Anda di halaman 1dari 14

Islam

di Indonesia
Materi ke-7
Sejarah Singkat
3 Teori Masuknya Islam ke Indonesia

1. Teori Gujarat

2. Teori Arab/Mekkah

3. Teori Persia
TEORI GUJARAT
Pendapat tentang teori masuknya Islam ke Indonesia yang pertama datang dari teori Gujarat. Dalam teori ini,
diceritakan Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-13 M dari pedagang India Muslim.
Teori ini berkembang dari Pijnappel dari Universitas Leiden yang mengatakan bahwa asal muasal Islam dari
Gujarat dan Malabar. Kemudian, orang Arab bermazhab Syafi'i bermigrasi ke India dan orang India lah yang
membawanya ke Indonesia.
Pendapat ini juga ditegaskan oleh Snouck Hurgronje dalam buku 'L'Arabie et Les Indes Neelandaises atau
Reveu de I'Histoire des Religious bahwa hubungan dagang Indonesia dan India telah lama terjalin, kemudian
inskripsi tertua tentang Islam terdapat di Sumatera memberikan gambaran hubungan antara Sumatera
dengan Gujarat.
Selain itu, ada juga teori Gujarat dari Moquette di mana ia mengatakan bahwa agama Islam di Tanah Air
berasal dari Gujarat berdasarkan bukti peninggalan artefak berupa batu nisan di Pasai, kawasan utara
Sumatera pada 1428 M.
Adapun, batu nisan itu memiliki kemiripan dengan batu nisan di makam Maulana Malik Ibrahim di Jawa Timur,
yakni memiliki bentuk dengan batu nisan di Cambay, Gujarat, India.
TEORI ARAB/MEKKAH
Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Hamka dalam Dies Natalis PTAIN ke-8 di Yogyakarta
sebagai koreksi dari teori Gujarat. Dalam teori masuknya Islam ke Indonesia ini diterangkan
bahwa Arab Saudi memegang peranan yang besar.
Pasalnya, menurut Hamka, bangsa Arab pertama kali ke Indonesia membawa agama Islam dan
diikuti Persia dan Gujarat. Adapun, disebutkan masuknya Islam terjadi sebelum abad ke-13 M,
yakni 7 Masehi atau abad pertama hijriyah.
Hal ini dibuktikan setelah wafatnya Rasulullah SAW pada tahun 632 M, di mana kepemimpinan
Islam dipegang oleh para khalifa. Di bawah kepemimpinan itu, agama Islam disebarkan lebih
luas hingga ke seluruh Timur Tengah, Afrika Utara, Spanyol.
Kemudian, di masa Dinasti Umayyah pengaruh semakin meluas hingga ke Nusantara. Menurut
Arnold (Morrison 1951) bukti masuknya Islam ke Indonesia dari para pedagang Arab
menyebarkan Islam ketika mereka berdagang hal ini juga sesuai dengan fakta pedagang Arab
menjadi pemimpin pemukiman di pesisir pantai Sumatera. Para pedagang Arab tersebut juga
melakukan pernikahan dengan penduduk lokal sehingga agama Islam semakin menyebar di
Nusantara.
TEORI PERSIA
Teori masuknya Islam ke Indonesia terakhir adalah Persia yang dicetuskan oleh Hoesein
Djajadiningrat. Dijelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia dari Persia singgah di
Gujarat pada abad ke-13. Hal ini terbukti dari kebudayaan Indonesia yang memiliki
persamaan dengan Persia.
Hal ini juga dipertegas oleh Morgan (1963:139-140) bahwa masyarakat Islam Indonesia
sama dengan Persia. Terbukti, peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai hari
peringatan Syi'ah atas syahidnya Husein. Peringatan ini berbentuk pembuatan bubur
Syura.
Selain itu, di Minangkabau bulan Muharram juga dikenal sebagai bulan-bulan Husein.
Lalu di Sumatera Tengah diperingati dengan mengarak keranda Husein untuk
dilemparkan ke sungai.
Selanjutnya, teori ini juga didukung dengan kesamaan ajaran Syaikh SIti Jenar dengan
ajaran Sufi Iran al-Hallaj. Ketiga, penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja
huruf Arab untuk tanda bunyi harakat dalam pengajian Al-Quran tingkat awal.
PROSES MASUKNYA ISLAM
PROSES PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA SECARA DAMAI DILAKUKAN DALAM
BEBERAPA CARA DI ANTARANYA :

 PERDAGANGAN
☻ Adanya bandar-bandar dagang yang memegang peranan strategis dan penting.
☻ Fungsi bandar :
♥ Sebagai tempat berlabuh kapal-kapal dagang
♥ Sebagai tempat transaksi perdagangan (jual beli)
♥ Sebagai tempat persinggahan para pedagang
 PERKAWINAN
☻ Orang-orang asing (arab, india, cina) yang telah memeluk islam bertempat tinggal secara
permanen di suatu wilayah indonesia.
☻ Melakukan perkawinan campuran dan mengikuti gaya hidup lokal.

 PENDIDIKAN
☻ Pendidikan agama islam dilakukan oleh guru-guru agama, para kyai dan para ulama
☻ Didirikan pondok pesantren. Contoh pondok pesantren ampel denta di surabaya.
☻ Para santri yang telah memperoleh pendidikan di pesantren menyebarkan islam di
daerahnya masing-masing.
 KESENIAN
☻ Kesenian juga merupakan saluran bagi penyebaran islam di nusantara.
☻ Conohnya: sunan kalijaga, yang memanfaatkan media wayang merupakan kesenian
asli jawa sebagai media penyebaran agama dan nilai-nilai islam.

 DAKWAH
♣ Proses islamisasi di jawa melalui dakwah dilakukan oleh kelompok para wali yang
dikenal dengan sebutan wali songo.
♣ Penyebaran agama islam di jawa tengah bagian selatan dilakukan sunan tembayat
(bayat) yang berkedudukan di klaten.
♣ Penyebaran agama islam di luar jawa, khususnya di sulawesi selatan dilakukan oleh
datuk ri bandang dan datuk ri sulaiman.
♣ Di kalimantan timur dilakukan oleh datuk ri bandang dan tuan tunggang ri parangan.
 TASAWUF
♥ Ajaran tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur
dengan mistis atau unsur-unsur magis.
♥ Ajaran tasawuf masuk ke indonesia pada abad ke-13.
♥ Di aceh muncul ahli tasawuf yang terkenal, seperti hamzah fansuri,
syamsuddin as samatrani, dan nuruddin ar raniri.
KESULTANAN ISLAM DI INDONESIA
 1. Kesultanan Samudra Pasai
 2. Kesultanan Malaka
 3. Kesultanan Aceh
 4. Kesultanan Demak
 5. Kesultanan Banten
 6. Kesultanan Mataram
 7. Kesultanan Gowa
 8. Kesultanan Ternate.
Variasi Agama Islam di Indonesia
Tibanya Islam di kepulauan ini memiliki dampak-dampak yang beragam bagi komunitas-
komunitas lokal tergantung konteks historis dan sosial dari wilayah tempat kedatangannya. Di
beberapa bagian dari Nusantara, kota-kota bermunculan akibat para pedagang Muslim
mendirikan tempat permukiman di sana. Namun di wilayah-wilayah lain, Islam tidak pernah
menjadi agama mayoritas, kemungkinan karena letaknya jauh dari rute-rute perdagangan yang
penting (seperti wilayah Indonesia timur yang terletaknya jauh dari jalur dagang utama, bahkan
terletaknya di semacam 'kekosongan ekonomi'). Sementara itu, di wilayah-wilayah yang memiliki
pengaruh kuat dari kebudayaan animisme atau Hindu-Buddha, penyebaran agama Islam diblokir
oleh kebudayaan-kebudayaan yang telah ada (seperti di wilayah Bali yang didominasi
kebudayaan Hindu sampai saat ini) atau agama Islam jadi bercampur dengan sistem-sistem
kepercayaan (animisme) yang sudah ada (contoh-contohnya masih bisa ditemukan di Jawa
Tengah).
• Sejak terbitnya buku (terkemuka) Clifford Geertz berjudul 'The Religion of Java' (diterbitkan
pada tahun 1960), para ilmuwan cenderung membagi komunitas Islam Jawa (kelompok
Muslim terbesar di Indonesia) di dalam dua kelompok:

• Abangan; mereka adalah umat Muslim tradisionil yang berarti mereka masih menerapkan
dogma-dogma agama tradisional Jawa; yang mencampurkan ajaran Islam dengan agama
Hindu, Buddha, dan animism. Anggota dari kelompok ini umumnya bertempat tinggal atau
berasal dari wilayah pedesaan.

• Santri; kelompok ini bisa disebut sebagai umat Muslim ortodoks. Mereka umumnya
bertempat tinggal atau berasal dari wilayah perkotaan dan lebih berorientasi pada mesjid
dan Al-Quran.
• Geertz sebenarnya juga menyatakan ada kelompok ketiga, yaitu priyayi (kelompok
bangsawan tradisional), namun karena ini merupakan kelompok kelas sosial dan bukan
kelompok agama, maka kelompok priyayi ini tidak kami masukkan dalam pembagian
masyarakat di atas.
Faktor-faktor yang mendukung penyebaran Islam cepat berkembang di Indonesia :

1. Ajarannya sederhana, mudah dimengerti dan diterima


2. Syaratnya mudah hanya mengucapkan dua kalimat
syahadat
3. Islam tidak mengenal kasta
4. Upacara-upacara keagamaan sangat sederhana
5. Islam disebarkan dengan cara damai yaitu lewat kesenian
dan akulturasi budaya
6. Jatuhnya Majapahit dan Sriwijaya
sekian

Anda mungkin juga menyukai