Kelas: (IX-6) 9F
Absen: 09
Agama Islam telah ada di Indonesia sejak abad pertama Hijriyah (7 Masehi). Agama ini
masuk melalui jalur perdagangan. datang, nusantara berada dalam pengaruh ke agama
Hindu-Budha. Keberadaan para pemeluk ajaran Islam menjadi lebih jelas pada abad-13
yang ditandai dengan berdirinya Kerajaan Samudra Pasai di Aceh. Proses masuknya
Islam di Indonesiabertahan secara bertahap melalui banyak jalan. Teori-teori tentang
kedatangan Islam ke Indonesia antara lain:
a) Teori Mekah
Menurut teori ini proses masuknya islam adalah langsung dari mekah atau arab yang
terjadi pada abad pertama. Para pedagang dari Timur Tengah memiliki misi dagang dan
sekaligus berdakwah. Bahkan berdakwah menjadi motivasi utama mereka datang ke
Indonesia. b) Teori Gujarat
Teori ini mengatakan bahwa kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari Gujarat pada
abad ke 7 Hijriyahatau abad ke-13 Masehi. Gujarat terletak di India bagian barat,
berdakatan dengan laut arab.
c) Teori Persia
Teori ini mengatakan bahwa kedatangan Islam ke Indonesia berasal dan daerah Persia
atau Parsi (sekarang Iran). Sebagai buktinya, ada kesamaan tradisi yaitu tradisi
merayakan 10 Muharram atau Asyuro.
d) Teori China
Menurut teori ini mengatakan bahwa kedatanga Islam ke Indonesia berasal dari
pedagang Cina. Sebagai buktinya, raja Islam pertama di pulau jawa yaitu Raden Patah
dari Bintoro Demak, merupakan keturunan Cina.
1. Perdagangan
Proses penyebaran islam melalui jalur perdagangan dilakukan pada abad ke 7 sampai
abad 16 M. para pedagan muslim menggunakan kesempatan itu untuk berdakwah
menyebarkan agama islam. Banyak pedagang muslim yang singgah dan tinggal di
Indonesia. Lambat laun tempat tinggal mereka berkembang menjadi perkampungan
muslim.
2. Perkawinan
Sebagian pedagang islam yang bermukim ada yang menikah dengan wanita pribumi
terutama putri bangsawan atau putri raja. Dan dari pernikahan itu mereka mendapatkan
keturunan.
3. Pendidikan
Para mubaligh mendirikan lembaga pendidikan Islam dibeberapa wilayah Nusantara.
Disanalah berlangsung pembinaan, pendidikan, dan kaderisasi bagi calon kiai dan
ulama. Mereka tinggal di pondok atau asrama dalam jangka waktu tertentu. Setelah
menelan pendidikan persantren mereka kembali ke kampong masing masing untuk
menyebarkan agama Islam.
4. Hubungan Sosial
Islam mengajarkan persaman hak dan derajat bagi semua manusia karena kemuliaan
manusia tidak ditentukan oleh kastanya melainkan ketakwanya kepada Allah Swt. Islam
juga mengajarkan umatnya untuk saling membantudan saling meringankan beban orang
lain. Dengan demikian ajaran islam semakin mudah diterima oleh penduduk Nusantara.
5. Kesenian
Sebelum Islam datang kesenian dan kebudayaan Hindu-Budha telah mengakar kuat
ditengah tengah masyarakat Kesenian tersebut tidak dhilangkan, tapi justru digunakan
sebagai sarana dakwah. Cabang cabang seni yang dikembangkan para penyebar islam
diantaranya seperti seni bangunan, seni pahat dan ukir, seni musik dan seni sastra.
Para wali menyebarkan Islam di nusantara, khususnya di pulau Jawa. Diantaranya wali
sanga. Berikut nama nama wali sanga:
2) Sunan Ampel (Maulana Rahmatullah) Sunan Ampel dianggap sebagai penerus cita cita
dan perjuangan Sunan Gresik.
3) Sunan Bonang (Maulana Makdum Ibrahim) Sunan Bonang merupakan putra dari sunan
Ampel.
Sunan Bonang berupaya menyesuaikan dakwahnya dalam hal pewayangan dan music
gamelan.
4) Sunan Giri (Raden Paku) dia merupakan seorang wali yang menyebarkan agama Islam
dengan menitikberatkan pada bidang pendidikan agama Islam.
5) Sunan Drajat (Maulana Syarifuddin) wali ini juga merupakan putra dari Sunan Ampel
yang menggunakan seni sebagai media dakwahnya, yaitu pankur alat seni liptak.
6) Suna Gunung Jati (Maulana Syarif Hidayatullah) merupakan Sunan yang berhasil
menjadikan Cirebon sebagai kerajaan islam pertama di Jawa barat.
7) Sunan Kudus (Maulana ja far Shodiq) dia dikenal sebagai Sunan Kudus karena dia
memiliki ilmu tauhid dan fikih.
8) Sunan Kalijaga (Maulana Muhammad Syahid) wali ini berdakwah dengan sarana
wayang kalif yang memuat nilai keislaman. Dia merupakan pencipta lagu dandanggula
9) Sunan Murai (Maulana Umar Said) merupakan putra dari sunan kalijaga berkedudukan
di gunung Murai, Kudus. Sunan Murai merupakan pencipta lagu Kinanti dan sinom.
2. Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh terletak di tepi Selat Malaka yang berpusat di Kutaraja, Banda Aceh.
Berdiri pada abad ke 16 dengan raja pertama Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528). Raja
terkenal dari Aceh yang membawa ke zaman keemasan adalah Sultan Iskandar Muda
(1607-1636). la berhasil menaklikan Johor, Pahang, dan Kedah. Pujangga yang terkenal
dari Aceh antara lain Hamzah Fausuri, Syamsudin Sumatrani, Nurudin ar Raniri, dan
Abdurrouf Singkel. Para ulama inilah yang berhasil menerjemahkan Al Quran dalam
bahasa Melayu.
3. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak terletak di muara Sungai Bintoro, Demak, Jawa Tengah. Berdiri pada
abad ke 16 dengan raja pertama Raden Patah. Setelah wafat digantikan purtanya yaitu
Adipati Unus yang memerintah dari tahun 1518-1521. Demak mengalami kejayaan pada
masa Sultan Trenggono. Sepeninggalan Sultan Trenggono, kerajaan Demak kacau
karena adanya perebutan kekuasaan. Akhimya menantu Sultan Trenggonno yaitu
Adiwijaya Sejak itu pusat pemerintahan dipindahkan ke Panjang pada tahun 1568.
Peninggalan sejarah Kerajaan Demak. antara lain masjid agung Demak yang didirikan
tahun 1478 oleh walisanga.
Pangeran pangini datang menyerbu Pajang untuk merebut tahta. Hal ini ditentang keras
oleh para bangsawan Pajang yang berkerja sama dengan Sutawijaya dari Mataram.
Akhirnya,
Pangeran Pangiri berserta pengikutnya dapat dikalahkan dan diusir dari Pajang Setelah
suasana aman, Pangeran Benowo menyerahkan tahta kepada Sutawijaya. Sutawijaya
kemudian memindahkan pusat pemerintahanya ke Mataram.
• Mengatur dan mengawasi wilayahnya yang luas itu langsung dari perintah pusatnya
(Kota Gede).
• Melakukan kegiatan ekonomi yang bercorak agraris dan maritime.
• Melakukan mobilisasi militer secara besar-besaran.
• Mengubah perhitungan tahun Jawa Hindu (Saka) dengan tahun Islam (Hijriah).
• Menyusun karya sastra yang cukup terkenal, yaitu Sastra Gending dan kitab suluk.
• Menyusun kitab undang-undang baru.
6. Kerajaan Banjar
Kerajaan Banjar adalah kerajaan Islam di pulau Kalimantan, tepatnya di provinsi
Kalimantan Selatan saat ini. Kerajaan ini berdiri pada tahun 1526 M dengan Sultan
Suriansyah sebagai sultan pertama. Wilayah kekuasaan kerajaan banjar meliputi
Banjarmasin, Martapura, Tanah Laut, Margasari, Amandit, Alai. Marabahan, Banua Lima,
serta daerah hulu sungai Barito. Wilayah kekuasaan Kerajaan Banjar semakin luas
hingga ke Tanah Bambu, Pulau Laut, Pasir. Berau, Kutai, Kotawaringin, Landak,
Sukadana, dan Sambas. Kerajaan Banjar runtuh pada saat berakhirnya Perang Banjar
pada tahun 1905M.
7. Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan ini terletak di Somba Opu, Makassar, Sulawesi Selatan. Raja Gowa bergelar
Daeng, dan raja Tallo bergelar Karaeng, Raja Gowa Daeng Manrabia (Sultan Alaudin) dan
raja Tallo yaitu Matoaya (Sultan Abdullah Awalul Islam) menyatakan pengabungan dua
kerajaan menjadi dwi tunggal, Raja terkenal dari Gowa-Tallo adalah Hasanudin (1653-
1669), karena ketegasannya Belanda menjuluki Sultan Hasanudin dengan sebutan Ayam
Jantan dan Timur. Kehancuran Gowa-Tallo karena penghianatan Raja Arupalaka dari
Bone.
8. Kerajaan Ternate-Tidore
Kerajaan ini terletak di Sampalu, Ternate dan Pulau Tidore di Maluku Utara. Berdiri pada
abad ke 16 dengan raja pertama Sultan Zainal Abidin (1488-1500) Raja terkenal Ternate
adalah Sultan Hairundadan Sultan Baabulah yang gigih melawan dan mengusir Portugis
dari Maluku (1536-1583). Hasil utama Kerajaan Temate dan Tidore adalah cengkih dan
pala. Tidore didirikan oleh Sultan Mansur. Raja Tidore yang terkenal adalah Sultan Nuku.