada tahun 1511.
Akan tetapi, sekitar pergantian tahun 1512-1513, tentaranya mengalami kekalahan besar. Pati Unus
digantikan oleh Trenggono yang dilantik sebagai Sultan oleh Sunan Gunung Jati dengan gelar Sultan
Ahmad Abdul Arifin. Ia memulai pemerintahan pada tahun 1524- 1546. Pada masa Sultan Demak yang
ketiga inilah Islam dikembangkan keseluruh tanah Jawa, bahkan sampai ke Kalimantan Selatan.
Penaklukan Sunda Kelapa berakhir tahun 1527 yang dilakukan oleh gabungan Demak dan Cirebon di
bawah pimpinan Fadhilah Khan. Majapahit dan Tuban jatuh ke bawah kekuasaan Demak diperkirakan
pada tahun 1527 itu juga.

29. b. Pajang Kesultanan Pajang adalah pelanjut dan dipandang sebagai pewaris kerajaan Islam di
Demak. Kesultanan yang terletak di Kartasura sekarang itu merupakan kerajaan Islam yang pertama
yang terletak di pedalaman pulau Jawa. Usia kesultanan ini tidak panjang, kekuasaaan dan kebesarannya
kemudian diambil oleh kerajaan Mataram. Sultan atau Raja yang pertama adalah Jaka Tingkir yang
berasal dari Pengging, lereng gunung Merapi. Oleh Raja Demak ketiga yaitu Sultan Trenggono, Jaka
Tingkir diangklat sebagai Raja pajang setelah sebelumnya dikawinkan dengan anak
perempuannya.sebelumnya dikawinkan dengan anak perempuannya.

30. c. Mataram Awal dari kerajaan Mataram adalah ketika Sultan Adiwijaya dari Pajang meminta
bantuan kepada Ki Pamanahan yang berasal dari daerah pedalaman untuk menghadapi dan menumpas
pemberontakan Aria Penangsang. Sebagai hadiah atasnya, Sultan kemudian menghadiahkan daerah
Mataram kepada Ki Pamanahan yang menurunkan Raja-raja Mataram Islam kemudian. Pada tahun 1577
M, Ki Gede Pamanahan menempati IstanaPada tahun 1577 M, Ki Gede Pamanahan menempati Istana
barunya di Mataram. Dia digantikan putranya, Senopati, pada tahun 1584 dan dikukuhkan sebagai Raja
Mataram oleh Sultan Pajang.

31. d. Cirebon Kesultanan Cirebon adalah kerajaan Islam yang pertama di Jawa Barat. Kerajaan ini
didirikan oleh salah satu anggota Walisongo, yaitu Sunan Gunung Jati. Diawal abad ke-16, Cirebon
merupkan daerah kecil dibawah kekuasaan Pakuan Pajajaran. Raja Pajajaran hanya menempatkan
seorang juru labuhan disana yang bernama Pangeran Walangsungsang, seorang tokoh yang mempunyai
hubungan darah dengan Raja Pajajaran.dengan Raja Pajajaran. e. Banten Kerajaan di Banten merupakan
perluasan Islam yang dilakukan oleh kerajaan Cirebon yang dipimpin oleh Sunan Gunung jati. Perluasan
wilayah itu dimulai dengan pendudukan Sunda oleh Sunan Gunung Jati pada tahun 1527 M.

32. 3. Tumbuh dan Berkembangnya Kerajaan- Kerajaan Islam di Kalimantan, Maluku, dan Sulawesi a.
Kalimantan 1. Kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan Kerajaan ini muncul ketika terjadi peristiwa
pertentangan dalam keluarga istana, antara Pangeran Samudera sebagai pewaris sah kerajaann
Daha,dengan pamannya yang bernama Pangeran Tumenggung. Ketika Raja Sukarama hampir sebagai
pewaris sah kerajaann Daha,dengan pamannya yang bernama Pangeran Tumenggung. Ketika Raja
Sukarama hampir tiba ajalnya, Ia berwasiat agar yang menggantikannya adalah cucunya Raden
Samudera. Keempat putranya tentu tidak menerima wasiat itu. Pertentangan itu menimbulkan
keluarnya Pangeran Samudera dari kerajaan dan berkelana sampai ke kerajaan Demak. Ia meminta
bantuan disana, dan akhirnya kerajaan Demak mau membantu pangeran Samudera asalkan dia mau
menganut ajaran Islam dan akhirnya berhasil dan kerajaan itu berkembang menjadi kerajaan Islam.

33. 2. Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur Menurut risalah Kutai, dua orang penyebar Islam tiba di Kutai
pada masa pemerintahan Raja Mahkota. Salah seorang diantaranya adalah Tuan Bandang, yang dikenal
dengan Dato’ Ri Bandang dari Makasar, dan yang lainya adalah Tuan Tunggan Parangan. Setelah
pengislaman, Dato’ Ri Bandang kembali ke Makasar dan Tuan Tunggang kembali ke Kutai dan melalui
yang terakhir inilah Raja Mahkota tunduk kepada keimanan Islam. Setelah itu, segera dibangun masjid
sebagaikeimanan Islam. Setelah itu, segera dibangun masjid sebagai tempat pengajaran agama Islam.
Yang pertama adalah Raja Mahkota sendiri, kemudian Pangeran, kemudian Para menteri, panglima dan
hulubalang dan akhirnya rakyat biasa. Hal ini terjadi pada tahun 1575 M.

34. b. Maluku Kerajaan ini berdiri sekitar tahun 1406, Raja Ternate memeluk Islam, nama raja itu adalah
Vongi Tidore. Ia mengambil seorang istri keturunan Ningrat Jawa. Namun raja yang benar-benar
memeluk agama Islam adalah raja yang bernama Zayn Al-Abidin pada tahun 1486-1500 M. c. Sulawesi
Kerajaan Goa-Tallo merupakan kerajaan kembar yangKerajaan Goa-Tallo merupakan kerajaan kembar
yang saling berbatasan, biasanya disebut dengan kerajaan Makassar. Kerajaan ini terletak di
semenanjung barat daya pulau Sulawesi. Kerajaan tersebut menerima ajaran agama Islam dari Gresik
atau Giri yang tersebar dalam proses Islamisasi diseluruh nusantara. Kemudian kerajaan kembar Goa-
Tallo menyampaikan “pesan Islam” kepada kerajaan-kerajaan lain seperti Luwu, yang lebih tua, Wajo,
Soppeng, dan Bone.

35. E. Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia 1. Gerakan Pendidikan dan Sosial a. Sekolah Thawalib
Sekolah ini berasal dari surau jembatan besi. Surau = langgar atau masjid. Lembaga pendidikan Surau
berartilanggar atau masjid. Lembaga pendidikan Surau berarti pengajian di Masjid, mirip dengan
pesantren di Jawa. Haji Abdullah Ahmad dan Haji Rasul pada tahun 1906 telah merintis perubahan
“sistem surau” menjadi sistem sekolah. Pada tahun 1919 Haji Jalaludin Hayib menerapkan sistem kelas
dengan lebih sempurna. Organisasi Sumatera Thawalib berkembang menjadi organisasi politik (Permi)

36. b. Jamiat Khair Organisasi ini didirikan di Jakarta oleh masyarakat Arab Indonesia pada tanggal 17 Juli
1905. Pendiri : Sayid Muhammad Al Fachri bin Syihab, Sayid Idrus bin Ahmad bin Syihab, dan Sayid
Sjehan bin Syihab. Dua program : mendirikan dan membina sekolah dasar, serta menyeleksi dan
mengirim para pelajar untuk mengikuti pendidikan di Turki. c. Al-Irsyadc. Al-Irsyad Organisasi sosial ini
didirikan oleh kaum pedagang Arab di Jakarta. Al Irsyad memusatkan perhatiannya pada bidang
pendidikan dengan mendirikan sekolah dan perpustakaan. Aktivitas organisasi ini lebih dinamis. Jika
jamiat Khair dikuasa oleh golongan sayyid atau ningrat. Al Irsyad sebaliknya, menolak adanya perbedaan
atau diskriminasi antara kaum elite dengan golongan alit (kecil)

37. d. Persyarikatan Ulama Organsasi sosial kemasyarakatan ini semula bernama Hayatul Qulub,
didirikan di Majalengka, Jawa Barat, oleh K.H. Abdul Halim pada tahun 1911. Hayatul Qulub
memusatkan perhatiannya pada bidang pendidikan, sosial dan ekonomi. Sejak 1917 namanya diubah
menjadi Persyarikatan Ulama. Tujuan yaitu menyatukan para ulama dan mengajak mereka untuk
menerapkan cara-cara modern dalam mengelola pendidikan.modern dalam mengelola pendidikan. Dua
sistem pendidikan : “sistem madrasah” dengan “sistem asrama” = ”Santri Asromo”. Tiga bagian : Tingkat
permulaan, dasar, dan lanjutan. Ulama memiliki ciri khas, mempertahankan tradisi bermazhab dalam
fiqih; tetapi menerapkan cara-cara modern dalam pendidikan. Pada tahun 1952 diubah menjadi
Persatuan Umat Islam (PUI).

38. e. Nahdatul Ulama (NU) NU didirikan pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Dipimpin oleh K.H.
Hasyim Asy’ari sebagai Rais Akbar. Prinsip dasar organisasi ini adalah kitab Qanun Asasi (prinsip dasar)
dan kitab I’tiqad Ahlussunnah Wal Jama’ah. Tujuan : untuk menegakkan ajaran Islam menurut paham
kitab I’tiqad Ahlussunnah Wal Jama’ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.Republik Indonesia.

39. Usaha NU mencapai tujuan : 1. Bidang keagamaan : melaksanakan dakwah islamiyah, meningkatkan
rasa persaudaraan. 2. Bidang pendidikan : menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan nilai-nilai Islam,
untuk membentuk muslim yang bertakwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas. 3. Bidang sosial budaya :
mengusahakan kesejahteraan rakyat dan kebudayaan dengan nilai keislaman dan kemanusiaan. 4.
Bidang ekonomi : mengusahakan pemerataan untuk menikmati4. Bidang ekonomi : mengusahakan
pemerataan untuk menikmati hasil pembangunan. 5. Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi
masyarakat luas.

40. f. Muhammadiyah Organisasi ini didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh K.H
Ahmad Dahlan. Kegiatan Muhammadiyah dipusatkan dalam bidang pendidikan, dakwah, dan amal
sosial. Organisasi ini menekankan antara pendidikan agama dan pendidikan umum, serta pendidikan
keterampilan. Gerakan dakwah Muhammadiyah menekankan kemurnian aqidah; memerangi berbagai
perbuatan syirik, menyekutukanaqidah; memerangi berbagai perbuatan syirik, menyekutukan Allah Swt.
Dalam segala bentuknya; menentang takhayul; khufarat; dan perbuatan bid’ah.

41. 2. Gerakan Politik Diantara partai politik Islam yang tumbuh sebelum kemerdekaan adalah Permi, SI,
dan PII. SI didirikan di Solo pada tanggal 11 November 1911 sebagai kelanjutan dari Sarekat Dagang
Islam yang didirikan oleh Haji Samanhudi pada tanggal 16 Oktober 1905.

Anda mungkin juga menyukai