Disusun oleh :
Kelompok 4
XI.IPA 2
• Jalur Utara, dengan rute :Arab (Mekah dan Madinah) meliputi ; Damaskus –
Bagdad –Gujarat – Srilangka – Indonesia.
• Jalur Selatan, dengan rute : Arab (Mekah dan Madinah) meliputi ; Yaman –
Gujarat –Srilangka – Indonesia.
• Perdagangan
Pada abad ke-7 M, bangsa Indonesia kedatangan para pedagang Islam dari Arab, Persia,
dan India. Mereka telah ambil bagian dalam kegiatan perdagangan di Indonesia. Hal ini
konsekuensi logisnya menimbulkan jalinan hubungan dagang antara masyarakat
Indonesia dan para pedagang Islam. Disamping berdagang, sebagai seorang muslim juga
mempunyai kewaajiban berdakwah maka para pedagang Islam juga menyampaikan dan
mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada orang lain. Dengan cara tersebut,
banyak pedagang Indonesia memeluk agama Islam dan merekapun menyebarkan agama
Islam dan budaya Islam yang baru dianutnya kepada orang lain. Dengan demikian,
secara bertahap agama dan budaya Islam tersebar dari pedagang Arab, Persia, India
kepada bangsa indonesia. Proses penyebaran Islam melalui perdagangan sangat
menguntungkan dan lebih efektif dibanding cara lainnya
• Perkawinan
Kedudukan ekonomi dan sosial para pedagang yang sudah menetap makin membaik.
Para pedagang itu menjadi kaya dan terhormat, tetapi keluarganya tidak dibawa serta.
Para pedagang itu kemudian menikahi gadis–gadis setempat dengan syarat mereka harus
masuk Islam. Cara itu pun tidak mengalami kesulitan. Misalnya, perkawinan Raden
Rahmat ( Sunan Ampel ) dengan Nyai Gede Manila, putri Tumenggung
Wilatikta,perkawinan antara Raja Brawijaya dengan putri Jeumpa yang beragama Islam
kemudian berputra Raden Patah yang pada akhirnya menjadi Raja Demak.
• Politik
Seorang raja mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar dan memegang peranan
penting dalam proses Islamisasi. Jika raja sebuah kerajaan memeluk agama Islam,
otomatis rakyatnya akan berbondong – bondong memeluk agama Islam. Karena,
masyarakat Indonesia memiliki kepatuhan yang tinggi dan raja selalu menjadi panutan
rakyatnya. Jika raja dan rakyat memeluk agama Islam, pastinya demi kepentingan politik
maka akan diadakannya perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti dengan penyebaran
agama islam.
• Seni Budaya
Perkembangan islam dapat melalui seni budaya, seperti bangunan (masjid), seni pahat,
seni tari, seni musik, dan seni sastra. Cara seperti ini banyak dijumpai di Jogjakarta,
Solo, Cirebon. Seni budaya Islam dibuat dengan cara mengakrabkan budaya daerah
setempat dengan ajaran Islam yang disusupkan ajaran tauhid yang dibuat sederhana,
sehalus dan sedapat mungkin memanfaatkan tradisi lokal, misalnya:
• Tasawuf
Seorang Sufi biasa dikenal dengan hidup dalam kesederhanaan, mereka selalu
menghayati kehidupan masyarakatnya yang hidup bersama di tengah–tengah
masyarakatnya.Para Sufi biasanya memiliki keahlian yang membantu masyarakat dan
menyebarkan agama Islam.Para Sufi pada masa itu diantaranya Hamzah Fansuri di Aceh
dan Sunan Panggung Jawa.
• Pendidikan
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau mubalig yang
menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok – pondok
pesantren.Dan di dalam pesantren itulah tempat pemuda pemudi menuntut ilmu yang
berhubungan dengan agama Islam. Yang jika para pelajar tersebut selesai dalam
menuntut ilmu mengenai agama Islam, mereka mempunyai kewajiban untuk
mengajarkan kembali ilmu yang diperoleh nya kepada masyarakat sekitar. Yang
akhirnya masyarakat sekitar menjadi pemeluk agama Islam. Pesantren yang telah berdiri
pada masa pertumbuhan Islam di Jawa, antara lain Pesantren Sunan Ampel Surabaya
yang didirikan oleh Raden Rahmat ( Sunan Ampel ) dan Pesantren Sunan Giri yang
santrinya banyak berasal dari Maluku ( daerah Hitu ).
C. Perkembangan Islam di Beberapa Wilayah di Indonesia
Pada abad XIII-XV M berdiri kerajaan Samudra Pasai dan merupakan kerajaan
Islam pertama di Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai terletak dikampung
Samudra di tepi sungai Pasai dan berdiri sejak tahun 1261 M. Raja-raja yang
memerintah Samudra Pasai berturut-turut sebagai berikut:
Ø Sultan Iskandar
Persia dan Gujarat yang juga para mubalig Islam banyak yang menetap
dibandar-bandar sepanjang Sumatera Utara. Mereka menikah dengan
wanita-wanita pribumi yang sebelumnya telah di islamkan, sehingga
terbentuklah keluarga-keluarga Muslim. Para mubalig pada waktu itu juga ke
Cina.Para pedagang dari India, yakni bangsa Arab berdakwa kepada para Raja-raja
kecil, ketika raja tersebut masuk Islam, rakyatnya pun banyak yang ikut masuk
Islam sehingga berdirilah kerajaan Islam pertama, yaitu Kerajaan Samudera Pasai.
Seiring dengan kemajuan Samudera Pasai yang sangat pesat,perkembangan agama
Islam pun mendapat perhatian dan dukungan penuh dan para ulama serta
mubalignya menyebar ke seluruh nusantara.
Masuknya Islam di Pulau Jawa pada awalnya dibawa oleh pedagang muslim
setelah berdirinya kerajaan Malaka yang mencapai puncak kejayaan nya pada masa
Sultan Mansursah. Wilayah perdagangannya sangat luas sampai ke Demak, Jepara,
Tuban dan Giri. Melalui hubungan perdagangan tersebut, akhirnya masyarakat
Jawa mengenal Islam. Adapun gerakan dakwah Islam di Pulau Jawa selanjutnya
dilakukan oleh para Wali Sanga, yaitu:
Dilahirkan di Aceh tahun 1401 M Ayahnya orang Arab dan ibunya orang
Cempa, ia sebagai mufti dalam mengajarkan Islam tak kenal kompromi dengan
budaya lokal. Wejangan terkenalnya Mo Limo yang artinya menolak
mencuri,mabuk, main wanita, judi dan madat, yang marak dimasa Majapahit.
Beliau wafat di desa Ampel tahun 1481M.
Ia putra Syeikh Yakub bin Maulana Ishak. Ia sebagai ahli fiqih dan
menguasai sebagai raja peralihan sebelum Raden Patah naik menjadi Sultan
Demak. Ketika Sunan Ampel wafat, ia menggantikannya sebagai mufti tanah
Jawa.
h. Sunan Kudus Nama aslinya adalah Ja’far Sadiq. Lahir pada pertengahan
abad ke 15 dan wafat tahun 1550 M. (960 H).Beliau berjasa menyebarkan
Islam di daerah kudus dan sekitarnya. Ia membangun masjid menara
Kudus yang sangat terkenal dan merupakan salah satu warisan budaya
Nusantara.
i. Sunan Muria Nama aslinya Raden Prawoto atau Raden Umar Said putra
Sunan Kalijaga.Beliau menyebarkan Islam dengan menggunakan sarana
gamelan,wayang serta kesenian daerah lainnya. Beliau dimakamkan di
Gunung Muria, disebelah utara kota Kudus.
Masuknya Islam di Sulawesi, tidak terlepas dari peranan Sunan Giri di Gresik. Hal itu
karena sunan Giri melaksanakan pesantren yang banyak didatangi oleh santri dari
luar pulau Jawa, seperti Ternate, dan Situ.Di sampingitu, beliau mengirimkan murid-
muridnya ke Madura, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara.Pada abad ke-16, di
Sulawesi Selatan telah berdiri kerajaan Hindu Gowa danTallo.Penduduknya banyak yang
memeluk agama Islam karena hubungannya dengan kesultanan Ternate. Pada tahun 1538,
Pada masa Pemerintahan SombaOpu, kerajaan Gowa dan Tallo banyak dikunjungi
oleh pedagang Portugis. Selain untuk berdagang, mereka juga bermaksud untuk
mengembangkan agama katolik. Akan tetapi, Islam telah lebih dahulu berkembang di
daerah itu.
Pada abad XVI Islam memasuki daerah kerajaan Sukadana. Bahkan pada tahun 1590
kerajaan Sukadana resmi menjadi kerajaan Islam, yang menjadisultan pertamanya adalah
sultan Giri Kusuma. Setelah itu digantikan oleh putranya Sultan Muhammad
Syafiuddin.Beliau banyak berjasa dalam pengembangan agama Islam karena bantuan
seorang muballigh bernama Syekh Syamsudin.
Di Kalimantan Selatan pada abad XVI M masih ada beberapa kerajaanHindu antara
lain Kerajaan Banjar, Kerajaan Negaradipa, Kerajaan Kahuripandan Kerajaan Daha.
Kerajaan-kerajaan ini berhubungan erat dengan Majapahit.Ketika Kerajaan demak
berdiri, para pemuka agama di Demak segera menyebarkan agama Islam ke Kalimantan
Selatan. Raja Banjar Raden Samudra masuk Islam dan ganti nama dengan Suryanullah.
Sultan Suryanullah dengan bantuan Demak dapat mengalahkan Kerajaan Negaradipa.
Setelah itu agamaIslam semakin berkembang di Kalimantan.
Diatas telah diutarakan, bahwa Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia dan sebagai
kerajaan Hindu. Dengan pesatnya perkembangan Islam di Gowa,Tallo dan terutama
Sombaopu, maka Islam mulai merembas ke daerah Kutai.Mengingat Kutai terletak di tepi
Sungai Mahakam maka para pedagang yang lalu lalang lewat selat Makasar juga
singgah di Kutai. Sebagai muballigh mereka tidak menyianyiakan waktu untuk
berdakwah.Islam akhirnya dapat memasuki Kutai dan tersebar di Kalimantan Timur
mulai abad XVI.
Penyebaran Islam di Maluku tidak terlepas dari jasa para santri Sunan Drajat yang
berasal dari Ternate dan Hitu.Islam sudah dikenal di Ternate sejakabad ke-15.Pada saat
itu, hubungan dagang dengan Indonesia barat, khususnya dengan Jawa berjalan dengan
lancar. Selain berdagang, para pedagang dan juga melakukan dakwah.
Pada abad XVI perkembangan Islam di Indonesia agak terhambat dan
menghadapi tantangan berat karena kedatangan Portugis pada tahun 1512 dan Spanyol
pada tahun 1521 dengan membawa penyiaran agama Nasrani. Pada permulaan abad XVII
Belanda dapat mengalahkan Portugis, setelah berperang bertahun-tahun di Ambon.
Sementara itu kerajaan Ternate dan Tidore selalu bertentangan sehingga menjadi makin
lemah dan tidak mampu membendung meluasnya VOC ke Maluku Utara. Belanda mulai
menjajah Indonesia dimulai dari Maluku sejak menguasai Ambon pada tahun
1605.Berangsur-angsur Belanda memperluas wilayahnya ke Barat, dan Makasar
padatahun 1669 dapat ditundukkan.Selanjutnya seluruh Indonesia, kecuali Aceh yang
mampu bertahan sampai akhir abad XIX .
• Pangeran Diponegoro
Perkembangan Islam tidak hanya tergantung pada raja-raja, tetapi perangpara muballigh juga
menetukan. Pada abad XVI muncul ulama-ulama besarseperti Hamzah Fansuri, Abdul Rauf
Singkil, Syekh Nuruddin Ar Raniri yang ketiganya dari Aceh dan Syekh Yusuf Tajul Khalwari
dari Makasar Pada abad itu umat Islam menghadapi penjajah terutama dari Eropa dengan
membawa agama Nasrani yang telah berpengalaman dalam Perang salib.Selain Islam masuk dan
berkembang di Maluku, Islam juga masuk ke Irian yang disiarkan oleh raja-raja Islam Maluku,
para pedagang, dan para mubalignya.
1. Masa penjajahan
a. Peranan Umat Islam pada masa Penjajahan
Ø Rasa persamaan dan rasa keadilan yang diajarkan islam mampu mengubah
masyarakat Indonesia yang dulunya menganut sistem kasta dan diskriminasi menjadi
masyarakat yang setiap anggotanya mempunyai kedudukan, harkat,martabat dan hak-
hak yang sama.
Ø Semangat cinta tanah air dan rasa kebangsaan yang didengungkan Islam dengan
semboyan ”Hubbul-watan minaliiman” (cinta tanah air sebagian dari iman) mampu
mengubah cara berpikir masyarakatIndonesia, khususnya para pemudanya, yang
dulunya bersifat sectarian (lebih mementingkan sukunya dan daerahnya) menjadi
bersifat nasionalis. Hal ini ditandai dengan lahirnya organisasi pemuda yang
bernama Jong Indonesia pada bulan februari 1927 dan dikumandangkannya sumpah
pemuda pada tanggal 28 oktober 1928.
Ø Semboyan yang diajarkan Islam yang berbunyi “Islam adalah agama yang cinta
damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan” telah mampu mendorong masyarakat Indonesia
untuk melakukan usaha-usaha mewujudkan kemerdekaan bangsanyadengan berbagai
cara.
Pada tahun 1522 Portugis telah menetap dan mendirikan benteng pertahanan di wilayah
Sunda Kelapa (Jakarta). Portugis disamping berdagangjuga membawa ajaran agama
Khatolik.
Melihat keadaan seperti itu kerajaan Islam Demak sangat khawatir. Makapada tahun
1526 tentara Demak dibawah pimpinan Fatahillah berangkat menuju Sunda Kelapa
melalui jalan laut. Selanjutnya Fatahillah berhasil berusaha mengusir tentara
Portugis dalam peperangan yang sengit terjadi dan akhirnya Portugis kalah. Sunda
Kelapa dapat direbut Fatahillah pada 22 Juni 1527M kemudian Sunda Kelapa diganti
namanya menjadi Jayakarta, kemudian sekarang menjadi Jakarta (Ibukota Negara).Pada
masa Sultan Agung sebagai Raja Islam Mataram di Jawa Tengah, penjajah Belanda
sudah menguasai Batavia (Jakarta), pada tahun 1628 Sultan Agung berusaha mengusir
penjajah Belanda dari tanah Jawa, tetapi usahanya tidak berhasil. Dan pada tahun 1629
beliau melakukan penyerangan lagi keBatavia dengan kekuatan yang lebih besar.
Namun karena persenjataan Belanda lebih modern, akhirnya perlawanan itu dapat
dipatahkan.Demikian pula Tueku Umar di Aceh, Imam Bonjol di Sumatra Barat,Sultan
Hasanuddin di Sulawei Selatan, Sultan Babullah di Ternate, Pangeran Diponegoro di
Jawa Tengah, dan daerah-daerah lainnya mereka dengan dukungan masyarakatnya
berjuang dan berperang mengusir penjajah Belanda
Belanda telah melakukan penindasan dan penjajahan terhadap bangsa Indonesia yang
semakin lama semakin kuat kekuasaannya, di seluruh Nusantara. Perbuatan
Belanda yang demikian sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam yang dianut
oleh sebagian besar bangsa Indonesia, dan nilai-nilai peri kemanusian dan keadilan.
Melihat keadaan seperti ini kaum muslimin yang terhimpun padakerajaan
Islam pada waktu itu di seluruh Nusantara mengadakan perlawanan secara terpisah,
masing-masing menentang penjajahan Belanda. Kesultanan Banten di pulau Jawa
yang berulang kali mengadakan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Terutama
pada masa Sultan Ageng Tirtayasa yang memerintah Banten dari tahun 1651-
1682 M, sangat anti terhadap penjajahan Belanda. Perjuangan mengusir penjajah itu
terus menerus dilancarkan sampai akhir pemerintahan Beliau di Kesultanan Banten
a) Peranan Umat Islam pada Masa Kemerdekaan Perilaku kaum penjajah makin
lama makin kejam terhadap bangsa Indonesia. Penindasan, kesewenang-
wenangan dan ketidak adilan penjajah merajalela. Bangsa Indonesia tertindas,
miskin, terbelenggu oleh kaum penjajah. Kaum muslimin yang merupakan penduduk
terbesar bangsa Indonesia sangat merasakan perilaku kaum penjajah itu. Para
ulama bersama kaum muslimin bangkit, berusaha membebaskan bangsa
Indonesia dari tanganpenjajah itu. Di seluuh pelosok Nusantara kaum
muslimin bangkit untuk merebut kembali kemerdekaannya yang telah dirampas oleh
penjajah. Pahlawan-pahlawan pejuang kemerdekaan berjuang terus tiada henti-
hentinya dengan segala pengorbanan, baik berupa harta maupun jiwa. Pejuang muslim
dan pahlawan kemerdekaan itu antara lain:
Ø K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Hasym Ashari, HOS Cokroaminoto di Pulau Jawa,
Ø Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak Dien, Cut Mutiah, Panglima Polim(Aceh)
Para pejuang muslim itu dengan ikhlas dan semangat jihad berjuang dijalan Allah SWT
menentang dan mengusir penjajah Belanda maupun Jepangdengan pengorbanan harta
benda, jiwa dan raganya.
Sejak awal Islam masuk ke Indonesia dan pada masa perkembangan selanjutnya,
ulama Islam menempatkan pendidikan sebagai tugas utama. Wujud kongkrit pendidikan
adalah pesantren dan muridnya disebut santri. Tempat pendidikannya ada yang
menyatu dengan masjid dan ada juga yang secara khusus dibangun biasanya dekat
masjid.
Santri yang belajar di pesantren datang dari berbagai suku dab daerah.Setelah mereka
selesai belajar, umumnya mereka kembali ke daerah asalnya kemudian mereka
mendirikan lagi pesantren dan mengajarkan agama didaerahnya masing-masing,
sehingga tersebarlah pesantren dan pendidikan agama ke seluruh pelosok
tanah air. Pesantren sebagai tempat mendidik generasi muda muslim, para santri
dididik dan dipersiapkan untuk menjadi kader umat dan pemimpin masyarakat.
Kaum muslimin menyadari bahwa perjuangan tanpa dihimpun dalam suatu organisasi
yang baik akan mengalami kesulitan dan kegagalan. Setelah putra-putri kaum muslimin
banyak memperoleh pendidikan di luar negri, di Eropa dan Timur Tengah serta
meningkatkan peranan pendidikan di pondok pesantren, timbullah kesadaran mereka
untuk membuat perkumpulan organisasi yang modern yang berciri khas keagamaan.
3) Al- Irsyad Al Irsyad adalah organisasi Islam yang didirikan tahun 1914 M oleh para
pedagang dan ulama keturunan Arab, seperti Syekh Ahmad Sorkali.
4) Perserikatan UlamaGerakan modernis Islam yang berdiri pada tahun 1911 M oleh
Abdul Halim dan berpusat di Majalengka Jawa Barat. Organisasi ini diakui
keberadaannya oleh Belanda tahun 1917 dan bergerak dibidang ekonomi dansosial,
seperti mendirikan panti asuhan yatim piatu pada tahun 1930 M.
6) Nahdatul Ulama Didirikan pada bulan Januari 1926 oleh KH. Hasyim Asy’ari
yang bertujuan membangkitkan semangat para ulama Indonesia dengan cara
meningkatkan dakwah dan pendidikan karena saat itu Belanda melarang umat Islam
mendirikan sekolah-sekolah yang bernafaskan Islam seperti Pesantren.
Para Kyai dan santri juga mendirikan organisasi bersenjata untuk melawan penjajahan
Belanda yaitu Hizbullah dan gerakan-gerakan kepanduan Islam.
Organisasi tersebut mendidik, membina dan melatih generasi muda muslim mengenal
berbagai pengetahuan dan semangat perjuangan, dalam menentang penjajahan.
Hasil tempaan dan pendidikan disini menumbuhkan semangat juang sehingga lahirlah
tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan
Ø HOS Cokroaminoto
3. Masa Pembangunan
a) Peranan Umat Islam pada Masa Pembangunan Setelah merdeka, bebas dari kungkungan
kaum penjajah, kaum muslimin secara bertahap mengisi kemerdekaan itu dengan
pembangunan disegala bidang, pembangunan fisik material berupa perbaikan sarana
transportasi,pertanian, perumahan dan perekonomian, sehingga pembangunan fisik material
secara bertahap makin lama makin meningkat.Pembangunan bidang mental seperti
meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama, meningkatkan
pendidikan, mengembangkan kehidupan dan social kemasyarakatan yang aman tertib dan
rukun juga dilaksanakan bersama segenap anggota bangsa Indonesia lainnya kini mengatur
dan memerintah bangsanya sendiri.Pemerintahan dilaksanakan dengan cara yang
demokratis.Keamanan,ketertiban dan kesejahteraan sosial terus diupayakandan ditegakkan.
Demikian juga persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga terwujudlah negara yang aman,
adil dan makmur dengan penuh limpahan rahmat dan ridha Allah SWT,sesuai dengan cita-
cita kemerdekaan yang dituangkan dalam UUD 1945.
b) Peranan Organisasi Islam dalam Masa Pembangunan Organisasi Islam yang sejak
zaman penjajah selalu membina dan mendidik umat dengan berbagai ilmu pengetahuan
dan mengembangkan semangat perjuangan menentang penjajah, maka setelah merdeka
usaha itu padadasarnya tetap terus dikembangkan dan ditingkatkan lebih baik.Sikap
menentang penjajahan dialihkan dan diganti dengan sikap giat,semangat danetos kerja untuk
mencapai ketinggian ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalamrangka memenuhi kebutuhan
hidup dan mengisi pembangunan bangsa.Dalam rangka ikut serta meningkatkan
pengetahuan, kecerdasan dan kualitas masyarakat telah diupayakan melalui pendidikan pada
jalur sekolah.Didirikanlah oleh organisasi-organisasi Islam berbagai lembaga pendidikan
dari jenjang pendidikan dasar seperti SD,SMP,pendidikan menengah seperti SMA dan
pendidikan tinggi seperti Universitas dan Institut yang tersebar diseluruh daerah.Diantara
oragnisasi Islam yang giat dalam bidang pendidikan dankemasyarakatan ialah Majelis
Ulama Indonesia, Muhammadiyah,Nahdatul Ulama,Al-Washliyah,Al-Irsyad,Djamiat Khair,
GUPPI, PUI, Al-Khairat, ICMI dan lain-lain.
c) Peranan Para Individu Muslim dalam Pembangunan Organisasi Islam yang berperan
dalam pembangunan Nasional bukanhanya mereka yang tergabung dalam organisasi.
Banyak orang Islam secara pribadi baik sebagai dokter, dosen, pejabat negara, wakil rakyat
di DPR, pengusaha, Cendikiawan, petani,guru,pengrajin,dan lain-lain mereka semuanya
melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan profesidan keahliannya
masing-masing.Tanpa terikat dengan organisasi keagamaan,mereka menyumbangkan
dharma baktinya kepada nusa dan bangsa. Memang menjadi umat Islam tidak harus menjadi
anggota organisasi atau partai Islam.Menurut Al Qur’an orang Islam yang baik adalah yang
paling bertakwa,yang beriman kepada Allah dan beramal shaleh, dimanapun mereka berada.
Melalui pendidikan ini secara bertahap ilmu pengetahuan bertambah meningkat dan Sumber
Daya Manusia lebih berkualitas.Dengan meningkatnya kualitas masyarakat maka hasil
kerja masyarakatpun semakin meningkat.Dengan demikian meningkatnya hasil umat
melalui jalur luar sekolah,antaralain dilaksanakan melalui pengajian,Taman Bacaan Al
Qur’an, kursus-kursus ilmu keagamaan dan pembinaan di Masjid-Masjid.
Ø Seorang ulama atau ilmuwan dituntut oleh Islam untuk mempraktikkan tingkahlaku
yang penuh keteladanan agar terus dilestarikan dan dijadikan panutan olehgenerasi
berikutnya.
Ø Para ulama dan umara bersatu padu mengusir penjajah meskipun dengan persenjataan
yang tidak sebanding.
Ø Penyebar ajaran Islam di Indonesia adalah pribadi yang memiliki ketangguhan dan
pekerja keras.
Ø Terjadi akulturasi budaya antara Islam dan kebudayaan lokal meskupin Islam tetap
memiliki batasan dan secara tegas tidak boleh bertentangan dengan ajarandasar dalam Islam
1. Salah satu di antara wali sanga adalah sunan kudus. Nama aslinya beliau adalah…
2. Awal masuknya islam di nusantara dibawa oleh…
3. Daerah pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki islam adalah…
4. Sebutan wali songo ditujukan kepada…
5. Penyembelihan hewan kurban berupa kerbau sebagai subtitusi kurban sapi merupakan
toleransi yang dipelopori oleh…
6. Melalui saluran apa saja islam masuk ke Indonesia…
7. Sunan kalijaga memiliki media wayang kulit sebagai salah satu sarana memperkenalkan
islam kepada masyarakat di tanah jawa. Hal ini menunjukkan saluran penyebaran agama
islam melalui…
8. Pada abad keberapakah islam masuk ke Indonesia…
9.
10. Kerajaan islam pertama di Indonesia adalah…
Kunci Jawaban
1. Ja’far saddiq
2. Pedagang
3. Sumatra bagian utara
4. Para ulama yang menyebarkan agama islam di pulau jawa
5. Sunan kudus
6. perdagangan, perkawinan, politik, kesenian, tasawuf, pendidikan
7. Kesenian
8. Ke-7
9. ;
10. kerjaan samudra pasai