Anda di halaman 1dari 6

TUGAS UTS

ISLAM NUSANTARA
Diajukan sebagai tugas rangkuman
Dosen pengampu
Miftakhul Rohman,M.Pd
Dibuat oleh :
Silvia Zulaika (2270233007)
Prodi Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas Agama Islam

Universitas Nahdlatul Ulama Blitar


A. Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia

Sejarah masuknya islam awalnya di bawa oleh pedagang Gujarat lalu di ikuti oleh pedagang arab dan
Persia. Sambil berdagang mereka menyebarkan agama islam ke tempat mereka berlabuh di seluruh
indonesia.Berdasarkan bukti-bukti ini para ahli membuat sebuah kesimpulan bahwa agama dan
kebudayaan Islam telah masuk ke Indonesia pada abad ke 7 M dibawa para pedagang dari Arab. Persia
dan India (Gujarat) dan berkembang secara nyata sekitar abad ke 13 M.
Jalur Masuknya Islam ke Indonesia :
1. Melalui Jalur Perdagangan. Islam diperkirakan masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan sejak
abad ke-7 hingga abad ke-11.
2. Melalui Jalur Pernikahan. Islam masuk ke Indonesia salah satunya berkat pernikahan.
3. Melalui Jalur Pendidikan.
4. Melalui Jalur Akulturasi Budaya.
B. Masuknya Wali Songo ke wilayah Nusantara
Perkembangan Islam di Indonesia memunculkan beberapa teori antara lain teori gujarat, Mekah, dan
Persia. Namun, ada juga teori lain tentang perkembangan awal Islam di Indonesia. Secara umum,
perkembangan Islam di Indonesia, baik dalam agama maupun tradisi, terjadi setelah bangsa Indonesia
bergaul dengan berbagai bangsa yang ditandai dengan terjalinnya hubungan dagang antara kawasan
Nusantara dan tetangganya, baik di Asia Tenggara, Asia Selatan, maupun negeri Arab.
Menurut buku "Sejarah Indonesia Periode Islam" oleh Ricu Sidiq dan kawan-kawan, sejarah mencatat
bahwa sejak awal Masehi, pedagang-pedagang dari India dan China sudah memiliki hubungan dagang
dengan penduduk Indonesia.Meski terdapat beberapa teori mengenai kedatangan agama Islam di
Indonesia, banyak ahli percaya bahwa masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke-7 berdasarkan Berita
China zaman Dinasti Tang.
Berita tersebut mencatat bahwa pada abad ke-7, terdapat permukiman pedagang muslim dari Arab di
Desa Baros, daerah pantai barat Sumatra Utara. Sementara sejarah masuknya Islam pada abad ke-13
Masehi, lebih menunjuk pada perkembangan Islam bersamaan dengan tumbuhnya kerajaan-kerajaan Islam
di Indonesia. Pendapat ini berdasarkan catatan perjalanan Marco Polo yang menerangkan bahwa ia pernah
singgah di Perlak pada tahun 1292 dan berjumpa dengan orang-orang yang telah menganut agama Islam.
Bukti yang turut memperkuat pendapat ini adalah ditemukannya nisan makam Raja Samudra Pasai, Sultan
Malik al Saleh yang berangka tahun 1297. Jika diurutkan dari barat ke timur, Islam pertama kali masuk di Perlak,
bagian utara Sumatra. Hal ini menyangkut strategisnya letak Perlak, yaitu di daerah Selat Malaka, jalur laut
perdagangan internasional dari barat ke timur.
Islam di Jawa masuk melalui pesisir utara Pulau Jawa ditandai dengan ditemukannya makam Fatimah binti
Maimun bin Hibatullah yang wafat pada tahun 475 Hijriah atau 1082 Masehi di Desa Leran, Kecamatan Manyar,
Gresik. Kemudian di Kalimantan, Islam masuk melalui Pontianak yang disiarkan oleh bangsawan Arab bernama
Sultan Syarif Abdurrahman pada abad ke-18. Di hulu Sungai Pawan, di Ketapang, Kalimantan Barat, ditemukan
pemakaman Islam kuno. Angka tahun yang tertua pada makam-makam tersebut adalah tahun 1340 Saka (1418
M).
Di Kalimantan Timur, Islam masuk melalui Kerajaan Kutai yang dibawa oleh dua orang penyiar agama dari
Minangkabau yang bernama Tuan Haji Bandang dan Tuan Haji Tunggang Parangan. Di Kalimantan Selatan,
Islam masuk melalui Kerajaan Banjar yang disiarkan oleh Dayyan, seorang khatib (ahli khotbah) dari Demak. Di
Kalimantan Tengah, bukti kedatangan Islam ditemukan pada masjid Ki Gede di Kotawaringin yang bertuliskan
angka tahun 1434 M.Di Sulawesi, Islam masuk melalui raja dan masyarakat Gowa-Tallo.
Hal masuknya Islam ke Sulawesi ini tercatat pada Lontara Bilang. Menurut catatan tersebut, raja pertama
yang memeluk Islam ialah Kanjeng Matoaya, raja keempat dari Tallo yang memeluk Islam pada tahun 1603.
Diperkirakan Islam di daerah ini disiarkan oleh keempat ulama dari Irak, yaitu Syekh Amin, Syekh Mansyur,
Syekh Umar, dan Syekh Yakub pada abad ke-8.
C. Peran Nahdlatul Ulama dan Partai Nasional Indonesia dalam
penyebarluasan Islam di Nusantara
Penelitian-penelitian selanjutnya tentang peranan Nahdatul Ulama dalam Politik Indonesia Pada Masa
Demokrasi Terpimpin tahun 1969-1965. Bagi pengurus wilayah Nahlatul Ulama, merupakan sumbangan
pemikiran dan referensi tentang peranan Nahdatul Ulama dalam Politik di Indonesia Pada Masa
Demokrasi Terpimpin tahun 1959-1965. Bagi umat Nahdlatul Ulama, penelitian ini mampu menjadi acuan
untuk perkembangan Nahdlatul Ulama ke depannya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai