Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Agama Islam dalam Diskusi
Kelas XII-MIPA 1
Kelompok 6
Nama :
Regina Hadiningrum (30)
Rizka Maulina (31)
Sintamila Tantri Yuniar (32)
Sulthan Erland Alfaril (33)
A. Latar Belakang
Ketika Islam datang, sebenarnya kepulauan Nusantara sudah mempunyai peradaban
yang bersumber kebudayaan asli pengaruh dari peradaban Hindu-Budaha dari India, yang
penyebaran pengaruhnya tidak merata.Di Jawa telah mendalam, di Sumatera merupakan
lapisan tipis, sedang dipulau-pulau lain belum terjadi.Walaupundemikikan, Islam dapat
cepat menyebar.
Hal itu disebabbkan Islam yang dibawa oleh kaum pedagang maupun para da’i dan
ulama’, bagaimanapun keislaman para da’i dan ulama’ masa awal, mereka semua
menyiarkan suatu rangkaian ajaran dan cara serta gaya hidup yang secara kualitatif lebih
maju dari pada peradaban yang ada. Dalam bidang perenungan teologi monoteisme
dibandingkan teologi politeisme, kehidupan masyarakat tanpa kasta, juga dalam dalam
sufisme Islam lebih maju dan lebih mendasar dari pada mistik pribumi yang dipengaruhi
mistik Hindu-Budha.Demikian pula dalam pengembangan intelektual dan keseniaan.
Dari sini, pembaca akan diajak untuk memahami tentang sejarah peradaban Islam di
Indonesia serta perkembangan-perkembangannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana masuknya Islam ke Indonesia ?
2. Bagaimana peran Ulama dan Wali Songo dalam perkembangan Islam di Indonesia ?
3. Apa saja kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia ?
4. Apa pengaruh Islam terhadap Peradaban Nusantara ?
BAB II
PEMBAHASAN
2) Teori Mekkah
Teori ini didukung oleh para sejarawan muslim seperti Prof.Hamka yang
mengatakan bahwa Islam sudah datang ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah
yakni kurang lebih sekitar abad ke 7 M sampai 8 M yang langsung dari Arab.
Hal itu didukung dengan sudah adanya jalur pelayaran yang ramai dan
bersifat Internasional jauh sebelum abad ke-13 M melalui Selat Malaka yang
menghubungkan Dinasti Tang di Cina ( Asia Timur), Bani Umayyah (Asia Barat)
dan Sriwijaya (Asia Tenggara).
Selain itu, Hamka mengemukakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada
abad ke-7 M berdasarkan berita Cina Dinasti Tang yang mengatakan bahwa ada
daerah pemukiman pedagang Arab Islam di pantai Barat Sumatera.
Bukan hanya itu saja, J.C. Van Leur mengatakan dalam bukunya
“Indonesia : Trade andSociety” bahwa pada 674 M di pantai Barat Sumatera
terdapat pemukiman Arab Islam dengan perkiraan bahwa bangsa Arab telah
membangun pemukiman perdagangannya di Kanton pada abad ke-4 M.
Sedangkan, teori yang menyatakan bahwa Islam masuk pada abad ke-13
M yang ditandai dengan berdirinya Kerajaan Samudera Pasai, dikatakan bukan
sebagai awal masuknya Islam tapi merupakan perkembangan Islam di Nusantara.
3) Teori Persia
Suryanegara ( 1996 : 90 ) mengatakan bahwa pelopor teori Persia di
Indonesia adalah P.A.HoeseinDjajaningrat. Hal itu didukung dengan adanya
kebudayaan yang ada di kalangan masyarakat Islam di Indonesia dirasakan serupa
dengan kebudayaan Persia sebagai contoh dalam hal arsitektur dan sebagainya.
1) Hamzah Fansuri
Ia hidup pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda sekitar tahun 1590.
Pengembaraan intelektualnya tidak hanya di Fansur-Aceh, tetapi juga ke India,
Persia, Mekkah dan Madinah. Dalam pengembaraan itu ia sempat mempelajari
ilmu fiqh, tauhid, tasawuf, dan sastra Arab. Tokoh sufi ini di Tanah Air terkenal
membawa paham wihdatul wujud, yang diambil dari pemikiran Ibnu Arabi.
2) Nuruddin Ar-Ramiri
Nuruddin Ar-Ramiri merantau ke nusantara dan memilih aceh sebagai tempat
tinggalnya. Sebelum mengembara, ia mengajar agama dan diangkat sebagai sekh
tarekat Rifaiah di India. Ia terkenal sebagai seorang ulama dan penulis yang
sangat produktif. Tulisannya meliputi berbagai cabang ilmu agama seperti sejarah,
fikih, hadis, akidah mistik, filsafat, dan juga ilmu perbandingan agama.
3) Syehk Nawawi Al-Bantani
Beliau lahir di Tanar, Serang, Banten. Sejak kecil ia dan kedua saudaranya,
Tamim dan Ahmad, di didik oleh ayahnya dalam bidang agama seperti ilmu
nahwu, fiqh dan tafsir. Selain itu ia juga belajar dari Haji Sabal, ulama terkenal
saat itu, dan dari Raden Haji Yusuf di Purwakarta Jawa Barat. Kemudian ia pergi
ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji dan menetap disana kurang lebih tiga
tahun. Di Mekkah ia belajar Sayid Abmadbi Sayid Abdurrahman An-Nawawi,
Sayid Ahmad Dimyati dan Sayid Ahmad Zaini Dahlan. Sedangkan di Madinah ia
berguru kepada Syaikh Muhammad Khatib Sambas Al-Hambali.
Pada tahun 1833 beliau kembali ke Banten. Dengan bekal pengetahuan
agamanya ia banyak terlibat proses belajar mengajar dengan para pemuda di
wilayahnya yang tertarik denga kepandaiannya, tetapi ternyata beliau tidak betah
tinggal di kampung halamannya. Karena itu pada tahun 1855 ia berangkat ke
Haramain dan menetap disana hingga beliau wafat pada tahun 1897 M/1314 H.
b. Wali Songo
Dalam sejarah penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di pulau Jawa
terdapat sembilan orang ulama yang memiliki peran sangat besar. Mereka dikenal
dengan sebutan wali songo.
Para wali ini umumnya tinggal di pantai utara Jawa sejak dari abad ke-15
hingga pertengahan abad ke-16. Para wali menyebarkan Islam di Jawa di tiga wilayah
penting, yaitu; Surabaya, Gresik dan Lamongan (Jawa Timur), Demak, Kudus dan
Muria (Jawa Tengah), serta di Cirebon Jawa Barat. Wali Songo adalah para ulama
yang menjadi pembaru masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai
bentuk peradaban baru seperti, kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan,
kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan.
Adapun wali-wali tersebut yaitu: Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel,
Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Gunung Jati, Sunan Drajat, Sunan
Kudus dan Sunan Muria.
A. Kesimpulan
Sejarah Islam di Indonesia dari masa ke masa sejak kedatangan, proses
penyebaran sampai zaman tumbuh dan berkembangnya Kesultanan Kesultanan bahkan
mencapai keemasannya terasa telah terjadinya dinamika histories yang menggembirakan.
Di zaman Keemasan Kesultanan-Kesultanan di Indonesia sebagaimana telah dicontohkan
terutama abad ke-17 M. telah memberikan warisan sejarah yang gemilang dalam berbagai
aspek: Sosial- politik Sosial-ekonomi-perdagangan, Sosial–keagamaan dan kebudayaan,
ternyata telah memberikan citra yang dapat dibanggakan.
B. Daftar Pustaka
https://m.kumparan.com/muhamad-alief-raflie/sejarah-masuknya-islam-di-indonesia
http://ariefbopcess.blogspot.com/2016/11/telaah-materi-strategi-dakwah-dan.html?m=1