Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

Islam merupakan agama yang diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muhammad di tanah
Arab. Dan dalam perkembanganya Agama ini didakwahkan keseluruh dunia. Termasuk
Indonesia. Melacak sejarah masuk-nya Islam ke Indonesia bukanlah urusan mudah. Tak banyak
jejak yang bisa dilacak. Ada beberapa pertanyaan awal yang bisa diajukan untuk menelusuri
kedatangan Islam di Indonesia. Beberapa pertanyaan itu adalah, darimana Islam datang? Siapa
yang membawanya dan kapan kedatangannya?

PEMBAHASAN
I.

Sejarah Islam Masuk di Nusantara


Islam masuk di Indonesia pada abad ke-13 Masehi, dibawa oleh pedagang dari Gujarat, India. Ada

pendapat lain bahwa masuknya agama Islam di Indonesia melalui kesepakatan sebagai berikut :
1. Islam masuk Indonesia pada abad 1 Hijriah atau abad 7 M.

2. Agama Islam masuk di Indonesia tidak melalui India, tetapi langsung dari Mekah.
3. Dalam perkembangannya Islam di Indonesia banyak diwarnai oleh madzhab Syafii.

Masuknya Islam ke Indonesia menurut pendapat lain ada 3 teori yaitu teori Persia, Teori Gujarat dan Teori
Mekah, yaitu penjelasannya sebagai berikut :
1. TEORI PERSIA
Teori ini dibangun oleh P.A. Hussein Djayadiningrat. Teori ini lebih menitikberatkan tinjauannya
kepada kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat Islam di Indonesia yang dirasakan memiliki
persamaan dengan Persia. Salah satu persamaan tersebut adalah : Peringatan 10 Muharram atau Asyura
sebagai peringatan syiah atas kematian Syahidnya Husain.
Pada abad 7 masehi, Islam sudah sampai ke Nusantara. Para Dai yang datang ke
Indonesia berasal dari jazirah Arab yang sudah beradaptasi dengan bangsa India yakni bangsa
Gujarat dan ada juga yang telah beradaptasi dengan bangsa Cina, dari berbagai arah yakni
dari jalur sutera (jalur perdagangan) dakwah mulai merambah di pesisir-pesisir Nusantara.
Sejak awal Islam tidak pernah membeda-bedakan fungsi seseorang untuk berperan
sebagai dai (juru dakwah). Kewajiban berdakwah dalam Islam bukan hanya kasta (golongan)
tertentu saja tetapi bagi setiap masyarakat dalam Islam. Sedangkan di agama lain hanya
golongan tertentu yang mempunyai otoritas menyebarkan agama, yaitu pendeta. Sesuai
ungkapan Imam Syahid Hasan Al-Bana Nahnu duat qabla kulla syai artinya kami adalah
dai sebelum profesi-profesi lainnya.
Sampainya dakwah di Indonesia melalui para pelaut-pelaut atau pedagang-pedagang
sambil membawa dagangannya juga membawa akhlak Islami sekaligus memperkenalkan
nilai-nilai yang Islami. Masyarakat ketika berbenalan dengan Islam terbuka pikirannya,
dimuliakan sebagai manusia dan ini yang membedakan masuknya agama lain sesudah
maupun sebelum datangnya Islam. Sebagai contoh masuknya agama Kristen ke Indonesia ini
berbarengan dengan Gold (emas atau kekayaan) dan glory (kejayaan atau kekuasaan) selain
Gospel yang merupakan motif penyebaran agama berbarengan dengan penjajahan dan
kekuasaan. Sedangkan Islam dengan cara yang damai.

Begitulah Islam pertama-tama disebarkan di Nusantara, dari komunitas-komunitas


muslim yang berada di daerah-daerah pesisir berkembang menjadi kota-kota pelabuhan dan
perdagangan dan terus berkembang sampai akhirnya menjadi kerajaan-kerajaan Islam dari
mulai Aceh sampai Ternata dan Tidore yang merupakan pusat kerajaan Indonesia bagian
Timur yang wilayahnya sampai ke Irian jaya.
2. TEORI GUJARAT
Teori Gujarat adalah teori yang menyatakan bahwa datangnya Islam di Indonesia berasal dari
Gujarat. Teori ini dikemukakan oleh Snouck Hurgronye. Dengan alasan agama Islam disebarluaskan
melalui jalan dagang antara Indonesia dengan Cambay (Gujarat).
Menurut J.C. Van Leur, masuknya Islam pada 7 M bukan pada 13 M. Sedangkan pada abad 13 M
itu perkembangannya.
Di abad 13 Masehi berdirilah kerajaan-kerajaan Islam diberbagai penjuru di Nusantara.
Yang merupakan moment kebangkitan kekuatan politik umat khususnya didaerah Jawa ketika
kerajaan Majapahit berangsur-angsur turun kewibawaannya karena konflik internal. Hal ini
dimanfaatkan oleh Sunan Kalijaga yang membina di wilayah tersebut bersama Raden Fatah
yang merupaka keturunan raja-raja Majapahit untuk mendirikan kerajaan Islam pertama di
pulau Jawa yaitu kerajaan Demak. Bersamaan dengan itu mulai bermunculan pula kerajaankerajaan Islam yang lainnya, walaupun masih bersifat lokal.
Pada abad 13 Masehi ada fenoma yang disebut dengan Wali Songo yaitu ulama-ulama yang
menyebarkan dakwah di Indonesia. Wali Songo mengembangkan dakwah atau melakukan
proses Islamisasinya melalui saluran-saluran:
a) Perdagangan
b) Pernikahan
c) Pendidikan (pesantren)
Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang asli dari akar budaya indonesia, dan juga
adopsi dan adaptasi hasanah kebudayaan pra Islam yang tidak keluar dari nilai-nilai Islam
yang dapat dimanfaatkan dalam penyebaran Islam. Ini membuktikan Islam sangat
menghargai budaya setempat selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
d) Seni dan budaya

Saat itu media tontonan yang sangat terkenal pada masyarakat jawa kkhususnya yaitu
wayang. Wali Songo menggunakan wayang sebagai media dakwah dengan sebelumnya
mewarnai wayang tersebut dengan nilai-nilai Islam. Yang menjadi ciri pengaruh Islam dalam
pewayangan diajarkannya egaliterialisme yaitu kesamaan derajat manusia di hadapan Allah
dengan dimasukannya tokoh-tokoh punakawam seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong.
Para Wali juga menggubah lagu-lagu tradisional (daerah) dalam langgam Islami, ini berarti
nasyid sudah ada di Indonesia ini sejak jaman para wali. Dalam upacara-upacara adat juga
diberikan nilai-nilai Islam.
e) Tasawwuf
Kenyatan sejarah bahwa ada tarikat-tarikat di Indonesia yang menjadi jaringan penyebaran
agama Islam.

3. TEORI MEKAH
Teori ini dipelopori Hamka. Ia berpendapat tersebut karena Mekah sebagai pusat agama Islam.
Dan ia menolak pendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 sebab Islam masuk
Indonesia jauh sebelum abad ke-7.
Prof. Dr. HAMKA yang menyebut bahwa seorang pencatat sejarah Tiongkok yang
mengembara pada tahun 674 M telah menemukan satu kelompok bangsa Arab yang membuat
kampung dan berdiam di pesisir Barat Sumatera. Ini sebabnya, HAMKA menulis bahwa
penemuan tersebut telah mengubah pandangan orang tentang sejarah masuknya agama islam
di tanah air.
Beliau juga menambahkan bahwa temuan ini telah diyakini kebenarannya oleh para
pencatat sejarah dunia Islam di Princetown University di Amerika Pembalseman Firaun
Ramses II Pakai Kapur Barus Dari Nusantara Dari berbagai literatur, diyakini bahwa
kampung Islam di daerah pesisir Barat Pulau Sumatera itu bernama Barus atau yang juga
disebut Fansur. Kampung kecil ini merupakan sebuah kampung kuno yang berada di antara
kota Singkil dan Sibolga, sekitar 414 kilometer selatan Medan. Di zaman Sriwijaya, kota

Barus masuk dalam wilayahnya. Namun ketika Sriwijaya mengalami kemunduran dan
digantikan oleh Kerajaan Aceh Darussalam, Barus pun masuk dalam wilayah Aceh.

Pembawa Islam ke Indonesia

II.

Sebelum pengaruh islam masuk ke Indonesia, di kawasan ini sudah terdapat kontakkontak dagang, baik dari Arab, Persia, India dan China. Islam secara akomodatif, akulturasi,
dan sinkretis merasuk dan punya pengaruh di arab, Persia, India dan China. Melalui
perdagangan itulah Islam masuk ke kawasan Indonesia. Dengan demikian bangsa Arab,
Persia, India dan china punya nadil melancarkan perkembangan islam di kawasan Indonesia.
Gujarat (India)
Pedagang islam dari Gujarat, menyebarkan Islam dengan bukti-bukti antar lain:
1. ukiran batu nisan gaya Gujarat.
2. Adat istiadat dan budaya India islam.
Persia
Para pedagang Persia menyebarkan Islam dengan beberapa bukti antar lain:
1. Gelar Syah bagi raja-raja di Indonesia.
2. Pengaruh aliran Wihdatul Wujud (Syeh Siti Jenar).
3. Pengaruh madzab Syiah (Tabut Hasan dan Husen).
Arab
Para pedagang Arab banyak menetap di pantai-pantai kepulauan Indonesia, dengan bukti antara
lain:
1. Menurut al Masudi pada tahun 916 telah berjumpa Komunitas Arab dari Oman,
Hidramaut, Basrah, dan Bahrein untuk menyebarkan islam di lingkungannya, sekitar
Sumatra, Jawa, dan Malaka.
2. munculnya nama kampong Arab dan tradisi Arab di lingkungan masyarakat, yang
banyak mengenalkan islam.
China
Para pedagang dan angkatan laut China (Ma Huan, Laksamana Cheng Ho/Dampo awan ?),
mengenalkan islam di pantai dan pedalaman Jawa dan sumatera, dengan bukti antar lain :
1. Gedung Batu di semarang (masjid gaya China).
2. Beberapa makam China muslim.
3. Beberapa wali yang dimungkinkan keturunan China.

Dari beberapa bangsa yang membawa Islam ke Indonesia pada umumnya menggunakan
pendekatan cultural, sehingga terjadi dialog budaya dan pergaulan social yang penuh toleransi
(Umar kayam:1989)
III.

Proses Awal Penyebaran Islam di Indonesia

1. Perdagangan dan Perkawinan


Dengan menunggu angina muson (6 bulan), pedagang mengadakan perkawinan dengan
penduduk asli. Dari perkawinan itulah terjadi interaksi social yang menghantarkan Islam
berkembang (masyarakat Islam).
2. Pembentukan masyarakat Islam dari tingkat bawah dari rakyat lapisan bawah, kemudian
berpengaruh ke kaum birokrat (J.C. Van Leur).
3. Gerakan Dakwah, melalui dua jalur yaitau:
a. Ulama keliling menyebarkan agama Islam (dengan pendekatan Akulturasi dan
Sinkretisasi/lambing-lambang budaya).
b. Pendidikan pesantren (ngasu ilmu/perigi/sumur), melalui lembaga/sisitem pendidikan
Pondok Pesantren, Kyai sebagai pemimpin, dan santri sebagai murid.
Dari ketiga model perkembangan Islam itu, secara relitas Islam sangat diminati dan cepat
berkembang di Indonesia. Meskipun demikian, intensitas pemahaman dan aktualisasi
keberagman islam bervariasi menurut kemampuan masyarakat dalam mencernanya.
Ditemukan dalam sejarah, bahwa komunitas pesantrean lebih intens keberagamannya,
dan memiliki hubungan komunikasi ukhuwah (persaudaraan/ikatan darah dan agama) yang
kuat. Proses terjadinya hubungan ukhuwah itu menunjukkan bahwa dunia pesantren memiliki
komunikasi dan kemudian menjadi tulang punggung dalam melawan colonial.

PENUTUP
Berbicara tentang sejarah tentu tidak akan terlepas dari beberapa aspek yang melingkupinya ia
tidak sekedar mengungkapkan kuantitas dari data-data yang diperoleh di lapangan, namun
berusaha mengungkap hal-hal mendasar dibalik terjadinya proses sejarah tersebut, terutama
segala aspek yang menyangkut sosiologi, politik dan budaya sebagai proses menuju perbaikan.
Berdasarkan berbagai paparan sejarah masuknya Islam di nusantara, kita bisa mengambil ibroh
atau pelajaran berharga tentang dakwah Islam yang dilakukan oleh pata pendahulu kita. Keuletan
dan kegigihan para juru dakwah yang berasal dari berbagai tempat dalam menyampaikan ajaran
Islam mampu menjadikan negara Indonesia berpenduduk muslim terbesar di dunia menjadikan
sebuah prestasi yang gemilang bagi mereka para juru dakwah di Nusantara. Hal ini tentu
menjadi teladan dan semangat bagi kita semua untuk mempertahankan prestasi tersebut dengan
mensyiarkan Islam lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA
Harun, M. Yahya, 1995. Sejarah Masuknya Islam di Indonesia . Yogyakarta: Kurnia
Kalam semesta
Abdulganim, H. Roeslan, 1983 Sejarah perkembangan Islam di Indonesia, Jakarta:
Pustaka Antar Kota

http://peziarah.wordpress.com/2007/02/02/masuknya-islam-ke-indonesia/
http://www.eramuslim.com/konsultasi/arc/7b04134035-pengaruh-arsistekturperadaban-islam-indonesia.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Indonesia
http://www.gudangmateri.com/2010/05/masuknya-islam-ke-nusantara.html
http://awalmula.com/sejarah-islam-awal-mula-islam-di-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai