SEBAB UMUM
Para Mubaligh
Mubaligh adalah orang yang tugasnya menyampaikan
ajaran agama. Para mubaligh lebih ahli dan lebih tahu
keadaan atau kondisi masyarakat, sebab tugas mereka
memang khusus untuk berdakah.
Golongan Sufi
Penyiaran agama melalui tasawuf terasa lebih
cocok dengan kondisi masyarakat indonesia yang
suka berbau mistik.
Perdagangan
S Perdagangan merupakan cara yang paling efektif untuk
A penyebaran islam waktu itu.Hal ini dikarenakanpara
L pedagang langsung berhubungan dengan raja,
U bangsawan, dan rakyat untuk memperoleh barang
R dagangan.
A
N Perkawinan
Para pedagang yang berasal dari bangsa lain yang
menetap sementara di Indonesia bersosialisasi dengan
D
rakyat Indonesia, dan ada juga para pedagang yang
A
menikahi rakyat Indonesia.sehingga mempercepat
L
Proses penyebaran budaya dan ajaran islam ke
A Indonesia.
M
I
Tasawuf
S Masyarakat indonesia memiliki dan menyukai hal-hal
L yang berbau Mistik. Dengan demikian, kedatangan
A kaum sufi diterima baik Oleh masyakat indonesia.
M Kesempatan ini di manfaaatkan kaum sufi untuk
menyebarkan agama islam.
S
A
Pendidikan Pondok Pesantren
L
U Penyebaran islam melalui pendidikan pondok
pesantren memiliki nilai lebih karena pesantren
R Merupakan Kawah Candradimuka yang paling baik untuk
A Mendidik masyarakat/umat. Para santri yang datang ke
N berbagai daerah bersatuUntuk menuntut ilmu serta
menerimagemblengan-gemblengan dari kyiai. Setelah
Keluar dari pesantren, mereka siap menghadapi tantangan-
D tantangan Dakwah di daerah-daerah yang mereka tempati .
A
L
A Kesenian
M Seni merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam
kehidupan. Oleh karena itu, berdakwah dengan
I menggunakanKesenian akan membawa daya tarik
tersendiri bagi masyarakatAwam. Seni pewayangan banyak
S dimanfaaatkan oleh sunsn kalijagaDalam berdakwah.
L Banyak cerita pewayangan yang digubah disesuaikan
A dengan ajaran islam. SelainPewayangan, ada cara lain
yang digunakan sebagai media dakwah seperti sekatenan,
M grebek maulid, seni debus dan lain-lain.
PERANAN WALISONGO DALAM
PROSES ISLAMISASI
Nama-nama Walisanga
•Maulana malik ibrahim(sunan gresik)
•Raden saleh(sunan ampel)
•Maulana ainul yakin(sunan giri)
• R.M Joko Said (Sunan Kalijaga)
• ja’far Shodiq (Sunan Kudus)
• Umar Said(Sunan Muria)
• Makdum Ibrahim(Sunan Bonang)
• Syarif Hidayatullah(Sunan Gunung Jati)
• Syekh Maunat(Sunan Drajat)
KERAJAAN BERCORAK ISLAM DI
INDONESIA
KERAJAAN
SAMDERA PASAI
GO
KERAJAAN SAMUDERA
PASAI
LATAR BELAKANG
• muncul pada abad ke 13 M ketika kerajaan Sriwijaya hancur. Kerajaan ini
didirikan oleh Malikussaleh. Kerajaan ini merupakan kerajaan yang kaya
dengan jumlah penduduk yang banyak.
• Samudera Pasai => diambil dari 2 kerajaan yang digabungkan (kerajaan
Samudera dan Kerajaan Pasai)
KEMAJUAN KERAJAAN
Samudra Pasai mencapai kejayaan saat abad ke-14.
Tokoh terkenal pada masa kerajaan Samudra Pasai adalah saat pemerintahan raja Sultan Malik Al-Saleh.
Kerajaan Samudra Pasai dikenal sebagai pusat penyebar agama Islam dan pusat perdagangan. Ia berhasil
menyusun sistem pemerintahan dan angkatan perang yang rapi.
Mereka memiliki mata uang emas (deureuhan),dan gelang mata delima. Komoditas perdagangan mereka
lada, kapur barus, dan emas. Pemerintahan Samudra Pasai berkembang pesat dan terus menjalin hubun-
gan dengan kerajaan- kerajaan Islam di India maupun Arab
PASAI
KEHIDUPAN POLITIK
• melalui catatan kunjungan Ibnu Batutah(seorang utusan dari Sultan
Delhi tahun 1345 ) dapat diketahui Samudra Pasai merupakan
pelabuhan yang penting dan istananya disusun dan diatur secara In-
dia dan patihnya bergelar Amir.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Samudera Pasai
AL-QURAN KUNO
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Samudera Pasai
NISAN
STEMPEL KERAJAAN SAMUDRA PASAI
Sejarah Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh berdiri menjelang keruntuhan Samudera
Pasai. Sebagaimana tercatat dalam sejarah, pada tahun
1360 M, Samudera Pasai ditaklukkan oleh Majapahit, dan
sejak saat itu, kerajaan Pasai terus mengalami
kemunduran. Diperkirakan, menjelang berakhirnya pada
abad ke-14 M . Kerajaan Aceh Darussalam telah berdiri
dengan penguasa pertama Sultan Ali Mughayat Syah
yang dinobatkan pada Ahad, 1 Jumadil Awal 913 H (1514
M).
Faktor yang mempengaruhi kerajaann Aceh
menjadi menjadi kerajaan besar
a) Ibu kota Aceh sangat strategis, teletak di pintu pelayaran
India Dan Timur Tengah yang akan ke Malaka, Cina dan
Jawa.
Pada awal abad ke-16, Kerajaan Demak telah menjadi kerajaan yang
kuat di Pulau Jawa, tidak satu pun kerajaan lain di Jawa yang mampu
menandingi usaha kerajaan ini dalam memperluas kekuasaannya
dengan menundukkan beberapa kawasan pelabuhan dan pedalaman
di nusantara.
Wilayah Kekuasaan Kerajaan
Demak
Masjid Demak
Pintu Bledeg/Pintu Petir
Piring Campa
Saka Tatal
Bedug dan
Kentongan
Dampar Kencana
Kerajaan Mataram
Didirikan Sutawijaya dengan gelar Panembahan Senopati Ing
Alaga Sayidin Panatagama (1586-1601)
Setelah Senopati wafat, putranya Mas Jolang (1601-1613) naik
tahta dan bergelar Sultan Anyakrawati. Dia berhasil menguasai
Kertosono, Kediri, dan Mojoagung. Ia wafat dalam pertempuran
di daerah Krapyak kemudian dikenal dengan Pangeran Sedo
Krapyak.
• Mas Jolang kemudian digantikan oleh Mas Rangsang (1613-1645) bergelar Sultan Agung
Senopati ing Alogo Ngabdurracham atau Sultan Agung.
• Pada masa pemerintahannya, Mataram mencapai masa keemasan. Pusat pemerintahan
dipindahkan ke Plered. Wilayah kekuasaannya meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
sebagian Jawa Barat.
• Sultan Agung kemudian berniat untuk merebut Banten.
Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Islam
Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya pada jaman Sultan
Agung Hanyokrokusumo (1613-1646). Daerah kekuasaannya mencakup
Pulau Jawa (kecuali Banten dan Batavia), Pulau Madura, dan daerah
Sukadana di Kalimantan Barat. Pada waktu itu, Batavia dikuasai VOC
(Vereenigde Oost Indische Compagnie ) Belanda.Kekuatan militer
Mataram sangat besar. Sultan Agung yang sangat anti kolonialisme itu
menyerang VOC di Batavia sebanyak dua kali (1628 dan 1629). Menurut
Moejanto sepertiyang dikutip oleh Purwadi (2007), Sultan Agung
memakai konsep politik keagungbinataran yang berarti bahwa kerajaan
Mataram harus berupa ketunggalan, utuh, bulat, tidak tersaingi,dan tidak
terbagi-bagi.
Runtuhnya Kerajaan Mataram
Sultan Agung meninggal pada tahun 1645. Ia diganti oleh putranya
yang bergelar Amangkurat I.
Jatuhnya ibukota Mataram akibat perang Trunajaya. Pada masa
pemerintahan Amangkurat I.
Mataram mengalami kesulitan keuangan karena harus membayar
ganti rugi kepada VOC atas bantuan yang diberikan pada
pemerintahan Amangkurat II.
Pengaruh VOC yang sangat kuat dalam pemerintahan. Membagi
Mataram menjadi 2 wilayah dua yaitu Kesultanan Yogyakarta dan
Kasuhunan Surakarta yang terus mengalami konflik.
Kerajaan Banten
LETAK
Secara geografis, Kerajaan Banten terletak di propinsi
Banten.
Wilayah kekuasaan Banten meliputi bagian barat Pulau Jawa,
seluruh wilayah Lampung,dan Sebagian wilayah selatan Jawa
Barat.
Situs peninggalan Kerajaan Banten tersebar di beberapa kota
seperti Tan gerang, Serang, Cilegon, dan Pandeglang.
Pada mulanya, wilayah Kesultanan Banten termasuk dalam
kekuasaan Kerajaan Sunda. Dengan posisi yang strategis ini
Kerajaan Banten berkembang menjadi kerajaan besar di Pulau
Jawa dan bahkan menjadi saingan berat bagi VOC di Batavia.
Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa
Pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa.
KEMAJUAN DAN KEMUNDURAN KERAJAAN BANTEN
Pada masa Sultan Ageng mengembangkan pertanian. Antara 30 dan 40 km kanal baru dibangun dengan menggunakan tenaga sebanyak 16
000 orang. Di sepanjang kanal tersebut, antara 30 dan 40 000 ribu hektar sawah baru dan ribuan hektar perkebunan kelapa ditanam. 30000-an
petani ditempatkan di atas tanah tersebut, termasuk orang Bugis dan Makasar. Perkebunan tebu, yang didatangkan saudagar Cina pada tahun
1620-an, dikembangkan. Di bawah Sultan Ageng, perkembanganpenduduk Banten meningkat signifikan. Tak dapat dipungkiri sampai pada
tahun 1678, Banten telah menjadi kota metropolitan, dengan jumlah penduduk dan kekayaan yang dimilikinya menjadikan Banten sebagai
Pada awalnya, sebelum abad ke 16 Kerajaan Gowa-Tallo yang lebih dikenal sebagai Kerajaan Makassar terdiri dari
beberapa kerajaan yang bercorak Hindu, antara lain, Gowa, Tallo, Wajo, Bone, Soppeng, dan Luwu. Dengan adanya
dakwah dari Dato'ri Bandang dan Dato' Sulaiman, Sultan Alauddin (Raja Gowa) masuk Islam. Setelah raja memeluk
Islam, rakyat pun segera ikut memeluk Islam.
Kerajaan Gowa-Tallo
(Kesultanan Makassar)
• DI BIDANG EKONOMI :
Sebagian besar masyarakat Makasar adalah nelayan dan pedagang
• DI BIDANG SOSIAl :
Kehidupannya mereka sangat terikat dengan norma adat yang mereka anggap sakral.
Masyarakat Makasar juga mengenal sistem kasta yaitu golongan bangsawan
(Anakarung/Karaeng), sedangkan rakyat (to Maradeka), dan hamba-sahaya (Ata).
• DI BIDANG KEBUDAYAAN :
Masyarakat Makasar banyak menghasilkan benda-benda budaya yang berkaitan
dengan dunia pelayaran. Mereka terkenal sebagai pembuat kapal. Jenis kapal yang
dibuat oleh orang Makasar dikenal dengan nama Pinisi dan Lombo.
KERUNTUHAN KERAJAAN GOWA
Semula di Maluku terdapat 4 buah kerajaan yaitu Ternate, Tidore. Bacan dan Jailolo. Antara
ke 4 kerajaan itu selalu terjadi perselisian untuk memperebutkan daerah penghasil rempah-
rempah (= cengkeh, paladan fuli). Akhirnya kerajaan Ternatelah yang memegang kedudukan
penting. Bandar Ternate menjadi pusat perdagangan rempah- rempah di Maluku Utara.
PERSAINGAN TERNATE — TIDORE.
Telah berabad-abad lamanya antara Ternate dan
Tidore terjadi persaingan—pertentangan. Baik
Ternate maupun Tidore selalu berusaha untuk
menguasai sendiri seluruh hasil rempah- rempah.
Hal itu menyebabkan timbulnya 2 persekutuan
yang memecah persatuan rakyat Maluku.
Kedua persekutuan tadi ialah:
• Sebagai kerajaan yang bercorak Islam, masyarakat Tidore dalam kehidupan sehari-harinya
banyak menggunakan hukum Islam. Hal itu dapat dilihat pada saat Sultan Nuku dari Tidore
dengan De Mesquita dari Portugal melakukan perdamaian dengan mengangkat sumpah di
bawah kitab suci Al-Qur’an.