Anda di halaman 1dari 38

Rangkuman MATERII

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) KELAS 9


Semester Ganjil
ISLAM NUSANTARA
Proses masuk dan berkembangya Islam Nusantara

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi salah satu bukti masuknya


Islam di Indonesia

Peta Konsep masuknya Islam di Indonesia

TEORI MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

VMASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA MEDOTE DAN MEDIA PENYEBARAN ISLAM DI INDOESIA

PENGARUH DAN PROSES AKULTURASI KEBUDAYAAN LOKAL DI INDONESIA DENGAN

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, kira-kira 632 M silam


bukan berarti penyebaran Agama Islam berhenti begitu saja, akan tetapi
penyebaran dan ekspansi agama islam diteruskan oleh para
Khalifah,sahabat dan para ulama’ ke seluruh wilayah timur tengah bahkan
sampai penjuru dunia termasuk Indonesia. Kita ketahua bahwa Indonesia
RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 1
adalah merupakan daerah yang memiliki kekayaan alam yang begitu
melimpah tak heran jika sejak dulu para Saudagar dan pedagang dari
penjuru dunia dating ke Indonesia termasuk pedagang dari timur tengah.
Teori Masuknya Islam ke Indonesia
Proses Masuknya Islam di Indonesia pada abad pertama Hijriyah atau
sekitar abad ke-7 M adalah :
1. Catatan Sejarah Kerajaan Cina
Menurut catatan ini, pada zaman Dinasti Tang terdapat rencana
orang-orang Ta-shih untuk menyerang kerajaan Holing yang diperintah
oleh Ratu Sima (674) M.
Ta-shih dalam berita itu ditafsirkan sebagai orang-orang Arab.
2. Berita Chou Ku-Fei (1178 M)
Menurut berita ini, di daerah Indonesia saat itu terdapat dua tempat
yang menjadi komunitas orang Ta-shih, yaitu Fo-lo-an di Sumatera
Selatan. Wilayah ini merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Sriwijaya.
Fo-lo-an sekarang lebih dikenal sebagai Kuala Brag, Tremggano Malaysia.
3. Bertia Jepang (784 M)
Berita ini menceritakan perjalanan pendeta Kanshin ke Indonesia.
Dalam berita tersebut dikemukakan bahwa pada masa itu di Kanton
terdapat kapal-kapal Po-sse dan Ta-Shih K-uo. Oleh para ahli, istilah Po-
sse ditafsirkan sebagai bangsa Melayu, sedangkan Ta-shih ditafsirkan
sebagai orang-orang Arab dan Persia.
Pendapat lain menyatakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia
pada abad ke-13 M. Pendapat ini didasarkan pada munculnya Kerajaan
Samudera Pasai yang bercorak Islam, pada abad ke-13 M. Pendapat ini
diperkuat oleh bukti-bukti sebagai berikut :
1. Catatan Perjalanan Marcopolo (1292 M)
RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 2
Catatan ini mengisahkan perjalanan Marcopolo ke Sumatera bagian
Utara. Pada saat itu. Marcopolo sempat singgah di Kerajaan Islam
Samudera Pasai dalam perjalanannya kembali ke Eropa dari Cina.
2. Berita Ibn Battutah
Berita Ibn Battutah pada abad ke-13 M serta batu nisan Sultan Malik As-
Shaleh ditemukan di Sumatera Utara dan berangka tahun 676 H (1297 M).
Sultan Malik as-Shaleh dikenal sebagai seorang raja di Kerajaan Samudera
Pasai.
Banyak teori dan pendapat tentang sejarah masuknya Islam ke
Nusantara, maka dapat disimpulkan bahwa ada tiga teori yang menjelaskan
mengenai masuknya Islam ke Indonesia.
a) Teori Pertama Gujarat (India), teori Persia, dan Makkah. Menurut
teori pertama (Gujarat), Islam masuk ke Indonesia melalui para
pedagang Gujarat (India) yang beragama Islam pada sekitar abad
ke-13 M.
b) Teori kedua (Persia) berkeyakinan, masuknya Islam ke Indonesia
melalui peran pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya
singgah di Gujarat sebelum ke Nusantara sekitar abad ke-13 M.
c) Teori ketiga (Makkah) menyebutkan, Islam tiba di Indonesia
dibawa langsung oleh para pedagang Muslim yang berasal dari
Timur Tengah sekitar abad ke-7 M.
Berdasarkan bukti-bukti yang ada, Islam pertama kali masuk ke
Indonesia pada abad ke-7 Masehi atau abad ke-1 Hijriyah. Masuknya Islam
ke Indonesia dari Arab melalui dua jalur, yaitu:
a) Jalur Utara, dengan rute: Arab (Mekah dan Medinah) – Damaskus–
Bagdad - Gujarat (pantai Barat India) – Srilanka - Indonesia.
b) Jalur Selatan, dengan rute: Arab (Mekah dan Medinah) – Yaman -
Gujarat (pantai barat India) - Srilanka – Indonesia.

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi cara-cara masuknya Islam ke Indonesia

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 3


Secara garis besar cara masuknya atau penyebaran Islam di Indonesia
adalah melalui:
1. Perdagangan
Sejak abad ke VII M hingga abad ke XVI M, pedagang muslim
dari Arab, Persia dan India atau pedagang manca negara yang datang ke
Indonesia telah ikut ambil bagian dalam kegiatan perdagangan.
Pedagang muslim yang berdagang ke Indonesia makin lama makin
banyak sehingga akhirnya membentuk pemukiman. Dari tempat ini mereka
berinteraksi dan berasimilasi dengan masyarakat asli seraya menyebarkan
agama Islam.
2. Perkawinan
Para pedagang muslim yang datang ke Indonesia banyak yang
menikah dengan wanita pribumi. Sebelum perkawinan berlangsung
wanita-wanita pribumi yang belum beragama Islam diminta mengucapkan
syahadat sebagai tanda menerima Islam sebagai agamanya. Melalui
proses/interaksi-interaksi seperti itulah penduduk pribumi lambat laun
mengenal nilai-nilai dan ajaran Islam.
Kemudian juga melalui interaksi-interaksi itu pada gilirannya
keluarga muslim itu berkembang menjadi perkampungan muslim lalu lebih
luas lagi menjadi masyarakat muslim. Masyarakat muslim inilah yang
dikemudian hari merintis terbentuknya kerajaan Islam.

3. Pendidikan
Pengenalan dan penyebaran ajaran Islam melalui pendidikan
dilakukan setelah terbentuknya masyarakat muslim pribumi. Pendidikan
diselenggarakan oleh para guru agama, kiai dan ulama.

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 4


Mereka memberikan pendidikan berawal dari rumah, masjid dan
mushalla, setelah itu mereka mendirikan Madrasah dan Pondok Pesantren
untuk mendidik anak-anak dan para remaja yang tertarik untuk menjadi
santri. Pesantren ini terbuka bagi siapapun dan dari daerah lain. Semakin
terkenal kiai yang mengajar di sebuah pesantren itu, semakin besar pula
pengaruh pesantren tersebut di tengah masyarakat. Setelah selesai
pendidikan mereka kembali ke kampung halaman masing-masing dan ada
yang pergi ke tempat-tempat lain, di sana para santri berdakwah dan
mengajarkan Islam. Kegiatan seperti itu turut memperluas pengaruh Islam
ke berbagai penjuru Indonesia.
4. Tasawuf
Cara penyebaran Islam yang lain adalah melalui Tasawuf. Tasawuf
adalah ajaran atau cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ajaran ini
memudahkan orang yang telah mempunyai dasar ketuhanan lain untuk
mengerti dan menerima ajaran Islam.
Ajaran Tasawuf ini banyak dijumpai dalam cerita-cerita babad dan
dan hikayat masyarakat setempat. Beberapa tokoh penyebar tasawuf yang
terkenal adalah Hamzah Fansuri, Syamsudin, Syeh Abdul Samad dan
Nuruddin ar-Raniri.
5. Kesenian
Penyebaran agama Islam di Indonesia terlihat pula dalam kesenian
Islam, seperti peninggalan seni bangunan, seni pahat, seni musik dan seni
sastra. Hasil-hasil seni ini dapat pula dilihat pada bangunan masjid-masjid
kono di Aceh, Demak, Cirebon dan Banten.

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi factor-faktor berkembangnya


Islam di Indonesia

Beberapa faktor yang menyebabkan Islam mudah diterima oleh rakyat


Indonesia dan berkembang dengan cepat adalah :
RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 5
1) Syarat-syarat masuk agama Islam sangat mudah. Seseorang telah
dianggap masuk Islam bila ia telah mengucapkan dua kalimat
syahadat, hal ini dicontohkan oleh sunan kalijaga dengan
menciptakan perayaan Sekaten (Syahadatain) untuk memperingati
Maulid Nabi dengan kemasan pagelaran Gamelan yang di bunyikan
di Masjid Agung Keraton.
2) Dalam ajaran Islam tidak mengenal adanya kasta-kasta dan
menganggap semua manusia mempunyai kedudukan yang sama di
hadapan Allah. Kemuliaan seseorang tidak ditentukan oleh kaya,
miskinnya, pangkat dan jabatannya, tetapi oleh nilai ketaqwaannya
kepada Allah. Dalam Tradisi Keraton Jawa terdapat Konsep Nur
Roso dan Nur Cahyo yang menurut istilah keraton melahirkan Nabi
Adam dan Dewa-dewa sebagai nenek moyang Raja-raja, istilah
tersebut berkaitan erat dengan konsep Nur Muhammad dalam
Khazanah Sufistik Islam.
3) Upacara-upacara keagamaan dalam ajaran Islam sangat sederhana
dan tidak harus mengeluarkan banyak biaya.
4) Agama Islam yang menyebar di Indonesia disesuaikan dengan adat
dan tradisi bangsa Indonesia dan dalam penyebarannya dilakukan
dengan damai tanpa kekerasan. Seperti adat Agama Hindu Sunan
Kudus mengunakan sarana sapi dan Kerbau sebagai medan
Dakwah.
5) Sifat bangsa Indonesia yang ramah tamah memberi peluang untuk
bergaul lebih erat dengan bangsa lain. Di dalam pergaulan yang
erat itu kemudian terjadi saling mempengaruhi dan saling
pengertian.
KERAJAAN ISLAM NUSANTARA
Sejarah Kerajaan-kerajaan Islam Nusantara

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi salah satu bukti adanya kerajaan


Samudra Pasai

PETA KONSEP

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 6

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA MELAHIRKAN KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM


Salah satu bukti dari hasil peninggalan budayanya, berupa batu
nisan Sultan Malik al-Saleh dan jirat Putri Pasai. Batu nisan Malik al-Saleh
batu nisan tersebut berasal dari Gujarat (India). Hal ini berarti kerajaan
Samudra Pasai bersifat terbuka dalam menerima budaya lain yaitu dengan
memadukan budaya Islam dengan budaya India.
Kerajaan Islam di Sumatera
1. Kerajaan Jeumpa
2. Kesultanan Peureulak
RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 7
3. Kesultanan Samudera Pasai
4. Kesultanan Lamuri
5. Kerajaan Pedir
6. Kerajaan Daya
7. Kerajaan Linge
8. Kesultanan Aceh
9. Kerajaan Malayu Tambayung(abad ke 6 akhir) Bintan
10. Kesultanan Indrapura
11. Kerajaan Pasaman
12. Kerajaan Pagaruyung
13. Kerajaan Siguntur
14. Kerajaan Sungai Pagu
15. Kerajaan Pulau Punjung
16. Kerajaan Jambu Lippo
17. Kerajaan Koto Anau
18. Kerajaan Bungo Setangkai
19. Kesultanan Jambi
20. Kesultanan Serdang
21. Kesultanan Asahan
22. Kesultanan Deli

B. Kerajaan Islam di Jawa


1. Kesultanan Cirebon
2. Kesultanan Demak
3. Kesultanan Banten
4. Kesultanan Pajang
5. Kesultanan Mataram
6. Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
7. Kasunanan Surakarta Hadiningrat
RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 8
C. Kerajaan Islam di Maluku
1. Kerajaan Nunusaku
2. Kesultanan Ternate
3. Kesultanan Tidore
4. Kesultanan Jailolo
5. Kesultanan Bacan
6. Kerajaan Loloda
7. Kerajaan Sahulau
8. Kerajaan Tanah Hitu
9. Kerajaan Iha
10. Kerajaan Honimoa/ Siri Sori
11. Kerajaan Huamual

D. Kerajaan Islam di Sulawesi


1. Kesultanan Gowa
2. Kesultanan Buton
3. Kesultanan Bone
4. Kerajaan Banggai

E. Kerajaan Islam di Kalimantan


1. Kesultanan Pasir
2. Kesultanan Banjar
3. Kesultanan Kotawaringin
4. Kerajaan Pagatan
5. Kesultanan Sambas
6. Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura
7. Kesultanan Berau
8. Kesultanan Sambaliung
RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 9
9. Kesultanan Gunung Tabur
10. Kesultanan Pontianak
11. Kerajaan Tidung
12. Kerajaan Tidung Kuno
13. Dinasti Tengara
14. Kesultanan Bulungan

F. Kerajaan Islam di Papua


1. Kerajaan Waigeo
2. Kerajaan Misool/Lilinta (marga Dekamboe)
3. Kerajaan Salawati (marga Arfan)
4. Kerajaan Sailolof/Waigama (marga Tafalas)
5. Kerajaan Fatagar (marga Uswanas)
6. Kerajaan Rumbati (marga Bauw)
7. Kerajaan Atiati (marga Kerewaindżai)
8. Kerajaan Sekar (marga Rumgesan)
9. Kerajaan Patipi
10. Kerajaan Arguni
11. Kerajaan Wertuar (marga Heremba)
12. Kerajaan Kowiai/kerajaan Namatota
13. Kerajaan Aiduma
14. Kerajaan Kaimana
Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi sebab-sebab berdirinya Kerajaan
Aceh

Kerajaan Aceh merupakan salah satu kerajaan terbesar dari


beberapa Kerajaan Islam di Indonesia pada zaman Indonesia Madya.
Beberapa sejarawan berbeda pendapat mengenai awal mula berdirinya
Kerajaan Aceh. Hal ini dikalangan sejarawan sangat wajar terjadi dalam
RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 10
menafsirkan bukti sejarah. Menurut Djayadiningrat (1983:9) menyebutkan
bahwa kekuasaan kerajaan dimulai pada pertengahan ke-2 tahun 601 H
(1205 M), ketika dari arah barat datang seorang asing ke Aceh. Orang ini
membawa agama Islam dan kawin dengan seorang bidadari, ia menetap di
Kandang-Aceh dan merupakan deretan pertama dari para sultan Aceh
dengan gelar Soeltan Djohan Sjah.
Djayadiningrat mengungkapkan hal tersebut melaui sumber sejarah
berupa kronik yang menjelaskan awal mula berdirinya kerajaan aceh.
Dalam kutipan tersebut disebutkan bahwa awal dari awal Kerajaan Aceh
melalui seorang pendatang asing yang memasuki Aceh dan membawa
agama islam. Orang tersebut menikah dengan seorang bidadari.
Kemungkinan bidadari tersebut adalah seorang putri kepala suku/ketua
adat yang menempati wilyah tersebut. Sehingga secara otomatis dia dapat
menetap dan menjadi penerus kepala suku/ketua adat yang menyebut
dirinya dengan gelar Soeltan Djohan Sjah. Secara berurutan penjelasan
dari kronik, Djayadiningrat (1983:10), raja-raja yang pernah memerintah
adalah sebagai berikut.
1) Djohan Sjah 601-631 H
2) Riajat Sjah, anak dari no. 1, asal mulanya bernama Sultan Ahmad
631-665
3) Mahmud Sjah, anak dari no.2 ; baru berumur satu tahun ketika
naik tahta, berpindah dari Kandang-Aceh dan mendirikan benteng
Dar ad-doenja 665 —708
4) Firman Sjah, anak dari no.3 708-775 H.
5) Mansoer Sjah 775-811
6) Ala ad-din Djohan Sjah, anak dari no.5, pada mulanya bernama
Radja Mahmoed 811-870
7) Hoesein Sjah 870-901
8) Ali Riajat Sjah > 901-917
9) Salah ad-din, digulingkan oleh adiknya no.10 917—946
10) Ala ad-din abang dari no.9 946-975.

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 11


Namun penjelasan dari kronik tersebut belum dapat dipastikan
kebenarannya. Hal tersebut disebabkan sebuah kronik adalah berita dari
mulut kemulut yang kebenarannya belum dapat dipastikan namun dapat
dijadikan dasar penelitian sejarah. Berita kronik ini menjadi kabur setelah
diperkuat dengan bukti-bukti sejarah lain yang lebih kuat yang
disampaikan oleh ahli sejarah. Dalam Boestan as-salatin dalam
Djayadinigrat (1983:11-12) memaparkan tentang berdirinya kerajaan Aceh
adalah sebagai berikut.
Menyebutkan sultan Aceh yang pertama bernama Ali Moeghajat
Sjah. Ia naik tahta pada tahun'913 H. Dan memerintah sampai tahun 928.
Sebelumnya, tidak ada sultan di Aceh. Yang ada hanya kepala (meuran)
yang mempunyai kekuasaan secara lokal. Sultan Ali Moeghajat Sjah
adalah sultan yang pertama memeluk agama Islam dan menyebarkannya di
Aceh. Ia menaklukkan Pedir, Samudra dan banyak lagi kerajaan kecil
lainnya.
Dalam Boestan as-salatin bahwasannya sultan Aceh yang pertama
ialah bernama Ali Moeghajat Sjah. Aceh memang sebelumnya tidak ada
kesultanan yang ada hanya meuran atau orang yang menduduki kekuasaan
daerah atau kekuasaan lokal. Memang sebelumnya Aceh menjadi daerah
kekuasaan Pedir/Pidie ketika Malaka jatuh ke tangan Portugis. Tidak
hanya Aceh saja daerah Daya juga dikuasai oleh Pidie. Seperti yang
dipapakarkan oleh Harun (1995:11)
Sebenarnya tatkala orang Portugis mulai menginjakkan kaki di
Malaka awal abad ke-16, Aceh masih merupakan kerajaan taklukkan
kerajaan Pidie, yang terletak di Sumatra Utara, akan tetapi berkat jasa
Sultan Ali Mughiyat Syah akhirnya mampu melepaskan diri dari pengaruh
Pidie dan menjadi daerah yang berdaulat penuh bahkan pada babak
berikutnya Acehlah yang kemudian menjadi sentral kekuasaan di wilayah
Sumatra Utara tersebut Pasai, Daya termasuk pula yang dulunya menjadi
kerajaan atasan Aceh.
Sebelum menjadi kesultanan Aceh, daerah ini menjadi kekuasaan
kerajaan Pidie. Tidak hanya Aceh, wilyah sekitarnya termasuk Pasai dan
RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 12
Daya juga merupakan daerah taklukan kerajaan Pidie. Daerah ini
diperintahkan oleh dua orang budak atau bawahan kerajaan Pidie yang
dikawinkan dengan keponakan sultan.
Menurut William (2008:381) “kedudukan budak disini berbeda
dengan budak di dunia lain, semisal dianggap sebagai anggota keluarga,
dipekerjakan sebagai pedagang, mendapat bagian keuntungan dari
berdagang, meminta perlindungan dari penguasa, diperlakukan secara
terhormat, dijadikan ahli waris, dilukiskan malah memegang kekuasaan
Aceh”. Dari pernyataan tersebut seorang budak diperlakukan layaknya
orang biasa. Kebanyakan mereka dipekerjakan untuk berdagang. Kadang-
kadang seorang budak yang meminta perlindungan dari seorang penguasa
dapat diperlakukan secara terhormat karena mendapat lindungan dari
penguasa. Begitu pula budak yang menjadi bawahan kerajaan Pidie yang
dipercaya untuk menguasai wilayah Aceh, Pasai, dan Daya.
Namun setelah itu Sultan Ali Mughiyat Syah atau Sultan Ibrahim berhasil
melepaskan Aceh dari pengaruh Kerajaan Pidie, Aceh dapat menjadi
daerah kesultanan yang berdaulat penuh yang pada akhirnya mampu
menguasai daerah kerajaan Pidie serta mengusai daerah yang semula
dikuasai Kerajaan Pidie sebelumnya yaitu Pasai dan Daya. Atas
keberhasilannya, Sultan Ali Mughiyat Syah atau Sultan Ibrahim menjadi
penguasa pertama dan juga sebagai pendiri Kerajaan Aceh Darussalam.
Menurut William (2008:382) “Raja Ibrahim adalah seorang pemuda yang
ambisius. Setelah berkuasa ia menyerbu Daya yang dianggap sebagai
saingannya”. Oleh sebab itu Aceh dibawah pemerintahannya terus
mengalami perkembangan di semua bidang.

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi peran kerajaan Demak dalam


penyebaran agama Islam

Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Fatah yang dikenal dengan


julukan Pangeran Jimbun beliau sekaligus menjadi raja pertama Kerajaan

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 13


Demak tahun 1500 M, beliau merupakan keturunan Prabu Kertabumi
Brawijaya V. Kerajaan Demak bermula dari pesantren yang didirikan
Raden Fatah atas perintah Gurunya Sunan Ampel.
Setelah beliau Wafat, posisinya digantikan oleh Sultan Trenggono,
pada masa pemerintahanya beliau kedatangan mubalig dari Samudra pasai
bernama Fatahillah dan Fadilah Khan. Kedua mubalig tersebut membantu
sultan trenggono dalam menyebarkan agama Islam dan diangkat menjadi
penasehat sultan. Kemudian Fatahillah dinikahkan dengan adiknya sultan
trenggono yaitu Nyai Ratu Pembayun.
Dibawah kepemimpinan Sultan trenggono Kerajaan Demak dan
Islam perkembang pesat, bukti perkembangan itu dengan memperluas
wilayah kekuasaan kebagian barat dan timur Kerajaan Demak.
Peran kerajaan Demak dalam penyebaran Islam antara lain :
1) Menjadi pusat persebaran agama Islam di Jawa yang dilakukan
oleh para wali.
2) Mengadakan perluasan wilayah di daerah-daerah sekitar pesisir
pantai utara Jawa yang kemudian diislamkan melalui pendekatan
politik, sosial, dan budaya.

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi sebab-sebab berdirinya kerajaan


Banten

Pendiri kerajaan Banten adalah Syarif Hidayatullah atau Sunan


Gunung Jati pada tahun 1526. Syarif Hidayatullah berhasil menguasai
menguasai bagian barat pantai utara Jawa. Daerah kerajaan Banten
menjadi batu loncatan untuk menguasai Pajajaran dari barat dan timur.
Kerajaan Banten dijadikan basis penyerangan kerajaan Demak dan
Cirebon. Untuk menguasai kerajaan Pajajaran dan pelabuhan Sunda
Kelapa.

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 14


Penaklukan Demak atas Pajajaran harus dilakukan, dikarenakan
adanya penolakan kerajaan Pajajaran atas usaha penyebaran agama Islam
dan penolakan untuk mengakui kekuasaan Demak atas Pajajaran.
Runtuhnya kerajaan Demak yang ditandai dengan dipindahkannya pusat
kekuasaan dari Demak ke Pajang oleh Sultan Hadi Wijaya membawa
berkah bagi Banten dengan berani melepaskan diri menjadi kesultanan dan
merdeka dari kerajaan Demak.

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi salah satu sebab berdirinya kerajaan


Mataram

Setelah kerajaan Demak runtuh, kerajaan Pajang merupakan satu-


satunya kerajaan di Jawa Tengah. Namun demikian raja Pajang masih
mempunyai musuh yang kuat yang berusaha menghancurkan kerajaannya,
ialah seorang yang masih keturunan keluarga kerajaan Demak yang
bernama Arya Penangsang. Raja kemudian membuat sebuah sayembara
bahwa barang siapa mengalahkan Arya Penangsang atau dapat
membunuhnya, akan diberi hadiah tanah di Pati dan Mataram. Ki
Pemanahan dan Ki Penjawi yang merupakan abdi prajurit Pajang berniat
untuk mengikuti sayembara tersebut. Di dalam peperangan akhirnya
Danang Sutwijaya berhasil mengalahkan dan membunuh Arya
Penangsang. Sutawijaya adalah anak dari Ki Pemanahan, dan anak angkat
dari raja Pajang sendiri.
Namun karena Sutawijaya adalah anak angkat Sultan sendiri maka
tidak mungkin apabila Ki Pemanahan memberitahukannya kepada Sultan
Adiwijaya. Sehingga Kyai Juru Martani mengusulkan agar Ki Pemanahan
dan Ki Penjawi memberitahukan kepada Sultan bahwa merekalah yang
membunuh Arya Penangsang. Ki Ageng Pemanahan memperoleh tanah di
Hutan Mentaok dan Ki Penjawi memperoleh tanah di Pati.
Pemanahan berhasil membangun hutan Mentaok itu menjadi desa
yang makmur, bahkan lama-kelamaan menjadi kerajaan kecil yang siap
bersaing dengan Pajang sebagai atasannya. Setelah Pemanahan meninggal
RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 15
pada tahun 1575 ia digantikan putranya, Danang Sutawijaya, yang juga
sering disebut Pangeran Ngabehi Loring Pasar. Sutawijaya kemudian
berhasil memberontak kepada Pajang. Setelah Sultan Hadiwijaya wafat
(1582) Sutawijaya mengangkat diri sebagai raja Mataram dengan gelar
Panembahan Senapati. Pajang kemudian dijadikan salah satu wilayah
bagian daari Mataram yang beribukota di Kotagede.
Kerajaan Mataram Islam didirikan oleh Sutawijaya pada tahun
1575 M, dengan urutan raja-raja yang memrintah sebagai berikut :
1) Sutawijaya 1575-1601 M
2) Mas Jolang 1601- 1613 M
3) Sultan Agung Hanyokrokusumo 1613-1645 M
4) Amangkurat I 1645-1677 M
5) Amangkurat II 1677-1702 M
Pada perkembangannya selanjutnya berdasarkan perjanjian Giyanti,
kerajaan Mataram dibagi menjadi dua daerah, yaitu kesultanan Yogyakarta
dan Kesuhuan Surakarta. Kesultanan Yogya di diperintah raja
Mangkubumi yang bergelar Hamengkubuwana I, sementara Kesuhuan
Surakarta diperintah oleh Kesuhuan Paku Buwono II.

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi peranan penting dari kerajaan


Malaka

Parameswara mendirikan sebuah kerajaan di daerah Semenanjung


Malaya, kerajaan ini kemudian dikenal sebagai Kerajaan Malaka. Dengan
semangat baru Parameswara kemudian berupaya untuk mengembangkan
kerajaanya dengan membangun sebuah pelabuhan sebagai pusat
perdagangan mengingat lokasi Kerajaan Malaka berada di lokasi yang
strategis. Dari pelabuhan inilah harapan untuk Malaka yang jaya muncul.
Pedagang dari bangsa – bangsa hebat pada masa itu seperti Gujarat, Arab,
Tiongkok dan sebagainya bermunculan di pelabuhan Malaka.

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 16


Pembangunan pelabuhan inilah kemudian yang menjadi faktor utama
kejayaan kerajaan Malaka.
Bermunculan pedagang – pedagang dari Arab dan Gujarat yang
notabene sebagian besar beragama Islam menyebabkan perekonomian
Kesultanan semakin baik dan agama Islam juga semakin kental di wilayah
Kesultanan Malaka. Kuatnya pengaruh Islam di wilayah kesultanan juga
menyebabkan Parameswara memeluk Islam,mengganti namanya menjadi
Iskandar Syah dan kemudian menjadikan Malaka sebagai kesultanan kedua
yang ada di Nusantara setelah Samudra Pasai.
Dalam eksistensinya yang hanya mencakup satu abad, Kesultanan
Malaka mengalami pergantian pemimpin hingga empat kali setelah
wafatnya sang pendiri, Iskandar Syah. Tak lama setelah Iskandar Syah
wafat, kepemimpinan Kesultanan Malaka dilanjutkan oleh anaknya yang
bernama Muhammad Iskandar Syah atau lebih dikenal sebagai Megat
Iskandar Syah.Di masa pemerintahanya yang hanya sepuluh tahun ia
berhasil memajukan Kesultanan Malaka di bidang pelayaran dan berhasil
menguasai jalur perdagangan di kawasan Selat Malaka dengan taktik
perkawinan politik. Muhammad Iskandar Syah bahkan berhasil menguasai
Samudra Pasai dengan mudah. Dengan menikahi seorang putri Samudra
Pasai, kerajaan Islam pertama di Nusantara itu pun akhirnya tunduk pada
Malaka.
Kerajaan Malaka memiliki peran yang sangat besar di bidang
perdagangan. Perdagangan menjadi sumber utama penghasilan Kerajaan
Malaka. Terdapat beberapa ciri mengenai perdagangan di Malaka.
Raja dan pejabat tinggi kerajaan terlibat dalam kegiatan dagang.
Mereka memiliki kapal, nakhoda, dan awak kapal yang bekerja kepadanya.
Selain itu, mereka juga menanamkan modalnya kepada perusahaan
pelayaran.
Pajak bea cukai yang dikenakan terhadap setiap barang dibedakan
atas asal barang. Barang yang berasal dari Asia Barat, seperti India, Persia,
Arab, dan lain-lain, dikenakan bea sebesar 6%. Sedangkan barangbarang

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 17


dari Asia Timur, termasuk pedagang dari kepulauan Nusantara tidak
dikenakan bea cukai, namun mereka harus memberikan upeti kepada raja
dan para pembesar pelabuhan.
Perdagangan dijalankan dalam dua jenis. Pertama, pedagang
memasukkan modal dalam bentuk barang dagangan yang diangkut dengan
kapal untuk dijual ke negeri lain. Kedua, pedagang menitipkan barang atau
meminjamkan uang kepada nakhoda yang akan membagi keuntungannya
dengan pedagang pemberi modal.
Kerajaan mengeluarkan berbagai undang-undang yang mengatur
perdagangan di Kerajaan Malaka, agar perdagangan berjalan lancar.

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi sebab-sebab runtuhnya


kerajaan Gowa Tallo

Daerah kekuasaan Makasar luas, seluruh jalur perdagangan di


Indonesia Timur dapat dikuasainya. Sultan Hasannudin terkenal sebagai
raja yang sangat anti kepada dominasi asing. Oleh karena itu ia menentang
kehadiran dan monopoli yang dipaksakan oleh VOC yang telah berkuasa
di Ambon. Untuk itu hubungan antara Batavia (pusat kekuasaan VOC di
Hindia Timur) dan Ambon terhalangi oleh adanya kerajaan Makasar.
Dengan kondisi tersebut maka timbul pertentangan antara Sultan
Hasannudin dengan VOC, bahkan menyebabkan terjadinya peperangan.
Peperangan tersebut terjadi di daerah Maluku.

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 18


Dalam peperangan melawan VOC, Sultan Hasannudin memimpin
sendiri pasukannya untuk memporak-porandakan pasukan Belanda di
Maluku. Akibatnya kedudukan Belanda semakin terdesak. Atas keberanian
Sultan Hasannudin tersebut maka Belanda memberikan julukan padanya
sebagai Ayam Jantan dari Timur. Upaya Belanda untuk mengakhiri
peperangan dengan Makasar yaitu dengan melakukan politik adu-domba
antara Makasar dengan kerajaan Bone (daerah kekuasaan Makasar). Raja
Bone yaitu Aru Palaka yang merasa dijajah oleh Makasar meminta bantuan
kepada VOC untuk melepaskan diri dari kekuasaan Makasar. Sebagai
akibatnya Aru Palaka bersekutu dengan VOC untuk menghancurkan
Makasar.
Akibat persekutuan tersebut akhirnya Belanda dapat menguasai
ibukota kerajaan Makasar. Dan secara terpaksa kerajaan Makasar harus
mengakui kekalahannya dan menandatangai perjanjian Bongaya tahun
1667 yang isinya tentu sangat merugikan kerajaan Makasar.
Walaupun perjanjian telah diadakan, tetapi perlawanan Makasar
terhadap Belanda tetap berlangsung. Bahkan pengganti dari Sultan
Hasannudin yaitu Mapasomba (putra Hasannudin) meneruskan perlawanan
melawan Belanda. Untuk menghadapi perlawanan rakyat Makasar,
Belanda mengerahkan pasukannya secara besar-besaran. Akhirnya Belanda
dapat menguasai sepenuhnya kerajaan Makasar, dan Makasar mengalami
kehancurannya.

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi salah satu keberhasilan


Kerajaan Ternate

Kerajaan Ternate berdiri pada abad ke-13 dengan beribukota


di Sampalu. Letaknya di Kepulauan Maluku bagian utara.
Ketika Bandar Malaka menjadi ramai, permintaan rempah-rempah
dari Maluku semakin besar. Bersamaan dengan itu pengaruh Islam masuk
ke Ternate. Islam mulai disebarkan ke kerajaan ini pada abad ke-14. Masa

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 19


kejayaan Kerajaan Demak, beberapa pemuda Ternate telah belajar agama
Islam kepada Sunan Giri. Salah satu pemuda tersebut adalah Sultan Zainal
Abidin, Raja Ternate.
Puncak kejayaan kerajaan Ternate – Maluku merupakan daerah
yang kaya rempah-rempah. Dengan kekayaan ini menjadikan posisinya
menjadi penting pada masa itu. Banyak pedagang dari Jawa, Aceh, Arab
dan Cina datang ke Ternate. Para pedagang pada umumnya membeli
rempah-rempah dan menual beras, madu dan pakaian.
Melalui jalan dagang ini Islam berkembang ke Maluku, seperti
Ambon, Ternate dan Tidore. rempah yang dihasilkan Maluku terutama
pala dan cengkih. Pala dan cengkih ini sangat dibutuhkan bangsa Eropa
sebagai bahan ramuan obat-obatan dan penghangat badan.
Semula pala dan cengkih dihasilkan dihutan secara alam, tetapi
dengan banyaknya permintaan pada abad ke-12 mulai diusahakan dalam
bentuk perkebunan. Pengusahaan perkebunan rempah-rempah ini terutama
di Pulu Buru, Seram, Ambon dan Halmahera.
Ramainya perdagangan rempah-rempah di Maluku mendorong
timbulnya persekutuan-persekutuan dagang, seperti berikut ini:
a) Uli-Lima yang berarti persekutuan lima. Anggotanya lima pulau
kecil di Kepulauan Maluku. Kelima pulau tersebut adalah Ternate
sebagai ketuanya. Obi, Bacan, Seram dan Ambon sebagai
anggotanya.
b) Uli-Siwa yang berarti persekutuan sembilan. Anggotanya sembilan
pulau di Kepulauan Maluku. Kesembilan pulau tersebut adalah
Pulau Makian, Halmahera, Mare, Moti dan pulau-pulau kecil lain,
sedangkan Tidore sebagai ketuanya.
Kedua persekutuan ini akhirnya bersaing setelah kedatangan
bangsa Barat di Maluku. Portugis datang ke Maluku tahun 1512 dan
bersekutu dengan Ternate, sedangkan Spanyol datang ke Maluku tahun

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 20


1521 dan bersekutu dengan Tidore. Kedua kerajaan yang diperalat bangsa
asing ini akhirnya bersaing dan bermusuhan.
Portugis yang lebih awal datang ke Maluku dan telah membangun
Benteng San Paulo merasa lebih kuat. Portugis berbuat sewenang-wenang
terhadap rakyat Ternate dan memonopoli perdagangan di Maluku.
Tindakan yang demikian ini mendapat perlawanan dari Spanyol di Tidore.
Rakyat Ternate sendiri juga mengadakan perlawanan dengan pimpinan
Sultan Hairun pada tahun 1550 – 1570.
Spanyol kalah dan menyingkir dari Maluku, sedangkan Sultan
Hairun ditangkap Portugis. Setelah Sultan Hairun dipenjarakan,
perdagangan Portugis dikuasai rakyat Maluku. Kemudian Sultan Hairun
dikeluarkan dan diajak berunding, tetapi keesokan harinya Sultan Hairun
dibunuh ketika berkunjung ke bentengnya.
Peristiwa ini menimbulkan kemarahan besar bagi rakyat Maluku
dan Sultan Baabullah, anak Sultan Hairun pada tahun 1570 – 1583,
bersama rakyat Ternate mengadakan perlawanan besar-besaraan terhadap
Portugis. Dalam perlawanan ini ternyata mendapat dukungan Tidore,
sehingga Baabullah berhasil mengepung Benteng Portugis selama lima
tahun. Hal ini menyebabkan pasukan Portugis kekurangan bahan makanan
dan menyerah kepada Sultan Baabullah.
Ternate mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan
Baabullah. Wilayahnya sampai ke daerah Flipina bagian selatan.
Bersamaan ini pula penyebaran Islam sampai ke wilayah Filipina bagian
selatan, sehingga sampai sekarang penduduk Filipina bagian selatan
banyak yang memeluk Islam.

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 21


WALI SONGO DAN ULAMA’ ISLAM NUSANTARA
Proses Perjuangan Wali Songo dan Ulama’Islam Nusantara

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi tokoh-tokoh dan perannya


Wali Songo

Walisongo atau Sembilan wali ini memiliki kisah yang menarik.


Masing-masing tokoh memiliki peran yang unik dalam proses penyebaran
islam di Indonesia. Seperti apa kisah walisongo tersebut? Berikut adalah
penjelasan singkatnya.
1. Walisongo – Maulana Malik Ibrahim

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 22


Walisongo yang pertama adalah Maulana Malik Ibrahim. Beliau
diperkirakan lahir di Samarkan, Asia Tengah pada paruh awal abad ke 14.
Maulana malik Ibrahim ini kadang disebut juga sebagai syekh Maghribi.
Bahkan, ada juga sebagian rakyat yang menyebutnya sebagai kakek
Bantal.
Maulana Malik Ibrahim yang merupakan saudara kandung Maulana
Ishak merupakan anak dari seorang ulama Persia, Maulana Jumadil Kubro
yang diyakini juga sebagai keturunan ke-10 dari cucu Nabi Muhammad,
Syayidina Husein. Pernah bermukim di Campa (sekarang Kamboja) pada
1379, beliau akhirnya meninggalkan keluarganya dan hijrah ke tanah jawa
pada 1392.
Makam Maulana Malik Ibrahim, desa Gapura, Gresik, Jawa Timur.
Maulana Malik Ibrahim adalah keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad. Ia
disebut juga Sunan Gresik, atau Sunan Tandhes, atau Mursyid Akbar
Thariqat Wali Songo . Nasab As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim Nasab
Maulana Malik Ibrahim menurut catatan Dari As-Sayyid Bahruddin
Ba'alawi Al-Husaini yang kumpulan catatannya kemudian dibukukan
dalam Ensiklopedi Nasab Ahlul Bait yang terdiri dari beberapa volume
(jilid). Dalam Catatan itu tertulis: As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin
As-Sayyid Barakat Zainal Alam bin As-Sayyid Husain Jamaluddin bin As-
Sayyid Ahmad Jalaluddin bin As-Sayyid Abdullah bin As-Sayyid Abdul
Malik Azmatkhan bin As-Sayyid Alwi Ammil Faqih bin As-Sayyid
Muhammad Shahib Mirbath bin As-Sayyid Ali Khali’ Qasam bin As-
Sayyid Alwi bin As-Sayyid Muhammad bin As-Sayyid Alwi bin As-
Sayyid Ubaidillah bin Al-Imam Ahmad Al-Muhajir bin Al-Imam Isa bin
Al-Imam Muhammad bin Al-Imam Ali Al-Uraidhi bin Al-Imam Ja’far
Shadiq bin Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Al-Imam Ali Zainal Abidin
bin Al-Imam Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra/Ali bin Abi
Thalib, binti Nabi Muhammad Rasulullah
Ia diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tengah, pada paruh
awal abad ke-14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya
Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah orang Jawa terhadap As-

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 23


Samarqandy.[2] Dalam cerita rakyat, ada yang memanggilnya Kakek
Bantal.
Isteri Maulana Malik Ibrahim
Maulana Malik Ibrahim memiliki, 3 isteri bernama: 1. Siti
Fathimah binti Ali Nurul Alam Maulana Israil (Raja Champa Dinasti
Azmatkhan 1), memiliki 2 anak, bernama: Maulana Moqfaroh dan
Syarifah Sarah 2. Siti Maryam binti Syaikh Subakir, memiliki 4 anak,
yaitu: Abdullah, Ibrahim, Abdul Ghafur, dan Ahmad 3. Wan Jamilah binti
Ibrahim Zainuddin Al-Akbar Asmaraqandi, memiliki 2 anak yaitu: Abbas
dan Yusuf. Selanjutnya Sharifah Sarah binti Maulana Malik Ibrahim
dinikahkan dengan Sayyid Fadhal Ali Murtadha [Sunan Santri/ Raden
Santri] dan melahirkan dua putera yaitu Haji Utsman (Sunan Manyuran)
dan Utsman Haji (Sunan Ngudung). Selanjutnya Sayyid Utsman Haji
(Sunan Ngudung) berputera Sayyid Ja’far Shadiq [Sunan Kudus].
Maulana Malik Ibrahim yang umumnya dianggap sebagai wali
pertama yang mendakwahkan Islam di Jawa. Ia mengajarkan cara-cara
baru bercocok tanam dan banyak merangkul rakyat kebanyakan, yaitu
golongan masyarakat Jawa yang tersisihkan akhir kekuasaan Majapahit.
Malik Ibrahim berusaha menarik hati masyarakat, yang tengah dilanda
krisis ekonomi dan perang saudara. Ia membangun pondokan tempat
belajar agama di Leran, Gresik. Pada tahun 1419, Malik Ibrahim wafat.
Makamnya terdapat di desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa Timur.
Tanah Jawa yang pertama kali disinggahi oleh Maulana Malik
Ibrahim adalah desa Sembalo (sekarang adalah daerah Leran, Kecamatan
Manyar, sekitar 9 km dari utara Kota Gresik). Adapun aktivitas pertama
maulana Malik Ibrahim di tanah ini bukanlah berdakwah, melainkan
menyediakan diri mengobati masyarakat secara gratis. Usai mendapatkan
hati masyarakat, barulah Maulana Malik Ibrahim memulai misi dakwahnya
dengan membangun sebuah pondok pesantren di Leran.
2. Walisongo – Sunan Ampel

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 24


Sunan Ampel memiliki nama kecil Raden Rahmat. Beliau lahir di
Campa pada 1401 Masehi. Sunan Ampel merupakan putra tertua Maulana
Malik Ibrahim. Nama Ampel sendiri diidentikan dengan nama daerah
tempat beliau menyebarkan agama Islam, yakni daerah Ampel, yang kini
merupakan bagian dari Surabaya.
Sunan Ampel bernama asli Raden Rahmat, keturunan ke-22 dari
Nabi Muhammad, menurut riwayat ia adalah putra Ibrahim Zainuddin Al-
Akbar dan seorang putri Champa yang bernama Dewi Condro Wulan binti
Raja Champa Terakhir Dari Dinasti Ming. Nasab lengkapnya sebagai
berikut: Sunan Ampel bin Sayyid Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Sayyid
Jamaluddin Al-Husain bin Sayyid Ahmad Jalaluddin bin Sayyid Abdullah
bin Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin Sayyid Alwi Ammil Faqih bin
Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin Sayyid Ali Khali’ Qasam bin
Sayyid Alwi bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Alwi bin Sayyid
Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir bin Sayyid Isa bin Sayyid
Muhammad bin Sayyid Ali Al-Uraidhi bin Imam Ja’far Shadiq bin Imam
Muhammad Al-Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Imam Al-Husain bin
Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah. Sunan
Ampel umumnya dianggap sebagai sesepuh oleh para wali lainnya.
Pesantrennya bertempat di Ampel Denta, Surabaya, dan merupakan salah
satu pusat penyebaran agama Islam tertua di Jawa. Ia menikah dengan
Dewi Condrowati yang bergelar Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban
bernama Arya Teja dan menikah juga dengan Dewi Karimah binti Ki
Kembang Kuning. Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi Condrowati
alias Nyai Ageng Manila binti Aryo Tejo, berputera: Sunan Bonang,Siti
Syari’ah,Sunan Derajat,Sunan Sedayu,Siti Muthmainnah dan Siti Hafsah.
Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi Karimah binti Ki Kembang
Kuning, berputera: Dewi Murtasiyah,Asyiqah,Raden Husamuddin (Sunan
Lamongan,Raden Zainal Abidin (Sunan Demak),Pangeran Tumapel dan
Raden Faqih (Sunan Ampel 2. Makam Sunan Ampel teletak di dekat
Masjid Ampel, Surabaya.
3. Walisongo - Sunan Giri

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 25


Sunan Giri merupakan anak dari Maulana Ishak, saudaranya
Maulana Malik Ibrahim. Selama tinggal di Jawa. Sunan Giri menuntut
ilmu di pesantren misannya, Sunan Ampel. Barulah setelah merasa cukup
ilmu, beliau membangun pondok pesantren di daerah perbukitan desa
Sidomukti, Selatan Gresik. Dari sanalah beliau memulai misi
menyebarluaskan islam. Sunan Giri adalah putra Maulana Ishaq.
Sunan Giri adalah keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad,
merupakan murid dari Sunan Ampel dan saudara seperguruan dari Sunan
Bonang. Ia mendirikan pemerintahan mandiri di Giri Kedaton, Gresik;
yang selanjutnya berperan sebagai pusat dakwah Islam di wilayah Jawa
dan Indonesia timur, bahkan sampai ke kepulauan Maluku. Salah satu
keturunannya yang terkenal ialah Sunan Giri Prapen, yang menyebarkan
agama Islam ke wilayah Lombok dan Bima.
4. Walisongo - Sunan Bonang
Sunan Bonang merupakan anak dari Sunan Ampel dan merupakan
keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Ia adalah putra Sunan Ampel
dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja.
Dengan demikian, Sunan Bonang ini merupakan cucu dari Maulana Malik
Ibrahim. Sunan Bonang ini dilahirkan dari seorang perempuan bernama
Nyi Ageng Mulia pada 1465 M di daerah Tuban. Tak hanya sebagai
tempat kelahirannya saja, Tuban juga kemudian menjadi pusat penyebaran
agama islam oleh Sunan Bonang.
Sunan Bonang banyak berdakwah melalui kesenian untuk menarik
penduduk Jawa agar memeluk agama Islam. Ia dikatakan sebagai
penggubah suluk Wijil dan tembang Tombo Ati, yang masih sering
dinyanyikan orang. Pembaharuannya pada gamelan Jawa ialah dengan
memasukkan rebab dan bonang, yang sering dihubungkan dengan
namanya. Universitas Leiden menyimpan sebuah karya sastra bahasa Jawa
bernama Het Boek van Bonang atau Buku Bonang. Menurut G.W.J.
Drewes, itu bukan karya Sunan Bonang namun mungkin saja mengandung
ajarannya. Sunan Bonang diperkirakan wafat pada tahun 1525. Ia
dimakamkan di daerah Tuban, Jawa Timur.
RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 26
5. Walisongo – Sunan Drajat
Sunan Drajat merupakan anak dari Sunan Ampel. Tugas
berdakwah yang pertamanya beliau lakukan di pesisir Gresik, namun ia
kemudian terdampar di sebuah dusun Jelog (sekarang Lamongan).
Sunan Drajat adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan keturunan
ke-23 dari Nabi Muhammad. Nama asli dari sunan drajat adalah masih
munat. masih munat nantinya terkenal dengan nama sunan drajat. Nama
sewaktu masih kecil adalah Raden Qasim. Sunan drajat terkenal juga
dengan kegiatan sosialnya. Dialah wali yang memelopori penyatuan anak-
anak yatim dan orang sakit. Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai
Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Drajat
banyak berdakwah kepada masyarakat kebanyakan. Ia menekankan
kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan kemakmuran masyarakat,
sebagai pengamalan dari agama Islam. Pesantren Sunan Drajat dijalankan
secara mandiri sebagai wilayah perdikan, bertempat di Desa Drajat,
Kecamatan Paciran, Lamongan. Tembang macapat Pangkur disebutkan
sebagai ciptaannya. Gamelan Singomengkok peninggalannya terdapat di
Musium Daerah Sunan Drajat, Lamongan. Sunan Drajat diperkirakan
wafat pada 1522.
6. Walisongo – Sunan Kalijaga
Sunan kalijaga memiliki nama kecil Raden Said. Ia dilahirkan pada
1450 Masehi. Sunan Kalijaga adalah putra adipati Tuban yang bernama
Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur
(Syekh Subakir).. Sunan Kalijaga merupakan yang paling banyak disebut
di tanah Jawa, bahkan masyarakat Cirebon percaya bahwa namanya sendiri
diambil dari daerah Kalijaga yang terdapat di Cirebon.
Ia adalah murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menggunakan
kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah, antara lain
kesenian wayang kulit dan tembang suluk. Tembang suluk lir-Ilir dan
Gundul-Gundul Pacul umumnya dianggap sebagai hasil karyanya. Dalam
satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 27


Maulana Ishaq, menikahi juga Syarifah Zainab binti Syekh Siti Jenar dan
Ratu Kano Kediri binti Raja Kediri.
7. Walisongo – Sunan Muria
Sunan Muria atau Raden Umar Said adalah putra Sunan Kalijaga.
Ia adalah putra dari Sunan Kalijaga dari isterinya yang bernama Dewi
Sarah binti Maulana Ishaq. Sunan Muria menikah dengan Dewi Sujinah,
putri Sunan Ngudung. Jadi Sunan Muria adalah adik ipar dari Sunan
Kudus.
Nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Nama Muria diambil dari
tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara
Kota Kudus. Gaya berdakwahnya banyak meniru cara ayahnya, Sunan
Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka
tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk
menyebarkan agama Islam.
8. Walisongo – Sunan Kudus
Sunan Kudus merupakan murid Sunan Kalijaga. Beliau berkelana
ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga
Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun hamper sama dengan pendekatan
Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara
penyampaiannya bahkan lebih halus.
Sunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung atau Raden Usman
Haji, dengan Syarifah Ruhil atau Dewi Ruhil yang bergelar Nyai Anom
Manyuran binti Nyai Ageng Melaka binti Sunan Ampel. Sunan Kudus
adalah keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad. Sunan Kudus bin Sunan
Ngudung bin Fadhal Ali Murtadha bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin
Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul
Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath
bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah
bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin
Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 28


Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad
Rasulullah. Sebagai seorang wali, Sunan Kudus memiliki peran yang besar
dalam pemerintahan Kesultanan Demak, yaitu sebagai panglima perang,
penasehat Sultan Demak, Mursyid Thariqah dan hakim peradilan negara.
Ia banyak berdakwah di kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa. Di
antara yang pernah menjadi muridnya, ialah Sunan Prawoto penguasa
Demak, dan Arya Penangsang adipati Jipang Panolan. Salah satu
peninggalannya yang terkenal ialah Mesjid Menara Kudus, yang
arsitekturnya bergaya campuran Hindu dan Islam. Sunan Kudus
diperkirakan wafat pada tahun 1550.
9. Walisongo – Sunan Gunung Jati
Masyarakat jawa sangat mengagumi Sunan gunung Jati. Bahkan
sangat kagumnya kepada beliau, banyak kisah yang menyebutkan bahwa
beliau pernah mengalami perjalanan spiritual Isra Mi’raj dan bertemu
Muhammad saw (Babad Cirebon Naskah Klayan hal.xxii).
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah adalah putra Syarif
Abdullah Umdatuddin putra Ali Nurul Alam putra Syekh Husain
Jamaluddin Akbar. Dari pihak ibu, ia masih keturunan keraton Pajajaran
melalui Nyai Rara Santang, yaitu anak dari Sri Baduga Maharaja. Sunan
Gunung Jati mengembangkan Cirebon sebagai pusat dakwah dan
pemerintahannya, yang sesudahnya kemudian menjadi Kesultanan
Cirebon. Anaknya yang bernama Maulana Hasanuddin, juga berhasil
mengembangkan kekuasaan dan menyebarkan agama Islam di Banten,
sehingga kemudian menjadi cikal-bakal berdirinya Kesultanan Banten.

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi perilaku baik yang dapat diteladani


dari Wali Songo

Banyak hal yang dapat diteladani dari konsep dakwah Walisongo, antara
lain:
a) Lemah Lembut dan Toleransi
b) Tidak Mempersulit

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 29


c) Bertanggung Jawab
d) Menyesuaikan Kondisi Psiko-Sosial Objek Dakwah
e) Mengutamakan Proses (Tahapan).

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi peran Abdul Rauf Singkel dalam


perkembangan Islam di Indonesia

Syaikh Abdur Rauf as-Singkili (Singkil, 1035 H/1615 M – Banda


Aceh, 1105 H/1693 M) adalah ulama besar dan tokoh tasawuf dari Aceh
yang pertama kali membawa dan mengembangkan Tarekat Syattariah di
Indonesia
Pada tahun 1604 H/1643 M, Abdur Rauf berangkat ke tanah Arab
dengan tujuan mempelajari agama. Ia mengunjungi pusat-pusat pendidikan
dan pengajaran agama di sepanjang jalur perjalanan haji antara Yaman dan
Mekah. Abdur Rauf memiliki sekitar 21 karya tertulis, yang terdiri dari 1
kitab tafsir, 2 kitab hadis, 3 kitab fikih, dan sisanya kitab tasawuf.
Syaikh Abdur Rauf as-Singkili meninggal tahun 1105 H/1693 M.
Dia dimakamkan di dekat kuala atau mulut sungai Aceh. Tempat tersebut
juga menjadi kuburan untuk istri-istrinya, murid kesayangannya Dawud
Al-Rumi, dan murid-murid lainnya. Di kemudian hari, ia dikenal dengan
nama Tengku Syaikh Kuala yang namanya diabadikan pada perguruan
tinggi di Banda Aceh yakni Universitas Syiah Kuala. As-Singkili pun
dikenal sebagai Wali Tanah Aceh. Makamnya, hingga kini, ramai
dikunjungi para peziarah.
Karya tulis
Karya-karya tulis Abdurrauf Singkel diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Bidang fiqh
a. Mir’ah at-Tullâb fî Tashîl Ma’rifah al-Ahkâm asy-Syar’iyyah li
al-Mâlik al-Wahhâb,
b. Bayân al-Arkân, Bidâyah al-Bâligah, dan sebagainya.
2. Bidang tasawuf
a. ‘Umdah al-Muhtâjîn ilâ Sulûk Maslak al-Mufarridîn,
RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 30
b. Daqâ’iq al-Hurûf,
c. Tanbîh al-Mâsyi al-Mansûb ilâ Tarîq al-Qusyasyi, dan
sebagainya.
3. Bidang hadis
a. Syarh Latîf ‘ala ‘Arbain Hadîŝan lî al-Imâm an-Nawâwi
b. al-Mawâ’iz al-Badî’ah.
4. Bidang tafsir Al-Qur’an
a. Tarjumân al-Mustafîd bi al-Jâwwiyy.

Peranan Dalam Mertabatkan Tamadun Islam Syeikh Abdul Rauf


Singkel sebagai seorang ulama besar danterkemuka di Nusantara ini,
beliau juga telah memainkan peranan yang besar terhadap pembinaan
tamadun Melayu dan memartabatkan TamadunIslam di rantau ini. Antara
lain bidang yang diceburi oleh beliau adalah seperti berikut:
a) Bidang Penulisan
b) Bidang Pendidikan
c) Mewujudkan Jaringan Keilmuan
d) Kelahiran Tokoh-Tokoh Ulama
Peran Abdurrauf Singkel dalam mensyiarkan Islam di Indonesia
1) Menjadi pelajar yang gigih.
2) Menjadi ulama yang produktif dalam pelbagai disiplin ilmu.
3) Membuat karya tulis dalam berbagai disiplin ilmu bidang ilmu-
sastra, hukum, filsafat, dan tafsir.
Keteladanan yang dapat diambil dari Abdurrauf Singkel Teladan yang
dapat diambil dari antara lain:
1) Semangat tinggi dalam belajar (beliau menuntut ilmu sampai ke
Tanah Haram).
2) Ulama yang sangat produktif. Sebagai buktinya 30 kitab telah
dihasilkan dari pelbagai disiplin ilmu.

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 31


3) Ahli dalam berbagai disiplin ilmu sebagai buktinya adanya karya
tulis lebih kurang dua puluh buah dalam berbagai bidang ilmu-
sastra, hukum, filsafat, dan tafsir.

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi peran Syaikh Muhammad


Arsyad al-Banjari dalam perkembangan Islam di Indonesia

Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari lahir di desa Lok Gabang


pada hari kamis dinihari 15 Safar 1122 H, bertepatan 19 Maret 1710 M.
Sejak kecil ia mempunyai bakat di bidang seni lukis dan kaligrafi (Khat).
Muhammad Arsyad al-Banjari, ketika berumur 7 tahun, dijadikan anak
angkat oleh Sultan Tahmidullah (Sultan Kerajaan Banjar saat itu) karena
Sultan sangat terpesona melihat hasil lukisan beliau yang indah nan
menawan.
Menginjak dewasa, beliau merantau ke negeri Arab (Makkah)
untuk menuntut agama Islam lebih mendalam. Di antara guru beliau ketika
di Makkah adalah Syaikh ‘Athoillah bin Ahmad al Mishry, al Faqih Syaikh
Muhammad bin Sulaiman al Kurdi dan al ‘Arif Billah Syaikh Muhammad
bin Abd. Karim al Samman al Hasani al Madani.
Ketika di Makkah bawah bimbingan al ‘Arif Billah Syaikh
Muhammad bin Abd. Karim al Samman al Hasani al Madani, Muh. Arsyad
melakukan suluk dan khalwat, sehingga mendapat ijazah darinya dengan
kedudukan sebagai khalifah thariqah Sammaniyah. Menurut riwayat,
Khalifah al Sayyid Muhammad al Samman di Indonesia pada masa itu,
hanya empat orang, yaitu Syaikh Muhammad Arsyad al Banjari, Syaikh
Abd. Shamad al Palembani (Palembang), Syaikh Abd. Wahab Bugis dan
Syaikh Abd. Rahman Mesri (Betawi). Mereka berempat dikenal dengan
“Empat Serangkai dari Tanah Jawi” yang sama-sama menuntut ilmu di al
Haramain al Syarifain.
Setelah 35 tahun lamanya menimba ilmu di Makkah, rindu akan
kampung halamannya, pada bulan Ramadhan 1186 H bertepatan 1772 M,
sampailah Muh. Arsyad di kampung halamannya Martapura pusat
Kerajaan Banjar pada masa itu.
RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 32
Ketika perjalanan pulang dari Makkah ke Martapura, Muh. Arsyad
singgah di Betawi. Salah satu peristiwa penting selama di Betawi adalah
ketika Syaikh Muhammad Arsyad membetulkan arah kiblat Masjid
Jembatan Lima, Masjid Luar Batang dan Masjid Pekojan. Untuk
mengenang peristiwa tersebut, masyarakat sekitar Masjid Jembatan Lima
menuliskan di atas batu dalam aksara Arab Melayu (tulisan Jawi) yang
bertuliskan bahwa kiblat masjid ini telah diputar ke kanan sekitar 25
derajat oleh Muhammad Arsyad Al-Banjari pada tanggal 4 Safar 1186 H.
Sultan Tamjidillah (Raja Banjar) menyambut kedatangan beliau
dengan upacara adat kebesaran. rakyat Banjar memberinya julukan
“Matahari Agama” yang cahayanya diharapkan menyinari seluruh
Kerajaan Banjar. Aktivitas beliau sepulangnya dari Tanah Suci dicurahkan
untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang diperolehnya. Yaitu
kepada keluarga, kerabat ataupun masyarakat pada umumnya. Bahkan,
sultanpun termasuk salah seorang muridnya sehingga jadilah dia Raja yang
‘alim lagi wara’.

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi peran KH. Hasyim Asy’ari


dalam perkembangan Islam di Indonesia

KH. Hasyim Asy’ari lahir pada tanggal 10 April 1875. Ayahnya


bernama Kiai Asy’ari, pemimpin Pesantren Keras yang berada di sebelah
selatan Jombang. Ibunya bernama Halimah. KH. Hasyim Asy’ari memiliki
garis keturunan baik dari Sultan Pajang Jaka Tingkir juga mempunyai
keturunan ke Raja Hindu Majapahit, Raja Brawijaya V (Lembupeteng).
Salah seorang putranya, Wahid Hasyim adalah salah satu perumus
Piagam Jakarta yang kemudian menjadi Menteri Agama RI (1949-1952),
sedangkan cucunya, Abdurrahman Wahid, menjadi Presiden Indonesia
yang ke-4.

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 33


KH. Hasyim Asy’ari belajar dasar-dasar agama dari ayah dan
kakeknya, Kiai Utsman yang juga pemimpin Pesantren Gedang Diwek
Jombang. Sejak usia 15 tahun, ia berkelana menimba ilmu di berbagai
pesantren, antara lain Probolinggo, Langitan Tuban, Pesantren
Kademangan di Bangkalan dan Pesantren Siwalan di Sidoarjo.
Pada tahun 1892, KH. Hasyim Asy’ari pergi menimba ilmu ke
Mekah, dan berguru pada ulama terkemuka di sana, awalnya KH. Hasyim
Asy’ari belajar di bawah bimbingan Syaikh Mafudz at-Tarmasi dari
Termas (Pacitan) yang merupakan ulama dari Indonesia pertama yang
mengajar Sahih Bukhori di Makkah. Syaikh Mafudz at-Tarmasi adalah ahli
hadis dan hal ini sangat menarik minat belajar KH. Hasyim Asy’ari
sehingga sekembalinya ke Indonesia pesantren ia sangat terkenal dalam
pengajaran ilmu hadis. Ia mendapatkan ijazah langsung dari Syaikh
Mafudz at-Tarmasi untuk mengajar Sahih Bukhari, di mana Syaikh
Mahfudz at-Tarmasi merupakan pewaris terakhir dari pertalian penerima
(isnad) hadis dari 23 generasi penerima karya ini.

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi peran KH. Ahmad Dahlan


dalam perkembangan Islam di Indonesia

KH. Ahmad Dahlan adalah anak keempat dari tujuh bersaudara,


putra dari KH. Abu Bakar bin Kiai Sulaiman dan Siti Aminah binti
almarhum KH. Ibrahim. Ayahnya seorang khatib tetap Masjid Agung
Yogyakarta. Sedangkan ibunya adalah putri dari Penghulu Besar di
Yogyakarta.
KH. Ahmad Dahlan lahir di Kauman, Yogyakarta, tahun 1869.
Sebelum ia mendapat gelar dan nama KH. Ahmad Dahlan, nama yang
diberikan orangtuanya adalah Muhammad Darwisy. Nama Ahmad Dahlan,
ia peroleh dari salah satu gurunya di Semarang.
KH. Ahmad Dahlan mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah
pada 8 Dzulhijjah 1330 H/18 November 1912. Pendirian organisasi ini

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 34


dipengaruhi oleh gerakan tadjid (reformasi, pembaruan pemikiran Islam )
yang dicetuskan oleh Muhammad bin Abd Al-Wahab di Arab Saudi,
Muhammad Abduh, Muhammad Rasyid Ridha di Mesir dan lain-lain.
Berdasarkan hal tersebut, salah satu tindakan nyata yang dilakukannya
adalah memperbaiki arah kiblat, yang awalnya lurus ke barat, tapi
kemudian dengan mengacu pada ilmu falak dibuat agak condong ke utara
22 derajat. Pembetulan arah kiblat ini dimulai dari Langgar Kidul milik
KH. Ahmad Dahlan. Caranya dengan membuat garis shaf.
Semenjak didirikan, Muhammadiyah banyak bergerak di bidang
pendidikan. Selain giat memberikan pengajian kepada ibu-ibu dan anak-
anak, ia juga mendirikan berbagai sekolah. Gerakan membangun
pendidikan itu terus berkembang hingga saat ini. KH. Dahlan meninggal
pada Jumat malam, 7 Rajab tahun 134 Hijriah atau 23 Februari 1923 dan
dimakamkan di makam milik keluarganya di Karangkajen, Yogyakarta.

RINGKASAN MATERI
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi pengertian Islam Nusantara


Semester Genap

Pengertian Tradisi Islam Nusantara.


Nusantara adalah sebutan lain dari lndonesia. Disebut nusantara
sebab wilayah ini tendiri dari banyak pulau (nusa = pulau, tara = antara).
Pengertian tradisi Islam yaitu adat kebiasaan turun-temurun yang
masih tetap dilakukan oleh masyarakat Islam di Nusantara.

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi salah satu contoh kesenian dan


adat Nusantara

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 35


Kesenian Adat Istiadat
Kuda lumping, Tabot

Reog Rasulan

Ludruk Sekaten

Karapan sapi, Mubeng beteng

Ondel-ondel Sadranan

Wayang kulit , Ngaben

Batik, Labuhan

Tari Saman Grebeg

dsb Upacara Turun Tanah di Aceh

dsb

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi pengertian Akulturasi

Istilah akulturasi berasal dari bahasa Latin acculturate yang berarti


“tumbuh dan berkembang bersama”. Secara umum, pengertian akulturasi
(acculturation) adalah perpaduan dua buah budaya yang menghasilkan
budaya baru tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dalam budaya tersebut.
Misalnya. proses percampuran dua budaya atau lebih yang saling bertemu
dan saling memengaruhi.
Sedangkan, menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah
proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu
dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Syarat terjadinya proses
akulturasi adalah adanya persenyawaan (affinity) yaitu penerimaan
kebudayaan tanpa rasa terkejut. Syarat lainnya adalah adanya

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 36


keseragaman (homogenity) seperti nilai baru yang tercerna akibat
keserupaan tingkat dan corak budayanya.

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi salah satu contoh seni budaya


lokal sebagai bagian dari tradisi Islam

Hadroh, Kasidah, Suluk (suluk berupa puisi pertama kali diciptakan


oleh kaum priyayi terpelajar.), Kesusteraan Islam, Tari Saman, Wayang
Kulit, Kasidah, Kaligrafi, dsb.

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi bentuk apresiasi terhadap tradisi


dan upacara adat kesukuan Nusantara

Bentuk dari apresiasi terhadap tradisi dan upacara adat kesukuan


Nusantara adalah memperingati tradisi tersebut, menjaga tradisi tersebut,
dan melestarikan budaya tersebut.

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi keterkaitan budaya lokal dengan


tradisi Islam di Indonesia

Jika disitu terdapat Masyarakat pasti mempunyai budaya. Budaya


Islam dapat bercampur dengan budaya setempat dikarenakan pertama sifat
masyarakatnya yang terbuka terhadap budaya lain. Selain itu budaya lokal
yang dimiliki selaras dengan budaya Islam. Kedua budaya tersebut
bercampur secara penuh mengahasilkan budaya baru (asimilasi), maupun
setengah-setengah tanpa meninggalkan budaya lokalnya (akulturasi).

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi contoh tradisi dan kesenian adat


yang bercorak Islam

Tahlilan, Sekaten, Grebek maulud, Tabut, Takbiran


mauludan, Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah, Tari Saman,
Kasidah, Wayang kulit, Ziarah kubur, dsb.

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi contoh atau bentuk tradisi Islam

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 37


yang berkembang di Indonesia

Contoh tradisi islam yang berkembang di Indonesia ada maulud


nabi, tari mesir, maulud nabi, hadroh, memakai surbann, jubah, Alal
bihalal, dsb

RINGKASAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) IX MMA 38

Anda mungkin juga menyukai