ROSITA
NIM : 112023027
SEMESTER : I (Satu)
A. PENDAHULUAN
Kepercayaan dan agama yang berkembang sebelum Islam masuk ke
Indonesia yakni animisme, dinamisme, agama Hindu dan Budha. Agama dan
kebudayaan Hindu-Budha masuk ke Indonesia melalui kontak perdagangan.
Sedikit banyak telah berpengaruh terhadap beberapa aspek kehidupan masyarakat
Nusantara. Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah
mengubah dan menambah khasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspek
kehidupan, seperti: berdirinya kerajaan Tarumanegara, Singhasari, Majapahit, dan
sebagainya.
Islam masuk ke Indonesia dengan cara damai disertai dengan jiwa
toleransi dan saling menghargai antara penyebar dan pemeluk agama baru dengan
penganut-penganut agama lama (Hindu-Budha). Ia di bawa oleh pedagang-
pedagang Arab dan Gujarat di India yang tertarik dengan rempah-rempah.
3. Saluran Tasawuf
Saluran Islamisasi di Nusantara berikutnya adalah melalui tasawuf.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tasawuf adalah ajaran atau cara
untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Para pendakwah Islam di
Indonesia mengajarkan tasawuf kepada masyarakat dengan cara yang mudah
dimengerti dan disesuaikan dengan tradisi yang sudah ada sebelumnya. Cara ini
membuat proses Islamisasi di Nusantara dapat berjalan dengan baik dan efektif.
4. Saluran Pendidikan
Kaum wali, ulama, ustaz, syekh, guru agama, tokoh masyarakat, hingga
para pemimpin muslim memiliki peran besar dalam persebaran Islam di
Nusantara. Mereka menyebarkan islam dengan mendirikan pondok-pondok
pesantren sebagai tempat untuk memperdalam ajaran Islam. Murid atau santri
yang telah mempelajari ilmu agama dan kemudian keluar dari pesantren untuk
menyebarluaskan ajaran Islam di tempat-tempat lain, atau mendirikan pesantren
sendiri sehingga semakin memperluas proses Islamisasi di Indonesia.
5. Saluran Kesenian
Seni dan budaya juga bisa menjadi saluran Islamisasi yang efektif.
Ajaran Islam dipadukan dengan berbagai jenis seni yang sudah ada sebelumnya,
seperti seni musik, seni tari, seni pahat, seni bangunan, seni ukir, seni pertunjukan,
seni sastra, dan lain sebagainya. Di bidang seni pertunjukan, misalnya,
pertunjukan wayang disisipi dengan cerita-cerita atau tokoh-tokoh dalam ajaran
Islam. Begitu pula dengan seni musik. Beberapa wali sengaja menggubah
tembang atau lagu dalam bahasa Jawa yang berisi tentang ajaran Islam.
Penggunaan gamelan juga demikian untuk menarik masyarakat. Dalam sektor seni
bangunan bisa dilihat dari Masjid Menara Kudus yang menampilkan akulturasi
antara corak bangunan Hindu dengan Islam, juga masjid-masjid lain atau
bangunan lainnya di Nusantara.
6. Saluran Politik
Pengaruh raja dalam persebaran Islam di Nusantara sangat besar. Jika
seorang raja sudah memeluk agama Islam, maka warga istana dan rakyat di
wilayah kerajaan itu akan berbondong-bondong turut masuk Islam. Salah satu
contohnya adalah Kesultanan Demak. Raden Patah, pendiri Kesultanan Demak,
adalah pangeran dari Majapahit. Raden Patah berguru kepada Wali Songo dan
kemudian masuk Islam hingga akhirnya mendirikan Kesultanan Demak sebagai
kerajaan Islam pertama di Jawa. Berdirinya Kesultanan Demak dengan Raden
Patah sebagai rajanya yang telah masuk Islam kemudian berbondong-bondong
diikuti oleh sebagian besar rakyatnya. Kehadiran Kesultanan Demak pada
akhirnya meruntuhkan Kerajaan Majapahit dan semakin banyak orang yang
memeluk Islam.