E
NAMA:ALVIN TRIOCTORA CESARIO RAMADHAN
KLS:X MIA 2
TUGAS:SEJARAH INDONESIA
1. M.C. Rickelf
Kemungkinan berlangsungnya melalui dua proses. Pertama, penduduk
pribumi (Indonesia) berhubungan dengan agama Islam dan kemudian
menganutnya. Kodua, orang-orang asing (Arab, India, Persia, dan Iain-lain)
yang telah memeluk agama Islam bertempat tinggal secara tetap di suatu
wilayah Indonesia, melakukan pernikahan campuran, dan mengikuti gaya
hidup lokal sehingga mereka berbaur menjadi orang Jawa, Melayu, atau
anggota suku lainnya. Kedua proses ini mungkin telah sering terjadi
bersamaan
2. Supartono Widyosiswoyo
Menurutnya, penetrasi Islam dibagi ke dalam tiga jalur, yaitu Jalur Utara, Jalur
Tengah, dan Jalur Selatan. Jalur Utara adalah masuknya Islam dari Persia
dan Mesopotamia. Dari sana, Islam bergerak ke timur lewat jalur darat
Afganistan, Pakistan, Gujarat, lalu menempuh jalur laut menuju Indonesia.
Lewat Jalur Utara ini, Islam tampil dalam bentuk barunya, yaitu aliran tasawuf.
Aliran inilah yang paling cepat memperoleh mendorong konversi penduduk
Indonesia ke dalam Islam Nusantara. Aceh adalah salah satu basis
persebaran Islam Jalur Utara ini. Jalur Tengah adalah masuknya Islam dari
bagian barat lembah Sungai Yordan dan bagian timur semenanjung Arabia
(Hadramaut). Dari sini Islam menyebar dalam bentuknya yang relatif asli, di
antaranya aliran Wahhabi. Pengaruhnya mengena di wilayah Sumatra Barat.
Jalur Selatan pangkalnya di wilayah Mesir. Saat itu, Kairo merupakan pusat
penyiaran agama Islam modern dan Indonesia pengaruhnya dalam bentuk
organisasi keagamaan, Muhammadiyah. Kegiatan lewat jalur ini terutama
pendidikan, dakwah, dan penentangan bid’ah.
3. Ahmad Mansyur Suryanegara
Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya “Menemukan Sejarah”,
menyatakan adanya tiga teori dalam memandang masuknya Islam ke
Indonesia, yaitu sebagai berikut.
a. Teori Gujarat
Teori gujarat menyatakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada
abad ke-13 dan pembawanya berasal dari Gujarat, India. Dasar dari teori ini
adalah kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam
penyebaran Islam di Indonesia; hubungan dagang Indonesia dengan India
telah lama melalui jalur Indonesia-Gujarat-Timur Tengah-Eropa; adanya Batu
Nisan Sultan Samudra Pasai, yaitu Malik al Saleh (1297) khas Gujarat;
keterangan Marcopolo tahun 1292 yang menceritakan bahwa di Perlak sudah
banyak penduduk memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India.
Pendukung teori gujarat adalah Snouck Hurgrontje, W.F. Stutterheim, dan
Bernard H.M. Vlekke.
b. Teori Makkah
Teori makkah merupakan teori yang muncui sebagai sanggahan terhadap
teori gujarat. Pendukung teori makkah ini adalah HAMKA, van Leur, dan T.W.
Arnold. Teori makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada
abad ke-7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir). Dasar teori ini adalah
pada abad ke-7, yaitu tahun 674 di Pantai Barat Sumatra sudah terdapat
perkampungan Islam (Arab); Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran
mazhab Syafi’i, padahal pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu
adalah Mesir dan Mekah; raja- raja Samudra Pasai menggunakan gelar “al
Malik” yang mempunyai kesamaan dengan gelar yang dipakai di Mesir.
c. Teori Persia
Teori persia berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad-13
dan pembawanya berasal dari Persia (Iran). Pendukung teori Persia ini
adalah Umar Amir Husen dan PA. Hussein Jayadiningrat. Dasar teori ini
adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam
Indonesia, seperti mengenai peringatan 10 Muharram atau Asyura atas
meninggalnya Imam Husein cucu Nabi Muhammad saw. (di Sumatra Barat
peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut); kesamaan ajaran
sufi yang dianut Syekh Siti Jennar dengan ajaran sufi dari Iran, yaitu ai Hallaj;
penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab
untuktanda-tanda bunyi harakat; ditemukannya Makam Maulana Malik
Ibrahim yang berangka tahun 1419 di Gresik; adanya Perkampungan
Leren/Leran di Giri, Gresik yang memunyai kesamaan dengan nama
perkampungan di Persia.
Abad ke-7 yang diberitakan oleh Dinasti Tang bahwa di Sriwijaya sudah ada
perkampungan muslim yang mengadakan hubungan dagang dengan Cina.
Abad ke-11 dibuktikan adanya Makam Fatimah binti Maimun yang berangka
tahun 1028 di Leran, Gresik, Jawa Timur.
Abad ke-13, tepatnya tahun 1292 Marcopolo saat mengunjungi Kerajaan
Samudra Pasai dan cerita dari Ibnu Batutah yang mengunjungi Kerajaan
Samudra Pasai pada abad ke-14. Di samping itu, Nisan Malik al Saieh yang
meninggal tahun 1297 juga memperkuat bukti-bukti yang ada.
III. Pembahasan
A. Sejarah Tentang Walisongo
Walisongo secara sederhana artinya sembilan orang yang telah mencapai tingkat
“Wali”, suatu derajat tingkat tinggi yang mampu mengawal babahan hawa sanga (mengawal
sembilan lubang dalam diri manusia), sehingga memiliki peringkat wali.[4] Para wali tidak
hidup secara bersamaan. Namun satu sama lain memiliki keterkaitan yang sangat erat, bila
tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid.[5]
Adapun penjelasan tokoh-tokoh Walisongo adalah sebagai berikut:[6]
1. Sunan Gresik (Syekh Maulana Malik Ibrahim)
Syekh Maulana Malik Ibrahim berasal dari Turki, dia adalah seorang ahli tata negara
yang ulung. Syekh Maulana Malik Ibrahim datang ke pulau Jawa pada tahun 1404 M. Jauh
sebelum beliau datang, islam sudah ada walaupun sedikit, ini dibuktikan dengan adanya
makam Fatimah binti Maimun yang nisannya bertuliskan tahun 1082. [7]
Dikalangan rakyat jelata Sunan Gresik atau sering dipanggil Kakek Bantal sangat
terkenal terutama di kalangan kasta rendah yang selalu ditindas oleh kasta yang lebih tinggi.
Sunan Gresik menjelaskan bahwa dalam Islam kedudukan semua orang adalah sama
sederajat hanya orang yang beriman dan bertaqwa tinggi kedudukannya di sisi Allah. Dia
mendirikan pesantren yang merupakan perguruan islam, tempat mendidik dan menggenbleng
para santri sebagai calon mubaligh.
Di Gresik, beliau juga memberikan pengarahan agar tingkat kehidupan rakyat gresik
semakin meningkat. Beliau memiliki gagasan mengalirkan air dari gunung untuk mengairi
sawah dan ladang. Syekh Maulana Malik Ibrahim seorang walisongo yang dianggap sebagai
ayah dari walisongo. Beliau wafat di gresik pada tahun 882 H atau 1419 M.[8]
4. Sebagai orang yang dekat dengan Allah SWT karena terus-menerus beribadah kepada-Nya,
sehingga memiliki kemampuan yang lebih.
6. Sebagai guru agama Islam yang gigih mengajarkan agama Islam kepada para muridnya.
7. Sebagai kiai yang menguasai ajaran agama Islam dengan cukup luas.
Berkat kepeloporan dan perjuangan wali sembilan itulah, maka agama Islam menyebar
ke seluruh pulau Jawa bahkan sampai ke seluruh daerah di Nusantara.[28]
THANK’S
YYOU