Anda di halaman 1dari 59

Latar Belakang Masuknya Islam ke Indonesia dilihat

dari dua sebab,yaitu

SEBAB UMUM

• Kaum pedagang memegang peranan penting


dalam persebaran agama dan kebudayaan Islam.
• Letak Indonesia yang strategis menyebabkan
timbulnya bandar-bandar perdagangan yang turut
membantu mempercepat persebaran tersebut.
Faktor-faktor Yang Menyebabkan Agama
Islam Diterima Di Indonesia
1. Syarat masuk Islam sangat mudah dengan mengucap kalimat
syahadat saja
2. Upacara-upacara dalam Islam sangat sederhana
3. Agama Islam yang menyebar ke Indonesia disesuaikan tradisi
Indonesia
4. Agama Islam tidak mengenal kasta dan setiap manusia adalah
sama
5.Penyebaran agama Islam dilakukan secara damai
6.Memakai strategi melalui perdagangan dan perkawinan
7.Melalui kesenian
8.Pendidikan yang terkait dengan ajaran Islam
9.Tasawuf
Islam datang dari Arab (Mekkah)
Islam masuk ke Indonesia dibawa langsung oleh
para pedagang-pedagang arab. Buktinya:
pada abad ke 7 di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam (Dinasti Umayah)
kerajaan Samudra Pasai menganut mazhab Syafi’I, dimana pengaruh mazhab Syafi’I terbesar pada waktu itu adalah
Mekkah dan Mesir. raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al Malik, yaitu gelar yang umumnya berasal dari Mesir.

Islam datang dari Gujarat (India)


Para pedagang Gujarat yang beragama Islam datang ke
Indonesia untuk berdagang. Selain berdagang, mereka
juga menyebarkan agama islam.
Asal Bukti lain bahwa islam datang dari Gujarat antara lain:
Usul 1. Unsur-unsur Islam di Indonesia menunjukkan
persamaan Islam di Gujarat.
Islam 2. Catatan Marcopolo
Di 3. Bentuk Batu nisan Malik Al- Saleh yang mempunyai
ciri-ciri yang hampir sama dengan batu
Indonsia nisan yang ada di India/Gujarat (daerah Cambay).

Islam datang dari Persia (Iran)


Islam dibawa masuk ke Indonesia oleh kaum Syiah.
Bukti-bukti yang mendukung pendapat ini adalah
adanya kesamaan budaya persia dengan budaya masyarakat Indonesia
(peringatan 10 Muharam/ Asyura – Sumbar, Tabut – Jawa, pembuatan bubur Syura).
penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda-tanda bunyi
adanya kesamaan seni kaligrafi pahat pada batu-batu nisan.
PERKEMBANGAN KERAJAAN
ISLAM DI INDONESIA

Para Pedagang merupakan kelompok yang paling berjasa


dalam awal penyebaran islam di Indonesia. Para pedagang
muslim karena sisa-sisa waktu untuk pulang kembali ke
negaranya masih longgar, mereka gunakan untuk
berdakwah menyebarkan agama.

Para Mubaligh
Mubaligh adalah orang yang tugasnya menyampaikan
ajaran agama. Para mubaligh lebih ahli dan lebih tahu
keadaan atau kondisi masyarakat, sebab tugas mereka
memang khusus untuk berdakah.

Golongan Sufi
Penyiaran agama melalui tasawuf terasa lebih
cocok dengan kondisi masyarakat indonesia yang
suka berbau mistik.
Perdagangan
S Perdagangan merupakan cara yang paling efektif untuk
A penyebaran islam waktu itu.Hal ini dikarenakanpara
L pedagang langsung berhubungan dengan raja,
U bangsawan, dan rakyat untuk memperoleh barang
R dagangan.
A
N Perkawinan
Para pedagang yang berasal dari bangsa lain yang
menetap sementara di Indonesia bersosialisasi dengan
D
rakyat Indonesia, dan ada juga para pedagang yang
A
menikahi rakyat Indonesia.sehingga mempercepat
L
Proses penyebaran budaya dan ajaran islam ke
A Indonesia.
M
I
Tasawuf
S Masyarakat indonesia memiliki dan menyukai hal-hal
L yang berbau Mistik. Dengan demikian, kedatangan
A kaum sufi diterima baik Oleh masyakat indonesia.
M Kesempatan ini di manfaaatkan kaum sufi untuk
menyebarkan agama islam.
S
A
Pendidikan Pondok Pesantren
L
U Penyebaran islam melalui pendidikan pondok
pesantren memiliki nilai lebih karena pesantren
R Merupakan Kawah Candradimuka yang paling baik untuk
A Mendidik masyarakat/umat. Para santri yang datang ke
N berbagai daerah bersatuUntuk menuntut ilmu serta
menerimagemblengan-gemblengan dari kyiai. Setelah
Keluar dari pesantren, mereka siap menghadapi tantangan-
D tantangan Dakwah di daerah-daerah yang mereka tempati .
A
L
A Kesenian
M Seni merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam
kehidupan. Oleh karena itu, berdakwah dengan
I menggunakanKesenian akan membawa daya tarik
tersendiri bagi masyarakatAwam. Seni pewayangan banyak
S dimanfaaatkan oleh sunsn kalijagaDalam berdakwah.
L Banyak cerita pewayangan yang digubah disesuaikan
A dengan ajaran islam. SelainPewayangan, ada cara lain
yang digunakan sebagai media dakwah seperti sekatenan,
M grebek maulid, seni debus dan lain-lain.
PERANAN WALISONGO DALAM
PROSES ISLAMISASI

Perkembangan islam di jawa tidak


dapat dipisahkan dari peranan
walisanga. Mereka adalah tokoh
Islam di Jawa, yang memiliki
pengaruh yang besar bagi
masyarakat. Dengan sikap yang
santun dan penuh kewibawaaan,
Para wali mengajarkan agama
Islam dengan Bijaksanakan.
WALI SONGO :

Nama-nama Walisanga
•Maulana malik ibrahim(sunan gresik)
•Raden saleh(sunan ampel)
•Maulana ainul yakin(sunan giri)
• R.M Joko Said (Sunan Kalijaga)
• ja’far Shodiq (Sunan Kudus)
• Umar Said(Sunan Muria)
• Makdum Ibrahim(Sunan Bonang)
• Syarif Hidayatullah(Sunan Gunung Jati)
• Syekh Maunat(Sunan Drajat)
KERAJAAN BERCORAK ISLAM DI
INDONESIA
KERAJAAN
SAMDERA PASAI

GO
KERAJAAN SAMUDERA
PASAI
LATAR BELAKANG
• muncul pada abad ke 13 M ketika kerajaan Sriwijaya hancur. Kerajaan ini
didirikan oleh Malikussaleh. Kerajaan ini merupakan kerajaan yang kaya
dengan jumlah penduduk yang banyak.
• Samudera Pasai => diambil dari 2 kerajaan yang digabungkan (kerajaan
Samudera dan Kerajaan Pasai)
KEMAJUAN KERAJAAN
Samudra Pasai mencapai kejayaan saat abad ke-14.
Tokoh terkenal pada masa kerajaan Samudra Pasai adalah saat pemerintahan raja Sultan Malik Al-Saleh.
Kerajaan Samudra Pasai dikenal sebagai pusat penyebar agama Islam dan pusat perdagangan. Ia berhasil
menyusun sistem pemerintahan dan angkatan perang yang rapi.
Mereka memiliki mata uang emas (deureuhan),dan gelang mata delima. Komoditas perdagangan mereka
lada, kapur barus, dan emas. Pemerintahan Samudra Pasai berkembang pesat dan terus menjalin hubun-
gan dengan kerajaan- kerajaan Islam di India maupun Arab
PASAI

KEHIDUPAN POLITIK
• melalui catatan kunjungan Ibnu Batutah(seorang utusan dari Sultan
Delhi tahun 1345 ) dapat diketahui Samudra Pasai merupakan
pelabuhan yang penting dan istananya disusun dan diatur secara In-
dia dan patihnya bergelar Amir.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Samudera Pasai

AL-QURAN KUNO
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Samudera Pasai

NISAN
STEMPEL KERAJAAN SAMUDRA PASAI
Sejarah Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh berdiri menjelang keruntuhan Samudera
Pasai. Sebagaimana tercatat dalam sejarah, pada tahun
1360 M, Samudera Pasai ditaklukkan oleh Majapahit, dan
sejak saat itu, kerajaan Pasai terus mengalami
kemunduran. Diperkirakan, menjelang berakhirnya pada
abad ke-14 M . Kerajaan Aceh Darussalam telah berdiri
dengan penguasa pertama Sultan Ali Mughayat Syah
yang dinobatkan pada Ahad, 1 Jumadil Awal 913 H (1514
M).
Faktor yang mempengaruhi kerajaann Aceh
menjadi menjadi kerajaan besar
a) Ibu kota Aceh sangat strategis, teletak di pintu pelayaran
India Dan Timur Tengah yang akan ke Malaka, Cina dan
Jawa.

b) Pelabuhan Aceh (Ulee Lhee) memiliki persyaratan yang


baik sebagai pelabuhan dagang dan terlindung oleh
Pulau Weh, Pulau Nasi dari ombak besar.

c) Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis menyebabkan


pedagang Islam banyak yang singgah di Aceh, sehingga
jalur pelayaran pindah melalui pantai barat Sumatra.
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Aceh

Kehidupan ekonomi di kerajaan Aceh bertumpu


di bidang pelayaran dan perdagangan.
Perekonomian Aceh tumbuh pesat, sebab
letaknya strategis di Selat Malaka. Selain itu,
semakin meluasnya pengaruh kerajaan Aceh dan
hubungan-hubungan dengan pihak asing juga
menjadi faktor perkembangan ekonomi yang
semakin maju. 
Kemajuan dan Kemunduran Kerajaan Ach
 Aceh mengalami kemajuan pesat pada masa pemerintahan
Sultan Iskandar Muda (1607- 1636).
 Aceh mengalami kemunduran pada masa pemerintahan
Sultan Iskandar Tani

Faktor-faktor Kemunduran Kesultanan Aceh adalah :


1. Tidak ada raja yang mampu mengendalikan Aceh seperti
Iskandar Muda
2. Pertikaian antara golongan Bangsawan dan golongan ulama
3. Banyak daerah yang melepaskan diri
4. Belanda menguasai Aceh pada tahun 1904
Peninggalan Kerajaan Aceh
1. Masjid Baiturrahman
Masjid Baiturrahman merupakan masjid peninggalan kerajaan Aceh yang dibangun pada masa
pemerintahan Sultan Iskandar Muda tahun 1612 Masehi. Masjid ini pernah di Bakar oleh Belanda
pada saat agresi militer Belanda yang ke dua.
2. Taman Sari Gunongan
Taman sari gunongan adalah taman yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar
Muda yang mana taman ini dibangun sebagai hadiah untuk putri Boyongan di kerajaan Pahang
yang mana putri ini merupakan putri yang sangat dikagumi oleh Sultan Iskandar Muda.
3. Masjid Indra Puri
Masjid Indra Puri merupakan Masjid tua yang mana diketahui bahwa dahulunya masjid ini
merupakan benteng Hindu yang menguasai tanah Aceh. Setelah islam masuk, sekitar tahun 1300
masehi benteng ini dialihfungsikan menjadi masjid.
4. Benteng Indra Prata
Benteng Indra Prata merupakan peninggalan kerajaan Aceh yang terletak di pesisir pantai Aceh.
Benteng ini merupakan benteng yang fungsinya sangat vital bagi pertahanan laut sehingga masih
dijaga keasliannya oleh Sultan Iskandar Muda hingga sekarang.
5. Pinto Khop
Pinto khop merupakan bangunan peninggalan kerajaan Aceh yang mana pada saat itu berfungsi
sebagai pintu masuk untuk menuju ke taman Putroe Phang. Adapun yang unik pada bangunan ini
adalah bentuk atapnya yang menyerupai kubah.
Kerajaan Demak

Berdirinya Kerajaan Demak dilatarbelakangi


oleh melemahnya pemerintahan Kerajaan
Majapahit atas daerah-daerah pesisir utara
pulau Jawa.
Raden Patah

Raden Patah adalah pendiri dan raja


pertama Kerajaan Demak, ia memerintah
pada tahun 1478 sampai 1518.
Adipati Unus

Pati Unus atau Adipati Unus adalah raja


Demak kedua, yang memerintah dari
tahun 1518 hingga 1521. Ia adalah anak
sulung Raden Patah, pendiri Demak.
Sultan Trenggana

Trenggana alias Tung Ka Lo adalah raja


Demak ketiga, dan merupakan putra dari
Pati Unus ,ia memerintah pada tahun
1521-1546.
KEHIDUPAN EKONOMI
Masa Keemasan Kerajaan
Demak

Pada awal abad ke-16, Kerajaan Demak telah menjadi kerajaan yang
kuat di Pulau Jawa, tidak satu pun kerajaan lain di Jawa yang mampu
menandingi usaha kerajaan ini dalam memperluas kekuasaannya
dengan menundukkan beberapa kawasan pelabuhan dan pedalaman
di nusantara.
Wilayah Kekuasaan Kerajaan
Demak

Wilayah kekuasaan Demak meliputi Jepara, Tuban, Sedayu


Palembang, Jambi dan beberapa daerah di Kalimantan
Peninggalan Kerajaan Demak

Masjid Demak
Pintu Bledeg/Pintu Petir
Piring Campa

Saka Tatal
Bedug dan
Kentongan
Dampar Kencana
Kerajaan Mataram
Didirikan Sutawijaya dengan gelar Panembahan Senopati Ing
Alaga Sayidin Panatagama (1586-1601)
Setelah Senopati wafat, putranya Mas Jolang (1601-1613) naik
tahta dan bergelar Sultan Anyakrawati. Dia berhasil menguasai
Kertosono, Kediri, dan Mojoagung. Ia wafat dalam pertempuran
di daerah Krapyak kemudian dikenal dengan Pangeran Sedo
Krapyak.
• Mas Jolang kemudian digantikan oleh Mas Rangsang (1613-1645) bergelar Sultan Agung
Senopati ing Alogo Ngabdurracham atau Sultan Agung.
• Pada masa pemerintahannya, Mataram mencapai masa keemasan. Pusat pemerintahan
dipindahkan ke Plered. Wilayah kekuasaannya meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
sebagian Jawa Barat.
• Sultan Agung kemudian berniat untuk merebut Banten.
Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Islam
Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya pada jaman Sultan
Agung Hanyokrokusumo (1613-1646). Daerah kekuasaannya mencakup
Pulau Jawa (kecuali Banten dan Batavia), Pulau Madura, dan daerah
Sukadana di Kalimantan Barat. Pada waktu itu, Batavia dikuasai VOC
(Vereenigde Oost Indische Compagnie ) Belanda.Kekuatan militer
Mataram sangat besar. Sultan Agung yang sangat anti kolonialisme itu
menyerang VOC di Batavia sebanyak dua kali (1628 dan 1629). Menurut
Moejanto sepertiyang dikutip oleh Purwadi (2007), Sultan Agung
memakai konsep politik keagungbinataran yang berarti bahwa kerajaan
Mataram harus berupa ketunggalan, utuh, bulat, tidak tersaingi,dan tidak
terbagi-bagi.
Runtuhnya Kerajaan Mataram
Sultan Agung meninggal pada tahun 1645. Ia diganti oleh putranya
yang bergelar Amangkurat I. 
Jatuhnya ibukota Mataram akibat perang Trunajaya. Pada masa
pemerintahan Amangkurat I.
Mataram mengalami kesulitan keuangan karena harus membayar
ganti rugi kepada VOC atas bantuan yang diberikan pada
pemerintahan Amangkurat II.
 Pengaruh VOC yang sangat kuat dalam pemerintahan. Membagi
Mataram menjadi 2 wilayah dua yaitu Kesultanan Yogyakarta dan
Kasuhunan Surakarta yang terus mengalami konflik.
Kerajaan Banten
LETAK
Secara geografis, Kerajaan Banten terletak di propinsi
Banten.
Wilayah kekuasaan Banten meliputi bagian barat Pulau Jawa,
seluruh wilayah Lampung,dan Sebagian wilayah selatan Jawa
Barat.
Situs peninggalan Kerajaan Banten tersebar di beberapa kota
seperti Tan gerang, Serang, Cilegon, dan Pandeglang.
Pada mulanya, wilayah Kesultanan Banten termasuk dalam
kekuasaan Kerajaan Sunda. Dengan posisi yang strategis ini
Kerajaan Banten berkembang menjadi kerajaan besar di Pulau
Jawa dan bahkan menjadi saingan berat bagi VOC di Batavia.
Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa
Pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa.
KEMAJUAN DAN KEMUNDURAN KERAJAAN BANTEN

Faktor kemajuan Faktor kemunduran


Beberapa faktor penyebab kemajuaan Beberapa faktor penyebab kemunduran
kerajaan ini adalah : kerajaan ini adalah :
1. Letaknya sangat strategis, yaitu di Selat 1. Mangkatnya Raja Besar Banten Maulana
Sunda, Yusuf dan tidak ada yang menggantikannya,
2. Pelabuhan kerajaan Banten memenuhi 2. Perang saudara antara saudara
persyaratan yang baik, MaulanaYusuf dengan pembesar Kerajaan
3. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis Banten
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Banten

Banten menjadi bandar utama karena dilalui jalur perdagangan laut.


Banten menghasilkan rempah-rempah lada yang menjadi perdagangan utama bangsa Eropa.
Membangun armada laut untuk melindungi perdagangan

Pada masa Sultan Ageng mengembangkan pertanian. Antara 30 dan 40 km kanal baru dibangun dengan menggunakan tenaga sebanyak 16

000 orang. Di sepanjang kanal tersebut, antara 30 dan 40 000 ribu hektar sawah baru dan ribuan hektar perkebunan kelapa ditanam. 30000-an

petani ditempatkan di atas tanah tersebut, termasuk orang Bugis dan Makasar. Perkebunan tebu, yang didatangkan saudagar Cina pada tahun

1620-an, dikembangkan. Di bawah Sultan Ageng, perkembanganpenduduk Banten meningkat signifikan. Tak dapat dipungkiri sampai pada

tahun 1678, Banten telah menjadi kota metropolitan, dengan jumlah penduduk dan kekayaan yang dimilikinya menjadikan Banten sebagai

salah satu kota besar.


Peninggalan kerajaan Banten
KERAJAAN GOWA TALL0,
TERNATE DAN TIDORE
KERAJAAN GOWA-TALLO

Kerajaan Gowa dan Tallo lebih dikenal dengan sebutan Kerajaan


Makassar. Kerajaan ini terletak di daerah Sulawesi Selatan.
Makassar sebenarnya adalah ibukota Gowa yang dulu disebut
sebagai Ujungpandang. Secara geografis Sulawesi Selatan
memiliki posisi yang penting, karena dekat dengan jalur
pelayaran perdagangan Nusantara.

Pada awalnya, sebelum abad ke 16 Kerajaan Gowa-Tallo yang lebih dikenal sebagai Kerajaan Makassar terdiri dari
beberapa kerajaan yang bercorak Hindu, antara lain, Gowa, Tallo, Wajo, Bone, Soppeng, dan Luwu. Dengan adanya
dakwah dari Dato'ri Bandang dan Dato' Sulaiman, Sultan Alauddin (Raja Gowa) masuk Islam. Setelah raja memeluk
Islam, rakyat pun segera ikut memeluk Islam.
Kerajaan Gowa-Tallo
(Kesultanan Makassar)

Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla


Pangkana (1653-1669) raja terkenal dari
Kerajaan Gowa-Tallo yang dijuluki Ayam
Jantan dari Timur (De Hantjes van Het
Oosten)

Sultan Hasanuddin lahir tahun 1631 dengan


nama I Mallombesi Muhammad Bakir Daeng
Mattawang Karaeng Bonto Mangape dan
wafat tanggal 12 Juni 1670.
KONDISI MASYARAKAT

• DI BIDANG EKONOMI :
Sebagian besar masyarakat Makasar adalah nelayan dan pedagang

• DI BIDANG SOSIAl :
Kehidupannya mereka sangat terikat dengan norma adat yang mereka anggap sakral.
Masyarakat Makasar juga mengenal sistem kasta yaitu golongan bangsawan
(Anakarung/Karaeng), sedangkan rakyat (to Maradeka), dan hamba-sahaya (Ata).

• DI BIDANG KEBUDAYAAN :
Masyarakat Makasar banyak menghasilkan benda-benda budaya yang berkaitan
dengan dunia pelayaran. Mereka terkenal sebagai pembuat kapal. Jenis kapal yang
dibuat oleh orang Makasar dikenal dengan nama Pinisi dan Lombo.
KERUNTUHAN KERAJAAN GOWA

Penyebab runtuhnya Kerajaan Gowa, yakni:

1. Belanda bekerjasama dengan arung palakka untuk menghancurkan kerajaan


Gowa.
2. VOC membujuk Sultan Hasanuddin untuk bersama-sama menyerbu Banda
(Persaingan Perdagangan)
3. Belanda berhasil menguasai monopoli perdagangan Indonesia.
PENINGGALAN KERAJAAN GOWA TALLO

Masjid Katangka atau kini disebut


masjid Al-Hilal adalah masjid Komplek pemakaman raja dan
Benteng Fort Rotterdam adalah sebuah
peninggalan Kerajaan Gowa Tallo keturunan Raja Tallo merupakan
bangunan benteng peninggalan masa
yang diperkirakan dibangun pada komplek makan yang ada di
kejayaan kerajaan Gowa Tallo yang
tahun 1603. Masjid ini terletak di area benteng Tallo, tepatnya di
terletak di pesisir barat pantai kota
Desa Katangka, Kec. Somba Opu, Kecamatan Tallo, Kota Madya
Makassa
Gowa, tak jauh dari kompleks makassar.
pemakaman Sultan Hassanudin.
KERAJAAN TERNATE-TIDORE

Semula di Maluku terdapat 4 buah kerajaan yaitu Ternate, Tidore. Bacan dan Jailolo. Antara
ke 4 kerajaan itu selalu terjadi perselisian untuk memperebutkan daerah penghasil rempah-
rempah (= cengkeh, paladan fuli). Akhirnya kerajaan Ternatelah yang memegang kedudukan
penting. Bandar Ternate menjadi pusat perdagangan rempah- rempah di Maluku Utara.
PERSAINGAN TERNATE — TIDORE.
Telah berabad-abad lamanya antara Ternate dan
Tidore terjadi persaingan—pertentangan. Baik
Ternate maupun Tidore selalu berusaha untuk
menguasai sendiri seluruh hasil rempah- rempah.
Hal itu menyebabkan timbulnya 2 persekutuan
yang memecah persatuan rakyat Maluku.
Kedua persekutuan tadi ialah:

1.Persekutuan 5 (=uli— lima) dipimpin oleh


Ternate.
2.Persekutuan 9 (= uli— siwa) dipimpin oleh
Tidore.
KERAJAAN TERNATE
• Kerajaan Ternate terletak di pulau Gapi atau sekarang
disebut dengan Ternate.
• Ibukota kerajaan berlokasi di Sempala kemudian
dipindahkan ke Foramadiahi.
• Letak geografis Ternate dinilai sangat strategis.
Pasalnya daerah ini terletak di jalur perdagangan
penting yang menghubungkan pulau Sulawesi dengan
Papua.
• Kerajaan Ternate berdiri di wilayah dengan topografi
pesisir, bukit dan gunung.
• Wilayah kekuasaan Kerajaan Ternate tidak cukup luas,
tetapi sangat berpengaruh.
• Kerajaan Ternate berhasil menguasai seluruh kawasan
Kepulauan Maluku, Nusa Tenggara, dan sebagian
daerah di pulau Sulawesi
Awal Perkembangan Kerajaan Ternate
• Pada abad ke-13 di Maluku sudah berdiri Kerajaan
Ternate. Ibu kota Kerajaan Ternate terletak di
Sampalu (Pulau Ternate). Selain Kerajaan Ternate, di
Maluku juga telah berdiri kerajaan lain, seperti
Jaelolo, Tidore, Bacan, dan Obi. Di antara kerajaan di
Maluku, Kerajaan Ternate yang paling maju. Kerajaan
Ternate banyak dikunjungi oleh pedagang, baik dari
Nusantara maupun pedagang asing.
KEHIDUPAN EKONOMI
Kehidupan rakyat Maluku yang utama adalah pertanian dan perdagangan. Tanah di kepulauan Maluku yang
subur dan diliputi oleh hutan rimba, banyak memberikan hasil berupa cengkih dan pala. Cengkih dan pala
merupakan rempah-rempah yang sangat diperlukan untuk ramuan obat-obatan dan bumbu masak, karena
mengandung bahan pemanas. Oleh karena itu, rempah – rempah banyak diperlukan di daerah dingin seperti
di Eropa. Dengan hasil rempah rempah maka aktivitas pertanian dan perdagangan rakyat Maluku maju dengan
pesat.
Masa Kejayaan
• Di bawah pimpinan Sultan Baabullah, Ternate mencapai puncak kejayaan, wilayah
membentang dari Sulawesi Utara dan Tengah di bagian barat hingga Kepulauan
Marshall di bagian timur, dari Filipina Selatan di bagian utara hingga kepulauan Nusa
Tenggara di bagian selatan.
• Sultan Baabullah dijuluki penguasa 72 pulau yang semuanya berpenghuni hingga
menjadikan Kesultanan Ternate sebagai kerajaan Islam terbesar di Indonesia timur, di
samping Aceh dan Demak yang menguasai wilayah barat dan tengah Nusantara kala itu.
Keruntuhan Kerajaan Ternate
Kemunduran Kerajaan Ternate disebabkan karena diadu domba dengan
Kerajaan Tidore yang dilakukan oleh bangsa asing ( Portugis dan Spanyol )
yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-rempah
tersebut. Setelah Sultan Ternate dan Sultan Tidore sadar bahwa mereka telah
diadu domba oleh Portugis dan Spanyol, mereka kemudian bersatu dan
berhasil mengusir Portugis dan Spanyol ke luar Kepulauan Maluku. Namun
kemenangan tersebut tidak bertahan lama sebab VOC yang dibentuk Belanda
untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku berhasil
menaklukkan Ternate dengan strategi dan tata kerja yang teratur, rapi dan
terkontrol dalam bentuk organisasi yang kuat.
PENINGGALAN KERAJAAN TERNATE
Masjid Sultan Ternate.
Benteng Tolukko

Istana Sultan Ternate


KERAJAAN TIDORE
Kerajaan Tidore terletak di sebelah selatan Ternate.
Kesultanan Tidore merupakan salah satu kerajaan yang
pernah berjaya dalam sejarah kawasan timur Indonesia.
Riwayat Kerajaan Tidore kerap dikaitkan dengan saudara
kembarnya, yakni Kesultanan Ternate.
KESULTANAN TIDORE

• Kerajaan Tidore berdiri di pulau lainnya dengan Sultan Mansur


sebagai raja.
• Kerajaan Tidore mengalami kemajuan pada masa
pemerintahan Sultan Nuku. Sultan Nuku berhasil memperluas
pengaruh Tidore sampai ke Halmahera, Seram, bahkan Kai di
selatan dan Misol di Irian.
• Dengan masuknya Spanyol dan Portugis ke Maluku, kehidupan
beragama dan bermasyarakat di Maluku jadi beragam: ada
Katolik, Protestan, dan Islam. Pengaruh Islam sangat terasa di
Ternate dan Tidore. Pengaruh Protestan sangat terasa di
Maluku bagian tengah dan pengaruh Katolik sangat terasa di
sekitar Maluku bagian selatan.
ASPEK KEHIDUPAN EKONOMI DAN SOSIAL

• Sebagai kerajaan yang bercorak Islam, masyarakat Tidore dalam kehidupan sehari-harinya
banyak menggunakan hukum Islam. Hal itu dapat dilihat pada saat Sultan Nuku dari Tidore
dengan De Mesquita dari Portugal melakukan perdamaian dengan mengangkat sumpah di
bawah kitab suci Al-Qur’an.

• Kesultanan Tidore terkenal dengan rempah-rempahnya, seperti di daerah Maluku. Sebagai


penghasil rempah-rempah, Tidore banyak didatangi oleh Bangsa-bangsa Eropa. Bangsa
Eropa yang datang ke Maluku, antara lain bangsa Portugis, Spanyol, dan Belanda.
KEMUNDURAN KESULTANAN
TIDORE
• Kemunduran Kesultanan Tidore disebabkan karena diadu domba dengan Kesultanan Ternate
yang dilakukan oleh bangsa asing (Spanyol dan Portugis) yang bertujuan untuk memonopoli
daerah penghasil rempah-rempah tersebut. Setelah Sultan Tidore dan Sultan Ternate sadar
bahwa mereka telah diadu Domba oleh Portugal dan Spanyol, mereka kemudian bersatu
dan berhasil mengusir Portugis dan Spanyol ke luar Kepulauan Maluku.
• Namun kemenangan tersebut tidak bertahan lama sebab VOC yang dibentuk Belanda untuk
menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku berhasil menaklukkan Ternate dengan
strategi dan tata kerja yang teratur, rapi dan terkontrol dalam bentuk organisasi yang kuat.
PENINGGALAN KERAJAAN
TIDORE

Benteng Tore Benteng Tahula Kadato Kie (Istana Kie)

Anda mungkin juga menyukai