Anda di halaman 1dari 108

SEJARAH ISLAM DI

INDONESIA

OLEH
FITRIANA LAELA
SEJARAH ISLAM DI
INDONESIA

SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

PERDAGANGAN

PERNIKAHAN

PEMBEBASAN KASTA

PENGAJARAN
SEJARAH ISLAM DI
INDONESIA

•  Agama Islam masuk di Indonesia berkisar


pada abad ke-7 & 8.
•  Daerah yang mula-mula
menerima agama Islam
Pantai Barat Sumatera.
Pendapat tersebut antara lain :
 Masuknya Islam ke Indonesia antara abad 7 dan 8,
buktinya pada abad 7 dan 8 telah terdapat
perkampungan Islam di sekitar Malaka.
 Islam masuk ke Indonesia pada abad 11, buktinya
Nisan Fatimah binti Maimun di desa Leran (Gresik)
Jawa Timur yang berangka tahun 1082 M
 Islam masuk ke Indonesia pada abad 13, buktinya :
 Batu nisan Sultan Malik Al Saleh berangka tahun
1297
 Catatan Marcopolo tahun 1292 yang menyatakan
bahwa penduduk Perlak telah memeluk agama Islam
 Catatan Ibnu Batutah tahun 1345 -1346 yang
menyatakan bahwa penguasa Samudra Pasai
menganut paham Syafi’i
 Catatan Ma Huan menyatakan pada abad 15
masyarakat di Pantai Utara Jawa Timur telah
memeluk agama Islam
 Summa Oriental karya dari Tome Pires tentang
penyebaran Islam meliputi Sumatera, Kalimantan,
Jawa hingga kepulauan Maluku
SEJARAH ISLAM DI
INDONESIA

•  Masuknya Islam dibawa oleh para


Pedagang Muslim melalui dua jalur :
→ Jalur
Arab Utara

Damaskus

Baghdad

Gujarat

Indonesia
SEJARAH ISLAM DI
INDONESIA
Arab

Yaman → Jalur Selatan

Gujarat

Srilangka

Para Indonesia
pedagang muslim Arab itu datang ke Indonesia
melalui Gujarat, Sehingga terkesan mereka berasal dari
sana. Selain berdagang, para pedagang muslim yg datang ke
Indonesia juga membawa misi dakwah Islam.
Pembawa Islam ke Indonesia

Sebelum pengaruh islam masuk ke


Indonesia, di kawasan ini sudah terdapat
kontak-kontak dagang, baik dari Arab,
Persia, India dan China. Islam secara
akomodatif, akulturasi, dan sinkretis
merasuk dan punya pengaruh di arab,
Persia, India dan China. Melalui
perdagangan itulah Islam masuk ke kawasan
Indonesia. Dengan demikian bangsa Arab,
Persia, India dan china punya nadil
melancarkan perkembangan islam di
kawasan Indonesia.
– Gujarat (India)
Pedagang islam dari Gujarat, menyebarkan
Islam dengan bukti-bukti antara lain:
o Ukiran batu nisan gaya Gujarat.
o Adat istiadat dan budaya India islam.

– Persia
Para pedagang Persia menyebarkan Islam
dengan
beberapa bukti antara lain:
o Gelar “Syah” bagi raja-raja di Indonesia.
o Pengaruh aliran “Wihdatul Wujud” (Syeh Siti
Jenar).
o Pengaruh madzab Syi’ah (Tabut Hasan dan
Husen).
Arab
Para pedagang Arab banyak menetap di
pantai-pantai kepulauan Indonesia, dengan
bukti antara lain:

o Menurut al Mas’udi pada tahun 916 telah


berjumpa Komunitas Arab dari Oman,
Hidramaut, Basrah, dan Bahrein untuk
menyebarkan islam di lingkungannya, sekitar
Sumatra, Jawa, dan Malaka..
o Munculnya nama “kampong Arab” dan
tradisi Arab di lingkungan masyarakat, yang
banyak mengenalkan islam.
 China
Para pedagang dan angkatan laut China (Ma Huan,
Laksamana Cheng Ho/Dampo awan ), mengenalkan
islam di pantai dan pedalaman Jawa dan
sumatera, dengan bukti antar Lain :

o Gedung Batu di semarang (masjid gaya China).


o Beberapa makam China muslim.
o Beberapa wali yang dimungkinkan keturunan
China.

Dari beberapa bangsa yang membawa Islam ke


Indonesia pada umumnya menggunakan pendekatan
cultural, sehingga terjadi dialog budaya dan
pergaulan sosial yang penuh toleransi (Umar
kayam:1989)
SEJARAH ISLAM DI
INDONESIA

•  Hubungan dagang antara pedagang


muslim dari Arab & masyarakat Indonesia.

PEDAGANG
SEJARAH ISLAM DI
INDONESIA

•  Membuat ajaran Islam dikenal oleh


masyarakat
•  Kesempatan ini menjadi jalan dakwah
Islam kepada masyarakat Indonesia.

PEDAGANG
SEJARAH ISLAM DI
INDONESIA

•  Para pedagang dari Arab itu banyak yg


tinggal & menetap di Indonesia.

PERNI
KAHA
N
SEJARAH ISLAM DI
INDONESIA

•  Kedekatan dengan masyarakat inilah yg


menyebabkan terjadinya pernikahan.
•  Mereka dapat membina keluarga muslim
sehingga sanak keluarga mereka pun
banyak yg masuk Islam.

PERNI
KAHA
N
SEJARAH ISLAM DI
INDONESIA

•  Ajaran Islam mengajarkan persamaan


kedudukan manusia di hadapan Allah SWT
•  Islam cepat diterima masyarakat,
sebelumnya masyarakat
dihormati berdasarkan kedudukan dan
keturunan mereka

PEMB
EBAS
AN
KAST
SEJARAH ISLAM DI
INDONESIA

•  Dengan demikian, orang agama Islam


datang, kasta-kasta masih berlaku.
•  Mereka memeluk agama Islam dan
menjadi keluarga muslim karena
menghendaki keadilan,
persamaan kedudukan serta memberantas
perbudakan.
SEJARAH ISLAM DI
INDONESIA

•  Islam diajarkan melalui pengajaran, baik


perorangan maupun kelompok
•  Para pedagang muslim itu mendatangi
masyarakat untuk mengajarkan Islam atau
sebaliknya

Pengajaran
SEJARAH ISLAM DI
INDONESIA

•  Islam diajarkan melalui pengajaran, baik


perorangan maupun kelompok.
•  Para pedagang muslim itu
mendatangi masyarakat untuk
mengajarkan Islam atau
sebaliknya

Pengajar
an
SEJARAH ISLAM DI
INDONESIA

•  Banyak pula didirikan tempat pengajaran


agama Islam seperti Pondok Pesantren

Pengajar
an
Akulturasi Budaya Pada Masa
Kerajaan Islam di Indonesia

Seni Bangunan
 Masjid
Bangunan ini merupakan akulturasi budaya antara
arsitektur asli Indonesia (punden berundak) dengan
Hindu Budha (candi) dan Islam. Contoh:
a. Bangunan masjid beratap bertingkat satu, misalnya
Masjid Agung Cirebon yang dibangun pada abad
ke-16
Akulturasi Budaya Pada Masa
Kerajaan Islam di Indonesia

b. Bangunan masjid beratap bertingkat tiga, seperti


Masjid Agung Demak dari abad ke-16
c. Bangunan masjid beratap betingkat lima, misalnya
Masjid Agung Banten yang dibangun pada abad ke-
16
Akulturasi Budaya Pada Masa
Kerajaan Islam di Indonesia

 Makam
Bangunan makam terbuat dari batu disebut jirat atau
kijing yang ditutup dengan bangunan tanah yang disebut
cungkup. Contoh :
a. Makam Sultan Malik Al-Saleh di Samudra Pasai
b. Makam Fatimah binti Maimun di Leren Gresik (1082)
Akulturasi Budaya Pada Masa
Kerajaan Islam di Indonesia

Seni Aksara dan Seni Sastra


 Hikayat yaitu cerita atau dongeng belaka, contoh :
Cerita 1001 malam
 Babad yaitu hikayat yang diubah dalam cerita
sejarah, contoh : Babad Tanah Jawi
 Suluk yaitu kitab yang berisi tasawuf, contoh : Suluk
Wijil
Akulturasi Budaya Pada Masa
Kerajaan Islam di Indonesia

 Kalender
Sebelum islam masuk, Indonesia mengenal
perhitungan dengan menggunakan bintang. Pada
zaman khalifah Umar bin Khattab ditetapkan sebagai
Kalender Islam dengan hitungan atas dasar peredaran
bulan. Sedangkan di Nusantara memakai kalender
saka yang mempergunakan perhitungan atas dasar
peredaran matahari.
Peranan Para Wali dan Ulama

Salah satu cara penyebaran agama islam ialah dengan cara


mendakwah. Di samping sebagai pedagang, para pedagang Islam
juga berperan sebagai mubaligh. Penyebaran Islam melalui
dakwah ini berjalan dengan cara para ulama mendatangi
masyarakat objek dakwah, dengan menggunakan pendekatan
sosial budaya. Pola ini memakai bentuk akulturasi, yaitu
menggunakan jenis budaya setempat yang dialiri dengan ajaran
Islam di dalamnya. Di samping itu, para ulama ini juga
mendirikan pesantren-pesantren sebagai sarana pendidikan Islam.
Di Pulau Jawa, penyebaran agama Islam dilakukan oleh Walisongo
(9 wali). Wali ialah orang yang sudah mencapai tingkatan tertentu
dalam mendekatkan diri kepada Allah. Para wali ini dekat dengan
kalangan istana. Merekalah orang yang memberikan pengesahan
atas sah tidaknya seseorang naik tahta. Mereka juga adalah
penasihat sultan.
WALI SONGO

Berjumlah Sembilan
Orang Yang menyebarkan
agama Islam di Pulau Jawa :

1. Maulana Malik Ibrahim


2. Sunan Ampel
3. Sunan Giri
4. Sunan Bonang
5. Sunan Drajat
6. Sunan Kudus
7. Sunan Muria
8. Sunan Kalijaga
9. Sunan Gunung Jati
KERAJAAN ISLAM YANG BERKEMBANG DI INDONESIA

KERAJAAN
BANJAR

KERAJAAN KERAJAAN
CIREBON TERNATE TIDORE

KERAJAAN KERAJAAN
MAKASSAR GOA TALLO

KERAJAAN KERAJAAN KERAJAAN


BANTEN MATARAM ISLAM PAJANG

KERAJAAN KERAJAAN
DEMAK ACEH

KERAJAAN
SAMUDRA PASAI
SEJARAH

KERAJAAN
SAMUDRA PASAI
SEJARAH

Kerajaan
Samudera Pasai

 Didirikan oleh Malik As Saleh


 Berdiri abad XII (1128 M). Terletak di
sebelah utara utara Perlak di daerah Lhok
Semawe sekarang (pantai timur Aceh).
SEJARAH

Raja-Raja
Samudera Pasai

a. Sultan Malik As-saleh


b. Sultan Muhammad (Sultan Malik al Taher) 1297-
1326.
Mencapai zaman keemasan pada masa
pemerintahan Sultan Malik Al Taher. Samudra Pasai
menjadi pusat penyebaran agama Islam, mempersatukan
Samudra Pasai dan Perlak.

Tahun 1522
Samudra Pasai diduduki oleh Portugis
SEJARAH

Peninggalan Kerajaan
Samudera Pasai

Mata Uang
Nisan kubur Dirham
Sultan Malik As Saleh Hikayat
Hamzah Fansuri
SEJARAH

Silsilah
Kerajaan Samudra Pasai
SEJARAH

EKONOMI

Pasai merupakan urat nadi pelayaran


dan perdagangan internasional sehingga
Pasai mendapat bea cukai kapal-kapal
pedagang dan menyediakan barang-
barang hasil bumi.
SEJARAH

SOSIAL BUDAYA

Samudra Pasai sering disebut “Serambi


Mekah” dengan adat istiadat yang mirip
dengan adat Mekkah dengan budaya yang
terkenal berupa batu nisan, masjid,
kaligrafi, dll.
SEJARAH

KERUNTUHAN

Faktor Intern
 Tidak ada pengganti yang cakap dan terkenal setelah Sultan Malik Al
Taher
 Terjadi perebutan kekuasaan

Faktor Ekstern
 Serangan dari Majapahit Tahun 1339
 Berdirinya bandar Malaka
 Serangan Portugis
KERAJAAN
ACEH

• Berdiri abad XVII (1637 M) letak di Aceh yang strategis jalur


persimpangan jalan perdagangan dunia

• Wilayah kekuasaan Kerajaan Aceh meliputi :


Johor, Pahang, Kedah, Perak di Semenanjung Melayu dan
Indragiri, Pulau Bintan, dan Nias.

• Penguasa tertinggi dipegang oleh Sultan. Wilayah Kesultanan Aceh dibagi


menjadi :
a. Tiga wilayah sagi yang diperintah seorang Panglima Sagi disebut
Hulubalang Besar
b. Wilayah pusat atau distrik yang memiliki otonomi daerah dipimpin
oleh Uleebalang
Peta Wilayah
Kerajaan Aceh
Silsilah
Kerajaan Aceh

Sultan
Raja Ali Mughayat Syah
Pendiri (1514-1528)

Sultan
Raja
Terkenal
Iskandar Muda
(1514-1528)
Peninggalan
Kerajaan Aceh

Makam
Masjid Raya Sultan Iskandar Muda Benteng Indra Patra
Baiturrahman
EKONOMI

Sebagai penghasil rempah-rempah


yang dibutuhkan oleh para pedagang dari
luar sehingga mendapatkan devisa yang
cukup tinggi.
SOSIAL BUDAYA

Kehidupan masyarakat aceh terbagi


menjadi dua kelompok, yaitu :
• Teuku (Bangsawan Islam)
• Teungku (Orang yang ahli tentang
ajaran Islam)
Keruntuhan
Kerajaan Aceh

.
 Aceh mengalami kemunduran di bawah pimpinan Sultan Iskandar
Thani (1636- 1641).
 Dia kemudian digantikan oleh permaisurinya, Putri Sri Alam
Permaisuri (1641- 1675).
 Akhirnya, Belanda berhasil menguasai Aceh pada tahun 1904.
 Tidak ada Sultan yang kuat untuk mengendalikan Aceh
 Munculnya pertikaian terus menerus antara Teuku dan
Tengku
 Daerah kekuasaannya saling melepaskan diri
SEJARAH

Kerajaan Demak

Berdiri pada abad 1475-1568 M. Terletak di pantai


utara Jawa Tengah sebelumnya bernama Bintoro
(Kabupaten)
Kekuasaannya meliputi:
Demak, Semarang, Tegal, Jepara dan sekitarnya, dan
cukup berpengaruh di Palembang dan Jambi, serta
beberapa wilayah di Kalimantan.
Karena memiliki bandar-bandar penting seperti Jepara,
Tuban, Sedayu, Gresik.
SEJARAH

Peta Wilayah Kerajaan Demak


SEJARAH

Silsilah Raja-Raja Demak


SEJARAH

Peninggalan Kerajaan Demak

Masjid Agung Demak

Pintu Gledek Soko Guru


SEJARAH

EKONOMI

Demak sebagai kerajaan maritim


menjalankan fungsinya sebagai penghubung
atau transit daerah penghasil rempah-
rempah di bagian timur dengan Malaka
sebagai pasaran di bagian Barat.
Perekonomian demak berkembang pesat
karna didukung oleh hasil dalam bidang
agraris yang cukup besar.
SEJARAH

SOSIAL BUDAYA

Kehidupan sosial diatur oleh hukum-hukum


Islam, tetapi juga masih menerima tradisi lama
Peranan ulama sangat besar dalam
pemerintahan Kerajaan Demak sehingga
perdagangan dan pelayaran bisa berkembang
pesat
SEJARAH

KERUNTUHAN

 Adanya perebutan kekuasaan


 Daerah wilayah kekuasaan melemah
 Munculnya pemberontakan karena sistem pemerintahan
 Pusat pemerintahan berpindah ke Pajang
SEJARAH

KERAJAAN PAJANG
SEJARAH

KERAJAAN PAJANG

Kerajaan Pajang didirikan oleh Joko Tingkir bergelar Sultan


Hadiwijaya (1549-1587). Kerajaan ini terletak di daerah Surakarta,
Jawa Tengah. Setelah Sultan Hadiwijaya meninggal, ia digantikan oleh
putranya Sultan Benowo.
Pada masa pemerintahannya anak Arya Panggiri (anak Sultan
Prawoto) melakukan pemberontakan. Atas bantuan anak angkatnya
Sutawijaya, pemberontakan tersebut berhasil ditumpas
Sutawijaya memindahkan pusat kerajaan ke Mataram.
SEJARAH

SILSILAH KERAJAAN PAJANG


SEJARAH

Peninggalan Kerajaan Pajang

Masjid Laweyan

Makam Bandar
Bangsawan Kabanaran
SEJARAH

POLITIK

Berdirinya Kerajaan Pajang sebagai tindak lanjut dari


Kerajaan Demak, pusat kerajaannya dipindahkan oleh Jaka
Tingkir. Adapun alasannya :
1. Keraton Demak mengalami kehancuran
2. Mendekati daerah pertanian yang subur yaitu dekat Sungai
Bengawan Solo
3. Mendekati daerah yang mendukungnya yaitu Tingkir dan
Pajang
4. Menjauhi musuh-musuh politiknya di Demak
Setelah menjadi raja, Jaka Tingkir memberi hadiah kepada
Ki Ageng Pemanahan dan Sutawijaya berupa tanah di Mataram.
SEJARAH

SOSIAL BUDAYA

Masyarakat hidup dengan bertani, berdagang


dan menjadi pelaut. Mayoritas masyarakat
Pajang memeluk Agama Islam. Peranan Ulama
sangat besar dalam pemerintahan Pajang.
SEJARAH

KERUNTUHAN
 Terjadi persaingan antara putra dan menantu Hadiwijaya
dalam bersaing mendapatkan tahta tertinggi
 Pemerintahannya hanya disibukan dengan usaha balas
dendam terhadap Mataram.
 1586 Pajang diserbu Pangeran Benawa dengan Sutawijaya
 Tidak ada putra mahkota yang menggantikan Pangeran
Benawa(1587). Akhirnya Pajang dijadikan negeri bawahan
Mataram
SEJARAH

Kerajaan Mataram Islam


SEJARAH

Mataram Islam didirikan oleh Sutawijaya dengan gelar


Panembahan Senopati Ing Alaga Sayidin Panatagama (1586-1601).
Setelah Senopati wafat, putranya Mas Jolang (1601-1613) naik
tahta dan bergelar Sultan Anyakrawati. Dia berhasil menguasai
Kertosono, Kediri, dan Mojoagung. Ia wafat dalam pertempuran di
daerah Krapyak kemudian dikenal dengan Pangeran Sedo
Krapyak.
SEJARAH

Silsilah Kerajaan Mataram Islam


SEJARAH

Pemecahan wilayah Kerajaan Mataram Islam

Mataram Islam

Kesultanan Ngayogyakarta
Kesunanan Surakarta Hadiningrat
Hadiningrat
Kesunanan
1813 Surakarta
Hadiningrat

Kesultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat

Pakualaman
Perjanjian Giyanti

• Terjadi Pada 13 Februari 1755,


• Mataram terpecah menjadi dua :
1. Ngayogyakarta Hadiningrat
(Kesultanan Yogyakarta) yang berpusat
di Yogyakarta dengan raja
Mangkubumi yang bergelar Hamengku
Buwono I dan
2. Kesuhunan Surakarta yang berpusat di
Surakarta dengan raja Susuhunan
Pakubuwono III. Dengan demikian,
berakhirlah Kerajaan Mataram.
Perjanjian Salatiga

• Terjadi Tahun 1757


• Mataram terpecah menjadi empat yaitu :
1. Kesultanan Yogyakarta Yogyakarta

2. Pakualaman
3. Kasultanan Surakarta Surakarta

4. Mangkunegara
Peninggalan
Kerajaan Mataram Islam

Masjid
Kota Gede

Kitab Sastra Gendhing Meriam Segara Wana


dan Syuh Brata
SEJARAH

EKONOMI

Masyarakat hidup agraris dengan hasil


utamanya beras. Pada masa Sultan Agung,
kehidupan masyarakat Mataram
mengalami perkembangan pesat termasuk
dalam bidang perdagangan.
SEJARAH

SOSIAL BUDAYA

Pada masa kebesaran Mataram,


kebudayaan juga berkembang, antara lain
seni tari, seni pahat, seni sastra dsb. Di
samping itu, juga muncul kebudayaan
kejawen yang merupakan akulturasi
antara kebudayaan Jawa, Hindu, dan
Buddha dengan Islam.
SEJARAH

KERUNTUHAN
Faktor Eksternal :
• Letusan gunung Merapi yang mengeluarkan lahar. Lahar tersebut menimbun candi-candi
yang didirikan oleh kerajaan sehingga candi rusak.
• Pada tahun 927 – 929 M terjadi krisis politik.
• Adanya campur tangan VOC dalam sistem pemerintahan
• Adanya pertimbangan ekonomi.
• Masuknya agama Islam, Adipari dari daerah pedalaman yang beragama Islam merasa
tidak terikat oleh kekuasaan kerajaan Majapahit sehingga mereka tidak taat dan setia
kepada penguasa yang beragama Hindu.
Faktor Internal :
• Tidak ada pembentukan pemimpin baru
• Perang saudara melemahkan kekuatan, perang paregreg menimbulkan malapetaka bagi
rakyat dan kaum bangsawan
SEJARAH

KERAJAAN BANTEN

Pelabuhan Banten

Pelabuban Banten Lokasi kerajaan Banten

Letak dari Kerajaan Banten sendiri berada pada provinsi Banten, awal
berdirinya kerajaan ini masih berada dibawah naungan kerajaan Demak.
Namun, berhasil melepaskan diri tatkalan Kerajaan Demak
mengalami kemunduran.
SEJARAH

Silsilah Kerajaan Banten


SEJARAH

Peninggalan
Kerajaan Banten

Masjid Agung
Benteng Banten Meriam
Speelwijk Ki Amuk
SEJARAH

POLITIK

Pada tahun 1651, Abdul Qadir mangkat dan tahta Banten diduduki
oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Kerajaan Banten mencapai puncak
kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng. Hal-hal yang
dilakukan:
1. Memajukan wilayah perdagangan
2. Banten dijadikan bandar Internasional
3. Memajukan Islam
4. Memodernisasi bangunan keraton dengan arsitektur Lucas Cardeel
5. Membangun armada laut untuk melindungi perdagangan
Sultan Ageng merupakan salah satu raja yang gigih dalam
menentang VOC. Namun akhirnya VOC mengadu domba dengan
putranya yang bernama Sultan Haji.
SEJARAH

EKONOMI

Di bawah pemerintahan Sultan Ageng Banten dapat


berkembang dengan cepat terutama dalam perdagangan
banten juga merupakan pusat penyebaran Agama Islam.
SEJARAH

SOSIAL
BUDAYA

Kehidupan sosial masyarakat Banten semasa Sultan Ageng


Tirtayasa cukup baik. Namun setelah Sultan Ageng Tirtayasa meninggal,
dan adanya campur tangan Belanda dalam berbagai kehidupan sosial
masyarakat berubah merosot tajam.

Pendukung kerajaan Pajajaran menyingkir ke pedalaman, yakni ke


daerah Banten Selatan, mereka dikenal sebagai Suku Badui.
Kepercayaan mereka disebut Pasundan Kawitan yang artinya Pasundan
yang pertama. Mereka mempertahankan tradisi-tradisi lama dan
menolak pengaruh Islam.
SEJARAH

MASA KERUNTUHAN KERAJAAN BANTEN


Masa kemunduran Kerajaan Banten terjadi saat pemerintahan Sultan Ageng yang
mengalami perselisihan dengan anaknya, Sultan Haji atas perebutan kekuasan. Hal ini yang
mulai dimanfaatkan oleh VOC. VOC lebih memihak pada Sultan Haji. Sehingga Sultan
Ageng harus pergi ke arah pedalaman Sunda bersama kedua anaknya, Pangeran Purbaya
dan Syekh Yusuf. Tetapi, pada tahun 1963, Sultan Ageng berhasil ditangkap dan dipenjara di
Batavia. Dilanjutkan dengan Syekh Yusuf pada 14 Desember dan Pangeran Purbaya yang
menyerahkan diri. Atas kemenangannya, Sultan Haji menghadiahkan wilayah Lampung
kepada VOC.
Setelah wafatnya, Sultan Haji, Banten sepenuhnya dikuasai oleh Hindia Belanda.
Sehingga pengangkatan Sultan harus mendapat persetujuan Gubenur Jendral Hindia
Belanda. Akhirnya, Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahya dipilih sebagai pengganti Sultan
Haji. Kemudian digantikan oleh Sultan Abdul Mahasin Muhammad Zainal Abidin.
Penyerang Banten terjadi saat pemerintahan Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin
Zainussalihin. Penyerang tersebut terjadi karena Sultan menolak memindahkan ibukota
Banten ke Anyer. Hingga tahun 1813, Kerajaan Banten runtuh dan dipegang oleh Inggris.
SEJARAH

KERAJAAN GOA TALLO

Di Sulawesi Selatan, pada awal abad ke-16 sudah


berdiri kerajaan-kerajaan diantaranya Luwu, Goa,
Wajo, Soppeng, Tallo dan Bone. Namun, kerajaan
yang memiliki perkembangan yang pesat adalah Goa
dan Tallo. Kerajaan ini kemudian disebut sebagai
Kerajaan Makassar.
SEJARAH

Peta wilayah Kerajaan Gowa-Tallo


SEJARAH

Silsilah Kerajaan Gowa-Tallo

1. Karaeng Matoaya (Raja Goa) yang bergelar


Sultan Alaudin (1593-1639) dan dibantu
oleh Daeng Manrabia (Raja Tallo) bergelar
Sultan Abdullah
2. Raja Muhammad Said (1639-1653)
3. Sultan Hasanuddin (1653-1669)
4. Mapasomba (anak dari sultan hasanudin)
SEJARAH

Peninggalan Kerajaan Goa-Tallo


(Makassar)

Benteng Fort Rotterdam Komplek Makam Raja Makassar


SEJARAH

KEHIDUPAN POLITIK

Sultan Hasanuddin
Tumenanga Ri Balla Pangkana
(1653-1669) raja terkenal dari
Kerajaan Gowa-Tallo yang
dijuluki Ayam Jantan dari
Timur (De Hantjes van Het
Oosten)

Sultan Hasanuddin lahir


tahun 1631 dengan nama I
Mallombesi Muhammad
Bakir Daeng Mattawang
Karaeng Bonto Mangape dan
wafat tanggal 12 Juni 1670.
SEJARAH

KEHIDUPAN POLITIK
1605, Sultan Gowa-
1639, Sultan Alaudin
Tallo Memeluk Islam, Sultan Hasanuddin
wafat, dan digantikan
Bergelar Sultan menjadi raja (1653-
Sultan Muhammad
Alaudin Awwalul 1669)
Said (1639-1653)
Islam

Perang 12 April 1668


Belanda menyerang Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin
Makassar dan memperluas wilayah
menyerahkan tahta
terjadi Perjanjian sampai ke Sumbawa
kepada Amir
Bongaya 1667 dan Ternate
Hamzah

Perang 12 April 1668


Sultan Hasanuddin
menyerahkan tahta
kepada Amir
Hamzah
SEJARAH

Perjanjian Bongaya
18 November 1667
MakassarBelanda boleh
harus mendirikan
Belandamelepaskanbenteng diAru Palaka
mendapat
jajahannya Makassarharus diakui
monopoli
dagang di sebagai Raja
Makassar Bone

Perjanjia
n
Bongaya
SEJARAH

KEHIDUPAN EKONOMI

Makassar merupakan kerajaan maritim. Makassar


menjadi tempat persinggahan para pedagang
internasional dengan pelabuhannya Somba Opu. Untuk
mengatur pelayaran dibuatkan UU Pelayaran dan
Perniagaan yang disusun berdasarkan keislaman karya
yang disebut Ade Loping Bicaranna Pabbahi’e dan
sebuah naskah Ammana Gappa.
SEJARAH

KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA

Norma kehidupan masyarakat Makasar diatur


berdasarkan adat dan agama Islam yang disebut
PANGADAKKANG.
Di samping norma, masyarakat Makasar juga
mengenal pelapisan sosial yang terdiri lapisan atas yang
berarti golongan bangsawan dan keluarganya disebut
“Anakarung/Karaeng”, sedangkan rakyat kebanyakan
disebut “to Maradeka” dan masyarakat bawah yaitu para
hamba-sahaya disebut dengan golongan “Ata”.
SEJARAH

KERUNTUHAN KERAJAAN
GOA TALLO

Sepeninggal Sultan Hasanuddin, Makassar dipimpin


putranya yang bernama napasomba. Sama seperti
ayahnya, sultan ini menentang kehadiran belanda dengan
tujuan menjamin eksistensi Kesultanan Makasar. Akan
tertapi, Mapasomba gigih pada tekadnya mengusir
Belanda dari Makassar. Pasukan Mapasomba berhasil
dihancurkan dan Mapasomba sendiri tidak diketahui
nasibnya. Belanda pun berkuasa sepenuhnya atas
kesultanan Makassar.
SEJARAH

KERAJAAN TERNATE TIDORE


SEJARAH

• Kerajaan Ternate yang terletak di


Kesultanan Ternate
sebelah Pulau Halmahera (Maluku
Utara) adalah dua kerajaan yang
memiliki peran yang menonjol dalam
menghadapi kekuatan-kekuatan asing
yang mencoba menguasai Maluku.
• Pulau Gapi (kini Ternate) mulai ramai di
awal abad ke-13. Penduduk Ternate awal
merupakan warga eksodus dari
Halmahera.
• Kerajaan Gapi atau yang kemudian lebih
dikenal sebagai Kesultanan Ternate
(mengikuti nama ibukotanya) adalah
salah satu dari 4 kerajaan Islam di
Maluku dan merupakan salah satu
kerajaan Islam tertua di Nusantara.
SEJARAH

 Kerajaan tidore terletak di sebelah


selatan Ternate yang berdiri pada abad Kesultanan Tidore
1521 M. Raja Tidore mencapai puncak
kejayaan pada masa
pemerintahan Sultan Nuku (1780-1805
M). Sultan Nuku dapat menyatukan
Ternate dan Tidore untuk bersama-sama
melawan Belanda yang dibantu Inggris.
Belanda kalah serta terusir dari Tidore
dan Ternate. Sementara itu, Inggris
tidak mendapat apa-apa kecuali
hubungan dagang biasa. Sultan Nuku
memang cerdik, berani, ulet, dan
waspada.
SEJARAH

SILSILAH KERAJAAN SILSILAH KERAJAAN


TERNATE TIDORE

1. Sultan Marhum (Gapi 1. Sultan Nuku (1789-1805)


Gapuna) / 1465-1485
2. Sultn Zaenal Abidin (1485-
1500)
3. Sultan Sirullah (1500-1550)
4. Sultan Hairun (1550-1570)
5. Sultan Baabullah (15701583)
SEJARAH

PENINGGALAN PENINGGALAN
KERAJAAN TERNATE KERAJAAN TIDORE

Istana Sultan Ternate Benteng peninggalan portugis


Benteng Kerajaan Ternate
Keraton Tidore
Masjid di Ternate
SEJARAH

POLITIK

Kerajaan Ternate sebagai pemimpin Uli Lima yaitu


persekutuan lima bersaudara dengan wilayahnya
mencakup Pulau- Pulau Ternate, Obi, Bacan, Seram dan
Ambon.
Kerajaan Tidore sebagai pemimpin Uli Siwa, artinya
persekutuan Sembilan (persekutuan sembilan saudara)
wilayahnya meliputi Pulau-Pulau Makyan, Jailolo, atau
Halmahera, dan pulau-pulau di daerah itu sampai dengan
Irian Barat. Antara keduanya saling terjadi persaingan dan
persaingan makin tampak setelah datangnya bangsa
Barat.
SEJARAH

EKONOMI

Wilayah Maluku sebagai penghasil


cengkeh untuk obat-obatan, bumbu
masak, pertanian menghasilkan beras,
kacang dan rempah-rempah.
SEJARAH

SOSIAL BUDAYA

Masyarakat menganut dua agama yaitu


Islam dan Kristen sehingga mudah
dipecah belah diadu domba. Contoh hasil
budaya fisik berupa masjid Ternate,
Istana Kerajaan
SEJARAH

KERUNTUHAN
Kerajaan Ternate dan Tidore mengalami kemunduran disebabkan
karena adanya politik adu domba yang dilakukan oleh bangsa asing
( Portugis dan Spanyol ) yang bertujuan untuk memonopoli daerah
penghasil rempah-rempah tersebut. Setelah Sultan Ternate dan Sultan
Tidore sadar bahwa mereka telah diadu domba oleh Portugis dan
Spanyol, mereka kemudian bersatu dan berhasil mengusir Portugis dan
Spanyol ke luar Kepulauan Maluku.
Namun kemenangan tersebut tidak bertahan lama sebab VOC yang
dibentuk Belanda untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di
Maluku berhasil menaklukkan Ternate dengan strategi dan tata kerja
yang teratur, rapi dan terkontrol dalam bentuk organisasi yang kuat.
SEJARAH

KERAJAAN CIREBON

Cirebon pada abad ke 15 merupakan Kerajaan


islam di indonesia yang terkenal di Jawa Barat.
Letak Kerajaan cirebon berada di kawasan pantai
utara jawa serta menjadi perbatasan antara
provinsi jawa tengah dengan jawa barat.
Pada waktu itu kerajaan Cirebon  dipimpin
oleh seorang sultan sehingga kerap dikenal sebagai
kesultanan Cirebon. Awal mula kesultanan ini
didirikan  pada tahun 1479 oleh Cakrabuana
beserta Syarif Hidayatullah  yang dikenal juga
sebagai Sunan Gunungjati. Hal ini terjadi karena
sebelumnya  pemerintahan Cirebon masuk dalam
sistem  kedudukan Keadipatian dibawah kerajaan
Sunda Galuh yang di pimpin oleh Cakrabuana.
SEJARAH

• Pada tahun 1679, Cirebon terpaksa


dibagi dua, yaitu Kasepuhan dan
Kanoman.
• Kasultanan Kanoman dibagi dua
menjadi Kasultanan Kanoman dan
Kacirebonan. Dengan demikian,
kekuasaan Cirebon terbagi menjadi 3,
yakni Kasepuhan, Kanoman, dan
Kacirebonan.
• Cirebon berhasil dikuasai VOC pada
akhir abad ke-17 berdasarkan
Perjanjian Kartasura 1705.
SEJARAH
SEJARAH

Peninggalan
Kerajaan Cirebon

Keraton Kanoman
Keraton Keraton Kasepuhan
Kacirebonan Cirebon
SEJARAH

EKONOMI

Cirebon memusatkan aktifitas ekonomi di bidang


perdagangan dengan pelabuhan yang ramai di kunjungi
oleh pedagang Persia dan Cina. Komoditas utama
masyarakat Cirebon adalah lada, beras, kayu, dan gula.
Setelah perjanjian 7 Januari 1681 antara kerajaan
Cirebon dan VOC, keraton Cirebon semakin jauh dari
kehidupan kelautan dan perdagangan, karena VOC
memegang hak monopoli atas beberapa jenis komoditas
perdagangan dan pelabuhan.
SEJARAH

SOSIAL
BUDAYA

Agama Islam memengaruhi kehidupan sosial budaya di


Cirebon. Dalam perkembangan nya, Kerajaan Cirebon
menjadi salah satu pusat penyebaran agam islam di Pulau
Jawa. Terbukti dengan berkembang nya ajaran tasawuf dan
tarekat-tarekat islam seperti Kubrawiyah. Karya sastra juga
mengalami perkembangan pesat di Cirebon seperti Babad
Tjerbon.
SEJARAH

KERUNTUHAN

Beberapa faktor penyebab kemunduran kerajaan ini adalah :


 Perpecahan antara saudara menyebabkan kedudukan Kesultanan
Cirebon menjadi lemah sehingga pada tahun 1681 kedua kesultanan
menjadi proteksi VOC.
 Pada waktu Panembahan Sepuh meninggal dunia (1697), terjadi
perebutan kekuasaan di antara kedua putranya. Keadaan demikian
mengakibatkan kedudukan VOC semakin kokoh.
 Dalam Perjanjian Kertasura 1705 antara Mataram dan VOC disebutkan
bahwa Cirebon berada di bawah pengawasan langsung VOC.
SEJARAH

Kerajaan Banjar
SEJARAH

Kesultanan Banjar

 Didirikan oleh Pangeran Samudra


 Pada saat Islam masuk ke Kerajaan
Banjar ia memakai gelar Sultan
Suryanullah atau Suryansyah.
 Pada abad ke-16 kota-kota
pelabuhan Banjarmasin mengalami
perkembangan pesat sebab banyak
didatangi oleh para pedagang.

Pangeran Hidayatullah
SEJARAH

Silsilah Kerajaan Banjar


SEJARAH

Makam Sultan Suriansyah

Masjid Sultan Suriansyah

Candi Agung Amuntai


SEJARAH

EKONOMI

Kalimantan Selatan memiliki perairan yang strategis


sebagai lalu lintas perdagangan. Perdagangan di kerajaan
banjar pada permulaan abad ke-17 M di monopoli golongan
Tionghoa. Terutama dalam perdagangan lada yang memiliki
komoditi eksport terbesar dalam kerajaan Banjar.
Perkembangan perdagangan ini menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan politik pemerintahan. Para penguasa
sebagai the rulling class berusaha menguasai tanah yang
lebih luas dalam bentuk tanah apanage, yaitu tanah yang
hasilnya dipungut oleh keluarga raja, dan dijadikan wilayah
penguasaan penanaman lada.
SEJARAH

SOSIAL
BUDAYA

Dalam masyarakat Banjar terdapat susunan dan


peranan sosial yang berbentuk segi tiga piramid. Lapisan
teratas adalah golongan penguasa yang merupakan
golongan minoritas. Golongan ini terdiri dari kaum
bangsawan, keluarga raja. Lapisan tengah diisi oleh para
pemuka agama yang mengurusi masalah hukum keagamaan
dalam kerajaan. Sementara golongan mayoritas diisi oleh
para petani, nelayan, pedagang dan lain sebagainya.
Orang-orang Banjar terdiri dari tiga golongan, yaitu
kelompok Banjar Muara (Suku Ngaju), Kelompok Banjar
Batang Banyu (Suku Maanyan), dan Kelompok Banjar Hulu
(Suku Bukit).
SEJARAH

KERUNTUHAN
Kerajaan Banjar runtuh pada saat
berakhirnya Perang Banjar pada tahun 1905.
Perang tersebut dilakukan sebagai bentuk
perlawanan raykat terhadap kolonialisme
belanda.
Raja terakhir yang memerintah yaitu Sultan
Muhammad Seman (1862-1905) yang meninggal
pada saat melalukan pertempuran. Setelah kalah
dalam pertempuran maka seluruh wilayah
Kerajaan Banjar jatuh ke tangan Belanda.
SEJARAH ISLAM DI
INDONESIA

ADA YANG MAU NANYA?

Anda mungkin juga menyukai